Anda di halaman 1dari 3

Kegiatan Loka Karya kami yang diberi judul “Riung Urang Sadaya” berlangsung pada Hari

Sabtu tanggal 1 Februari 2019. Kegiatan loka karya ini melibatkan Ibu -ibu Kelompok Tani
Sauyunan Dusun 2 dan juga Ibu – Ibu Kelompok Wanita Tani Dusun 5 Mekararum. Kegiatan ini
memiliki tujuan untuk memberdayakan kelompok wanita tani yang ada di Desa Margaluyu dan
diharapkannya dari kegiatan ini, masing – masing kelompok tani mendapatkan feedback positif
untuk keberlangsungan mereka kedepannya. Kegiatan Loka Karya kami dibagi atas 4 konten
agenda besar :
1. Perkenalan masing masing profil Kelompok Tani

Setelah acara dibuka oleh MC, dan dilanjutkan ke sambutan dari pihak mahasiswa, desa,
BUMDES, serta Dosen Pembimbing lapangan, Kegiatan dilanjutkan kepada perkenalan
masing masing profil kelompok tani. Pengenalan “Profil Kelompok Tani” merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh setiap kelompok tani yang diwakilkan oleh ketua
masing-masing kelompok tani, yang memiliki tujuan untuk memberikan informasi
kepada satu sama lain mengenai profil, struktur, produk tani & pemasaran,
kegiatan rutin, dan hal yang sedang direncanakan untuk kedepannya. Setiap kelompok
tani diberikan waktu 10 menit untuk menyampaikan informasi mengenai kelompoknya.
Kemudian, di akhir sesi, pemandu acara akan menanyakan mengenai harapan dari
masing-masing kelompok selama kegiatan berlangsung. Harapannya dari kegiatan ini,
setiap kelompok tani mengetahui informasi mengenai kelompok tani lainnya, dan juga
harapan dari masing masing kelompok dapat tersampaikan terhadap kegiatan yang akan
dilakukan.

2. Focus Group Discussion

Kegiatan Focus Group Discussion dimaksudkan untuk mengadakan suatu forum yang
lebih kecil guna para ibu – ibu dari masing – masing kelompok tani akan dibaurkan ke
dalam suatu grup kecil dan memiliki bahasan yang berbeda beda dari masing – masing
grup kecil tersebut. Kegiatan ini dilakukan setelah masing – masing kelompok tani
memperkenalkan secara singkat akan profil kelompok mereka masing - masing. Terdapat
5 Grup kecil pada kegitan loka karya kami kali ini, dengan rincian seperti berikut :

a. Produksi (Pembibitan):
- KT. Sauyunan: Sudah dapat menyemai sebagian kecil, namun untuk yang
ainnya sudah pernah mencoba untuk membuat sendiri namun masih gagal. Fokus
pemproduksian daripada Kelompok Tani Sauyunan merupakan tanaman sayur
dengan waktu panen yang relative singkat saja untuk saat ini.
Masalah yang dialami terdapat beberepa, diantaranya adalah belum digunakannya
pupuk kimia dan hanya bergantung pada pupuk kendang sehingga produksi pun
belum bisa maksimal. Selain itu masalah akan hama kerap menurunkan hasil
produksi hingga 50% terutama pada tanaman pok choy terutama pada musim
hujan, namun hingga hari dilaksanakannya loka karya Kelompok Tani Sauyunan
belum dapat menemukan formula pestisida alami yang tepat yang dapat
memberantas hama – hama yang merebak saat musim hujan tersebut.
- KWT. Mekar Arum: sudah membuat sendiri tapi untuk kebutuhan sendiri saja
b. Produksi (Penyemaian):
- KT. Sauyunan: belum melakukan penyemaian (masih perkilo) → dampaknya
biaya produksi menjadi lebih mahal
- KWT. Mekar Arum: sedari pengadaan lahan, pembibitan sudah dilakukan, dan
sudah dapat memproduksi bibit sendiri, hingga Pembuatan pupuk rumah tangga
sudah mandiri.

c. Pemasaran Kondisi kelompok tani:


- KT. Sauyunan: lingkupnya masih kecil hanya seputar pedagang bakso, warung
sayur daerah Dusun 2, Anggota sendiri, dan tetangga sekitar saja
- KWT. Mekar Arum: Penjualan tidak difokuskan pada produksi sayur atau hasil
tani namun penjualan sayurnya pun sudah mempunyai pelanggan tetap yaitu
penjualan ke Metro yaitu selama 2 kali dalam satu minggu. Untuk focus
pemasaran daripada KWT Mekar Arum merupakan Kopi.

d. Struktur organisasi dan Internal Kondisi kelompok tani:


- KT. Sauyunan: Berjalannya organisasi berdasarkan semangat ibu – ibu rukun
tetangga maupun warga yang meiliki semangat lebih dalam mengisi
kesehariannya, sehingga berjalannya pun bisa dikatakan tanpa beban karena
didasari untuk mengisi waktu luang. Struktur organisasinya terbilang cukup jelas
dengan pembagian kerja hariannya pun sudah sangat jelas. Sudah sering
melakukan studi banding dan mendapatkan pelatihan dari desa dan untuk
kedepannya terpikirkan untuk mengadakan usaha simpan pinjam kedepannya.
- KWT. Mekar Arum: Struktur organisasinya sangat jelas dari mulai ketua,
sekretaris bendahara, serta ketua masing masing departemen. Terdapat 4
departemen pada KWT Mekar Arum, yaitu :
1. Simpan Pinjam
2. Sayuran
3. Kopi
4. Kunyit dan jahe
Selain itu KWT Mekar Arum sudah sering melakukan studi banding dan
mendapatkan pelatihan dari desa.

e. Inovasi
- KT. Sauyunan: Untuk kedepannya akan mencoba menanam sayuran dengan
waktu panen yang relative lama, seperti cabai, kunyit, dan jahe, namun masih
terkendala pada lahan yang belum ada. Selain itu kelompok Tani Sauyunan juga
akan mulai mencoba mempraktikkan Hidroponik sederhana skala rumah tangga.
Dan juga perluasan lahan merupakan fokus kedepannya supaya dapat menambah
profit.
- KWT. Mekar Arum: Dalam skala jangka Panjang Kelompok Wanita Tani mekar
Arum berusaha untuk memanfaatkan Biogas yang didapat dari proses
pemgomposan sampah rumah tangga yang nantinya dapat digunakan sebagai gas
memasak skala rumah tangga. Lalu untuk kedepannya terpikirkan juga untuk
mengadakan usaha simpan pinjam. Dan juga perluasan lahan merupakan fokus
kedepannya supaya dapat menambah profit.

3. Talkshow Hidroponik

Setelah acara FGD selesai, rangkaian acara dilanjutkan dengan kegiatan Talkshow
Hidroponik. Talkshow Hidroponik adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberikan
informasi mengenai konsep dan cara pembuatan hidroponik sederhana skala rumah
tangga kepada kedua kelompok tani, sehingga harapannya dengan diadakannya talkshow
ini maka masing masing individu maupun kelompok tani dapat mempraktekkannya
masing masing. Talkshow dilakukan dengan adanya satu narasumber yaitu Bapak
Athomala, SP. Dari pihak PPL Desa Margaluyu beserta satu moderator yaitu Almyra
Tatyana selaku mahasiswa KKN Desa Margaluyu dari Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran. Kegiatan diawali dengan adanya Materi oleh narasumber seputar
Hidroponik, lalu kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan hidroponik
sederhana skala rumah tangga dari Bapak Atho sebagai Narasumber dan ditutup dengan
sesi tanya jawab dari anggota kelompok tani kepada narasumber. Penjelasan mengenai
Hidroponik sangat baik sekali disampaikan oleh narasumber beserta bahan – bahan yang
dibutuhkan dan tempat untuk membelinya serta budget yang diperlukan untuk
pembuatannya pun dipaparkan dengan sangat baik sekali. Antusiasme ibu – ibu
kelompok tani pun dapat terlihat dengan baik dari dilakukannya pencatatan dari materi
yang dipaparkan oleh narasumber dan dilontarkannya pertanyaan pertanyaan pada sesi
tanya jawab.

4. Arahan dari Perangkat Desa dan BUMDES


Setelah agenda Ngaliwet bareng yang dilakukan setelah talkshow telah selesai, kegiatan
dilanjut dengan arahan daripada perwakilan BUMDES dan perangkat desa kepada ibu –
ibu kelompok tani terkait anggaran perencanaan desa tahun 2020. Masing masing
kelompok tani diberikan arahan mengenai pembuatan proposal serta pengajuan dana
supaya kerjasama antar kelompok tani dan BUMDES serta apparat desa bisa terjalin lebih
lancer untuk kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai