DV Page 1
• Modified smallpox : manifestasi ringan, tidak fatal dari infeksi variola
mayor pada individu yang sudah menerima vaksin
• Flat smallpox : bentuk infeksi variola mayor yang tidak umum, dalam
bentuk vesikel yang lebih lembut dan membentuk konfluens, plak edema
dengan tampilan yang datar. Umumnya mengenai anak dan individu
belum vaksin yang kekurangan imunitas seluler. Penderita akan sakit berat
dengan demam toksik, umumnya meninggal dengan pneumonia.
• Hemorrhagic smallpox : melibatkan perdarahan pada mukokutaneus, dan
menjadikannya paling fatal. Umumnya pasien meninggal karena
perdarahan hebat dari lesi mukosa yang muncul sebelum eritema di kulit
(sebelum hari keenam). Perdarahan juga dapat muncul dalam 12 hari,
setelah onset dari eritema kulit yang khas.
Temuan Nonkutaneus • Mempengaruhi metafisis tulang yang tumbuh, menyebabkan
osteoarthritis
• Menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata dan konjungtivitis
ringan
• Ditemukan batuk dan bronchitis
• Pada derajat berat akan memunculkan ensefalopati
• Gross hematuria pada tipe hemoragik
Komplikasi • Infeksi sekunder bakteri
• Patogenesis : virus menempel di epitel respirasi > limfonodi regional > replikasi > viremia > virus masuk ke organ
retikuloendotelial > replikasi lanjut > viremia sekunder > muncul prodromal > virus menyebar ke kulit, ginjal, liver
• Transmisi : pada akhir fase prodromal, paling infeksius pada minggu pertama rash (enanthem). Kurang infeksius
setelah seluruh krusta/scabs terlepas
• Diagnosis kriteria mayor : (1) demam prodromal 1-4 hari sebelum onset eritema, (2) lesi klasik smallpox (vesikel atau
pustul yang dalam, keras, bulat, berbatas jelas), (3) perkembangan lesi pada tahapan yang sama pada setiap
bagian tubuh
• Diagnosis kriteria minor : (1) distribusi sentrifugal, (2) lesi pertama muncul pada mukosa oral, wajah, dan lengan; (3)
pasien tampak sakit berat; (4) progres penyakit lambat;(5) lesi pada telapak tangan dan kaki
• Diagnosis banding paling mirip adalah chickenpox yang disebabkan oleh varicella
DV Page 2