NIM : 18230038
2. Anggaplah Anda adalah seorang calon investor yang agresif dan ingin menghasilkan return
yang tinggi dengan risiko yang kecil. Apa yang akan Anda lakukan untuk memenuhi ekpektasi
Anda tersebut? Jelaskan disertai alasannya!
Jawab :
jika saya adalah seorang investor, maka saya akan melakukan investasi property(real estate)
misalnya dengan membeli sejumlah tanah/gedung/apartement. karena, seperti yang kita tau,
harga tanah dan bangunan terus menerus mengalami kenaikan setiap tahun, ini pasti akan
memberikan keutungan atau return yang tinggi, kemudian uang hasil sewa properti jika properti
disewakan akan memberikan penghasilan rutin selama masa sewa.
Investasi property sangat minim resiko, tidak sama dengan saham yang nilainya terus
berfuktuasi, karena terhindar dari inflasi sebab ketika inflasi bertambah, harga real estate,
terutama aset multi-tenant dengan rasio biaya tenaga kerja dan penggantian yang tinggi juga
akan naik bersamaan.
c. Risiko Inflasi
Risiko inflasi, juga disebut risiko daya beli, adalah peluang bahwa arus kas dari investasi tidak
akan bernilai sebanyak di masa depan karena perubahan daya beli karena inflasi.
Risiko ini memiliki potensi yang merugikan daya beli masyarakat terhadap investasi dikarenakan
adanya kenaikan rata-rata dari harga konsumsi.
d. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang tunai dalam
jangka waktu tertentu.
f.Risiko Negara
Risiko ini disebut dengan risiko politik. Hal ini didasarkan pada kondisi perpolitikan negara. Dari
risiko ini juga masih ada kaitan dengan perubahan ketentuan perundang-undangan yang
membuat pendapatan menurun.
Bahkan tidak mungkin jika investasi yang sudah ditanam akhirnya hilang begitu saja atau merugi.
Oleh sebab itu, jika ada investor yang akan menanamkan modal di luar negeri, memang lebih
baik untuk melihat kondisi politik negara tersebut. Jika kondisi politik baik, maka akan berdampak
positif juga bagi dunia investasi.
g.Risiko Reinvestment
Risiko ini merupakan risiko yang terjadi pada penghasilan dari suatu aset keuangan yang
mengharuskan perusahaan untuk melakukan aktivitas re-invest.
Jadi, ketika hendak melakukan re-invest, perusahaan harus benar-benar memahami apa itu re-
invest serta bagaimana caranya agar bisa mengatur atau mengelola risiko investasi ini.