Swift
Swift
Abstrak
Kata kunci:
Abstract
Keywords:
Pendahuluan
Makroskopis Jantung
Jantung adalah organ yang memiliki rongga dan berbentuk kerucut (conus) dengan
ukuran sebesar kepalan/ tinju pemiliknya. Jantung memiliki pembungkus yang disebut
dengan pericardium. Jantung terletak di dalam mediastinum media pars inferior, di sebelah
ventral yang ditutupi oleh sternum dan kartilago costalis III-VI. Jantung terdiri dari 4 ruang
yaitu: atrium dextra, atrium sinistra, ventrikulus dekstra dan ventrikulus sinistra serta terdapat
katup pada jantung dan pembuluh darahnya.
a) Pericardium
Perikardium terdiri dari komponen fibrosa dan serosa. Perikardium fibrosa adalah
lapisan kuat yang menyelimuti jantung. Lapisan ini bergabung dengan pangkal pembuluh
besar di atasnya dan dengan tendon sentral diafragma di bawahnya. Perikardium serosa
melapisis perikardium fibrosa (lapisan parietalis) dan pada pangkal pembuluh darah
membalik untuk menutupi permukaan jantung (lapisan viseralis). Perikardium serosa
merupakan permukaan halus sebagai bantalan bagi jantung. Dua sinus yang penting terletak
di antara lapisan parietalis dan viseralis, yaitu:1
1. Sinus transversus: terletak antara v. cava superior dan atrium kiri di posterior serta
trunkus pulmonalis dan aorta di anterior.
2. Sinus obliquus: di belakang atrium, sinus dibatasi oleh v. cava inferior dan vv.
pulmonalis.
1. Atrium Dextra
Atrium kanan memiliki dinding yang tipis dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan
darah serta penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik yang mengalir ke ventrikel
kanan. Darah berasal dari pembuluh vena akan masuk ke atrium kanan melalui vena kava
superior, vena kava inferior dan sinus koronarius. Yang memisahkan vena kava dari atrium
jantung ini hanyalah lipatan katup atau pita otot yang rudimenter. Sehingga, peningkatan
tekanan atrium kanan akibat bendungan darah disisi kanan jantung akan dibalikan kembali ke
dalam vena sikulasi sistemik. Sekitar 75% aliran balik vena kedalam atrium kanan akan
mengalir secara pasif kedalam ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis. 25% sisanyaakan
mengisi ventrikel selama kontraksi atrium.2
2. Ventrikel Dextra
Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dibandingkan dengan atrium kanan dan
menunjukkan beberapa rigi menonjol ke dalam, yang dibentuk oleh berkas-berkas otot. Rigi-
rigi yang menonjol ini menyebabkan dinding ventrikel terlihat seperti busa dan dikenal
sebagai trabeculae carneae. Trabecula carneae terdiri atas tiga jenis. Jenis pertama terdiri atas
musculi papillares, yang menonjol ke dalam, melekat melalui basisnya pada dinding
ventrikel, dan bebas pada bagian tengahnya. Salah satu diantaranya adalah trabecula
septomarginalis, menyilang rongga ventrikel dari septa kedinding anterior. Trabecula
septomarginalis ini membawa fasciculus atriventricularis crus kanan yang merupakan bagian
dari sistem konduksi jantung. Jenis ketiga hanya terdiri atas rigi-rigi yang menonjol.2,3
3. Atrium Sinistra
Atrium kiri menerima darah yang teroksigenasi dari paru-paru melalui keempat vena
pulmonalis. Antara vena pumonalis dan atrium kiri tidak terdapat katup sejati. Oleh karena
itu, perubahan tekanan atrium kiri mudah membalik secara retrograde ke dalam pembuluh
paru-paru. Peningkatan akut tekanan atrium kiri akan menyebabkan bendungan paru. Atrium
kiri memiliki dinding yang tipis dan bertekanan rendah. Darah mengalir dari atrium kiri ke
dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.2
4. Ventrikel Sinistra
Ventrikel kiri berhubungan dengan atrium kiri melalui ostium atrioventriculare kiri
dan dengan aorta melalui ostium aortae. Dinding ventrikel kiri tiga kali lebih tebal daripada
dinding ventrikel dextra. Terdapat trabeculae carneae yang berkembang baik, dua buah
musculi papillares yang besar, tetapi tidak terdapat trabecula septomarginalis. Bagian
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap dari vena ke atrium ke ventrikel
ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah.
Katup-katup terletak sedemikian rupa sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif
karena perbedaan tekanan, serupa dengan tekanan pintu satu arah. Gradient tekanan ke arah
depan mendorong katup terbuka, seperti anda membuka pintu dengan mendorong salah satu
sisinya, sementara gradient tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup, seperti anda
mendorong ke pintu sisi lain yang berlawanan untuk menutupnya. Perhatikan bahwa gradient
ke arah belakang dapat mendorong katup menutup, tetapi tidak dapat membukanya.
Keempat katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui
bilik - bilik jantung. Ada 2 jenis katup: katup atrioventrikularis (AV), yang memisahkan
atrium dengan ventrikel dan katup semilunaris, yang memisahkan arteria pulmonalis dan
aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup- katup ini membuka dan menutup secara pasif,
menanggapi tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung.
Gambar . Katup
jantung
c) Perdarahan Jantung
Jantung mendapatkan darah dari arteria coronaria dextra dan sinistra, bercabang dari aorta
asendens dan menyalurkan darah beroksigen ke miokardium (gambar ). Arteri koronaria
sinistra berjalan inferior ke auricula sinsitra dan bercabang menjadi cabang interventrikularis
anterior dan circumflexa. Cabang interventrikularis anterior atau arteri desendens anterior
sinistra berada di sulcus interventrikularis anterior dan menyalurkan darah beroksigen di
dinding kedua ventrikel. Cabang sirkumflexa terletak di sulcus coronarius dan menyalurkan
darah beroksigen ke dinding ventrikel sinistra dan atrium sinistra. Arteri koronaria dextra
membentuk cabang-cabang kecil ke atrium kanan. Arteri ini beranjut ke inferior ke auricula
kanan dan akhirnya terbagi menjadi cabang interventrikularis posterior dan cabang
marginalis. Cabang interventrikularis posterior mengikuti sulcus interventrikularis posterior
dan memasok dinding kedua ventrikel dengan darah beroksigen. Cabang marginalis melewati
sulcus koronarius berjalan di sepanjang batas kanan jantung dan menyalurkan darah
beroksigen ke miokardium ventrikel kanan.4
Gambar. Arteri
Setelah mengalir melalui arteri-arteri sirkulasi koronaria, darah dalam kapiler, tempat darah
menyalurkan oksigen dan nutrien ke otot jantung dan menimbun karbon dioksida dan zat sisa,
serta mengalir ke dalam vena-vena koronaria. Sebagian besar dasar terdeoksiginasi dari
miokardium mengalir ke dalam suatu sinus vaskular besar dari sulcus koronarius di
permukaan posterior jantung, yang disebut sebagai sinus koronarius (gambar ). Sinu vaskular
adalah vena berdinding tipis yang tidak memiliki otot polos yang dapat mngubah
diameternya. Darah terdeoksiginasi di sinus koronarius mengalir ke atrium kanan.
Pembuluh-pembuluh utama yang mengangkut darah ke dalam sinus koronarius adalah
sebagai berikut :4
• Vena kardiaka magna di sulcus interventrikularis anterior, yang menerima darah
dari bagian-bagian jantung yang didarahi oleh arteri koronaria sinistra (ventrikel kiri
dan kanan serta atrium kiri)
• Vena kardiaka media di sulcus interveentrikularis posterior, yang mengalirkan
darah dari bagian-bagian yang di darahi oleh cabang interventrikularis posterior arteri
koronaria kanan (ventrikel kiri dan kanan).
• Vena kardiaka parva di sulcus koronarius, yang mengalirkan darah dari atrium
kanan dan ventrikel kanan.
• Vena kardiaka anterior, yang mngalirkan darah dari ventrikel kanan dan terbuka
langsung ke atrium kanan.
Gambar. Vena
Mikroskopis Jantung
Dinding jantung memiliki 3 tunika, yaitu: endokardium (bagian dalam), bagian tengah
(miokardium), dan bagian luar (pericardium). Bagian tengah jantung terdapat fibrosa yang
berfungsi sebagai dasar katup.5 Endokardium terdiri atas selapis sel endotel gepeng, yang
berada di atas selapis tipis sub endotel jaringan ikat longgar yang mengandung serat elastin
dan kolagen. Yang menghubungkan miokardium pada lapisan sub endotel adalah selapis
jaringan ikat (yang sering disebut lapisan subendokardium) mengandung vena, saraf, dan
cabang – cabang dari sistem penghantar impuls jantung(sel purkinye). Miokardium adalah
tunika yang paling tebal dari jantung dan terdiri atas sel – sel otot jantung yang tersusun
dalam lapisan yang mengelilingi bilik – bilik jantung dalam bentuk pilinan yang rumit.
Perikardium dilapisi oleh epitel selapis gepeng (mesotel) yang ditopang oleh selapis tipis
jaringan ikat yang membentuk epikardium. Epikardium dapat disetarakan dengan lapisan
visceral pericardium, yaitu membrane serosa tempat jantung berada. Di antara lapisan
visceral (epikardium) dan lapisan parietal, terdapat sejumlah kecil cairan yang memudahkan
pergerakan jantung.5
Kontraksi sel otot jantung untuk menyemprotkan darah dipicu oleh potensial aksi
yang menyapu ke seluruh membran sel otot. Jantung berkontraksi, atau berdenyut, secara
ritmis akibat potensial aksi yang dihasilkannya sendiri, suatu sifat yang dinamai otoritmisitas.
Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung:5
1. Sel kontraktil, yang membentuk 99% dari sel-sel otot jantung, melakukan kerja
mekanis memompa darah. Sel-sel ini dalam keadaan normal tidak membentuk sendiri
potensial aksinya.
2. Sebaliknya, sel-sel jantung sisanya yang sedikit tetapi sangat penting, sel otoritmik,
tidak berkontraksi tetapi khusus memulai dan menghantarkan potensial aksi yang
menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kontraktil.
Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka, yang membranya tetap berada pada
potensial istirahat yang konstan yang kecuali apabila dirangsang. Sel-sel otoritmik
jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel-sel tersebut memperlihatkan aktivitas
pemacu ( pacemaker activity), yaitu membran meraka secara perlahan mengalami
depolarisasi, atau bergeser, antara potensial-potensial aksi sampai ambang tercapai, pada
saat membran mengalami potensial aksi. Melalui siklus pergeseran dan pembentukan
potensial aksi yang berulang-ulang tersebut, sel-sel otoritmis ini secara siklis
mencetuskan potensial aksi, yang kemudian menyebar keseluruh jantung untuk
mencetuskan denyut secara berirama tanpa perangsangan saraf apapun. Sel-sel jantung
yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di lokasi-lokasi berikut ini:
1. Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang
(muara) vena kava superior.
2. Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantungkhusus didasar
atrium kanan dekat septum, tepat diatas peraturan atrium dan ventrikel.
4. Serat purkinje, serat-serat terminal halus yang berjalan dari berkas his dan
menyebar keseluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.5
Siklus Jantung
Pembahasan dimulai dan diakhiri dengan diastol ventrikel. Selama sebagian besar
diastol ventrikel, atrium juga masih berada dalam diastol. Karena darah dari sistem vena terus
mengalir ke dalam atrium maka tekanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel meskipun
kedua rongga ini berada dalam keadaan relaksasi(1) . Karena perbedaan tekanan ini maka
katup AV terbuka, dan darah menhalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel sepanjang
diastol ventrikel. Akibatnya pengisian pasif ini, volume ventrikel secara perlahan menungkat
bahkan sebelum atrium mulai berkontraksi(2).4
Setelah eksitasi atrium, impuls merambat melalui nodus AV dan sistem penghantar
khusus untuk merangsang ventrikel. Secara bersamaan, kedua atrium berkontraksi. Pada saat
pengaktifan ventrikel selesai, kontaksi atrium sudah berlalu. Kompleks QRS mencerminkan
eksitasi ventrikel ini(8) yang memicu kontraksi ventrikel. Kurva tekanan ventrikel meningkat
tajam segera setelah kompleks QRS, mengisyaratkan awitan sisteol ventrikel(9). Jeda singkat
antara kompleks QRS dan awitan sistol ventrikel yang sebenarnya adalah waktu yang
diperlukan untuk terjadinya prosaes penggabungan eksitasi-kontraksi. Sewaktu kontraksi
ventrikel dimulai. Tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Berbaliknya perbedaan
tekanan ini memaksa katup AV menutup(9).4
Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV tertutup, untuk
membuka katup aorta, tekanan ventrikel harus terus meningkat sampai melebihi tekanan
aorta. Karena itu, setelah katup AV tertutup dan sebelum katup aorta terbuka terdapat periode
singkat ketika ventrikel menjadi suatu ruang tertutup(10). Karena semua katup tertutup maka
tidak ada darah yang masuk atau keluar dari ventrikel selama waktu ini. Interval ini dinamai
periode kontraksi ventrikel isovolumetrik. Karena tidak ada darah yang masuk atau
meninggalkan ventrikel maka volume rongga ventrikel tidak berubah, dan panjang serat-serat
ototnya tidak berubah(11). Selama kontraksi ventrikel isovolumetrik, tekanan ventrikel terus
meningkat karena volume tidak berubah.4
Ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta(12), katup aorta terbuka dan
dimulailah ejeksi (penyemprotan) darah. Jumlah darah yang dipompa keluar dari masing-
masing ventrikel pada setiap kontraksi disebut isi sekuncup (Stroke volume, SV). Kurva
tekanan aorta meningkat sewaktu darah dipaksa masuk ke dalam aorta dari ventrikel lebih
cepat daripada darah mengalir ke dalam pembuluh-pembuluh yang lebih halus pada ujung
yang lain(13). Volume ventrikel menurun secara bermakna sewaktu darah dengan cepat
dipompa keluar(14). Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi isovolumetrik danfase
ejeksi ventrikel.4
Ventrikel tidak mengosongkan isinya secara sempurnya selama fase ejeksi. Dalam
keadaan normal, hanya separuh darah di dalam ventrikel pada akhir diastol dipompa keluar
selama sistol berikutnya. Jumlah darah yang tertinggal di ventrikel pada akhir sistol ketika
ejeksi selesai disebut volume sistolin akhir (VSA)(15), yang rerata besarnya 65 ml. Ini adalah
jumlah darah paling sedikit yang terkandung dalam ventrikel selama siklus ini. Perbedaan
antara volume darah di ventrikel sebelum kontraksi dan setelah kontraksi adalah jumlah darah
yang diejeksikan selama kontraksi; yaitu VDA – VSA= IS. Dalam contoh diatas, volume
diastolik akhir adalah 135 ml, volume sistolik akhir 65 ml, dan isi sekuncup 70 ml.4
Saat katup aorta menutup, katup AV belum terbuka, karena tekanan ventrikel masih
melebihi tekanan atrium, sehingga tidak ada darah yang masuk ke ventrikel dari atrium.
Karena itu semua katup kembali tertutup untuk waktu yang singkat, dikenal sebagai relaksasi
ventrikel isovolumetrik(19). Panjang serat otot dan volume ringga tidak berubah(20). Tidak
ada darah yang meninggalkan atau masuk sewaktu ventrikel terus melemas dan tekanan terus
turun.4
Ketika tekanan ventrikel turun di bawah tekanan atrium, katup AV membuka(21), dan
ventrikel kembali terisi. Diastol ventrikel mencakup baik periode relaksasi ventrikel
isovolumetrik maupun fase pengisian ventrikel.4
Hukum Frank-Starling
1. Makin besar isi jantung sewaktu diastol, semakin besar jumlah darah yang
dipompakan ke aorta.
2. dalam batas-batas fisiologis, jantung memompakan ke seluruh tubuh darah yang
kembali ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan di vena.
3. jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun jumlah darah yang
besar bergantung pada jumlah darah yang mengalir kembali dari vena.
Electrokardiogram (EKG)
Neurohumoral
Penutup