Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengetian Triage
Triage berasal dari bahasa Prancis Trier bahasa Inggris Triage dan diturunkan dalam
bahasa Indonesia triase yang berarti sortir. Yaitu porses khusus memilah pasien berdasarkan
beratnya cedera atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat. Kini istilah
tersebut lazim digunakan untuk menggambarkan suatu konsep pengkajian yang cepat dan
berfokus dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia,
peralatan serta fasilitas yang pasling efesien 100 juta orang yang memerlukan perawatan di
UG atau IGD setaip tahunnya (Pusponegoro, 2010).
Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara yang
memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fsilitas yang paling
efesien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan
pertolongan dan menetapkan prioritas penangannya (Kathleen dkk, 2008).

B. Tujuan Triage
Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi kondisi yang mengancam nyawa. Tujuan
kedua adalah untuk memprioritaskan pasien menurut keakutannya, untuk menetapkan
tingkat atau derajat kegawatan yang memerlukan pertolongann kedaruratan. Dengan triage
tenaga kesehatan mampu:
1. Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan tepat kepada pasien.
2. Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat melaksanakan pengobatan lanjutan.
3. Memfasilitasi alur pasien melalui unit gawat darurat dalam proses penanggulangan
gawat darurat.

C. Fungsi Triage
1. Menilai tanda-tanda dan kondisi vital dari korban.
2. Menentukan kebutuhan media.
3. Menilai kemungkinan keselamatan terhadap korban.
4. Menentukan prioritas penanganan korban.
5. Memberikan pasien label warna sesuai dengan skala prioritas.

D. Prinsip-Prinsip Triage
Pada umumnya penilaian pasien dalam triage dapat dilakukan dengan:
1. Menilai TTV dan kondisi umum pasien
2. Menilai kebutuhan medis
3. Menilai kemungkinan bertahan hidup
4. Menilai bantuan yang memungkinkan
5. Memprioritaskan penanganan definitive
6. Tag warna

E. Pengelompokkan Triage berdasarkan Tag Label


1. Merah (Emergent)
Yaitu korban-korban yang membutuhkan stabilisasi segera. Yaitu kondisi yang
mengancam kehidupan dan memerlukan perhatian segera. Contoh:
a. Syok oleh berbagai kausa
b. Gangguan pernapasan
c. Trauma kepala dengan pupil anisokor
d. Perdarahan eksternal massif
2. Kuning (Urgent)
Yaitu korban yang memerlukan pengawasan ketat, tetapi perawatan dapat di tunda
sementara. Kondisi yang merupakan masalah medisyang disignifikan dan memerlukan
penata laksanaan sesegera mungkin. Tanda-tanda fital klien ini masih stabil. Contoh
a. Fraktur multiple
b. Fraktur femur/pelvis
c. Korban dengan resiko syok (korban dengan gangguan jantung, trauma, obdomen
berat)
d. Luka bakar luas
e. Gangguan kesadaran/trauma kepala
f. Korban dengan status yang tidak jelas.
Semua korban dengan kategori ini harus di berikan infus, pengawasan ketat
terhadap kemungkinan timbulnya komplikasi dan berikan perawatan sesegera mungkin.

3. Hijau (Non urgent)


Yaitu kelompok korban yang tidak memerlukan pengobatan atau pemberian
pengobatan dapat di tunda. Penyakit atau cidera minor. Contoh:
a. Fektur minor
b. Luka minor
c. Luka bakar minor
4. Hitam (Expectant)
Korban yang meninggal bunia atau yang berpotensi untuk meninggal dunia. 6% memakai
sistem empat kelas yaitu:
a. Kelas1: kritis (mengancam jiwa, ekstremitas, penglihatan atau tindakan segera)
b. Kelas 2: Akut (terdapat perubahan yang signifikan, tindakan segera mungkin)
c. Kelas 3: Urgent (signifikan, tikdakan pada waktu yang tepat)
d. Kelas 4: Non Urgent (tidak terdapat resiko yang perlu segera di tangani)

10% digunakan sistem 5 tingkat yaitu:

Tingkat contoh

a. 1 Kritis Segera Henti jantung


b. 2 Tidak stabil 5-15 menit Fraktur mayor
c. 3 Potensial tidak stabil 30-60 menit Nyeri abdomen
d. 4 Stabil 1-2 jam Sinusitis
e. 5 Rutin 4 jam Pengangkatan jahitan
.
F. Klasifikasi Triage
1. Triage di tempat
Dilakukan di temapt korban di temukan atau pada tempat penampungan, triase ini
dilakukan oleh tim pertolongan pertama sebelum korban dirujuk ke tempat pelayanan
medik lanjutan
2. Triage Medic
Dilakukan pada saat korban memasuki pos pelayanan medik lanjutan yang bertujuan
untuk menentukan tingka perawatan dan tingkat tindakana pertolongan yang dibutuhkan
oleh korban, triage ini disebut dengan Triage Unit Gawat Darurat.
3. Triage evakuasi
Triage ini ditunjukan pada korban yang dapat dipindahkan pada rumah sakit yang telah
siap menerima korban. Seperti bencana masal contohnya saat tsunami, gempa bumi, atau
bencana besar lainnyaa.

G. Sistem Triage
1. Spot check
25% UGD menggunakan sistem ini, perawat mengkaji dan mengklasifikasikan
pasien dalam waktu 2-3 menit. Sisten ini memungkinkan identifikasi segera.
2. Komprehensif
Merupakan triase dasar yang standart di gunakan. Dan di dukung oleh ENA
(Emergenci Nurse Association) meliputi:

a. A (Airway)
b. B (Breathing)
c. C (Circulation)
d. D (Dissability of Neurity)
e. E ( Ekspose)
f. F (Full-set of Vital sign)
g. Pulse Oximetry
3. Trise two-tier
Sistenm ini memetluhan orang kedua yang bertindak sebagai penolong kedua
yang bertugas mensortirpasien untuk di lakukan pengkajian lebih rinci.
4. Triase Expanded
Sistem ini dapat di tambahkan ke sistem komprohensif dan two-tier mencakup protokol
penanganan:
a. Pertolongan pertama (bidai, kompres, rawat luka)
b. Pemeriksaan diagnostic
c. Pemberian obat
d. Tes lab (Darah, KGD, Urinalisis, dll)
5. Triase Bedside
Pasien dalam sistem ini tidak di klasifikasikan triasenya, langsung di tangani oleh
perawat yang bertugas, cepat tanpa perlu menunggu antri.
H. Tipe-Tipe Rumah Sakit Triage
1. Type 1 : Traffic Director or Non Nurse
a. Hampir sebagian besar berdasarkan system triage
b. Dilakukan oleh petugas yang tak berijasah
c. Pengkajian minimal terbatas pada keluhan utama dan seberapa sakitnya
d. Tidak ada dokumentasi
e. Tidak menggunakan protocol
2. Type 2 : Cek Triage Cepat
a. Pengkajian cepat dengan melihat yang dilakukan perawat beregristrasi atau dokter
b. Termasuk riwayat kesehatan yang berhubungan dengan keluhan utama
c. Evaluasi terbatas
d. Tujuan untuk meyakinkan bahwa pasien yang lebih serius atau cedera mendapat
perawatan pertama
3. Type 3 : Comprehensive Triage
a. Dilakukan oleh perawat dengan pendidikan yang sesuai dan berpengalaman
b. 4 sampai 5 sistem katagori
c. Sesuai protocol

Anda mungkin juga menyukai