Anda di halaman 1dari 2

Nama: Jessica Dwiyanti

NPM: 2017130174
Kelas: A

KUIS 2 PERILAKU KEORGANISASIAN

2. Apa yang dimaksud dengan “Operant Conditiong”, tunjukan dan sertakan contoh apa
perbedaan antara hukuman dan penguatan negative?

Jawaban:

Operant Conditioning adalah kaitan antara perilaku dan konsekuensi dari perilaku tersebut.
Operant Conditioning diawali dengan Antecendent yaitu sesuatu yang mengawali perilaku
dan akan menjadi Behaviour yaitu perilaku, setelah perilaku tersebut timbul, akan timbul
Consequences yaitu konsekuensi dari perilaku tersebut.
Penguatan negative adalah peniadaan akibat-akibat negative untuk memelihara/memperkuat
perilaku yang diinginkan. Sedangkan hukuman adalah tindakan paling akhir yang diambil
untuk mengontrol. Contohnya, apabila ada karyawan yang tidak masuk tanpa alasan,
penguatan negative yang dilakukan adalah mengurangi jatah cuti yang diperbolehkan oleh
perusahaan, sedangkan, bila perusahaan melakukan hukuman, karyawan tersebut akan
dipotong gajinya.

3. Mengapa personality berbeda satu sama lain? Bandingkan teori the big 5 personality
dengan teori locus of control

Jawaban:

Personality berbeda satu sama lain karena dipengaruhi oleh banyak hal di sekitarnya.
Keturunan dan lingkungan akan menghasilkan karakter yang berbeda-beda setiap individu.
Big 5 personality terdiri dari extraversion/introversion, emotional stability, agreeableness,
conscientiousness, dan openess to experience. Sedangkan, untuk locus of control terdiri dari
external locus of control dan internal locus of control. Big 5 personality cenderung mengarah
kepada hal-hal yang terdapat pada diri seorang individu, sedangkan locus of control
cenderung mengarah pada bagaimana cara seorang individu dapat mengendalikan apa yang
ada dalam dirinya dan di luar dirinya.

4. Jelaskan setidaknya 2 teori yang membahas kepuasan kerja? Dan apakah job satisfaction
memengaruhi sekali job performance? Jelaskan.

Jawaban:

1. The Facet Model Theory


Setiap job memiliki facetnya tersendiri. Facet merupakan komponen motivational. Job
yang mengandung banyak facet adalah job yang menimbulkan kepuasan kerja.

2. Steady state
Setiap individu pada dasarnya memiliki tingkat kepuasan kerjanya yang berbeda-beda
dan berada di level equilibrium (keseimbangan).

Ya, job satisfaction sangat memengaruhi job performance. Job satisfaction adalah keadaan
dimana seseorang puas dengan apa yang dikerjakannya, biasanya, job satisfaction
ditimbulkan salah satunya oleh tantangan. Apabila seseorang tidak lagi puas dengan
pekerjaan yang dimilikinya, performa yang dilakukannya pada pekerjaannya pun akan buruk.

Anda mungkin juga menyukai