Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HOMOMORFISME

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika II

Dosen : Dr. Herry Susanto

1. Laelinatul Choeriyah 190311767285


2. Rohyatun Handayaningsih 190311767294

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PASCASARJANA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2020
HOMOMORFISME

Isomorfisme antara dua grup memberikan hubungan yang menunjukkan


bahwa dua grup memiliki struktur relatif sama terhadap operasi grupnya. Nama
homomorfisme diberikan pada jenis pemetaan penting lainnya yang berhubungan
dengan, tetapi berbeda dari isomorfisme. Perbedaan mendasarnya adalah bahwa
homomorfisme tidak memerlukan satu-satu dan tidak onto.

Definisi 3.27: Homomorfisme, Endomorfisme, Epimorfisme, Monomorfisme


Misalkan 𝐺 grup dengan operasi ⊛, dan misalkan 𝐺′ grup dengan operasi ∗ .
Suatu homomorfisme dari 𝐺 ke 𝐺′ adalah suatu pemetaan 𝜙: 𝐺 → 𝐺′ sedemikian
sehingga
𝜙 (𝑥 ⊛ 𝑦) = 𝜙(𝑥) ∗ 𝜙(𝑦)
untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐺 dan 𝑦 ∈ 𝐺. Homomorfisme 𝜙 disebut endomorfisme jika
𝐺 = 𝐺′. Homomorfisme 𝜙 disebut epimorfisme jika 𝜙 onto. Homomorfisme 𝜙
disebut monomorfisme jika 𝜙 satu-satu.
Simbol ⊛ dan ∗ dapat disederhanakan menjadi 𝜙 (𝑥𝑦) = 𝜙(𝑥)𝜙(𝑦) dari
kondisi yang diberikan. Suatu homomorfisme 𝜙 dari 𝐺 ke 𝐺′ tidak memerlukan
satu-satu atau onto. Jika 𝜙 adalah keduanya (jika 𝜙 bijeksi) maka 𝜙 adalah suatu
isomorfisme.

Definisi Pemetaan, Bayangan


Misal A dan B himpunan tak kosong. Suatu subset 𝑓 dari 𝐴 × 𝐵 adalah suatu
pemetaan dari 𝐴 ke 𝐵 jika dan hanya jika untuk setiap 𝑎 ∈ 𝐴 terdapat suatu
anggota tunggal (satu dan hanya satu) 𝑏 ∈ 𝐵 sedemikian sehingga (𝑎, 𝑏) ∈ 𝑓.
Jika 𝑓 merupakan suatu pemetaan dari 𝐴 ke 𝐵 dan pasangan terurut (𝑎, 𝑏) berada
di 𝑓, dapat dituliskan 𝑏 = 𝑓(𝑎) dan 𝑏 disebut bayangan 𝑎 dibawah 𝑓.

Definisi Onto, Surjektif


Misal 𝑓: 𝐴 → 𝐵, 𝑓 disebut onto atau surjektif jika dan hanya jika 𝐵 = 𝑓(𝐴).
Sebagai kemungkinan lain, suatu pemetaan onto 𝑓 disebut pemetaan dari 𝐴 onto
𝐵.
Definisi Satu-Satu, Injektif
Misal 𝑓: 𝐴 → 𝐵, 𝑓 disebut satu-satu, atau injektif, jika dan hanya jika anggota
berbeda dari 𝐴 selalu memiliki bayangan yang berbeda di bawah 𝑓.

Contoh 1
Untuk suatu bilangan bulat tetap 𝑛 > 1, perhatikan pemetaan 𝜙 dari grup (𝒁, +)
ke grup (𝒁𝒏 , +) didefinisikan dengan
𝜙(𝑥) = [𝑥]
dengan [𝑥] adalah kelas kongruen di 𝒁𝒏 yang memuat 𝑥. Berdasarkan sifat dari
(𝒁𝒏 , +) diperoleh
𝜙(𝑥 + 𝑦) = [𝑥 + 𝑦]
= [𝑥] + [𝑦]
= 𝜙(𝑥) + 𝜙(𝑦)
Sehingga 𝜙 merupakan homomorfisme. Berdasarkan definisi 𝒁𝒏 bahwa 𝜙 onto,
sehingga 𝜙 suatu epimorfisme dari 𝒁 ke 𝒁𝒏 . Karena 𝜙(0) = 𝜙(𝑛) = [0] maka 𝜙
tidak satu-satu dan dalam hal ini bukan monomorfisme.

Contoh 2
Untuk dua grup sebarang 𝐺 dan 𝐺′, misalkan 𝑒′ menotasikan elemen identitas di
𝐺′ dan difenisikan 𝜙: 𝐺 → 𝐺′ oleh 𝜙(𝑥) = 𝑒′ untuk semua 𝑥 ∈ 𝐺. Maka untuk
setiap 𝑥 dan 𝑦 di 𝐺,
𝜙(𝑥). 𝜙(𝑦) = 𝑒 ′ . 𝑒 ′
= 𝑒′
= 𝜙(𝑥𝑦)
dan 𝜙 homomorfis dari 𝐺 ke 𝐺′. Jika 𝐺′ ordenya lebih dari 1, maka 𝜙 tidak onto
dan oleh karena itu tidak epimorfisme. 𝜙 juga tidak satu-satu, karena untuk
sebarang 𝑥 ≠ 𝑦 diperoleh 𝜙(𝑥) = 𝜙(𝑦) = 𝑒 ′ . Sehingga 𝜙 tidak monomorfisme.

Dua contoh sebelumnya menunjukkan bahwa tidak seperti situasi dengan


isomorfisme, eksistensi homomorfisme dari 𝐺 ke 𝐺′ tidak mengimplikasikan
bahwa 𝐺 dan 𝐺′ memiliki struktur yang sama. Namun, kita akan melihat bahwa
eksistensi dari homomorfisme dapat memberikan informasi penting dan menarik
terkait dengan strukturnya. Seperti isomorfisme, dapat dikatakan bahwa
homomorfisme mengawetkan operasi grup. Dua akibat sederhana dari kondisi ini
adalah identitas harus berkorespondensi dan invers harus dipetakan onto invers.
Hal ini dinyatakan dalam teorema berikutnya.

Teorema 3.28: Bayangan Identitas dan Invers


Misal 𝜙 homomorfisme dari grup 𝐺 ke grup 𝐺′. Jika 𝑒 dinotasikan sebagai
identitas di 𝐺 dan 𝑒′ identitas di 𝐺′, maka
a. 𝜙(𝑒) = 𝑒′, dan
b. 𝜙 (𝑥 −1 ) = [𝜙(𝑥)]−1 , ∀𝑥 ∈ 𝐺
Bukti:
a. Akan ditunjukkan 𝜙(𝑒) = 𝑒′
karena 𝑒 elemen identitas di 𝐺 dan 𝜙 homomorfisme, maka
𝜙(𝑒) = 𝜙 (𝑒 ⊛ 𝑒) = 𝜙(𝑒) ∗ 𝜙 (𝑒)
→ 𝜙(𝑒) = 𝜙(𝑒) ∗ 𝜙(𝑒)
→ 𝜙 (𝑒) ∗ 𝑒′ = 𝜙(𝑒) ∗ 𝜙 (𝑒) (karena 𝑒′ elemen identitas di 𝐺′)
→ 𝑒′ = 𝜙 (𝑒) (hukum kanselasi)
Terbukti bahwa 𝜙(𝑒) = 𝑒′.
b. Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐺.
Akan ditunjukkan bahwa 𝜙(𝑥)−1 = [𝜙(𝑥)]−1.
𝑥 ⊛ 𝑥 −1 = 𝑒
→ 𝜙(𝑥 ⊛ 𝑥 −1 ) = 𝜙 (𝑒)
→ 𝜙 (𝑥) ∗ 𝜙(𝑥 −1 ) = 𝑒′ (karena 𝜙 homomorfisme dan 𝜙(𝑒) =𝑒′)
→ 𝜙 (𝑥) ∗ 𝜙(𝑥 −1 ) = 𝜙(𝑥) ∗ [𝜙(𝑥)]−1
→ 𝜙(𝑥)−1 = [𝜙(𝑥)]−1 (hukum kanselasi)
Terbukti bahwa 𝜙 (𝑥)−1 = [𝜙(𝑥)]−1 untuk ∀𝑥 ∈ 𝐺.

Contoh 3
Misal (𝒁,+) grup dan (𝐺,.) grup bilangan real tak nol.
Didefinisikan 𝜙: 𝒁→𝐺 dengan
1 jika 𝑛 genap
𝜙(𝑛) = {
−1 jika 𝑛 ganjil

Apakah 𝜙 homomorfisme? ya.


Bukti:
Ambil 𝑚, 𝑛 ∈ 𝒁
Akan ditunjukkan bahwa 𝜙(𝑚 + 𝑛) = 𝜙(𝑚). 𝜙(𝑛)
Perhatikan bahwa,
𝑚+𝑛 𝜙(𝑚 + 𝑛) 𝜙(𝑚). 𝜙(𝑛)
𝑚, 𝑛 genap Genap 1 (1). (1) = 1
Satu genap, satu ganjil Ganjil −1 (1). (−1) = −1
𝑚, 𝑛 ganjil Genap 1 (−1). (−1) = 1

Jadi, 𝜙(𝑚 + 𝑛) = 𝜙(𝑚). 𝜙(𝑛)


Berdasarkan perbandingan dua kolom terakhir, terbukti bahwa 𝜙 homomorfisme
dari 𝒁 ke 𝐺. 𝜙 bukan fungsi onto karena ada 2 ∈ 𝐺, tetapi tidak ada 𝑥 ∈ 𝒁
sedemikian hingga 𝜙(𝑥) = 2. Sehingga 𝜙 bukan suatu epimorfisme. 𝜙 bukan
fungsi 1-1 karena 𝜙(0) = 1 = 𝜙(2) , tetapi 0 ≠ 2. Sehingga 𝜙 bukan suatu
monomorfisme.

Contoh 4
Diketahui : Misal (𝒁, +) grup dan suatu pemetaan 𝜙: 𝒁 → 𝒁
didefinisikan dengan 𝜙(𝑥) = 5𝑥 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝒁.
Ditanya : Apakah 𝜙 suatu homomorfisme, endomorfisme, epimorfisme, atau
monoforfisme?
Jawab:
1. Akan ditunjukkan bahwa 𝜙 homomorfisme
Karena 𝜙 sudah merupakan pemetaan, maka tinggal ditunjukkan bahwa 𝜙
mengawetkan operasi grup.
Bukti:
Ambil sebarang 𝑥, 𝑦 ∈ 𝒁.
Akan ditunjukkan bahwa
𝜙(𝑥 + 𝑦) = 𝜙(𝑥) + 𝜙(𝑦)
Perhatikan bahwa
𝜙(𝑥 + 𝑦) = 5(𝑥 + 𝑦) = 5𝑥 + 5𝑦 = 𝜙(𝑥) + 𝜙(𝑦)
Jadi, 𝜙 homomorfisme.
2. 𝜙 merupakan endomorfisme, karena 𝜙 homomorfisme yang domain dan
kodomainnya sama.
3. 𝜙 bukan epimorfisme, karena 𝜙 tidak onto (ada 1 ∈ 𝒁, tetapi tidak ada 𝑥 ∈ 𝒁
sedemikian hingga 𝜙(𝑥) = 1.
Adaikan ∃𝑥 ∈ 𝒁 ∋ 5𝑥 = 1
→ 5𝑥 + 0 = 5.0 + 1
Berdasarkan algoritma pembagian, suatu bilangan bulat hanya memiliki satu
representasi. Terjadi suatu kontradiksi, maka pengandaian salah.
Jadi tidak ada 𝑥 ∈ 𝒁 sedemikian hingga 𝜙(𝑥) = 1.
4. Akan ditunjukkan bahwa 𝜙 monomorfisme
Untuk menunjukkan 𝜙 monomorfisme, berarti akan ditunjukkan 𝜙1−1
Bukti:
Ambil 𝑥 , 𝑦 ∈ 𝒁 dengan 𝜙(𝑥) = 𝜙(𝑦)
Akan ditunjukkan bahwa 𝑥 = 𝑦.
Perhatikan bahwa
𝜙(𝑥) = 𝜙(𝑦)
→ 5𝑥 = 5𝑦 (hukum kanselasi)
→ 𝑥=𝑦
Jadi, 𝜙1−1 .
Jadi, 𝜙 monomorfisme.

Pada materi sebelumnya menunjukkan bahwa hubungan menjadi isomorfis


merupakan suatu relasi yang ekivalen pada koleksi grup 𝒢. Konsep
homomorfisme mengarah pada suatu korespondensi, tetapi berbeda hubungan.
Jika terdapat suatu epimorfisme dari grup 𝐺 ke 𝐺′, maka 𝐺′ disebut bayangan
homomorfis dari 𝐺. Contoh 1 menunjukkan bahwa grup (𝒁𝒏 , +) adalah bayangan
homomorfis dari grup (𝒁, +).

Pada koleksi grup 𝒢 yang diberikan, relasi menjadi suatu bayangan


homomorfis adalah reflektif dan transitif tetapi mungkin tidak simetrik. Kernel
dari homomorfis merupakan salah satu kunci konsep pada pembahasan ini.
Definisi 3.29: Kernel
Misal 𝜙 adalah suatu homomorfisme dari grup 𝐺 ke grup 𝐺′. Kernel dari 𝜙
adalah himpunan

𝑘𝑒𝑟 𝜙 = {𝑥 ∈ 𝐺|𝜙(𝑥) = 𝑒′}

dengan 𝑒′ merupakan identitas dari 𝐺’.

Contoh 5a
Tentukan kernel dari homomorfisme 𝜙: 𝜡 → 𝜡𝒏 didefinisikan dengan 𝜙(𝑥) = [𝑥]
pada contoh 1!
Jawab:
Kernel dari homomorfisme 𝜙: 𝜡 → 𝜡𝒏 didefinisikan dengan 𝜙(𝑥) = [𝑥]
pada contoh 1 diberikan
𝑘𝑒 𝑟 𝜙 = {𝑥 ∈ 𝑍|𝜙(𝑥) = [0] }
→ 𝑘𝑒𝑟 𝜙 = {𝑥 ∈ 𝑍|𝑥 = 𝑘𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑘 ∈ 𝑍}
Karena
𝜙 (𝑥) = [𝑥] = [0] ↔ 𝑥 adalah kelipatan dari 𝑛

Jadi,

𝑘𝑒𝑟 𝜙 = {𝑘𝑛, 𝑘 ∈ 𝑍}.

Contoh 5b
Tentukan kernel dari homomorfisme 𝜙 pada contoh 3!
Jawab:
Didefinisikan 𝜙: 𝒁 → 𝐺 dengan
1 jika 𝑛 genap
𝜙(𝑛) = {
−1 jika 𝑛 ganjil
𝜙 homomorfisme.

ker 𝜙 = {𝑥 ∈ 𝑍| 𝜙(𝑥) = 1 }
= {𝑥 ∈ 𝑍| 𝑥 = 2𝑛 untuk suatu 𝑛 ∈ 𝑍}
= {2𝑛, 𝑛 ∈ 𝑍 }
Jadi kernel dari homomorfisme 𝜙 adalah himpunan bilangan bulat genap karena 1
adalah identitas dari 𝐺.
Contoh 5c
Tentukan kernel dari homomorfisme 𝜙 pada contoh 4!
Jawab:
Didefinisikan 𝜙: 𝒁 → Z dengan 𝜙(𝑥) = 5𝑥
ker 𝜙 = {𝑥 ∈ 𝑍|𝜙(𝑥) = 𝑒 ′ = 0}
= {𝑥 ∈ 𝑍|5𝑥 = 0} = {0}

Kernel ini adalah kasus yang ekstrim karena bagian a) dari Teorema 3.28
(bayangan identitas dan invers) menjamin bahwa identitas selalu elemen dari
kernel. Dalam kasus ekstrim lainnya, homomorfisme 𝜙: 𝐺 → 𝐺′ didefinisikan
pada Contoh 2 dengan 𝜙(𝑥) = 𝑒 ′ untuk semua 𝑥 ∈ 𝐺 memiliki 𝑘𝑒𝑟 𝜙 = 𝐺.

Latihan
3. Diketahui : (𝑹,+) ,(𝑪,+) grup
𝜙:𝑹→𝑪 didefinisikan dengan 𝜙(𝑥) = 𝑥 + 0𝑖
Ditanya : a. Buktikan bahwa 𝜙 homomorfisme
b. tentukan ker 𝜙
c. apakah 𝜙 epimorfisme?
d. apakah 𝜙 monomorfisme?
Jawab:
a. Akan dibuktikan 𝜙 homomorfisme.
Ambil 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑹
Akan ditunjukkan bahwa 𝜙(𝑥 + 𝑦) = 𝜙(𝑥) + 𝜙(𝑦)
Perhatikan bahwa,
𝜙 (𝑥 + 𝑦) = 𝑥 + 𝑦 + 0𝑖
= 𝑥 + 𝑦 + 0𝑖 + 0𝑖
= 𝑥 + 0𝑖 + 𝑦 + 0𝑖
= 𝜙(𝑥) + 𝜙(𝑦)
Jadi, 𝜙 (𝑥 + 𝑦) = 𝜙(𝑥) + 𝜙(𝑦).
Jadi, terbukti bahwa 𝜙 homomorfisme.
b. Ker 𝜙 = {𝑥∈𝑹 |𝜙(𝑥) = 0 + 0𝑖 } = {0}.
c. Apakah 𝜙 epimorfisme? bukan.
Bukti:
Andaikan ∃𝑥 ∈ 𝑹 ∋ 𝜙(𝑥) = 1 + 𝑖
Perhatikan bahwa,
𝑥 + 0𝑖 = 1 + 𝑖
Sehingga diperoleh
𝑥 = 1 dan 0 = 1
Padahal, 0 ≠ 1
Terjadi suatu kontradiksi. Maka pengandaian salah.
Jadi tidak ada 𝑥 ∈ 𝑹 ∋ 𝜙(𝑥) = 1 + 𝑖
d. Apakah 𝜙 monomorfisme? ya.
Akan dibuktikan bahwa 𝜙1−1.
Ambil 𝜙(𝑥) ,𝜙(𝑦) ∈𝑪 dengan 𝜙(𝑥) = 𝜙(𝑦).
Akan ditunjukkan bahwa 𝑥 = 𝑦.
Perhatikan bahwa
𝜙(𝑥) = 𝜙(𝑦)
→ 𝑥 + 0𝑖 = 𝑦 + 0𝑖
→ 𝑥=𝑦 (kesamaan bilangan kompleks)
Terbukti 𝜙1-1
Jadi, 𝜙 monomorfisme.

17. Diketahui : (𝒁,+) , (𝑮, . ) grup


𝜙: 𝒁 → 𝑮 didefinisikan dengan 𝜙(𝑛) = 𝑎𝑛
Buktikan : 𝜙 homomorfisme
Bukti:
Akan dibuktikan 𝜙 homomorfisme.
Ambil 𝑥, 𝑦 ∈ 𝒁
Akan ditunjukkan bahwa 𝜙 (𝑥 + 𝑦) = 𝜙(𝑥) . 𝜙(𝑦)

Perhatikan bahwa,
𝜙(𝑥 + 𝑦) = 𝑎𝑥+𝑦 = 𝑎𝑥 . 𝑎𝑦 = 𝜙(𝑥) . 𝜙(𝑦).
Jadi, 𝜙(𝑥 + 𝑦) = 𝜙(𝑥) . 𝜙(𝑦)
Jadi, terbukti bahwa 𝜙 homomorfisme.
DAFTAR RUJUKAN

Gilbert, L. & Gilbert, J. 2009. Elements of Modern Algebra 7th Edition. Canada:
Nelson Education.

Anda mungkin juga menyukai