Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan asas kekeluargaan dalam koperasi!

Jawaban: asas kekeluargaan dalam koperasi berarti dalam pelaksanaannya koperasi


senantiasa melakukan aktivitas dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota koperasi.
Jadi dalam hal ini koperasi mengutamakan pemenuhan kebutuhan atau kesejahteraan
bersama. Pembagian keuntungan juga dibagikan secara sama rata sesuai dengan jasa
masing-masing, dan segala sesuatu akan dipertanggungjawabkan dalam Rapat akhir
tahun tanpa ada yang ditutupi. Selain itu, koperasi juga menjadi wadah bagi anggota
untuk menyalurkan barang dagangan atau pun wadah untuk membeli kebutuhan mereka
sehari-hari.

2. Jelaskan awal mula terbentuknya koperasi di Indonesia!


Jawaban: Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di
Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiria Atmadja yang pada tahun 1896 mendirikan
sebuah Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan
oleh De Wolffvan Westerrode. Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria
Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri
(priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya untuk menolong para pegawai yang makin
menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga
yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di
Jerman. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan
Westerrode, seorang asisten residen Belanda. De Wolffvan Westerrode sewaktu cuti
berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan
Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Selain
pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena
tekanan para pengijon.Ia juga menganjurkan mengubah Bank tersebut menjadi koperasi.
Di samping itu ia pun mendirikan lumbung-lumbung desa yang menganjurkan para
petani menyimpan pada pada musim panen dan memberikan pertolongan pinjaman padi
pada musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu menjadi
Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain. Pada
tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi
gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan
Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling
Inlandschhe Cooperatiev. Ide Koperasi kemudian dikembangkan Boedi Oetomo (1908)
dan Serikat Islam (1911).

3. Bagaimanakah peran koperasi ketika terjadi krisis di Indonesia yang disebabkan oleh isu-
isu global?
Jawaban: Koperasi sebagai soko guru perekonomian memiliki peranan yang sangat
penting dalam membangun terutama sector ekonomi. Dalam keadaan krisis global
koperasi memiki peran untuk penyediaan dana dengan bunga yang terjangkau bagi usaha-
usaha kecil, sehingga dalam keadaan krisis global usaha kecil masih bisa tetap bertahan
dan menyokong kegiatan perekonomian di Indonesia.

4. Apakah keterkaitan antara ekonomi kerakyatan dengan Koperasi dan UMKM?


Jawaban: Orientasi utama dari ekonomi kerakyatan adalah rakyat banyak, bukan sebagian
atau sekelompok kecil orang.  pemikiran mengenai pentingnya perekonomian yang
berpihak kepada rakyat menjadi dasar bagi lahirnya Pasal 27 dan 33 Undang Undang
Dasar 1945. Kedua pasal tersebut kemudian menjadi dasar pertimbangan dilahirkannya
Undang Undang Perkoperasian (UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992) dan
Undang Undang Usaha Kecil dan Menengah (UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2008). Dengan demikian, tampak jelas adanya keterkaitan yang erat antara ekonomi
kerakyatan dengan koperasi dan usaha kecil dan menengah. Koperasi dan UMKM
merupakan usaha yang tumbuh dengan modal yang relative rendah dan dampaknya
mampu menyokong kegiatan ekonomi rakyat.

5. Jelaskan bantuan teknis dalam alur pikir pengembangan klaster untuk sektor komoditas
hasil pertanian!
Jawaban: Aspek Pemasaran: dalam sektor komoditas pertanian, aspek pemasaran
memiliki peran yang sangat penting terutama bagi petani-petani di pedesaan yang belum
melek teknologi. Para petani merasa kesulitan memasarkan produk ketika panen
berlimpah sehingga menyebabkan harga menjadi sangat jatuh dan merugikan petani.
Oleh sebab itu, pemerintah perlu memberikan penyuluhan pada petani untuk memasarkan
hasil pertaniannya melalui online atau membantu petani membangun jaringan distribusi
pemasaran melalui koperasi unit desa.
Aspek produksi: dalam aspek produksi, sektor komoditas pertanian perlu dibantu dalam
segi subsidi pupuk dan bibit, serta penyediaan teknologi, sarana, dan prasarana yang
memadai bagi pertanian.
Aspek Manajemen: dari aspek manajemen, sector komoditas pertanian perlu dibimbing
bagaimana memanajemen keuangan serta bagaimana pengaturan lahan dan berapa lama
waktu yang efektif digunakan untuk proses bertani itu sendiri.
Aspek Keuangan: Dalam aspek keuangan, sector komoditas pertanian perlu dibantu
dalam segi permodalan, selanjutnya pemerintah perlu melakukan bimbingan serta
melakukan monev atas penggunaan dana modal dan juga mengevaluasi laporan
pertanggungjawaban berupa laba/rugi yang dihasilkan oleh sektor tersebut.

Anda mungkin juga menyukai