PUASA DAN GIZI Anjuran sahur bukan semata-mata untuk mendapatkan tenaga selama menjalani puasa,

tetapi mengandung arti bahwa puasa perlu persiapan agar selama berpuasa aktivitas sehari-hari
Marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan taqwa ke hadirat Allah SWT serta bersyukur
atas segala nikmat dan taufiqNya, sebab hanya dengan rahmat dan pertolonganNya saja kita bisa
beramal shaleh dan beribadah kepadaNya.
Sejalan dg makna iman dan taqwa penting bagi kita untuk menjalani puasa dg gizi yg
seimbang, sbb keduanya tak dapat dipisahkan satu-sama lain, sebagai rasa syukur atas karunia yang
Allah berikan. Menikmati makan dan minum dengan rasa syukur ketika sahur dan berbuka dapat
mencerahkan rohani, mendatangkan ketenangan, senang dan nyaman, melancarkan metabolisme
tubuh, keseimbangan hormon dan berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat. Dengan demikian
berarti penyerapan zat gizi bagi orang yg berpuasa menjadi lebih efektif.
Proses pencernaan makanan bergantung pada seimbang/tidaknya kondisi biokimia tubuh
dari berbagai kelenjar hormon. Menurut Islam makanan harus ‫حالال طيبا‬. Halal artinya diperoleh
dengan cara yang benar, thayyiba makanan itu harus memenuhi satandar gizi dan tidak berbahaya.
Jauh sebelum ilmu gizi berkembang Islam telah mengajarkan konsep pola gizi ‫حالال طيبا‬, setiap
muslim harus memperhatikan batasan halal-haramnya makanan, sebab berkaitan dengan doa, doa
tidak akan dikabulkan jika makanannya diperoleh secara haram meskipun bahan dan pengolahannya
halal. Makanan haram yang masuk ke dalam tubuh diserap dan dialirkan ke seluruh organ tubuh
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prilaku dan pikiran, sebab setan mengikuti kemana
aliran darah haram tersebut mengalir. Firman Allah (QS: al Baqarag : 168) ‫اي أهيا الناس لكوا مما يف األرض حالال‬
‫طيبا وال تتبعوا خطوات الشيطان إنه لمك عدو مبني‬ Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik
dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Makanan yang halal dan baik tidak boleh lepas dari unsur gizi yang seimbang, hal ini
menuntut pengendalian diri, sebab saat berbuka orang cenderung makan-minum berlebihan,
bahkan dijadikan ajang pelampiasan, melebihi kapasitas alat pencernaan. Kebiasaan buruk semacam
ini diperingatkan oleh Rasulullah SAW: ‫ البطن اصل اداء وامحلية اصل ادلواء‬Artinya: Perut itu pangkal segala
penyakit dan memeliharanya adalah pangkal pengobatan.
Peringatan Rasulullah tersebut sesuai dengan pernyataan ahli kesehatan bahwa perut
merupakan sumber segala penyakit, karena itu berlebih-lebihan perlu dihindari sebab puasa
hakikatnya mengendalikan nafsu baik di siang maupun malam hari.
Berbuka puasa sunnah diawali dengan kurma, atau buah-buahan dan minuman yang manis.
karena buah-buahan dan minuman yang manis adalah bahan bakar yang dapat segera diserap dan
cepat meresap ke sekujur tubuh terutama ke otak, energi otak meningkat tajam dan stamina dapat
pulih kembali. Glukosa yang terkandung dalam buah-buahan dan minuman yang manis merupakan
sumber utama enenrgi yang menggerakkan susunan saraf pusat. Glukosa efektif dibutuhkan ketika
tubuh memerlukan asupan energi yang diperlukan.
tidak terganggu. Perintah Rasulullah SAW: Bersahurlah kamu walaupun hanya dg seteguk air.
Makan dan minum merupakan salah-satu kebutuhan dasar yang sejajar dengan kebutuhan
berpakaian, firman Allah: ‫ اي بين آدم خذوا زينتمك عند لك مسجد ولكوا وارشبوا وال ترسفوا إنه ال حيب املرسفني‬Artinya: Hai
anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak suka kpd orang-orang yang berlebih-lebihan.
(QS: al A’raf : 31). Sabda Rasulullah SAW: Berhentilah makan sebelum kenyang. Ayat dan hadits tsb
mengingatkan supaya kita tidak melampaui batas-batas kebutuhan dan batas-batas kehalalan.
Pada waktu berbuka atau sahur suplay gizi yang dibutuhkan hendaknya tercukupi enam
unsur gizi, yaitu: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Karbohidrat sebagai sumber
energi dapat diperoleh dari nasi, kentang, ubi, mie dan roti. Protein sebagai zat pembangun dapat
diperoleh dari ikan, telur, daging, tempe, tahu dan kacang-kacangan. Vitamin dan mineral sebagai
zat pengatur dapat diperoleh dari sayur dan buah-buahan. Sayur kaya akan protein dan lemak,
fungsinya tidak dapat digantikan oleh makanan lain.
Gizi yang seimbang perlu diusahakan, sebab kekurangan zat gizi tertentu sama bahayanya
dengan kelebihan zat gizi tertentu, kekurangan protein akan mengakibatkan menurunnya kadar sel
albumen pada plasma sel kulit mengeriput akibat hilangnya simpanan lemak di bawah kulit, respon
saraf berkurang, berat badan menurun dan lamban bergerak, sebaliknya kelebihan protein
mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Kekurangan karbohidrat menyebabkan jaringan-
jaringan dalam tubuh banyak yang rusak, sebaliknya kelebihan karbohidrat menyebabkan karies gigi.
Keseimbangan yang perlu dijaga bukan hanya keseimbangan dalam hal gizi, tetapi juga
keseimbangan jiwa dan mental. Dengan berpuasa ikhlas lillahi ta’ala diharapkan keseimbangan jiwa
dan mental menjadi terlatih dan terus berkelanjutan di luar bulan ramadan.
Selama menjalani puasa para ‫ صامئني‬dan ‫صامئات‬hendaknya mengkonsumsi air putih yang cukup
karena air sangat diperlukan untuk proses pencernaan, kekurangan air dapat mengganggu proses
pembakaran lemak, setiap fungsi organ tubuh butuh air untuk menjalankan tugasnya. Disamping itu
air diperlukan untuk membersihkan racun atau limbah dalam tubuh. Asam urat dan urine
merupakan limbah dalam tubuh harus dilarutkan terlebih dahulu dengan air sebelum dibuang oleh
ginjal dalam bentuk air kencing. Proses pembuangan limbah dari dalam tubuh membutuhkan air
yang cukup. Air juga dibutuhkan untuk melindungi kulit dari retak-retak dan kekeringan. Terlalu
sedikit mengkonsumsi air mengurangi volume darah beredar dalam tubuh, dan berarti menurunkan
efesiensi fungsinya sebagai pengedar zat gizi, oksigen dan pengangkut sampah.
Demikianlah hikmah singkat puasa dan gizi ini, marilah kita sungguh-sungguh mengamalkan
puasa dengan gizi yang seimbang sambil memohon kepada Allah SWT agar kita senantiasa dapat
berpuasa dengan baik dan benar dan mencapai derajat muttaqiin yg sesungguhnya. Amin ya rabbal
alamin.