BAB II (Repaired)
BAB II (Repaired)
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
a. Masa nifas (puerperium) adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan
dan plasenta lepas dari rahim sampai enam minggu berikutnya, disertai
].
8
9
Keluarga Berencana.
d. Memberikan pelayanan KB
terjadi pada saat-saat penting yaitu enam jam, enam hari, dua minggu dan
enam minggu
suh14 \l 1033 ]
Priode masa nifas adalah 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-
organ reproduksi kembali keadaan normal sebelum hamil. Priode masa nifas
di bagi atas :
a. Puerperium Dini
dan berjalan. Dalam agama islam, dianggap telah bersih dan boleh
b. Puerperium Intermedial
c. Remote puerperium
Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
Pada masa nifas, perangan reproduksi interna dan eksterna akan mengalami
sebagai berikut :
a. Uterus
berlangsung lengkap.
11
Uteri).
b. Serviks
Hal ini disebabkan korpus uteri yang berkontraksi sedangkan serviks tdak
oleh 2-3 jari dan setelah 1 minggu persalinan hanya dapat dilewati oleh 1
jari.
suatu saluran yang luas berdinding tipis. Beberapa hari pertama setelah
minggu vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam
d. Payudara
darah, sehingga timbulrasa hangat, bengkak dan rasa sakit. Sel-sel acini
1) Suhu Tubuh
0,50C dari keadaan normal (360C-370C) namun tidak lebih dari 380C.
2) Nadi
3) Tekanan Darah
4) Pernapasan
denyut nadi.
f. Hormone
sirkulasi darah janin akan terputus sehingga volume darah ibu relative
14
beban kerja jantung sedikit meningkat. Namun hal tersebut segera diatasi
h. System Pencernaan
pertama post partu. Hal ini desebabkan terjadinya penurunan tonus otot
minggu pertama post partum, selain itu adanya rasa takut untuk buang air
besar, sehubung dengan jahitan pada perineum, dan takut akan rasa nyeri.
i. System Perkemihan
Pada pelvis ginjal dan ureter yang teregang dan berdilatasi selama
j. System Integumen
nifas.
15
k. System Musculoskeletal
mangatasi hal tersebut. Pada wanita yang asthenis terjadi diastasis dan
l. Lochia
Lochia adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea berbau
amis atau anyir dengan volume yang berbeda-beda pada setiap wanita.
keluarnya :
1) Lochia rubra
Lochea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-2 masa
2) Lochia sanguinolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke 3-7 pasca
persalinan.
16
3) Lochia serosa
m. Perineum
melahirkan.
tromboemboli
buah.
mengalami sulit kencing, karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin
17
dan spasme oleh iritasi musculus sfingter ani selama persalinan, juga oleh
persalinan, bila masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi
wanita hamil supaya puting susu lemas, tidak keras, dan kering sebagai
menjarangkan anak.
dan bayi baru lahir. Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan
18
harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau
sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik.
cairan.Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada
yang bergizi dan cukup cairan. Memastikan ibu menyusui dengan baik
yang luar biasa sekarang untuk menjadi seorang ibu. Tidak mengherankan
kerepotan. Masa ini adalah masa rentan dan terbuka untuk bimbingan dan
pembelajaran. Ada tiga fase dalam masa adaptasi peran pada masa nifas,
tertuju pada kekhawatiran akan tubuhnya. Pada saat ini, ibu memerlukan
istirahat yang cukup agar ibu dapat menjalankan masa nifas selanjutnya
dengan baik. Dan peningkatan nutrisi ibu dibutuhkan yang lebih, karena
20
biasanya selera makan ibu menjadi bertambah. Akan tetapi jika ibu
hari pertama setelah melahirkan, maka pada hari kedua sampai keempat
sendiri. Di satu sisi ibu masih membutuhkan bantuan orang lain tetapi
Pada fase taking hold, ibu berusaha keras untuk menguasai tentang
memandikan dan memasang popok. Pada masa ini ibu agak sensitive dan
pengetahuan dan kritikan yang bersifat pribadi. Pada tahap ini Bidan
Pada fase ini biasanya setiaap ibu pulang ke rumah dan menerimah
tanggung jawab akan peran barunya. Pada fase ini berlangsung selama 10
terjaga untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Ibu kan lebih percaya diri
21
1) Kekecewaan emosional
4) Ketakutan akan penampilan dari dirinya yang tidak menarik lagi bagi
1. Definisi
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan air susu hasil sekresi dari payudara
setelah ibu melahirkan. ASI merupakan makanan yang fleksibel dan mudah
sesuai dengan bayi, susunya segar dan bebas dari kontaminasi bakteri
memiliki kandungan zat gizi yang lengkap dan sempurna untuk keperluan
terbaik dan paling cocok untuk bayi. Terdapat istilah yang berhubungan
dengan ASI :
a. ASI Predominan
b. ASI parsial
23
Jika anak diberi makanan lain seperti bubur atau buah disamping
pemberian ASI
dari lobuli yang terdiri dari acini yang kemudian menghasilkan air susu.
meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini konsentrasinya dalam darah ibu
meningkat secara tetap dari kehamilan di minggu ke-5 hingga bayi lahir.
sifat laktogenik ringan yang menyokong prolaktin dari hipofifis ibu. Karena
efek supresi dari estrogen dan progesteron terhadap payudara, maka hanya
Asi produksi oleh lenjar payudara yaitu pada daerah alveoli. Sertiap
anterior dan dilepas dari dalam granul, masuk kedalam sirkulasi darah
sistemik.
e. Isapan pada puting susu ibu akan merangsang pelepasan prolaktin lebih
alveoli.
f. Pengeluran ASI dari alveoli membutuhkan reflex lain yang juga terpicu
dengan isapan bayi pada putting susuibu. Refleks ini dikenal dengan
Komposisi ASI tidak sama dari waktu kewaktu, hal ini berdasararkan
waktunya:
a. Kolostrum
hidup. Kolostrum juga mengandung mengandung zat zat gizi yang pas
untuk bayi antara lain protein 8,5%, lemak 2,5% , sedikit karbohidrat
3,5%, garam dan mineral 0,4%, air 85,1 % , antibodi serta kandungan
susu dalam jumlah yang besar. Manfaat besar dari kolostrum masih
sebagai ASI basi atau ASI kotor sehingga harus dibuang. Padahal
ASI masa transisi terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-10,
dimana pengeluaran ASI oleh payudara sudah mulai stabil. Pada masa
ini, terjadi peningkatan hidrat arang dan volume ASI, serta adanya
makanannnya.
c. ASI Matur
dalam ASI sebagai sumber energi untuk otak. Konsentrasi laktosa pada
air susu manusia kira-kira 50% lebih banyak jika dibandingkan dengan
kadar laktosa dalam susu sapi . Walaupun demikian, angka kejadian diare
a. Pengerutan Payudara
27
dilepas dari payudara, ulangi gerakan 20-3- kali untuk setiap satu
payudara.
tiga jari tangan kanan mulai dari pangkal payudara dan berakhir
kelingking dari arah tepih kearah putting susu. Lakukan gerkan 20-
30 kali
9) Pengompresan
2 buah buah kom sedang masing-masing diisi dengan air hangat dan
air dingin dan dua buah waslap. Kemudian kompres kedua payudara
7. Teknik Meyususi
c. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lainya
menopang diawah
f. Melepas isapan bayi setelah menyususi pada stu payudara sampai terasa
atau hingga satu jam atau lebih, tapi ibu dan bayi sebaiknya diberikan waktu
ini (setidaknya satu atau dua jam pertama) berdua untuk mulai saling
mengenal satu sama lain. Proses ini tidak membutuhkan usaha apapun dari
ibu, dan alasan yang menyatakan bahwa hal tersebut tidak bisa dilakukan
karena ibu terlalu lelah setelah melahirkan merupakan alasan yang tidak
Air Susu Ibu sebaiknya diberikan segera setelah bayi lahir. Air susu
pertama yang bertahan sekitar 4-5 hari, masih berupa kolustrum. Banyaknya
kolustrum yang disekresikan setiap hari berkisar antara 10-100 cc, dengan
rata-rata 30 cc. Air susu sebenarnya baru keluar setelah hari kelima. Ibu
dibebankan pada satu payudara saja. Perlakuan berat sebelah ini, jika
meningkat menjadi 500, 650 dan 750 cc, masing-masing pada hari V, bulan
I dan III. Volume ASI pada 6 bulan berikutnya menyusut menjadi 600 cc.
Banyak anggapan bahwa ibu dengan status gizi kurang akan tetap mampu
menyusui bayinya sama dengan ibu yang status gizi normal, walaupun
sebenarnya komposisi ASI tetap sama tetapi volume ASI yang dikeluarkan
ibu status gizi kurang dengan status gizi normal berbeda [ CITATION suh14 \l
1033 ].
menenangkan ibu, sehingga ASI pun otomatis keluar [ CITATION ruk15 \l 1033
].
bayi, juga oleh reseptor yang terletak pada duktus. Bila duktus melebar,
1. Pengertian
31
gram. Proses ini dimulai segerah setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-
Proses ini dimulai segerah setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot
polos uterus
kontraksi retraksi yang cukup lama seperti tersebut diatas tetapi disebabkan
oleh pengurangan aliran darah yang pergi ke uterus di dalam masa hamil,
janin.
Dan aliran darah dialirkan kebuah dada sehingga peredaran darah ke buah
menjadi lebih panjang 10 kali dan menjadi 5 kali lebih tebal dari sewaktu
masa hamil, akan susut kembali mencapai keadaan semula. Factor yang
oleh ginjal. Inilah sebabnya beberapa hari setelah melahirkan ibu mengalami
otot setelah anak lahir, yang di perlukan untuk menjepit pembuluh darah
yang pecah karena adanya kontraksi dan retraksi yang terus menerus
terlepas dari uterus, fundus uteri dapat dipalpasi dan berada pada
dibawa pusat. Proses infolusi uterus yeng terjadi pada masa nifas melalui
tahapan berikut :
a. Autolysis
telah sempat mundur hingga 10 kali panjangnya dari semula dan 5 kali
b. Atrifi Jaringan
c. Efek Oksitosin
adanya myosin light chine konase (MLCK) dan dependen myosin ATP
ase, proses ini dapat dipercepat oleh banyaknya ion kalsium yang
uterus bisa berkurang dan menjdi teratur, karena itu penting sekali
kepala myosin dengan filament aktin tidak akan terjadi. Tetapi bila rantai
otot uterus
Pada keadaan ini, terjadi depolarisasi tanpa disertai dengan potensial aksi
dan depolarisasi ini membuat ion kalsium masuk kedalam sel sehingga
uterus segmen atas dan uterus bagian bawah terlaluh lemah dalam
Pada hari pertama ibu nifas setinggi fundus uterus kira-kira satu jari
Pada hari kelima nifas uterus menjadi 1/3 jarak antara sympisis
Perubahan tinggi fundus uteri pada masa nifas dapat diliat pada gambar
b. Lochea
Lochea adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
selama masa nifas. Lochea mempunyai bau yang khas yang bedah dengan
jumlah yang banyak pada jam pertama setelah melahirkan. Jumlah rata-
Berikut adalah beberapa jenis lochea yang terdapat pada wanita masa
nifas yaitu :
1) Lochea rubra berwarnah merah karena berisi darah segar dan sisa-sisa
4) Lochea alba atau pulih, mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel,
selaput lendir servik dan serabut jaringan yang mati. Ini berlangsung
5) Lochea purulenta terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah atau bau
busuk
Proses involusi uterus dapat terjadi secara cepat atau lambat, factor
a. Status Gizi
pada dasar ligamentum latum yang terdiri dari kelompok inflitrasi sel-sel
partum dengan status gizi yang baik akan mampu menghindari serangan
kuman sehingga tidak terjadi infeksi dalam masa nifas dan mempercepat
b. Mobilisasi Dini
anak lahir, yang diperlukan untuk menjepit pembuluh darah yang pecah
uterus yang tidak diperlukan, yang adanya kontraksi dan retraksi yang
kontraksi pada otot polos uterus. Kontak fisik antar ibu dan bayi
d. Proses laktasi
e. Usia
melahirkan, usia 20-30 tahun merupakan usia yang sangat ideal untuk
terjadinya proses involusi yang baik. Hal ini disebabkan karena factor
elastisitas dari otot uterus mengingat ibu yang telah berusia lanih 35
kontraksi uterus tidak maksimal. Pada ibu yang usianya labih tua proses
f. Senam Nifas
selama masa nifas, memperkuat otot-otot perut, otot dasar panggul dan
a. Uterus
Pada hari pertama ibu post partum tinggi fundus uteri satu jari bawa
pusat (1 cm). Pada hari kedua post partum uterus menjadi 1/3 jarak
41
dengan diameter 7,6 cm. sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm. Pada
c. Serviks
pemeriksa masih masih dapat di masukkan 2-3 jari dan setalah satu
d. Lingamen-lingamen
42
Bila uterus tidak mengalami atau terjadi kegagalan dalam proses involusi
timbulnya kontraksi uterus, karena pada waktu bayi menghisap puting susu ibu
kelenjar air susu ibu (ASI) sehingga ASI dapat dikeluarkan dan terjadi
rangsangan pada otot polos rahim sehingga rahim akan cepat kembali seperti
fisiologis terjadi didalam tubuh ibu dimana salah satunya organ yang
mengalami perubahan itu adalah involusi, lochea, dan laktasi. Segera setelah
pembuluh darah besar yang bermuara pada bekas implantasi plasenta. Proses
43
karena pada waktu bayi menghisap puting susu ibu terjadi rangsangan ke
meningkatkan kontraksi otot polos di sekitar alveoli kelenjar air susu ibu (ASI)
sehingga ASI dapat dikeluarkan dan terjadi rangsangan pada otot polos rahim
sehingga rahim akan berkontraksi dan uterus dapat kembali kebentuk sebelum
hamil.
uterus karena pengaruh hormon oksitosin ditandai dengan rasa mulas karena
proses menyusui ada reflek let down dari isapan bayi yang merangsang
hipofise posterior mengeluarkan hormon oxytosin yang oleh darah hormon ini
oksitosin akan membuat uterus berkontaksi atau menjadi keras. Halal ini dapat
susanti, 2018)
E. Kerangka Konsep
kontraksi otot polos di sekitar alveoli kelenjar air susu ibu (ASI) sehingga
ASI dapat dikeluarkan dan terjadi rangsangan pada otot polos rahim
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Variabel Diteliti
a) Breastfeeding
uterus, karena pada waktu bayi menghisap putting susu ibu terjadi
alveoli kelenjar air susu ibu (ASI) sehingga ASI dapat dikeluarkan dan
b) Involusi Uterus
kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini dimulai
melakukan Breastfeeding
2) Tidak ada perubahan involusi uterus yang terjadi pada ibu nifas
3. Hipotesis
menjadi dua yaitu Hipotesis nol (H0 ) yang menyatakan “tidak ada” (tidak
ada pengaruh, tidak ada perbedaan, tidak ada hubungan) antara variable
Ha :
7 hari
H0 :
47