Oleh :
Nurul Mushthafiyah
6411418088
Kelas 4B
2. Sejarah Surveilans
Ada enam masa perkembangan surveilans
a. Abad Ke Empat Belas dan Lima Belas
Dimulainya beberapa tindakan yang dianggap sebagai tindakan surveilans
antara lain pada tahun 1348 saat terjadi wabah penyakit pneumonia
(Pneumonia plague) diangkatlah pengawas kesehatan di negara republik
Venesia yang tugasnya mendeteksi dan menolak penumpang yang terkena
penyakit ini. Lalu tahun 1377 di Marseilles dan di Venise tahun 1403
dilakukan tindakan penahanan atau dikenal sebagai tindakan karantina
yang pertama kali dilakukan bagi penderita dan yang diduga sebagai
penyebar penyakit ini.
b. Abad Ke Enam belas
Undang – undang kematian di London atau lebih dikenal dengan “London
Bills of Mortality” pada tahun 1532, namun untuk bidang kesehatan
masyarakat beberapa abad kemudian manfaat ilmiahnya baru dirasakan,
dan di perkenalkan oleh Jhon Graunt
c. Abad Ke Tujuh Belas
Pada abad ini pencatatan dilakukan secara sporadis dan hanya dilakukan
bila ada wabah pes, yang dilaporkan setip minggunya tentang orang –
orang yang dikubur dan penyebab kematiannya, lalu di susun laporan
statistik kematian dari beberapa paroki dan interpretasikan bagaimana
keadaan wabah pes di kota london. Laporan ilmiah pertama disusun oleh
Jhon Graunt pada tahun 1662, beliau memperlajari konsep jumlah dan
pola penyakit secara epidemiolagis, dalam buku yang berjudul Natural and
Political Observation on the Bills of Moryality
d. Abad Ke Delapan Belas
Tahun 1776 Johan Peter Frank Melaksanakan tindakan surveilans dengan
mengangkat polisi kesehatan di Jerman, yang tugasnya berkaitan dengan
pengawasan kesehatan anak sekolah, pencegahan Kecelakaan, pengawasan
kesehatan ibu dan Anak, pemeliharaan sanitasi air dan limbah. Yang
dikemudian disusun menjadi buku yang menyajikan secara jelas dan rinci
tentang kebijaksanaan dalam kesehatan.
e. Abad ke Sembilan Belas
Dalam buku “ Superintendant of statistical Departement of the General
Registrar’s Office” pada tahun 1839 – 1879 di Inggris William Farr
mengumpulkan, mengolah, menganalisa, dan menginterpretasikan statistik
Vital serta menyebarluaskan hasilnya dalam bentuk laporan mingguan,
bulanan, da tahunan. Karena Wiliian Farr dikenal sebagai pendiri Konsep
Surveilans secara modern
f. Abad Dua Puluh
Peningkatan pemakaian konsep surveilans untuk pendekatan epidemi dan
pencegahan penyakit mulai dikenal pada abad dua puluh. Sebenarnya
beberapa negara sudah mulai dari tahun 1878, dan tahun 1925 di amerika
semua negara bagaian harus melaporkan beberapa penyakit seperti
penyakit – penyakit infeksi, demam kuning, pes dan cacar air. Dan untuk
saat ini penyakit yang dilaporkan bertambah banyak termasuk HIV dan
AIDS.
3. Prinsip Surveilans
Prinsip-prinsip surveilans antara lain :
a. Pengumpulan data penyakit dan faktor risiko.
b. Pengolahan dan analisis data.
c. Interpretasi dan rekomendasi.
d. Penyebarluasan hasil interpretasi & rekomendasi.
Surveilans menghubungkan informasi tersebut kepada pembuat
keputusan agar dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan dan
pengendalian penyakit. Surveilans memungkinkan pengambil keputusan
untuk memimpin dan mengelola dengan efektif. Surveilans kesehatan
masyarakat dapat memberikan informasi kewaspadaan dini bagi para
pengambil keputusan dan manajer tentang masalah-masalah kesehatan yang
perlu diperhatikan pada suatu populasi. Surveilans juga merupakan
instrumen penting utntuk mencegah outbreak penyakit dan mengembangkan
respons segera ketika penyakit mulai menyebar.
4. Tujuan Surveilans
Surveilans bertujuan memberikan informasi tepat waktu tentang masalah
kesehatan populasi, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini
dan dapat dilakukan respons pelayanan kesehatan dengan lebih efektif.
Tujuan khusus surveilans:
a. Memonitor kecenderungan (trends) penyakit;
b. Mendeteksi perubahan mendadak insidensi penyakit, untuk mendeteksi
dini outbreak;
c. Memantau kesehatan populasi, menaksir besarnya beban penyakit
(disease burden) pada populasi;
d. Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, membantu perencanaan,
implementasi, monitoring, dan evaluasi program kesehatan;
e. Mengevaluasi cakupan dan efektivitas program kesehatan;
f. Mengidentifikasi kebutuhan riset
6. Fungsi Surveilans
Pada dasarnya data yang dihasilkan dalam suatu sistem surveilans, digunakan
untuk :
a. Mengetahui gambaran kesehatan suatu populasi masyarakat
b. Mengambil kebijakan yang dapat diterapkan dalam populasi tersebut, baik
mengenai pola perilaku maupun pencegahan suatu penyakit.
c. Monitor dan evaluasi program kesehatan yang dijalankan dimasyarakat
d. Melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan data surveilans
e. Identifikasi masalah yang ada di populasi
7. Metode-Metode Surveilas
a. Sistem Pelaporan Rutin
Pada laporan ini data didasarkan pada kontak langsung dengan individu
yang sakit, bahkan meninggal, dan dalam beberapa kasus informasi
merupakan perpanjangan tangan dari suatu hubungan.
b. Sistem Pelaporan Sentinel
Sistem pelaporan sentinel digunakan untuk melaporkan kasus penyakit dan
kematian yang terlihat dan diagnosa dari fasilitas yang dimiliki unit
pelayanan.
c. Survei dan Studi – studi khusus
Survei dapat di gunakan untuk berbagai hal seperti untuk memberikan
perkiraan tentang kejadian atau prevalensi dari suatu penyakit, dapat juga
digunakan untuk memperkirakan mortality rate. Juga bisa digunakan untuk
mengevaluasi reliabilitas dari sistem pelaporan rutin, dan sebagai suatu
metode yang lebih akurat dan praktis untuk mengukur pola penyakit yang
ada pada fasilitas – fasilitas kesehatan serta hendaknya diulang secara
periodik guna mengembangkan data trend.
d. Investivigasi kasus/Wabah
Ditujukan untuk mengidentifikasi penyebab dari suatu kematian atau
penyakit.
e. Sistem Registrasi Vital
f. Sensus
9.