Anda di halaman 1dari 7

Praktikum ke-2

Hari/tanggal : Sabtu, 31 Agustus 2019


Nama dosen : Dr. Drh. Aryani Sismin
Satyaningtiyas, M.Sc, AIF
Drh. Heryudianto Vibowo, M.Si
Drh. Isdoni, M. Biomed
Asisten dosen : Drh. Desrayni Hanadhita, M.Si
Drh. Rindy Fazni Nengsih

SUSUNAN SARAF

Kelompok 4

Nama Kelompok NIM TTD

1. Muthia Uswatun Hasannah (J3P119042) ( )


2. Priscillia Ayu Zahra (J3P119046) ( )
3. Ramadhena Ricky Triambudi (J3P119048) ( )
4. Rizky Saputra (J3P119051) ( )
5. Rodiyah (J3P119052) ( )

PARAMEDIK VETERINER
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas


menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup untuk tanggap dengan cepat terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Sistem saraf
tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi, sistem ini
meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Untuk
menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf,
yaitu: reseptor, penghantar impuls, dan efektor.

Tujuan

Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi bagian-


bagian otak katak dengan menghilangkan atau merusak bagian-bagian otak
tersebut dan mengamati reaksi yang timbul.

Dasar Teori

Tiap bagian susunan saraf pusat mempunyai fungsi tertentu. Dengan


merangsang (fasilitas) atau menghambat (inhibisi) bagian-bagian tertentu dari
otak dan kemudian mengamati reaksi-reaksi yang timbul, dapat diambil
kesimpulan yang tepat mengenai fungsi bagian-bagian tersebut. Katak deserebrasi
adalah katak yang telah dihilangkan serebrumnya. Katak spinal adalah katak yang
tinggal memiliki medula spinalis sedangkan serebrum, serebellum, dan medula
oblongatanya telah rusak.
METODE

I. Fungsi Bagian-Bagian Otak

Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu katak/kodok
sawah (Fejervarya cancrivora), pinset, alat diseksi, skalpel, gunting, sonde, arloji,
dan baskom berisi air.

Tata Kerja

A. Katak Normal
Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu katak disiapkan dalam
posisi duduk di atas bidang datar. Selanjutnya gerakan-geraka spontan katak
diperhatikan agar tidak terjadi gerakan tanpa usikan. Lalu diperhatikan
keseimbangan badan katak supaya katak tidak bergerak saat diletakkan
dalam posisi tidur. Kemudian dapat dilihat bagaimana gerakan kaki dan
kecepatan berenang jika dimasukkan ke dalam wadah air. Setelah itu,
diamati gerakan-gerakan bagian dasar mulut. Selanjutnya diamati gerakan-
gerakan lembut pada bagian dada dengan cara kedua kaki depan
diregangkan.

B. Katak Deserebrasi
Pada percobaan ini digunakan katak yang dipakai pada A. Bagian
sereblum dipotong dengan gunting secara cepat. Salah satu bilah gunting
dimasukkan melintang ke dalam dan bilah satunya berada tepat di garis
melintang yang terhubung dengan tepi arterior kedua gendang telinga
(membran timpani yang terletak di belakang dan di bawah kedua mata).
Kemudian ditunggu sekitar 10-15 menit agar katak bebas dari keadaan
“shock”, kemudian reaksi seperti pada A dicatat pada lembar kerja yang
disediakan.

C. Katak Spinal
Katak yang digunakan pada B, digunakan lagi untuk percobaan ini.
Serebellum dan medula oblongata dirusak dengan cara ditusuk dengan
sonde kira-kira 1-1,23 cm (sesuaikan dengan besar katak, jangan sampai
melebihi batas antara kepala dengan punggung) ke belakang dari tempat
pemotongan pada B dan dikorek secara memutar. Selanjutnya tunggu
beberapa saat supaya katak terbebas dari “schok”, kemudian diamati dan
dicatat reaksi-reaksi seperti pada lembar kerja yang disediakan.

Pertanyaan :
Fungsi-fungsi apakah (pada katak) yang dipunyai serebrum, serebellum,
medulla oblongata dan medulla spinalis.
LEMBAR KERJA

No. Keadaan Sikap Gerakan Keseimbangan Kemampuan Frekuensi Frekuensi


katak badan spontan (refleks berenang nafas (per denyut
bangkit) menit) jantung
(per
menit)
1. Katak
Normal
2. Katak
Deserebrasi
3. Katak
Spinal

Pembahasan :

Kesimpulan :
Jawab Pertanyaan :

1. Serebrum berfungsi sebagai pengatur sistem motorik, pergerakan, tingkah laku,


dan tegak tubuh.

2. Serebellum berfungsi sebagai pengendalian otot untuk pergerakan tubuh,


mengatur postur dan keseimbangan tubuh, dan memiliki peran penting untuk
mengatur sistem motorik.

3. Medulla Oblongata berfungsi mengatur pusat saraf otonom berupa kendali


pernafasan, mengatur sistem kardiovaskuler, menghantarkan impuls yang
datang dari medula spinalis menuju ke otak, pusat keseimbangan,
mengoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik,
menghantarkan impuls dari otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh., medulla
oblongata juga mempengaruhi jembatan refleks fisiologi seperti detak jantung
tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan
sekresi kelenjar pencernaan.Selain itu, medulla oblongata juga mengatur gerak
refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

4. Medulla Spinalis berfungsi sebagai pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu
dikornu motorik atau kornu ventralis, mengurus kegiatan refleks spinalis dan
refleks tungkai, menghantarkan rangsangan koordinasi otot dan sendi menuju
serebellum, dan mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian
tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Frandson, R. D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta(ID): Universitas


Gadjah Mada.
Ville, C.A., W.F. Walker, Jr. dan R.D. Barnes. 1988. Zoologi Umum. Erlangga:
Jakarta(ID).
Pearce, E. 1989. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia: Jakarta (ID).
Senin, 11 Juni 2012
http://suharmita-darmin.blogspot.com/2012/06/praktikum-susunan-syaraf-pada-
katak.html
Ilmu Dasar, 17 Mei 2017
https://www.ilmudasar.com/2017/05/Pengertian-Struktur-dan-Fungsi-Cerebellum-
adalah.html

Anda mungkin juga menyukai