Drosophila melanogaster adalah salah satu serangga yang berada dalam famili
Drosophilidae dan mengalami metamorfosis sempurna yaitu melewati fase telur, fase larva,
fase pupa dan fase dewasa (Frost, 1959). Drosophila melanogaster cocok digunakan dalam
penelitian karena siklus hidupnya cepat, terdapat kromosom raksasa dalam kelanjar ludahnya
saat fase larva instar tiga dan ukuran genomnya kecil (Hartwell, dkk., 2011). Pada kelenjar
ludah Drosophila melanogaster fase larva instar tiga, terdapat empat pasang kromosom
raksasa atau kromosom politen (Strickberger, 1962).
Kromosom raksasa pada kelenjar ludah Drosophila melanogaster berukuran 100 kali
lebih besar dari kromosom biasa pada bagian tubuh lain, yaitu berukuran 2000 mikron
sehingga dapat diamati langsung di bawah mikroskop cahaya (Wolfe, 1993). Kromosom
raksasa terbentuk karena proses replikasi kromosom yang terus menerus dan antar kromosom
tidak mengalami pemisahan pada saat mitosis. Proses replikasi semacam itu disebut
endoreduplikasi (Hartl & Jones, 2005). Kromosom raksasa terdiri atas lima lengan panjang
dan satu lengan pendek. Lima lengan atas terdiri dari dua lengan 2, dua lengan 3 dan
kromosom X. Lengan 2 terbagi menjadi 2R (right arm) dan 2L (left arm), lengan 3 terbagi
menjadi 3R (right arm) dan 3L (left arm). Satu lengan pendek disebut dengan 4 memiliki
ukuran yang kecil dibandingkan keempat kromosom lainnya. Kromosom 2R, 2L, 3L dan 3M
mengalami duplikasi hingga 20 kali (Suryo, 1995).
E. Alat dan bahan
Alat : Bahan
1. Mikroskop cahaya 1. Larva instar III D. melanogaster
2. Mikroskop stereo 2. Larutan fisiologis NaCl 0,9%
3. Kaca benda 3. Larutan FAA
4. Kaca penutup 4. Kertas hisap
5. Pipet 5. Acetokarmin
6. Jarum pentul 6. Tisu
F. Prosedur kerja
diletakkan pada kaca benda dan diberi larutan fisiologis NaCl 0,9%
Wolfe, S.L. 1993. Molecular and Cellular Biology. California: Wadsworth, Inc.