Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)

Vol. 10 No. 1, Juni 2018

STUDI DISKRIPTIF TENTANG MOBILISASI DINI


TERHADAP PENGELUARAN LOCHEA
PADA IBU NIFAS HARI KE-4

Mariyatul Qiftiyah1, Karimatul Ulya2


1
Prodi D3 Kebidanan STIKES Nahdlatul Ulama Tuban
2
Prodi D3 Kebidanan STIKES Nahdlatul Ulama Tuban

ABSTRAK
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Pada masa
nifas terjadi perubahan fisiologi salah satunya adalah involusi uteri. Dalam proses
involusi uteri terjadi pengeluaran lochea yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu mobilisasi dini. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
studi diskriptif tentang mobilisasi dini terhadap pengeluaran lochea pada ibu nifas
hari ke-4 di BPM Asri dan Polindes Permata Bunda Tuban.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan populasi seluruh ibu
nifas yang usia lebih dari 3 hari pada bulan Maret- Mei tahun 2018 diBPM Asri
dan Polindes Permata Bunda Tuban. Teknik sampling menggunakan purposive
sampling yaitu sebesar 32 responden. Variabel yang diteliti adalah mobilisasi dini
dan pengeluaran lochea.
Hasil penelitian yang di laksanakan di BPM Asri dan Polindes Permata
Bunda pada bulan Maret- mei dari 32 responden,sebagian besar 2l (65,62%)
responden melakukan mobilisasi dini dengan cepat, dan sebagian besar 18
(56,25%) responden dengan pengeluaran lochea sesuai.
Dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar ibu nifas melakukan
mobilisasi dini dengan cepat dan dengan pengeluaran lochea sesuai. Sebaiknya
dilakukan peningkatan mutu pelayanan disetiap instansi pelayanan kesehatan
dengan selalu memberikan informasi tentang perubahan psikologis, fisiologis dan
pengeluaran lochea pada ibu nifas.

Kata Kunci : Mobilisasi Dini, Lochea

ABSTRACT
Puerperium is the period after the placenta is born and ends when the
gynecological devices return like pre pregnancy. In the puerperium physiological
changes, one of them is uterine involution. In the process of uterine involution
occurs expenditure lochea which is influenced by several factors namely early
mobilization. The general purpose of this research is to know the descriptive study
about early mobilization of lochea expenditure on the 4th day of the puerperal
mother at BPM Asri and Polindes Permata Bunda Tuban.
This study used descriptive method with population of all postpartum
mothers aged more than 3 days in march - May 2018 at BPM Asri and Polindes

12
Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)
Vol. 10 No. 1, Juni 2018

Permata Bunda Tuban. Sampling technique using purposive sampling that is equal
to 32 respondents. The variables studied were early mobilization and lochea
expenditure.
The results of the survey conducted at BPM Asri and Polindes Permata
Bunda in march-may of 32 respondents got 18 (56.25%) people with normal
lochea corresponding, and 2l (65.62%) postpartum early mobilization quickly. Of
the majority of postpartum women perform early mobilization and a normal
lochea corresponding.
From the results of this study can be concluded that almost most
postpartum early mobilization quickly and lochea dispensing accordingly. but it
should be noted also in postpartum women who do not do early mobilization with
abnormal lochea expenditure, so that mothers pay more attention from the benefits
of early mobilization and so prosese spending of lochea can run according to the
time.

Keywords: Early Mobilization, Lochea

PENDAHULUAN Pada masa nifas terjadi


pengeluaran cairan sekret yang
Masa nifas atau puerperium berasal dari kavum uteri dan vagina
dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya yang disebut sebagai lochea. Lochea
plasenta sampai dengan 6 minggu merupakan ekskresi cairan rahim
(42 hari) setelah itu. Pada masa nifas selama masa nifas dan mempunyai
ini terjadi perubahan-prubahan reaksi bassa/alkalis yang dapat
fisiologi seperti perubahan fisik, membuat organisme berkembang
involusi uteri, dan pengeluaran lebih cepat dari kondisi asam yang
lochea, laktasi, perubahan psikologi ada pada vagina normal. Lochea
dan perubahan sisitem tubuh lainnya mempunyai bau yang amis (anyir)
(Prawirohardjo, 2010). meskipun tidak terlalu menyengat
Dinas Kesehatan Provinsi dan volumenya berbeda-beda pada
Jawa Timur menyatakan bahwa pada setiap wanita. Lochea mengalami
tahun 2014 Angka Kematian Ibu perubahan karena proses involusi.
mengalami peningkatan yaitu sebesar Pengeluaran lochea dapat dibagi
126,55 per 100.000 kelahiran hidup, berdasarkan waktu dan warnanya
sedangkan pada tahun 2013 sebesar yaitu. Lochea terbagi menjadi tiga
118,62 per 100.000 kelahiran hidup. jenis yaitu : Lochea rubra (cruenta)
Sebesar 57,95% kematian maternal berwarna merah karena berisi darah
terjadi pada waktu nifas, pada waktu segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
hamil sebesar 27,00% dan pada set-set desidua, verniks caseosa,
waktu persalinan sebesar 15,05%. lanugo, dan mekonium selama 2 hari
Penyebab kematian ibu menurut pascapersalinan, Lochea sanguilenta
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa berwarna merah kuning berisi darah
Timur pada tahun 2014 diantaranya dan lendir yang keluar pada hari ke-3
karena pendarahan sebesar 22,93%, sampai ke-7 pascapersalinan, Lochea
hipertensi 26,44%, infeksi 3,66%, serosa dimulai dengan versi yang
gangguan sistem peredaran darah lebih pucat dari lokea rubra. Lochea
4,64%, dan lain-lain 42,33%. ini berbentuk serum dan berwarna

13
Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)
Vol. 10 No. 1, Juni 2018

merah jambu kemudian menjadi disertai bau busuk. Selain itu rahim
kuning. Cairan tidak berdarah lagi bisa menjadi lembek dan tidak
pada hari ke-7 sampai hari ke-14 berkontraksi sehingga bisa terjadi
pascapersalinan, kemudian dilanjut perdarahan. Meski infeksi ini jarang
lochea alba adalah lochea yang berakibat fatal, tapi bila terjadi
terakhir hari ke-14 Bentuknya seperti komplikasi bisa menyebabkan
cairan putih berbentuk krim serta kematian pada ibu nifas.
terdiri atas leukosit dan sel-sel Berdasarkan uraian diatas
desidua (Saleha, 2009). didapatkan permasalahan
Pengawasan masa nifas pengeluaran lochea yang tidak
sangat penting dilakukan untuk sesuai dengan waktunya hal ini
menghindarkan adanya termasuk dalam tanda bahaya masa
kemungkinan-kemungkinan infeksi nifas. Tapi sebenarnya masih banyak
dan perdarahan post partum. Oleh ibu nifas yang mengalami masalah
karena itu penolong atau para bidan bahaya masa nifas, yang tidak
hendaknya harus tetap waspada diketahui atau terdeteksi oleh tenaga
meskipun sudah 24 jam lebih ibu kesehatan. Penyebab tidak
melahirkan karena dikhawatirkan diketahuinya bahaya masa nifas yaitu
akan terjadi infeksi dan perdarahan kurangnya pengetahuan ibu nifas.
post partum sekunder. Sikap Dimana yang mempengaruhi
demikian juga dapat dapat pengetahuan dari ibu nifas yaitu
menyebabkan terganggunnya kerja faktor yang mempengaruhi
pembuluh darah dan otot-otot tubuh. pengetahuan (pendidikan, usia,
Oleh karena itu, kini perawatan ibu pekerjaan, informasi, pengalaman,
nifas lebih aktif dengan dianjurkan lingkungan, sosial ekonomi, sosial
untuk melakukan mobilisasi dini budaya) dan juga konseling dari
(Nakita, 2006). tenaga kesehatan selama kehamilan
Mobilisasi dini dapat dan setelah persalinan
mempengaruhi pengeluaran lochea (Notoadmodjo, 2005).
karena dapat mencegah Asuhan masa nifas sangat
terganggunya kerja pembuluh darah diperlukan dalam periode ini karena
dan ligmentum-ligmentum pada masa nifas merupakan masa kritis
waktu involusi uteri. Oleh karena itu untuk mecegah terjadinya suatu
perawatan masa nifas sebaiknya masalah tanda bahaya masa nifas.
lebih aktif dengan dianjurkan Untuk itu diperlukan suatu peran
mobilisasi dini. serta dari masyarakat terutama ibu
Faktor-faktor yang nifas untuk memiliki pengetahuan
mempengaruhi pengeluaran lochea tentang tanda-tanda bahaya masa
diantaranya bekuan darah pada nifas. Selain itu juga diperlukan
serviks, uterus tidak berkontraksi, peran serta dari tenaga kesehatan
posisi ibu terlentang, robekan jalan dengan memberikan konseling
lahir, dan infeksi. Terjadinya selama kehamilan, setelah
perubahan pada pengeluaran lochea persalinan, dan melakukan
dipengaruhi adanya proses involusi kunjungan rumah yaitu KN.1 dan
uterus (Manuaba,1998). KN.2 sesuai standart pelayanan. Dari
Jika infeksi terjadi, ibu upaya tersebut diharapkan dapat
mengalami gejala demam tinggi dan mengetahui dan mengenal secara dini
lochea tidak keluar semestinya tanda-tanda bahaya masa nifas,

14
Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)
Vol. 10 No. 1, Juni 2018

sehingga bila ada kelainan dan Polindes Permata Bunda


komplikasi dapat segera terdeteksi Tuban pada bulan Maret-
(Prawirohardjo, 2005). Mei Tahun 2018
No. Pengeluaran f %
METODE DAN BAHAN Lochea Hari
ke-4
Penelitian ini merupakan penelitian
1. Sesuai 18 56,2
Diskriptif . Populasi pada penelitian 2. Tidak Sesuai 14 43,7
ini berjumlah 32 responden. Sampel Jumlah 32 100
penelitian ini adalah 32 responden.
Teknik pengambilan sampel ini Dari tabel di atas 4.2
adalah menggunakan purposive menunjukan bahwa sebagian besar
sampling. responden pengeluaran lochea hari
Alat pengumpulan data pada ke-4 sesuai sebanyak 18 (56,25 %).
penelitian ini adalah dengan
observasi. PEMBAHASAN
Identifikasi Pengeluaran Lochea
HASIL DAN ANALISIS pada ibu Nifas Hari Ke-4
PENELITIAN Berdasarkan tabel 4.2
Penelitian ini dilakukan di menunjukkan bahwasebagian besar
BPM Asri dan Polindes Permata responden pengeluaran lochea hari
Bunda Tuban. Pada penelitian ini ke-4 sesuai.
yang dijadikan responden adalah Lochea adalah ekskresi cairan
sebagian ibu nifas yang memenuhi rahim selama masa nifas. Lochea
kriteria inklusi. mengandung darah dan sisa jaringan
DATA KHUSUS desidua yang nekrotik dalam uterus.
1. Distribusi Data Kriteria Lochea mempunyai reaksi
Studi Diskriptif tentang basa/alkalis yang dapat membuat
Mobilisasi Dini Terhadap organisme berkembang lebih cepat
Pengeluaran Lochea Pada dari pada kondisi asam yang ada
Ibu Nifas Hari Ke-4 di pada vagina normal. Lochea
BPS Asri dan Polindes mempunyai bau yang amis (anyir)
Permata Bunda Tuban meskipun tidak terlalau menyengat
pada bulan Maret-Mei dan volumennya berbeda-beda pada
Tahun 2018. setiap wanita. Lochea yang berbau
tidak sedap menandakan infeksi.
Lochea mengalami perubahan karena
No. Mobilisasi f % proses involusi.
Dini
Lochea mempunyai bau yang
1. Cepat 21 65,6
2. Lambat 11 34,3 khas, tidak seperti bau menstruasi.
Jumlah 32 100 Bau ini lebih terasa tercium pada
lochea serosa, bau ini juga akan
Dari tabel diatas 4.1 semakin menyengat apabial
menunjukan bahwa sebagian besar bercampur dengan kringat dan harus
reposden melakukan mobilisasi dini cermat membedakannya dengan bau
cepat 21 (65,62%). busuk yang menandakan adanya
2. Distribusi Data infeksi. Lochea dimulai sebagai
Pengeluaran Lochea pada suatu pelepasan cairan dalam jumlah
Ibu Nifas di BPS Asri dan yang banyak pada jam-jam pertama

15
Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)
Vol. 10 No. 1, Juni 2018

setelah melahirkan. Kemudian lochea Kontraksi Uterus Saat Persalinan,


ini berkurang jumlahnya sebagai Infeksi Intra Uteri.
lochea rubra lalu berkurang sedikit Berdasarkan hasil penelitian
menjadi sanguilenta, serosa dan dengan observasi antara variabel
akhirnya lochea alba. Hal yang studi diskriptif tentang mobilisasi
biasanya ditemui pada seorang dini terhadap pengeluaran lochea.
wanita adalah adanya jumlah lochea Mobilisasi dini adalah
yang sedikit pada saat ia berbaring kebijaksanaan untuk selekasas
dan jumlahnya meningkat pada saat mungkin membimbing penderita
ia berdiri. Jumlah rata-rata keluar dari tempat tidurnya dan
pengeluaran lochea adalah kira-kira membimbingnya selekas mungkin
240-270 ml. berjalan. Mobilisasi dini mempunyai
Lochea mengalami perubahan keuntungan dalam melancarkan
akibat proses involusi, yaitu berawal pengeluaran lochea sehingga dapat
dari lochea rubra yang keluar selama mengurangi infeksi nifas. Ketika
2 hari pertama post partum berwarna dilakukan mobilisasi dini, maka
merah kehitaman, Kemudian menjadi cairan sekret dari dalam kavum uteri
lochea sanguinolenta warnanya dan vagina akan keluar secara lancar
merah kuning berisi darah dan lender akibat pergerakan ibu nifas. Dilihat
ini terjadi pada hari ke 3 – 7 pasca dari anatomi alat reproduksi wanita
persalinan, Lochea serosa berwarna jika ibu tidur terlentang proses
kuning dan cairan ini tidak berdarah pengeluaran lochea bisa terlambat
lagi pada hari ke 7 – 14 pasca dan jika dilakukan dalam waktu yang
persalinan, dan dilanjutkan dengan lama selama masa nifas maka dapat
lochea alba cairan putih yang terjadi adhesi antara labium minora
terjadinya pada hari setelah 2 minggu dengan mayora. Adapun faktor-
pasca persalinan (Suherni, 2009). Ibu faktor yang mempengaruhi
nifas dikatakan pengeluaran lochea mobilisasi dini adalah Pengetahuan,
normal jika pada hari ke 4 locheanya sosial budaya, Informasi dari petugas
sudah menjadi lochea sanguinolenta kesehatan, Ketidakmampuan atau
dan tidak normal jika pengeluaran kelemahan fisik dan mental, Depresi,
locheanya pada hari ke 4 belum Nyeri atau rasa tidak nyaman,
berubah menjadi lochea Kecemasan (Chapman, 2006).
sanguinolenta. Ketika dilakukan mobilisasi
Dalam penelitian ini masih dini maka cairan sekret dalam kavum
banyak pengeluaran locheanya tidak dan vagina akan keluar secara lancar
normal yaitu sebanyak 14 (43,75) akibat pergerakan ibu nifas. Jika ibu
dari 32 responden. Hal ini tidur terlentang proses pengeluaran
kemungkinan selain disebabkan bisa terlambat, sehingga mobilisasi
karena kuranganya ibu yang dini dapat mempengaruhi
melakukan mobilisasi dini namun pengeluaran lochea pada masa nifas
juga dapat disebabkan karena gizi, oleh karena itu perawatan masa nifas
infeksi, kelainan kontraksi uterus, seharusnya lebih aktif untuk
dan juga ASI. dianjurkan pelaksanaan mobilisasi
Faktor-faktor yang dini masa nifas sesuai dengan
mempengaruhi pengeluaran lochea tahapanya.
antara lain yaitu; Pemberian ASI,
Moblisasi dini, Gizi, Kelainan

16
Jurnal Kebidanan Universitas Islam Lamongan ISSN 2086-2792 (Print)
Vol. 10 No. 1, Juni 2018

Kesimpulan Notoatmodjo.S. (2005)


Berdasarkan hasil penelitian dan Metodologipenelitiankesehatan.Jak
pembahasan serta tujuan penelitian arta :RinekaCipta
dapat
disimpulkan sebagai berikut : Nursalam,
1 sebagian besar ibu nifas di BPS Asri 2002.MenejemenKeperawatan.Jaka
dan Polindes Permata Bunda Tuban rta :SalembaMedika
melakukan mobilisasi dini dengan
cepat. Nursalam (2008).Konsepdan Penerapan
2 sebagian besar ibu nifas di BPS Asri Metodologi Penelitian Ilmu
dan Polindes Permata Bunda Keperawatan:Pedoman Skripsi,
Tuban pengeluaran lochea sesuai. TesisdanInstrumentPenelitian
Keperawatan.Jakarta :Salemba
DAFTAR PUSTAKA Medika
Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan.
Anggraini Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Yayasan bina pustaka sarwono
Masa Nifas. prawirohardjo. Jakarta
Carpenito. 2009. DiagnosaKeperawatan Sitti Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan
Aplikasi pada Praktik Kliniks ed Pada Masa Nifas. Jakarta. Salemba
9. Jakarta : ECG Medika.
Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Sujiyatini. 2010. Catatan Kuliah Asuhan
Kebidanan Persalinan dan Ibu Nifas. Yogyakarta. Cyrillus
kelahiran. Jakarta : EGC. Publisher
Farrel.H. (2001).Perawatanmaternitas. Syaifudin, 2009.Anatomitubuh
(Hartono.A.,Penerjemah). Jakarta : mahasiswakeperawatan, Jakarta:
EGC SalembaNakita, 2006. Ilmu
Hidayat, A. Aziz Alimul, 2009. Metode Keperawatan. http://emedicine.
Penelitian Kebidanan dan Tehnik
Analisa Data. Jakarta, Salemba
Medika
Hidayat, A.2007. Riset Keperawatan dan
Teknik Penulisan Ilmiah.
Jakarta:Salemba medika
Manuaba, IGB, 1998. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan
Keluarga berencana untuk
opendidikan Bidan. EGC :
Jakarta.
Medscape.com//articler/26/137-
overview.html. Diaskes pada
tanggal 15 Mei 2012 jam 18.45.

Muchtar, Rustam. 2003. Sinopsis Obstetri


Jilid 1. Jakarta; EGC

Notoatmodjo, soekidjo. (2007).Promosi


Kesehatan dan Ilmu Periksa.
Jakarta: Rineka Cipta

17

Anda mungkin juga menyukai