Anda di halaman 1dari 13

| 125

Perhitungan Sistem Bagi Hasil Simpanan dan Pinjaman Nasabah


(Studi Kasus pada Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Fauzan Azhiima Parepare)

Darmawan
Universitas Muhammadiyah (UMPAR) Parepare
Email : darmawan_0983@yahoo.co.id

Abstract: The results showed that the big difference in revenue sharing system between deposits
and borrowed funds in BMT Fauzan Azhiima Parepare, which is where the formula for the result
of savings is the average balance divided by total average balance multiplied by 20% of income
BMT, while the formula for the proceeds of the loan is income net customers divided according to
the ratio between BMT and the customer agreement. Can be seen in 2009, the income of the BMT
Rp. 22,161,294. So for the results obtained customer deposits in 2009 was Rp. 22,161,294 x 20% =
Rp. 4432258.8. As for the results obtained loan customers in 2009 for the owner of Rp. 6648388.2
and fund manager Rp. 15,512,905.8.

Abstrak: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan sistem bagi hasil antara dana
simpanan dan dana pinjaman pada BMT Fauzan Azhiima Kota Parepare, yang dimana rumus bagi
hasil dana simpanan adalah saldo rata-rata dibagi total saldo rata-rata dikalikan 20 % pendapatan
BMT, sedangkan rumus bagi hasil dana pinjaman adalah pendapatan bersih nasabah dibagi sesuai
nisbah kesepakatan antara BMT dan nasabah. Dapat dilihat pada tahun 2009, pendapatan yang
diperoleh pihak BMT sebesar Rp. 22.161.294. Maka bagi hasil yang diperoleh nasabah simpanan
pada tahun 2009 adalah Rp. 22.161.294 x 20 % =Rp. 4.432.258,8. Sedangkan bagi hasil yang
diperoleh nasabah pinjaman pada tahun 2009 untuk pihak pemilik dana sebesar Rp. 6.648.388,2
dan pihak pengelola dana sebesar Rp. 15.512.905,8.

Kata Kunci : Dana Simpanan, Dana Pinjaman, dan Bagi Hasil

I. PENDAHULUAN ekonomi yang berusaha menerapkan


prinsip syari’ah Islam terutama lembaga-
A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan lembaga keuangan lembaga keuangan, seperti perbankan,
asuransi, dan Baitul Maal Wat Tamwil
mempunyai peranan penting terhadap
perkembangan perekonomian suatu (BMT). Khusus mengenai BMT menurut
data yang ada, saat ini telah berdiri kurang
Negara. Posisi lembaga keuangan sangat
strategis dalam menggerakkan roda lebih 300 BMT di seluruh Indonesia.
Adanya globalisasi dewasa ini,
perekonomian. Bersamaan dengan
fenomena semakin bergairahnya BMT dijadikan sebagai lembaga
solidaritas sekaligus lembaga ekonomi
masyarakat untuk kembali ke ajaran
rakyat kecil untuk bersaing di pasar bebas.
agama, banyak bermunculan lembaga
Dalam operasionalnya, BMT berupaya
126 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016: 125 - 137

mengkombinasikan unsur agama dan dibandingkan dengan tabungan umum


materi secara optimal untuk mencapai mudharabah.
keefektifan atau keefesienan produktif BMT Fauzan Azhiima sebagai
sehingga membantu para anggotanya mudharib, dalam mendapatkan
untuk bersaing secara efektif. keuntungan, mereka menyalurkan modal
Pengembangan BMT juga ditujukan dari nasabah (shahibul maal) kepada
untuk meningkatkan mobilisasi dana masyarakat yang membutuhkan dana
masyarakat yang selama ini belum melalui berbagai produk pembiayaan. Dan
terlayani oleh sistem keuangan kemudian atas dasar prinsip bagi hasil,
konvensional. Sistem bagi hasil adalah BMT sebagai mudharib dari penabung
karakteristik umum dan landasan dasar (shahibul maal), harus membagikan
bagi operasional lembaga keuangan Islam. keuntungan yang diperolehnya kepada
Karena dengan sistem bagi hasil, baik penabung.Dan dalam hal ini juga
instansi maupun perorangan dapat memerlukan mekanisme perhitungan bagi
menerapkan prinsip keadilan yang telah hasil antara BMT (mudharib) dan
dianjurkan dalam agama Islam. Dalam Penabung (shahibul maal).
pembagian keuntungan, BMT Fauzan
Azhiima Kota Parepare menerapkan B. Rumusan Masalah
sistem fee, bagi hasil dan margin. Akan Berdasarkan latar belakang di atas,
tetapi, yang paling diminati oleh maka rumusan masalah sebagai berikut:
masyarakat adalah sistem margin. Padahal 1. Berapa besar jumlah dana simpanan
secara prinsip, sistem bagi hasil lebih nasabah pada BMT Fauzan Azhiima
menguntungkan dibandingkan dengan Kota Parepare?
sistem yang lainnya, karena di dalam 2. Berapa besar jumlah dana pinjaman
sistem bagi hasil ada unsur saling berbagi nasabah pada BMT Fauzan Azhiima
baik keuntungan maupun dalam Kota Parepare?
menanggung resiko kerugian, dan dalam 3. Adakah perbedaan sistem bagi hasil
hal ini sesuai dengan kesepakatan awal. antara dana simpanan dan dana
Namun, persoalan yang sering terjadi di pinjaman pada BMT Fauzan
kalangan masyarakat khususnya di Kota Azhiima Kota Parepare?
Parepare adalah masih banyaknya nasabah
atau masyarakat yang belum mengetahui C. Kajian Pustaka
dan memahami tentang sistem bagi hasil Esy Nur Aisyah melakukan penelitian
serta perhitungannya. Hal ini tampak pada tahun 2008 dengan judul “Penerapan
dalam perbandingan jumlah nasabah Standar Operasional Prosedur dan Sistem
antara jumlah nasabah tabungan umum Bagi Hasil pada Tabungan Mudharabah
mudharabah dan mudharabah berjangka. (Studi pada BMT MMU Cabang
Padahal secara pembagian keuntungan Wonorejo Pasuruan)” mengemukakan
(bagi hasil), tabungan mudharabah bahwa standar operasional prosedur
berjangka lebih menguntungkan tabungan mudharabah di BMT MMU
Darmawan, Perhitungan Sistem Bagi Hasil Simpanan Dan Pinjaman Nasabah | 127

cabang Wonorejo secara teknisi di BMT dengan sistem bagi hasil daripada
menggambarkan bahwa dalam prosedural harus meminjam di bank umum dengan
menabung, BMT memberikan kemudahan membayar bunga. Karena dengan sistem
kepada anggota koperasi dalam bagi hasil, mereka tidak terlalu khawatir
melakukan transaksi tabungan. Sehingga dengan adanya kebijakan Bank Indonesia
hal ini dapat mewujudkan visi dan misi untuk menaikkan tingkat suku bunga
yang ditetapkan oleh BMT.Sistem bagi dalam rangka mengendalikan laju inflasi
hasil yang diterapkan BMT MMU cabang di Indonesia.
Wonorejo pada tabungan mudharabah dan BMT Fauzan Azhiima Kota Parepare
mudharabah berjangka adalah mengacu sebagai penghimpun/ pengelola dana
pada prinsip profit sharing. Kemudian dalam kegiatan operasionalnya dapat
dalam penetapan pembagian nisbah bagi memberikan pinjaman berupa modal
hasil, tidak ada kesepakatan antara kepada nasabah dan juga nasabah tersebut
nasabah (shahibul maal) dengan BMT dapat pula melakukan investasi berupa
(mudharib). Akan tetapi nisbah ditetapkan tabungan dan deposito yang harus dilihat
oleh BMT MMU cabang Wonorejo. dulu dari Standar Operasional
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar Prosedurnya (SOP). Setelah memenuhi
kecilnya bagi hasil adalah faktor langsung, SOP tersebut, pihak pemilik dana
yaitu jumlah dana yang tersedia untuk (shahibul maal) dan pihak pengelola dana
diinvestasikan/didepositokan dan besarnya (mudharib) melakukan perjanjian atau
nisbah bagi hasil. Faktor tidak langsung, akad. Dari hasil pengelolaan dana
yaitu jumlah pendapatan dan kebijakan tersebut, BMT akan membagi hasilkan
akunting di BMT MMU Pasuruan. kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah
BMT Fauzan Azhiima Kota Parepare yang telah disepakati dan dituangkan
dalam kegiatan operasionalnya tidak dalam akad. Untuk lebih jelasnya, dapat
tergantung pada tingkat suku bunga, dilihat pengertian berikut ini:
karena sistem yang ada pada BMT adalah 1. Pengertian Dana Simpanan
sistem bagi hasil. Walaupun demikian ada Dana simpanan adalah dana yang
semacam kekhawatiran yang melanda dipercayakan oleh masyarakat kepada
BMT, yakni dikhawatirkan sebagian bank dalam bentuk giro, deposito
nasabah penyimpan di BMT Fauzan berjangka, sertifikat deposito tabungan
Azhiima Kota Parepareakan mengalihkan atau yang dapat dipersamakan dengan
dananya pada bank konvensional karena itu.
tingkat suku bunga di bank umum 2. Pengertian Dana Pinjaman
(konvensional) mengalami kenaikan. Dana pinjaman adalah penyediaan
Tetapi di sisi lain, BMT akan menjadi dana atau tagihan yang dapat
alternatif bagi para pengusaha yang dipersamakan dengan itu, dan
membutuhkan pinjaman dana untuk berdasarkan persetujuan atau
mengembangkan usahanya, karena kesepakatan pinjam meminjam antara
mereka akan cenderung meminjam dana Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Unit
128 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016: 125 - 137

Simpan Pinjam (USP) dengan pihak Adapun rumus yang digunakan untuk
lain yang mewajibkan pihak peminjam mencari persentase peningkatan dalam
untuk melunasi hutangnya setelah penelitian ini adalah:
jangka waktu tertentu disertai dengan
𝑥𝑥 1 −𝑥𝑥
pembayaran sejumlah imbalan. P= X 100 %
𝑥𝑥
3. Pengertian Bagi Hasil
Bagi hasil atau profit loss sharing Keterangan :
adalah prinsip pembagian laba yang
diterapkan dalam kemitraan kerja, P = Persentase peningkatan dana
dimana porsi bagi hasil ditentukan pada simpanan/pinjaman nasabah
saat akad kerja sama. Jika usaha tiap tahun
mendapatkan keuntungan, porsi bagi 𝑥𝑥 = Dana simpanan/ pinjaman
hasil adalah sesuai kesepakatan, namun nasabah tahun lalu
jika terjadi kerugian maka porsi bagi 𝑥𝑥1 = Dana simpanan/ pinjaman
hasil rugi juga disesuaikan dengan nasabah tahun sekarang
kontribusi modal masing-masing pihak.
Dasar yang digunakan dalam
II. PEMBAHASAN
perhitungan bagi hasil adalah berupa
laba bersih usaha setelah dikurangi A. Dana Simpanan
dengan biaya operasional.Bentuk Tabungan pada BMT adalah
produk yang berdasarkan prinsip bagi simpanan dana yang dapat dilakukan
hasil ini adalah mudharabah dan kapan saja, tetapi tidak dapat ditarik
musyārakah, lebih jauh prinsip dengan menggunakan cek, bilyet giro,
mudharabah dapat dipergunakan dan/atau alat lainnya yang dipersamakan
sebagai dasar baik untuk produk dengan itu. Tabungan yang ditawarkan
pendanaan (tabungan dan deposito) oleh BMT Fauzan Azhiima adalah
maupun pembiayaan, sedangkan tabungan dengan prinsip/akad
musyārakah lebih banyak untuk mudharabah muthlaqah yaitu bentuk kerja
pembiayaan. sama antara anggota (pemilik
dana/shahibul maal) dan BMT Fauzan
D. Metode Penelitian Azhiima (pengelola dana/mudharib) yang
Jenis penelitian ini adalah penelitian cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi
deskriptif.Seperti yang dikemukakan oleh oleh jenis usaha, waktu dan daerah bisnis.
Sugiyono (2011), penelitian deskriptif Produk simpanan di BMT Fauzan
adalah sebuah penelitian yang bertujuan Azhiima adalah mudharabah, qurban,
untuk memberikan atau menjabarkan walimah, pendidikan, aqiqah, hari raya,
suatu keadaan atau fenomena yang terjadi dan haji/umrah, serta untuk
saat ini dengan menggunakan prosedur peminat/jumlah nasabah dari produk
ilmiah untuk menjawab masalah secara simpanan tersebut, dapat dilihat pada tabel
aktual. berikut:
Darmawan, Perhitungan Sistem Bagi Hasil Simpanan Dan Pinjaman Nasabah | 129

Tabel : Nasabah Simpanan Dalam mencari peningkatan saldo


Jenis Simpanan Jumlah Nasabah simpanan tiap tahun, rumus yang
Mudharabah 1827 digunakan adalah sebagai berikut:
Qurban 182
Walimah 13 𝑥𝑥 1 −𝑥𝑥
P= X 100 %
Pendidikan 624 𝑥𝑥

Aqiqah 4
Hari Raya 12 a. Tahun 2010
Haji/Umrah 86
Rp .1.542.983.742−Rp.1.065.547.223
Total 2748 P= X100 %
Rp.1.065.547.223
Sumber : Data Primer diolah
P = 0,45 x 100 %
Adapun penjelasan tentang SOP P = 45%
simpanan pada BMT Fauzan Azhiima
adalah sebagai berikut: b. Tahun 2011
a. Calon nasabah mengisi formulir
pendaftaran. Rp.1.883.513.518−Rp.1.542.983.742
P= X 100 %
b. Calon nasabah Rp.1.542.983.742

menyetor/menunjukkan fotocopy
Kartu Tanda Penduduk P = 0,22 x 100 %
(KTP)/Surat Izin Mengemudi
(SIM). P = 22 %
c. Setoran awal minimal Rp.
20.000 kecuali produk haji/umrah c. Tahun 2012
minimal setoran Rp. 50.000.
Rp .2.114.672.380−Rp.1.883.513.518
d. Bersedia mentaati aturan BMT P= X100 %
Rp.1.883.513.518
Fauzan Azhiima.
Berdasarkan hasil wawancara dengan P = 0,12 x 100 %
Bagian Administrasi/ Keuangan, jumlah
simpanan pada BMT Fauzan Azhiima P = 12 %
mulai tahun 2009 – 2013 adalah dapat
dilihat pada tabel berikut: d. Tahun 2013

Tabel : Jumlah Simpanan Rp.2.109.838.953−Rp.2.114.672.380


P= X100%
Rp.2.114.672.380
Tahun Jumlah Simpanan
2009 Rp. 1.065.547.223
2010 Rp. 1.542.983.742 P = - 0,002 x 100 %
2011 Rp. 1.883.513.518
2012 Rp. 2.114.672.380 P = - 0,2 %
2013 Rp. 2.109.838.953
Sumber : Data Primer diolah
130 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016: 125 - 137

Dari hasil perhitungan diatas, dapat Tabel : Jumlah Nasabah Pinjaman


dilihat perbedaan tiap tahunnya dan untuk Jenis Pinjaman Jumlah
lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel Musyarakah 36
berikut: Perumahan 63
Mudharabah 24
Tabel : Persentase Kenaikan Qardul Hasan 10
Tahun Jumlah Simpanan Kenaikan Murabahah 84
2009 Rp. 1.065.547.223 Bai’ Bizaman Ajil 135
2010 Rp. 1.542.983.742 45% Talangan Haji/ Umrah 43
2011 Rp. 1.883.513.518 22% Total 395
2012 Rp. 2.114.672.380 12% Sumber : Data Primer diolah
2013 Rp. 2.109.838.953 0.2%
Sumber : Data Primer diolah Adapun penjelasan tentang SOP
pinjaman pada BMT Fauzan Azhiima
Mulai tahun 2009-2012, jumlah adalah sebagai berikut:
nasabah mengalami peningkatan untuk a. Calon nasabah mengajukan atau
melakukan simpanan. Namun pada tahun mengisi formulir permohonan atau
2013, ada beberapa nasabah yang proposal pembiayaan.
melakukan penarikan dalam jumlah besar b. Calon nasabah menyetor fotocopy
yang menyebabkan jumlah simpanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami
berkurang dibanding tahun sebelumnya. isteri/Surat Izin Mengemudi (SIM),
Kartu Keluarga (KK), Akta Nikah,
B. Dana Pinjaman Rekening Tabungan di BMT Fauzan
Dana pinjaman adalah penyediaan Azhiima.
dana atau pembiayaan yang dapat c. Calon nasabah menyetor anggunan
dipersamakan dengan itu, dan berdasarkan (jaminan) berupa BPKB Kendaraan,
persetujuan atau kesepakatan pinjam Akta Jual Beli, Sertifikat Tanah/
meminjam antara BMT dengan pihak lain Rumah atau surat-surat berharga
yang mewajibkan pihak peminjam lainnya.
melunasi hutangnya setelah jangka waktu d. Bersedia diinvestigasi (pendataan)
tertentu. dan diverifikasi (survey langsung ke
Produk pinjaman di BMT Fauzan lokasi).
Azhiima adalah musyarakah, perumahan, e. Menandatangani akad pembiayaan,
mudharabah, qardul hasan, murabahah, surat permohonan rescheduling dan
bai’ biz-zaman ajil, dan talangan haji dan surat kuasa menjual jaminan.
umroh, serta untuk peminat/jumlah f. Berlaku jujur dan dapat dipercaya
nasabah dari produk pinjaman tersebut, oleh masyarakat sekitarnya serta taat
dapat dilihat pada tabel berikut: beribadah.
Darmawan, Perhitungan Sistem Bagi Hasil Simpanan Dan Pinjaman Nasabah | 131

Berdasarkan hasil wawancara dengan c. Tahun 2012


Manajer Pembiayaan, jumlah pinjaman
pada BMT Fauzan Azhiima mulai tahun Rp.382.730.000−Rp.289.991.197
P= X100 %
Rp.289.991.197
2009-2013 adalah dapat dilihat pada tabel
berikut:
P = 0,32 x 100 %
Tabel : Jumlah Pinjaman
P = 32 %
Tahun Jumlah Pinjaman
2009 Rp. 97.838.706
d. Tahun 2013
2010 Rp. 112.622.221
2011 Rp. 289.991.197 Rp.824.199.500−Rp.382.730.000
2012 Rp. 382.370.000 P= X100 %
Rp.382.730.000
2013 Rp. 824.199.500
Sumber : Data Primer diolah P = 1,15 x 100 %

Dalam mencari peningkatan saldo P = 115 %


pinjaman tiap tahun, rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut: Jadi dari hasil perhitungan diatas,
dapat dilihat perbedaan tiap tahunnya dan
𝑥𝑥 1 −𝑥𝑥
P= X 100 % untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
𝑥𝑥
tabel berikut:
a. Tahun 2010
Tabel : Persentase Kenaikan
Rp.112.622.221−Rp.97.838.706 Tahun Jumlah Pinjaman Kenaikan
P= X 100 %
Rp.97.838.706 2009 Rp. 97.838.706
2010 Rp. 112.622.221 15%
P = 0,15 x 100 % 2011 Rp. 289.991.197 157%
2012 Rp. 382.370.000 32%
P = 15 % 2013 Rp. 824.199.500 115%
Sumber : Data Primer diolah
b. Tahun 2011
Mulai tahun 2009 – 2013, dana
Rp .289.991.197−Rp.112.622.221 simpanan nasabah terus mengalami
P= X 100 %
Rp.112.622.221 peningkatan. Penyebab dana pinjaman
nasabah mengalami peningkatan tiap
P = 1,57 x 100 % tahunnya karena nasabah selalu tertarik
untuk menambah modal usahanya.
P = 157 %
132 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016: 125 - 137

C. Bagi Hasil Jumlah saldo rata-rata simpanan =


a. Dana Simpanan Rp. 23.030.011,475
Pada bulan Agustus hingga bulan Rp. 5.324.923,935+
Desember tahun 2013, ada dua penabung Rp. 28.354.935,410
di BMT Fauzan Azhiima yaitu A dan B
dengan saldo yang dimiliki penabung A 2) Perhitungan Bagi Hasil
sebesar Rp. 46.060.022,95 dan Sald o rata −rata
Bagi Hasil = x 20%
Tota l Saldo rata −rata
menyetorkan uangnya pada akhir bulan
yaitu tanggal 31 Agustus 2013, sedangkan pendapatan BMT
penabung B memiliki saldo sebesar Rp.
10.649.847,87 dan menyetorkan uangnya Penabung A
pada awal bulan yaitu tanggal 01
November 2013. Persentase bagi hasil Rp .23.030.011,475
X Rp. 631.886,282 =
sebesar Rp. 631.886,282 didapat dari 20 Rp.28.354.935,41

% pendapatan bulanan BMT sebesar Rp.


3.159.431,41. Perbedaan jumlah saldo Rp. 513.221,00
tersebut dapat mempengaruhi terhadap
besarnya bagi hasil penabung A dan B. Penabung B
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat di
Rp.5.324.923,935
bawah ini: Rp.28.354.935,41
X Rp. 631.886,282 =

1) Saldo Rata-rata Simpanan Rp. 118.665,28


Jumla h saldo dalam 1 bulan
Saldo rata2 simpanan =
Juml ah bulan −1
Dengan melihat hasil pembagian di
atas, maka semakin lama jangka waktu
Penabung A
deposito dapat memberikan bagi hasil
Rp.46.060.022,95
yang lebih tinggi. Sistem bagi hasil
= tabungan yang diterapkan oleh BMT
3−1
memang memberikan keuntungan yang
Rp.46.060.022,95
= cukup tinggi. Namun hal ini juga tidak
2
lepas dari permasalahan yang dihadapi
Rp. 23.030.011,475 BMT yaitu masih banyaknya masyarakat
yang kurang mengerti tentang sistem bagi
Penabung B hasil serta keuntungannya dengan
menggunakan akad mudharabah. Bagi
Rp.10.649.847,87 hasil yang diterapkan di atas didapat dari
=
3−1 pendapatan selama setahun kemudian
dikalikan 20 %, seperti pendapatan yang
Rp.10.649.847,87
= diperoleh pada tahun 2009 yaitu Rp.
2
Rp. 5.324.923,935
Darmawan, Perhitungan Sistem Bagi Hasil Simpanan Dan Pinjaman Nasabah | 133

22.161.294 x 20 % maka bagi hasil yang Pada bagian pemasukan (output),


diperoleh adalah Rp. 4.432.258,8. produksi yang dihasilkan si petani dalam
satu kali panen tiap tahun adalah 6 ton,
Tabel : Perhitungan Bagi Hasil dan untuk untuk mengetahui lebih
Thn Simpanan Pendapatan Bagi Hasil jelasnya berapa besar pemasukannya,
2009 1.065.547.223 22.161.294 4.432.258,8 dapat dilihat dibawah ini :
2010 1.542.983.742 27.029.333 5.405.866,6
2011 1.883.513.518 69.597.887 13.919.577,4 Produksi 6 ton (6000 kg) x Rp. 3.400 =
2012 2.114.672.380 91.855.200 18.371.040
Rp. 20.400.000
2013 2.109.838.953 189.565.885 37.913.177
Sumber : Data Primer diolah Jadi, pendapatan`bersih selama
produksi diluar dari biaya pinjaman
b. Dana Pinjaman adalah Pemasukan – Pengeluaran =
Seorang petani akan mengolah lahan Rp. 20.400.000 – Rp. 6.802.500 =
sawah dengan luas 1 Ha, namun tidak Rp. 13.597.500
memiliki biaya untuk membeli sarana Pengolahan lahan sampai panen
produksi dan pasca panen, maka si petani dibutuhkan waktu ± 5 bulan. Dengan hasil
tersebut memutuskan untuk meminjam bersih yang diperoleh dari hasil usaha tani
uang melalui BMT Fauzan Azhiima padi tersebut sebesar Rp. 13.597.500.
sebesar Rp. 10.000.000,00. Namun Untuk pengembalian dana yang telah
sebelum meminjam dana, pihak BMT dan dipinjam pada BMT, terdapat perjanjian
petani terlebih dahulu melakukan antara BMT Fauzan Azhiima dengan
perjanjian/akad yang dimana bagi hasil petani dalam perjanjian setelah panen
dari keuntungan yang akan didapat adalah (perjanjian musiman).
30% untuk pihak BMT dan 70% untuk Setelah dikeluarkan semua biaya-
pihak petani. Dimana sarana produksi dan biaya sarana produksi atau input sebesar
pasca panen yang dibutuhkan adalah dapat Rp. 13.597.500 dikurangi dengan utang
dilihat pada tabel berikut: pada BMT Fauzan Azhiima sebesar Rp.
10.000.000 maka laba kotor yang
Tabel : Pengeluaran (Input) didapatkan oleh petani adalahRp.
No Jenis Kegiatan Jumlah Biaya 3.597.500. Pada awal perjanjian telah
1 Pengolahan lahan 1.200.000 disepakati pembagian hasil dari
2 Benih padi 212.500 keuntungan yang akan didapat oleh petani
3 Pupuk 1.050.000 adalah 30% untuk pihak BMT dan 70%
4 Obat-obatan 270.000 untuk pihak petani, jadi BMT
5 Biaya Semprotan 500.000 mendapatkan bagi hasil sebesar Rp.
6 Biaya panen 3.060.000 1.079.250 dan petani mendapatkan bagi
7 Biaya angkut 510.000
hasil sebesar Rp. 2.518.250.
Total 6.802.500
Dengan melihat hasil pembagian di
Sumber : Data Primer diolah
atas, maka dapat disimpulkan bahwa bagi
hasil ditentukan berdasarkan nisbah dari
134 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016: 125 - 137

akad/perjanjian yang disetujui kedua belah Tabel: Rincian Pembayaran


pihak, dimana dalam hal ini pihak pemilik Waktu 16 minggu
dana dan pihak pengelola dana. Semakin Flapond Rp. 1.500.000
banyak keuntungan yang didapatkan maka Pokok (perminggu) Rp. 93.750
semakin banyak pula bagi hasil yang Margin (perminggu) Rp. 14.250
didapatkan. Pada tahun 2009, pihak Angsuran (perminggu) Rp. 108.000
pemilik dana mendapatkan bagi hasil Total harus dibayar Rp. 1.728.000
sebesar Rp. 11.080.647 dan pihak Sumber : Data Primer diolah
pengelola dana mendapatkan Rp.
11.080.647. Pada tabel diatas terlihat jelas bahwa
bagi hasil yang didapatkan oleh BMT
Tabel: Perhitungan Bagi Hasil selama 16 minggu dengan margin (bagi
Pinjaman Pendapat Bagi Hasil hasil) perminggunya Rp. 14.250, jadi
Thn (Rp) an Pemilik Pengelola jumlah margin (bagi hasil) yang diterima
(Rp) dana 30% dana 70%
2009 97.838.706 22.161.294 6.648.388,2 15.512.905,8 BMT selama rentan waktu yang
2010 112.622.221 27.029.333 8.108.799,9 18.920.533,1
2011 289.991.197 69.597.887 20.879.366,1 48.718.520,9
ditentukan sebesar Rp. 228.000.
2012 382.370.000 91.855.200 27.556.560 64.298.640 Berdasarkan hasil diatas, maka dapat
2013 824.199.500 189.565.885 56.869.765,5 132.696.119,5
disimpulkan bahwa ada perbedaan sistem
Sumber : Data Primer diolah
bagi hasil antara dana simpanan nasabah
dan dana pinjaman nasabah pada BMT
Seorang pedagang ingin menambah
Fauzan Azhiima Kota Parepare diterima.
modal usahanya kemudian dia
memutuskan meminjam uang di BMT
D. KESIMPULAN
Fauzan Azhiima Kota Parepare sebesar
Jumlah dana simpanan nasabah pada
Rp. 1.500.000 dalam rentan waktu selama
BMT Fauzan Azhiima Kota Parepare
16 minggu. Sebelum melakukan
mulai tahun 2009-2012 mengalami
pinjaman, pihak BMT dan nasabah
peningkatan, namun pada tahun 2013
terlebih dahulu melakukan kesepakatan
jumlah dana simpanan nasabah berkurang
tawar menawar dalam menetapkan bagi
dibanding tahun sebelumnya, itu terjadi
hasil yang akan diberikan kepada pihak
karena ada beberapa hal yang menjadi
BMT.
penyebabnya. Bisa karena daya tarik BMT
Setelah melakukan kesepakatan,
itu sendiri yang kurang diketahui oleh
maka ditetapkanlah bahwa bagi hasil yang
masyarakat, ada beberapa nasabah
akan didapatkan oleh pihak BMT sebesar
melakukan penarikan dalam jumlah besar,
Rp. 228.000. Jadi total yang harus dilunasi
atau masyarakat makin teliti dalam
nasabah kepada pihak BMT sebesar Rp.
memilih tempat untuk menyimpan dana.
1.728.000. Adapun rinciannya
Iklan hadiah yang jadi iming-iming
pembayarannya sebagai berikut :
sejumlah bank yang mampu mengubah
pandangan masyarakat terhadap bank agar
lebih giat menabung. Jumlah dana
Darmawan, Perhitungan Sistem Bagi Hasil Simpanan Dan Pinjaman Nasabah | 135

simpanan mulai tahun 2009-2012 selalu Rp. 6.648.388,2 dan pihak pengelola dana
mengalami peningkatan. Namun pada sebesar Rp. 15.512.905,8.
tahun 2013, mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2012. Dimana pada DAFTAR PUSTAKA
tahun 2012, jumlah dana simpanan
sebesar Rp. 2.114.672.380 mengalami Al-Qur’an dan Hadist.
penurunan sebesar Rp. 4.833.427. Jadi Antonio, Muh. Syafi’i, 2001, “Bank
jumlah dana simpanan pada tahun 2013 Syari’ah: Dari Teori ke Praktik”,
sebesar Rp. 2.109.838.953. Gema Insani Press, Jakarta.
Jumlah dana pinjaman nasabah pada Biro Perbankan Syari’ah, Bank Indonesia,
BMT Fauzan Azhiima Kota Parepare 2003, “Pedoman Akuntansi
mulai tahun 2009-2013 mengalami Perbankan Syari’ah Indonesia
peningkatan karena ketertarikan nasabah (PAPSI)”, Jakarta.
untuk meminjam sangat tinggi dengan Dendawijaya, Lukman, 2005,
menggunakan konsep bagi hasil yang “Manajemen Perbankan”, Ghalia
sangat menguntungkan bagi nasabah. Indonesia, Bogor.
Pada tahun 2013, dapat dilihat jelas Djumhana, Muhammad, 2000, “Hukum
peningkatan tersebut dibandingkan pada Perbankan di Indonesia”, Citra
tahun 2012. Dimana pada tahun 2012, Aditya Bakti, Bandung.
jumlah dana pinjaman sebesar Rp. Esy Nur Aisyah, 2008, “Penerapan
382.730.000 dan pada tahun 2013 dana Standar Operasional Prosedur dan
pinjaman naik mencapai Rp. 824.199.500. Sistem Bagi Hasil Pada Tabungan
Adanya perbedaan sistem bagi hasil Mudharabah (Studi Pada BMT
antara dana simpanan dan dana pinjaman MMU Cabang Wonorejo
pada BMT Fauzan Azhiima Kota Pasuruan)”, Skripsi UIN Sunan
Parepare, yang dimana rumus bagi hasil Kalijaga, Yogyakarta.
dana simpanan adalah saldo rata-rata Fakultas Ekonomi, 2013, “Panduan
dibagi total saldo rata-rata dikalikan 20 % Penulisan dan Penyusunan Skripsi”,
pendapatan BMT, sedangkan rumus bagi Universitas Muhammadiyah,
hasil dana pinjaman adalah pendapatan Parepare.
bersih nasabah dibagi sesuai nisbah Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor
kesepakatan antara BMT dan nasabah. 02/DSN-MUI/IV/2000, “Tentang
Dapat dilihat pada tahun 2009, pendapatan Tabungan”, diakses tanggal 24
yang diperoleh pihak BMT sebesar Rp. Januari 2014, dari
22.161.294. Maka bagi hasil yang http://www.badilag.net/data/FATW
diperoleh nasabah simpanan pada tahun A%20MUI%20EDIT/2%20tabunga
2009 adalah Rp. 22.161.294 x 20 % = Rp. n.html
4.432.258,8. Sedangkan bagi hasil yang Ghafur, Muhammad, 2003, “Pengaruh
diperoleh nasabah pinjaman pada tahun Tingkat Bagi Hasil, Suku Bunga dan
2009 untuk pihak pemilik dana sebesar Pendapatan Terhadap Simpanan
Mudharabah (Studi Kasus Bank
136 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 14, Nomor 1, Juli 2016: 125 - 137

Muamalat Indonesia”, Jurnal Perbankan Syari’ah Di Sulawesi


Ekonomi Muamalah, Universitas Selatan Periode 2004-2011”,
Gajah Mada, Yogyakarta. Skripsi Universitas Hasanuddin,
Karim, Adiwarman, 2006, “Bank Islam: Makassar.
Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi Ratna Priatin, 2005, “Faktor-Faktor Yang
ke 3”, Raja Grafindo Persada Mempengaruhi Motivasi Menabung
Jakarta. Di BPR Syari’ah Bangun Derajat
_ _ _, 2010, “Bank Islam: Analisis Fiqh Warga Yogyakarta Tahun 2004”,
dan Keuangan”, Raja Grafindo Skripsi Fakultas Ekonomi, UII,
Persada, Jakarta. Yogyakarta.
Kasmir, 2003, “Bank dan Lembaga Samsul Ma’arif, 2009, “Analisis
Keuangan Lainnya”, Raja Grafindo Perhitungan Sistem Bagi Hasil
Persada, Jakarta. Pada Tabungan Mudharabah (Studi
_ _ _, 2008, “Analisa Laporan Pada BRI Syari’ah Cab. Malang)”,
Keuangan”, Rajawali Pers, Jakarta. Skripsi UIN Sunan Kalijaga,
_ _ _, 2009, “Manajemen Perbankan”, Yogyakarta.
Raja Grafindo Persada, Jakarta. Slamet Margono SH, 2008, “Pelaksanaan
Muhammad, 2000, “Manajemen Bank Sistem Bagi Hasil Pada Bank
Syari’ah”, UPP AMP YKPN Syari’ah (Tinjauan Umum Pada
Yogyakarta. BTN Syari’ah Cabang Semarang)”,
_ _ _, 2008, “Manajemen Pembiayaan skripsi diakses tanggal 02 Mei 2013,
Mudharabah Di Bank Syari’ah: dari
Strategi Memaksimalkan Return dan http://eprints.undip.ac.id/18228/1/S
Meminimalkan Risiko Pembiayaan LAMET_MARGONO.pdf
Di Bank Syari’ah Sebagai Akibat Slamet, Taufan, 2013, “Memahami
Masalah Agency”, Rajawali, Akuntansi Syari’ah di Indonesia”,
Jakarta. Mitra Wacana Media, Jakarta.
Muhammad Sholahuddin, 2011, “Kamus Sudarsono, 2003, “Bank Lembaga
Istilah Ekonomi, Keuangan dan Keuangan Syari’ah: Deskripsi dan
Bisnis Syari’ah”, Raja Grafindo Ilustrasi”, Ekonisia, Yogyakarta.
Persada, Jakarta. Sugiyono, 2008, “Metode Penelitian
Mundir, Sukidin, 2005, “Metode Bisnis”, Cetakan Kedua Belas 2008,
Penelitian Membimbing dan Alfabeta, Bandung.
Mengantar Kesuksesan Anda dalam _ _ _, 2011, “Metode Penelitian
Dunia Penelitian, Edisi Pertama”, Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”,
Insan Cendekia, Surabaya. Alfabeta, Bandung.
Suharsimi Arikunto, 2006, “Prosedur
Nurqadri Yanmar Syam, 2012, “Analisis Penelitian: Suatu Pendekatan
Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Praktek”, Rineka Cipta, Jakarta.
Terhadap Pembiayaan Pada
Darmawan, Perhitungan Sistem Bagi Hasil Simpanan Dan Pinjaman Nasabah | 137

Sukmadinata, 2006, “Metode Penelitian Undang-Undang Republik Indonesia


Pendidikan”, Rosdakarya, Bandung. Nomor 17 Tahun 2012, “Tentang
Supardi, 2005, “Metode Penelitian Perkoperasian”, diakses tanggal 20
Ekonomi dan Bisnis”, UII Press, Februari 2014, dari http://sumut.
Yogyakarta. kemenag.go.id
Teguh Pudjo Muljono, 2007, “Manajemen Yanti, 2012, “Skripsi Ekonomi Islam
Perkreditan Bagi Bank Komersiil, Tentang Pengaruh Tingkat
Edisi 4”, BPFE,Yogyakarta. Kenaikan Suku Bunga Terhadap
Thomas Suyatno, 2001, “Kelembagaan Kinerja Bank Syari’ah (Studi Kasus
Perbankan”, PT. Gramedia Pustaka Pada Bank Mandiri Syari’ah
Utama, Jakarta. Cabang Ciledug)”, skripsi diakses
Undang-Undang Republik Indonesia tanggal 11 Februari 2014, dari
Nomor 10 Tahun 1998, “Tentang http://yanti-sukasuka.blogspot.
Perbankan”, diakses tanggal 02 Mei com/2012/05/bab-i-
2013, dari pendahuluan.html
http://id.wikisource.org/wiki/Undan
g Undang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 1998

Anda mungkin juga menyukai