Disusun Oleh :
1. Dinda pramasela (17020200016)
2. Elisah dwi febrianti (17020200018)
3. Facriyah dwi indria N. (17020200027)
4. Fryda krystiani (17020200030)
5. Istilatifah (17020200040)
6. Nanda rezita (17020200057)
7. Septy lutfiyana mirliyanti (17020200078)
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang mana telah memberi
rahmad dan hidayah-Nya kepada kita semua yaitu dalam menyelesaikan
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMASETIKA SEDIAAN SEMISOLID
( FORMULASI DAN EVALUASI GENTAMICIN KRIM) ini dengan lancar
tanpa halangan dan rintangan.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari zaman jahiliah ke dalam alam yang benderang
seperti pada saat ini.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Yani Ambari, S.Farm, M. Farm., Apt selaku dosen mata kuliah
praktikum
2. Ibu Milu Asri Riya, A.Md., Kes, selaku asisten dosen praktikum
farmasetika sediaan likuida Yang telah memberikan baik secara material
maupun spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Resmi
ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
2.4.4 Asam Sitrat ......................................................................... 11
2.4.5 Natrium Sitrat ..................................................................... 12
2.4.6 Methyl Paraben/Nipagin .................................................... 13
2.4.7 Propil Paraben/Nipasol....................................................... 13
2.4.8 Aquades .............................................................................. 14
2.5 Evaluasi Sediaan ................................................................................ 14
2.5.1 Pengujian Organoleptis ..................................................... 14
2.5.2 Pengujian Daya Sebar ...................................................... 15
2.5.3 Pengujian pH .................................................................... 15
2.5.4 Pengujian Homogenitas ................................................... 15
2.5.5 Pengujian Daya Lekat ...................................................... 15
2.5.6 Pengujian Hedonik .......................................................... 16
2.5.7 Pengujian Viskositas ....................................................... 16
2.5.8 Pengujian Iritasi Kulit ..................................................... 16
2.5.9 Pengujian Tipe Krim ....................................................... 17
2.5.10 Pengujian Mekanik Sentrifuge ........................................ 17
2.5.11 Pengujian Stabilitas Suhu............................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penilitian ............................................................ 18
3.2 Bahan dan Alat Penelitian ................................................................. 18
3.2.1 Bahan ............................................................................................... 18
3.2.2 Alat ................................................................................................... 18
3.3 Metode Kerja..................................................................................... 18
3.3.1 Rancang Formulasi........................................................................... 18
3.3.2 Cara Pembuatan ............................................................................... 19
3.3.2.1 Skala Laboratorium ....................................................................... 19
3.3.2.2 Skala Pilot ..................................................................................... 19
3.3.3 Evaluasi Sediaan .............................................................................. 20
3.3.3.1 Uji Organopletis ............................................................................ 20
3.3.3.2 Uji pH ............................................................................................ 20
3.3.3.3 Uji Daya Sebar .............................................................................. 20
3.3.3.4 Uji Daya Lengket .......................................................................... 20
iii
3.3.3.5 Homogenitas ...................................................................... 20
3.3.3.6 Ukuran Partikel ................................................................. 20
3.3.3.7 Uji Kesukaan ..................................................................... 21
3.3.3.8 Uji Mikrobiologi ............................................................... 21
3.3.3.9 Uji Tipe Krim ..................................................................... 21
BAB IV HASIL PERCOBAAN ............................................................. 22
BAB V PEMBAHASAN ......................................................................... 24
BAB IV PENUTUP ................................................................................. 26
6.1 Kesimpulan ......................................................................................... 26
6.2 Saran .................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 27
LAMPIRAN ............................................................................................. 28
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana formulasi yang tepat sediaan krim dari bahan aktif gentamicin?
2. Bagaimana evaluasi fisik sediaan krim dari bahan aktif gentamicin?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui formulasi sediaan krim dari bahan aktif gentamicin
2. Untuk mengetahui evaluasi fisik sediaan krim dari bahan aktif gentamicin
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Krim
2.1.1 Pengertian Krim
Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi, mengandung air tidak
kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Ada dua tipe krim, krim
tipe minyak-air dan tipe air-minyak (Depkes, 1979). Menurut Farmakope
Indonesia Edisi III, krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa emulsi
mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Farmakope Indonesia Edisi IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat
mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar
yang sesuai. Formularium Nasional, krim adalah sediaan setengah padat, berupa
emulsi kental mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar. Secara Tradisional istilah krim digunakan untuk sediaan setengah
padat yang mempunyai konsistensi relatif cair di formulasi sebagai emulsi air
dalam minyak (a/m) atau minyak dalam air (m/a) Krim merupakan obat yang
digunakan sebagai obat luar yang dioleskan ke bagian kulit badan. Obat luar
adalah obat yang pemakaiannya tidak melalui mulut, kerongkongan, dan ke arah
lambung. Menurut definisi tersebut yang termasuk obat luar adalah obat luka, obat
kulit, obat hidung, obat mata, obat tetes telinga, obat wasir, injeksi, dan lainnya
(Rowe, 2009).
3
a. Tipe a/m, yaitu air terdispersi dalam minyak
Contoh : cold cream.
Cold cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud
memberikan rasa dingin dan nyaman pada kulit, sebagai krim pembersih,
berwarna putih dan bebas dari butiran. Cold cream mengandung mineral oil
dalam jumlah besar.
4
3. Mudah dipakai, umumnya krim tipe emulsi adalah yang paling mudah dipakai
dan dihilangkan dari kulit.
4. Terdistribusi merata, obat harus terdispersi merata melalui dasar krim padat
atau cair pada penggunaan (Anief, 1994).
5
digerus terlebih dahulu dengan sebagian dasar salep, kemudian dicampurkan
dengan komponen krim yang lainnya.
6
Antibiotik bekerja dengan baik saat jumlah obat di tubuh Anda tetap
dalam kadar yang konstan. Jadi, gunakan obat ini dengan interval yang kurang
lebih sama.
Lanjutkan penggunaan obat ini hingga yang diresepkan habis, walaupun
gejala menghilang setelah beberapa hari. Menghentikan obat terlalu cepat dapat
membuat bakteri lanjut berkembang, yang akhirnya kembali terinfeksi.
2.2.3 Dosis
Oleskan tipis sebanyak 3-4 x sehari pada bagian yang sakit
2.2.4 Penyimpanan
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya
langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan
dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang
berbeda.
Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan
pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan
hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan
kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis
atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
7
2.3 Uraian Bahan Aktif
2.3.1 Gentamicin Sulfat (FI EDISI III, hal 266)
Gambar 2.1 struktur kimia Gentamicin Sulfat (FI EDISI IV , hal 266)
8
Rumus Kimia :C16H34O
Titik lebur :45,52°C. (Depkes RI,72).
Pemakaian : emulgator 2%-5%.
Stabilitas : stabil dengan adanya asam, alkali, cahaya, dan air.
Inkompatibilitas : tidak bercampur dengan oksidator kuat.
Bertanggung jawab untuk menurunkan titik leleh ibuprofen. (Rowe, 156).
9
2.4.3 Gliserin (Rowe, et al., 2009)
10
2.4.4 Asam sitrat (HPE hal 185)
11
2.4.5 Natrium sitrat ( HPE hal 675 )
12
2.4.6 Methyl Paraben / Nipagin ( HPE hal 466 )
13
Pemerian : Kristal putih, tidak berbau, dan tidak
berasa.
Densitas :1,288g/cm3
pKa : 8,4
pH :4-8
Kelarutan : bebas larut dalam aseton , larut dalam 1,1
bagian etanol (95%), 250 bagian gliserin, 3,9 propilen glikol, 2500 bagian air.
Kegunaan : Preservative
2.4.8 Aquades (HPE hal 803)
14
2.5.2 Pengujian Daya Sebar
Bertujuan untuk mengetahui kelunakkan sediaan krim saat dioleskan
kekulit. Daya sebar yang dihasilkan krim tipe A/M. Alat yang digunakan yaitu
Kaca preparat, cover glass dan beban.
Uji daya sebar pada sediaan krim ini dapat dilakukan dengan cara ambil
0,5-1 gram sediaan letakkan dalam kaca bulat, kaca lainnya diletakkan diatasnya.
Kemudian membiarkan selama 1 menit, setelah itu ditambahkan ± 150 gram
beban didiamkan 1 menit dan diukur diameter konstan (Astuti et al., 2010).
2.5.3 Pengujian pH
Bertujuan untuk mengetahui keamanan sediaan krim saat digunakan
sehingga tidak mengiritasi kulit. Karena kriteria pH kulit yaitu dalam interval 4,5
– 6,5. Alat yang digunakan yaitu Kertas Ph Universal.
Evaluasi pH pada sediaan krim ditentukan dengan menggunakan pH
meter digital. Kalibrasi alat, lalu elektroda dari pH meter digital dicelupkan ke
dalam suspensi, biarkan selama 30 detik, catat nilai pH yang muncul pada layar
alat (Aremu & Oduyela,2015).
2.5.4 Pengujian Homogenitas
Bertujuan untuk melihat dan mengetahui tercampurnya bahan-bahan
sediaan krim. Hasil yang didapat tidak adanya gumpalan-gumpalan pada sediaan
formulasi.
Uji homogenitas dilakukan dengan cara sampel krim dioleskan pada
sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan
susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar (Ditjen
POM,1978)
2.5.5 Pengujian Daya Lekat
Bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan gell untuk mlekat
pada kulit. Hal ini juga berhubungan dengan lama kerjanya obat. Semakin lama
waktu yang dibutuhkan maka semakin lama daya kerja obat. Pada uji daya lekat
ini di dalam literature lebih dari 4 detik waktu plepasannya. Alat yang digunakan
yaitu kaca preparat, cover glass, beban dan alat untuk menarik.
15
Uji daya lekat pada sediaan krim dapat dilakukan dengan cara ambil 0,25-
1 gram sediaan letakkan diantara 2 gelas objek pada alat uji daya lekat, kemudiaan
ditekan beban 1 kg selama 5 menit. Beban diangkat dan diberi beba 80 gram pada
alat dan dicacat waktu pelepasan gel (Miranti, 2009).
2.5.6 Pengujian Hedonik
Uji kesukaan juga disebut uji hedonik. Panelis dimintakan tanggapan
pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan). Selain itu panelis
juga mengemukakan tingkat kesukaannya. Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut
skala hedonik. Misalnya dalam hal, suka, dapat mempunyai skala hedonik seperti
amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka.Sebaliknya jika tanggapan itu,
tidak suka, dapat mempunyai skala hedonik seperti suka dan agak suka, terdapat
tanggapannya yang disebut sebagai netral, yaitu bukan suka tetapi juga bukan
tidak suka (neither like nor dislike). Uji hedonik banyak digunakan untuk menilai
produk akhir (Soewarno,1981). Skala hedonik berbeda dengan skala kategori lain
dan responnyadiharapkantidak monoton dengan bertambah besarnya karakteristik
fisik, namun menunjukkan suatu puncak (preferency maximum) di atas dan rating
yang menurun (Raharjo,1998).
2.5.7 Pengujian Viskositas
Dilakukan untuk mengetahui kekentalan dan laju alir sediaan. Alat yang
digunakan yaitu viscometer Cup & Bob atau viscometer Brookfiled.
Uji viskositas menggunakan viscometer Brookfield. Dilakukan dengan cara
viscometer yang menggunakkan gasing atau kumparan yang dicelupkan ke dalam
zat uji dan mengukur tahanan gerak dari bagian yang berputar. Tersedia kumparan
yang berbeda untuk rentang kekentalan tertentu dan pada umumnya dilengkapi
dengan kecepatan rotasi. Prinsip kerja dari viscometer ini adalag semakin kuat
putaran semkin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar
(Madjid, et al.,2003).
2.5.8 Pengujian Iritasi Kulit
Pengujian ini untuk mengetahui sediaan yang diformulasikan itu
mengakibatkan iritasi kulit atau tidak seperti rasa gatal dan kulit menjadi
kemerahan.
16
2.5.9 Pengujian Tipe Krim
Pengujian ini di bagi menjadi 5 metode. Diantaranya yaitu:
a. Metode Konduktivitas: Berprinsip bahwa air/larutan benar mampu
menghantarkan listrik dan minyak tidak dapat menghantarkan listrik.
b. Metode Pewarnaan: Keseragaman disperse pewarna dalam emulsi, jika
pewarna larut dalam fase luar dari emulsi. Missal amaranth (larut air) pada
tipe m/a.
c. Metode Fluorosensi: Sangat banyak minyak yang dapat berfluorosensi jika
terpapar sinar UV.
d. Metode Arah Pembentukan Krim : Proses sedimentasi daei tetesan-tetesan
terdispersi berdasarkan fase internal dan fase eksternal. Uji creaming jika
minyak diatas tipe m/a, jika air dibawah tipe a/m.
e. Metode Pengenceran Tetesan: Berprinsip bahwa suatu emulsi akan
bercampur dengan yang menjadi fase luarnya. Misalnya emulsi tipe m/a
mudah diencerkan dengan air.
2.5.10 Pengujian Mekanik Sentrifuge
Sediaan di sentrifuge selama 15 menit dengan 6000 rpm jika sediaan tidak
terjadi pemishan bisa bertahan selama 6 bulan, jika di sentrifuge selama 5 jam
tidak terjadi pemisahan dapat bertahan selama 1 tahun.
2.5.11 Pengujian Stabilitas Suhu
Sampel krim dievaluasi pada suhu kamar antara 270 – 280 C selama 21
hari dan dilakukan pengamatan organoleptis yaitu bau, warna, kejernihan, pH,
daya sebar, dan viskositas nya pada hari ke-0 dan hari ke-21 (Sharon et al., 2013).
Stabilitas krim meliputi bau, warna, kejernihan, dan pH dievaluasi pada suhu 40 +
20 C selama 21 hari dengan pengamatan hari ke-0 dan hari ke- 21 (Sharon et
al.,2013)
17
BAB III
METODE PENILITIAN
18
3.3.2 Cara Pembuatan Krim Gempifat
3.3.2.1 Cara Pembuatan Skala Laboratorium
Menyiapkan alat dan bahan, menyetarakan timbangan, lalu menimbang
setil alkohol sebanyak 0,7 g masukkan cawan porselen, lalu menimbang vaselin
album sebanyak 6 g masukkan cawan porselen, lalu menimbang metil paraben
sebanyak 0,015 g masukkan cawan porselen, lalu menimbang propil paraben
sebanyak 0,03 g masukkan cawan porselen. Kemudian dilebur diatas waterbath ad
larut. Lalu menimbang asam sitrat sebanyak 0,099 g dan menimbang natrium
sitrat sebanyak 0,099 g masukkan beaker glass tambahkan aquadest sampai larut.
Kemudian campuran bahan yang ada di cawan porselen dan campuran bahan yang
ada di beaker glass dimasukkan mortir gerus sampai homogen dan sampai
terbentuk massa krim. Lalu menimbang gentamisin sulfat sebanyak 0,015 g
masukkan mortir gerus sampai homogen, kemudian ditambah gliserin sebanyak
1,2 g gerus sampai terbentuk krim, dan yang terakhir masukkan campuran bahan
yang ada di mortir ke wadah beri etiket biru dan tandai OBAT LUAR.
3.3.2.2 Cara Pembuatan Skala Pilot
Menyiapkan alat dan bahan, menyetarakan timbangan, lalu menimbang
setil alkohol sebanyak 3,5 g masukkan cawan porselen, lalu menimbang vaselin
album sebanyak 30 g masukkan cawan porselen, lalu menimbang metil paraben
sebanyak 0,075 g masukkan cawan porselen, lalu menimbang propil paraben
sebanyak 0,15 g masukkan cawan porselen. Kemudian dilebur diatas waterbath ad
larut. Lalu menimbang asam sitrat sebanyak 0,495 g dan menimbang natrium
sitrat sebanyak 0,495 g masukkan beaker glass tambahkan aquadest sampai larut.
Kemudian campuran bahan yang ada di cawan porselen dan campuran bahan yang
ada di beaker glass dimasukkan mortir gerus sampai homogen dan sampai
terbentuk massa krim. Lalu menimbang gentamisin sulfat sebanyak 0,075 g
masukkan mortir gerus sampai homogen, kemudian ditambah gliserin sebanyak 6
g gerus sampai terbentuk krim, dan yang terakhir masukkan campuran bahan yang
ada di mortir ke wadah beri etiket biru dan tandai OBAT LUAR.
19
3.3.3 Evaluasi Sediaan
3.3.3.1 Uji organoleptis
Uji organoleptik dilakukan dengan cara mengambil sediaan salep
secukupnya dengan jari telunjuk lalu di cium aroma sediaan,dan merasakan
tekstur serta mengamati warna sediaan.
3.3.3.2 Uji pH
Pada uji pH dilakukan dengan menggunakan kertas pH , caranya yaitu
kertas pH dicelupkan pada sediaan, lalu diamati hasil rentang pH pada sediaan.
3.3.3.3 Uji daya sebar
Pada uji daya sebar yaitu dengan cara menimbang 0,5 gram sediaan salep
lalu diletakkan pada kaca obyek, kemudian kaca obyek diberi beban 50g,
100g.150g, 200g selama 2 menit .
3.3.3.4 Uji daya lengket
Pada uji daya lengket yaitu dilakukan dengan cara menimbang 0,25 g
sediaan salep lalu diberi beban 1 kg dibiarkan selama 5 menit, kemudian dijepit
menggunakan klip, hingga kaca objek terlepas dengan sendirinya dan dihitung
durasi yang diperlukan hingga kaca objek terlepas.
3.3.3.5 Homogenitas
Pada uji homogenitas dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan ke kaca
objek kemudian dilihat dibawah sinar cahaya.
3.3.3.6 Ukuran partikel
Pada uji partikel dilakukan dengan cara mengambil sediaan secukpnya
lalu letakkan pada kaca obyek dan amati dengan mikroskop.
20
3.3.3.7 Uji kesukaan
Pada uji kesukaan dilakukan dengan cara membuat form kesukaan yang
berisi warna,aroma,tekstur,kesan tidak lengket dan saran. Form tersebut
disebarkan pada dosen,dan mahasiswa
3.3.3.8 Uji mikrobiologi
Pada uji mikrobiologi , mengambil sediaan secukupnya lalu di swabkan ke
media agar dan ratakan, kemudian diamkan selama 24 jam, setelah 24 jam amati
adanya bakteri, jamur atau tidak pada sediaan .
21
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
22
8. Uji Kesukaan
14
12
10
Tidak suka
8 kurang suka
suka
6
suka sekali
4
0
Warna Aroma Teksture Kesan Tidak Lengket
23
BAB V
PEMBAHASAN
24
selama penyimpanan. Dipilih pelarut aquadest karena aquades memiliki kelarutan
yang baik dan dapat larut dalam beberapa komponen bahan lain.
Evaluasi yang digunakan dalam sediaan semisolid gel kali ini diantaranya
Uji organoleptis, Uji pH uji daya sebar , Uji daya lengket , Uji Homogenitas
,Ukuran Partikel , Uji kesukaan , dan Uji mikrobiologi serta uji tipe krim . Hasil
dari sediaan yang telah dilakukan penyipanan selama 7 (tujuh) hari nenghasilkan ,
Pada uji organoleptis krim tidak berbau, tidak bewarna dan lembut . Pada uji pH ,
pH yang didapat yaitu 5, hal ini sangat sesuai dengan sediaan topikal atau cocok
dengan pH kulit. Pada uji daya sebar dihasilkan rata-rata hasil 4,45 cm . Hasil
yang kami peroleh kurang sesuai dengan literatur , karena menurut (Kaur et al.,
2010)daya sebar sediaan yang baik kisaran5-7 cm, hal ini kemungkinan
disebabkan karena kurangnya kadar zat penetrasi ataupun kurangnya ketelitian
praktikan saat melakukan pengukuran pengujian. . Ketika uji daya lengket
dilakukan secara 3x menghasilkan waktu yaitu berturut-turut 1 detik , 1 detik dan
4 detik . Sehingga dihasikan rata- rata sebesar 2 detik. Dari hasil yang kami
peroleh sudah memenuhi kadar daya lengket pada krim yang baik . Karena
menurut (Voigt, 1984).lebih dari 1 detik dan 2-300 detik menurut (Betageri dan
prabu, 2002). Pada uji homogenitas kri, terlihat sangat homogen , serta memiliki
ukuran partikel yang merata, pada uji mikrobiologi terbukti ketika sampel di swab
pada media agar dan diinkubasi selama 24 jam meunjukkan adanya mikroba. Dan
pada uji kesukaan yang telah dicobakan ke 20 sukarelawan rata-rata suka hingga
sangat suka pada sediaan krim gempifat ini.
25
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang sudah kami lakukan , maka dapat disimpulkan :
1. Formulasi yang digunakan pada krim gempifat ini adalah Gentamicin
sulfat 0,1% sebagai zat aktf, setil alkohol 5% sebagai emulgator, vaseli
album 40% sebagai basis , gliserin 8% sebagai humektan , asam sitrat dan
natrium sitrat masing masing 0,666 % sebagai pendapar, metil paraben 0,1
% dan propil paraben 0,2 % sebagai pengawet dan aquadest ad 15 gram
sebagai pelarut.
2. Hasil dari sediaan yang telah dilakukan penyipanan selama 7 (tujuh) hari ,
Pada uji organoleptis krim tidak berbau , tidak bewarna dan lembut. Pada
uji pH , pH yang didapat yaitu 5, Pada uji daya sebar dihasilkan rata-rata
4,45. Uji daya lengket dilakukan secara 3x menghasilkan waktu rata- rata
yaitu2 detik . Pada uji homogenitas gel terlihat homogen , serta memiliki
ukuran partikel yang merata, uji mikrobiologi sampel di swab pada media
agar dan diinkubasi selama 24 jam meunjukkan adanya mikroba. Dan pada
uji kesukaan yang telah dicobakan ke 20 sukarelawan rata-rata suka hingga
sangat suka pada sediaan krim gempifat ini.
6.2 Saran
1. Untuk laboratorium sebaiknya alat-alat ditambah, terutama alat
penimbangan. Sehingga dapat mempersingkat waktu dalam praktikum
2. Untuk praktikum selanjutnya sebaiknya praktikkan memahami materi
terlebih dahulu sebelum melakukan praktikum, agar tidak terjadi
kebingungan dan mempersingkat waktu.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
LAMPIRAN
Percobaan I
No Tanpa Beban 50 g 100 g 150 g 200 g
1 3,5 4 4 4,5 4,4
2 3,5 4 4 4,3 4,5
3 4 4 4,4 4,3 4,5
4 4 4 4,3 4,3 4,5
Rata-Rata 3,85 4 4,17 4,4 4,47
Percobaan II
No Tanpa Beban 50 g 100 g 150 g 200 g
1 3,5 3,5 4 4 4,2
2 3,5 3,7 4,2 4,2 4,3
3 4 4,2 4,2 4,4 5
4 4 4 4 4 4,3
Rata-Rata 3,75 3,85 4,1 4,15 4,45
Percobaan III
No Tanpa Beban 50 g 100 g 150 g 200 g
1 3,5 4 4 4 4,2
2 3,9 4 3,9 4 4,3
3 4 4 4,1 4,2 4,3
4 4 4 4,2 4,3 4,3
Rata-Rata 3,85 4 4,05 4,12 4,45
2. Uji Kesukaan
No 1 2 3 4
Warna 2 4 9 5
Aroma - 3 7 10
Tekstur - 2 13 4
Kesan tidak 1 2 9 9
lengket
28
Lampiran II. Perhitungan Bahan
Formula % Skala lab 15 g Skala pilot 75 g
gentamisin sulfat 0,1 % 0,1/100 X 15 = 0,015 X 5 = 0,075 g
0,015 g
Setil alcohol 5% 5/100X 15 = 0,75 g 0,75 X 5 = 3,752 g
vaselin album 40 % 40/100 X 15 = 6 g 6 X 5 = 30 g
Gliserin 8% 8/100 X 15 = 1,2 g 1,2 X 5 = 6 g
Asam sitrat 0,66 % 0,66/100 X 15 = 0,99 X 5 = 0,495 g
0,099 g
Natrium sitrat 0,66 % 0,66/100 X 15 = 0,99 X 5 = 0,495 g
0,099 g
Metil paraben 0,1 % 0,1/100 X 15 = 0,015 X 5 = 0,075 g
0,015 g
Propil paraben 0,2 % 0,2/100 X 15 = 0,03 X 5 = 0,15 g
0,03 g
Aquadest ad 100 % Ad 15 g Ad 75 g
29
Lampiran III. Formulasi sediaan
30
Lampiran IV. Kerdus Sediaan
31