Anda di halaman 1dari 24

TUGAS 1

(MANAJEMEN OPERASIONAL PEMBANGKIT)

Oleh :

NAMA : MUHAMMAD ALDY REZALDY

NIM : 44217018

PROGRAM STUDI TEKNIK PEMBANGKIT ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2019/2020
Bab 1. Pendahuluan
1. Jelaskan secara ringkas proses pembangkitan tenaga listrik pada PLTA, PLTU,
PLTD, PLTPB, dan PLTN
Jawab :
 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Untuk memutar generator pembangkit listrik menggunakan putaran turbin uap. Tenaga
untuk menggerakkan turbin berupa tenaga uap yang berasal dari ketel uap. Bahan bahan
bakar ketelnya berupa batu bara, minyak bakar, dan lainnya.

 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pembangkit listrik ini menggunakan energi kinetik dari aliran air untuk memutar turbin.
Sebagaimana kita ketahui bahwa aliran air akan selalu mengarah kebawah, prinsip inilah
yang digunakan oleh PLTA. Secara garis besar ada dua jenis PLTA berdasarkan aliran
airnya yaitu Run Of River atau menggunakan aliran air sungai secara langsung dan jenis
PLTA dam yaitu PLTA yang menggunakan bendungan untuk menampung air sebelum
diarahkan ke turbin air.

 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)


Pada pusat pembangkit listrik tenaga diesel, energi primer sebagai energi diesel berasal
dari bahan bakar minyak atau bahan bakar gas. Untuk memutar generator pembangkit
listrik menggunakan tenaga pemutar yang berasal dari putaran diesel
 Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTPB)
Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) merupakan pusat pembangkit yang tidak
memiliki ketel uap karena uap sebagai penggerak turbin uap berasal dari dalam bumi
 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan PLTU yang menggunakan Uranium
sebagai bahan bakar dan menjadi sumber energi primer. Uranium mengalami proses fusi
(fussion) di dalam reaktor nuklir yang menghasilkan energi panas. Energi panas yang
dihasilkan digunakan untuk menghasilkan uap dalam ketel uap. Uap panas yang
dihasilkan ketel uap selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin uap dan turbin
uap memutar generator listrik

2. Pusat pembangkit jenis apa yang banyak dikembangkan di Indonesia, jawaban disertai
dengan penjelasan
Jawab :
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah salah satu jenis pembangkit listrik yang
banyak dipakai di Indonesia dikarenakan PLTU merupakan jenis pembangkit yang
menggunakan “uap panas” untuk memutar turbin. Uap panas yang digunakan dapat
berasal dari proses penguapan air melalui boiler, pembangkit ini menggunakan bahan
bakar batu bara maupun bahan bakar minyak untuk memanaskan air, Tingginya jumlah
persediaan batu bara baik secara global maupun di Indonesia serta harga yang rendah
menjadikan PLTU berbahan bakar batu bara masih menjadi salah satu yang tertinggi
produksinya.

3. Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam pengembangan pusat


pembangkit tenaga listrik?
Jawab :
 Faktor Beban Faktor beban adalah perbandingan antara besarnya beban rata-
rata untuk selang waktu tertentu terhadap beban puncak tertinggi dalam selang
waktu yang sama (misalnya satu hari atau satu bulan). Sedangkan beban rata-
rata untuk suatu selang waktu tertentu adalah jumlah produksi kWh dalam
selang waktu tersebut dibagi dengan jumlah jam dari selang waktu tersebut.
Dari uraian diatas didapat: faktor beban = beban rata-rata/beban puncak bagi
penyedia listrik, faktor beban sistem diinginkan setinggi mungkin karena faktor
beban yang makin tinggi berarti makin rata beban sistemnya, sehingga tingkay
pemanfaatan alat-alat yang ada dalam sistem tersebut dapat diusahakan
setinggi mungkin. Dalam praktiknya, faktor beban tahunan sistem berkisar
antara 60%-80%.
 Faktor Kapasitas Faktor kapasitas sebuah unit pembangkit menggambarkan
seberapa besar sebuah unit pembangkit itu dimanfaatkan. Faktor kapasitas
tahunan (8760 jam) didefinisikan sebagai: faktor kapasitas = Produksi kWh
setahun/(daya terpasang MW x 8760 jam) Dalam praktiknya, faktor kapasitas
tahunan untuk unit PLTU hanya dapat mencapai angka antara 60% - 80%
karena adanya masa pemeliharaan dan jika adanya gangguan atau kerusakan
yang dialami oleh unit pembangkit tersebut. Untuk PLTA, faktor kapasitas
tahunannya berkisar antara 30% - 50%, hal ini berkaitan dengan ketersediaan
air.
 Faktor Penggunaan (Utilitas) faktor ini sesungguhnya serupa dengan faktor
kapasitas, tetapi disini menyangkut daya. Faktor Utilitas sebuah alat dapat
didefinisikan sebagai berikut: Faktor Utilitas = Beban alat yang
tertinggi/kemampuan alat beban dinyatakan dalam ampere atau megawatt
(MW)tergantung alat yang diukur faktor utilitasnya. Untuk saluran, umumnya
dalam ampere, tetapi untuk unit pembangkit dalam MW. Faktor utilitas ini
perlu diamati darikeperluan pemanfaatan alat dan juga untuk mencegah
pembebanan yang berlebihan pada suatu alat.
 Forced Outage Rate (FOR) FOR adalah sebuah faktor yang menggambarkan
sering-tidaknya suatu unit pembangkit mengalami gangguan, biasanya diukur
untuk masa satu tahun dan didefinisikan sebagai: FOR = jumlah jam gangguan
unit pembangkit/(jumlah jam operasi+Jumlah jam gangguan Unit pembangkit)
FOR tahunan untuk PLTA berkisar 0,01 dan FOR tahunan untuk pembangkit
thermis berkisar 0,1 - 0,5. makin andal suatu unit pembangkit, maka makin
kecil nilai FOR-nya dan berarti makin jarang terjadi gangguan pada unit
pembangkit tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika nilai FOR tinggi, berarti unit
pembangkit tersebut sering terjadi gangguan dan tidak andal. Besarnya nilai
FOR atau turunnya keandalan suatu unit pembangkit umumnya disebabkan
oleh kurang baiknya pemeliharaan peralatan pada unit pembangkit tersebut.

4. Sebutkan 5 (lima) kelengkapan pada pusat pembangkit listrik dan fungsinya?


Jawab :
Kelengkapan pada pusat pembangkit listrik antara lain adalah
1) Instalasi sumber energi (energi primer, yaitu instalasi bahan bakar untuk pusat
pembangkit termal dan atau instalasi tenaga air)
2) Instalasi mesin penggerak generator listrik, yaitu instalasi yang berfungsi
sebagai pengubah energi primer menjadi energi mekanik sebagai penggerak
generator listrik
3) Mesin penggerak generator listrik dapat berasal dari ketel uap beserta turbin
uap, mesin diesel, turbin gas, dan turbin air
4) Instalasi pendingin, yaitu instalasi yang berfungsi mendinginkan instalasi
mesin penggerak yang menggunakan bahan bakar.
5) Instalasi Listrik, yaitu instalasi yang secara garis besar terdiri dari:
- Instalasi tegangan tinggi, yaitu instalasi yang yang digunakan untuk
menyalurkan energi listrik yang dlibangkitkan generator listrik
- Instalasi tegangan rendah, yaitu instalasi pada peralatan bantu dan instalasi
penerangan,
- Instalasi arus searah, yaitu instalasi baterai aki dan peralatan pengisiannya
serta jaringan arus searah terutama yang digunakan untuk proteksi,
kontrol, dan telekomunikasi.

5. Sebutkan 9 masalah utama dalam pembangkitan tenaga listrik, dan mana yang
paling dominan?
Jawab :
a. Penyediaan Energi Primer
b. Penyediaan Air Pendingin
c. Masalah Limbah
d. Masalah Kebisingan
e. Operasi
f.. Pemeliharaan
g. Gangguan dan Kerusakkan.
h. Pengembangan Pembangkit
i. Penyediaan Tempat pembangunan Pembangkitan
Dan yang paling dominan terjadi permasalahan adalah Gangguan dan kerusakan
yang terjadi.

6. Apa yang dimaksud instalasi listrik pada pusat pembangkit listrik?


Jawab. :
Instalasi listrik pada pusat pembangkit listrik yaitu Energi listrik dari pembangkit sampai
kepemakai / konsumen listrik dan disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi
yang disebut instalasi penyedia listrik.

7. Faktor apa saja yang dipertimbangkan dalam memilih jenis penggerak mekanis
pada pusat pembangkit listrik
Jawab :
 Faktor Beban
 Faktor Kapasitas
 Faktor Penggunaan (Utilitas)
 Forced Outage Rate (FOR)

8. Jelaskan 2 (dua) keuntungan sistem interkoneksi pusat pembangkit listrik?


Jawab :
1. bisa memperbaiki dan mempertahankan keandalan system maksudnya
Keuntungan sistem interkoneksi ini tentunya dapat meminimalisir kekurangan
daya listrik di satu kawasan, karena dapat disuplai dari daerah lain yang
kebetulan memiliki kelebihan daya listrik, dan pastinya gangguan kelistrikan
bisa cepat diatasi
2. harga operasional relatif rendah ,sehingga menjadikan harga listrik per KWH
yang diproduksi lebih murah

9. Gambarkan proses penyaluran tenaga listrik di Indonesia dengan disertai


fungsi masing-masing bagian?
Jawab :

 Pembangkitan : Pembangkitan adalah proses dimana listrik dibangkitkan, listrik adalah


suatu energi dimana energi hanya bisa dirubah, maka energi listrik berasal dari
pengubahan energi, bisa dari energi apapun contohnya diantara lain adalah PLTA (Pusat
Listrik Tenaga Air) dari energi air, PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap) dari uap panas,
PLTD (Pusat Listrik Tenaga Diesel) yang memakai bahan bakar minyak, dan masih
banyak lagi. Prinsip pembangkitan energi listrik pada dasarnya energi awal (yang akan
dirubah menjadi energi listrik) dipakai untuk memutar turbin yang terhubung dengan
generator, dalam generator ada kumparan dan magnet digerakkan oleh turbin yang
bergerak oleh energi primer, menghasilkan elektromagnetik yang akan menghasilkan
listrik. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator pembangkit listrik sekitar 12 kV –
20 kV dan disalurkan ke Transmisi, sebelum masuk ke Transmisi tegangan di naikkan
(Step-up) oleh Trafo Step Up.
 Transmisi / Penyaluran : Transmisi adalah proses penyaluran listrik dari pembangkitan,
tegangan dari pembangkitan di naikkan menjadi tegangan standar transmisi di Indonesia
yaitu ada 70 kV, 150 kV yang diklasifikasikan sebagai Tegangan Tinggi (TT) dan 500
kV, yang diklasifikasikan sebagai Tegangan Ekstra Tinggi (TET). Tujuan tegangan
dinaikkan agar mengurangi rugi-rugi daya akibat panjangnya saluran, makin tinggi
tegangannya maka makin berkurang rugi daya yang terjadi. Tegangan yang akan
diturunkan pada Distribusi biasanya tegangan 150 kV dan 70 kV, sedangkan 500 kV
dipakai untuk penyaluran. Saluran transmisi terdiri dari saluran udara yang biasa disebut
SUTT / SUTET dan kabel bawah tanah yang biasa disebut SKTT. Untuk saluran udara
biasanya terlihat dari tower-tower listrik yang besar, makin tinggi tegangannya makin
besar struktur towernya.
 Distribusi : Distribusi adalah proses penyaluran dari transmisi hingga ke konsumen,
Distribusi terbagi menjadi distribusi primer dan distribusi sekunder. Distribusi primer
adalah penyaluran listrik dari transmisi yang telah diturunkan tegangannya oleh trafo
step-down menjadi 20 kV yang diklasifikasikan sebagai tegangan menengah (TM), dan
disalurkan melalui penyulang-penyulang (feeder). Sama seperti transmisi, saluran
distribusi primer ada yang saluran udara (SUTM) dan kabel bawah tanah (SKTM). Pada
SUTM biasanya kita melihat di pinggir jalan ada tiang dengan tiga kawat konduktor di
atasnya. Sebelum masuk ke Distribusi sekunder listrik akan diturunkan lagi tegangannya
oleh trafo step-down menjadi tegangan pakai. Distribusi sekunder adalah saluran dari
trafo step-down distribusi hingga ke kWh pelanggan, tegangan pada distribusi sekunder
adalah tegangan pakai yaitu 380/220 Volt yang diklasifikasikan sebagai tegangan rendah
(TR).
 Konsumen : Konsumen adalah pemakain jasa tenaga listrik, konsumen terbagi menjadi
beberapa bagian tergantung tegangan yang dipakai oleh konsumen tersebut. Konsumen
biasa (untuk rumah tinggal atau kantor) biasanya memakai tegangan rendah yang disebut
Konsumen TR dengan tegangan pakai 380/220 Volt, konsumen TR ini menerima suplai
listrik dari Saluran Distribusi Sekunder. Pemakaian listrik untuk bisnis seperti mall, hotel
dan lain-lain, maupun industri menengah biasanya menggunakan listrik tegangan
menengah yang disebut dengan konsumen TM, konsumen TM ini mendapat supply listrik
langsung dari penyulang Distribusi Primer. Untuk konsumen Industri besar seperti pabrik
semen dan lain-lain yang membutuhkan daya listrik besar biasanya berlangganan listrik
tegangan tinggi yang disebut konsumen TT, supply listrik biasanya langsung didapatkan
dari saluran transmisi tegangan tinggi.

10. Jelaskan faktor apa saja yang menjadi indikator mutu tenaga listrik?
Jawab :
 Frekuensi dengan satuan hertz (Hz);
Yaitu jumlah siklus arus bolak-balik (alternating current, AC) per detik. Beberapa
negara termasuk Indonesia menggunakan frekuensi listrik standar, sebesar 50 Hz.
Frekuensi listrik ditentukan oleh kecepatan perputaran dari turbin sebagai penggerak
mula. Salah satu contoh akibat dari frekuensi listrik yang tidak stabil adalah akan
mengakibatkan perputaran motor listrik sebagai penggerak mesin-mesin produksi di
industri manufaktur juga tidak stabil, dimana hal ini akan mengganggu proses
produksi.
 Tegangan atau voltage dengan satuan volt (V);
Tegangan yang baik adalah tegangan yang tetap stabil pada nilai yang telah
ditentukan. Walaupun terjadinya fluktuasi (ketidak stabilan) pada tegangan ini tidak
dapat di hindarkan, tetapi dapat di minimalkan
 Interupsi atau Pemadaman Listrik;
Interupsi ini dapat dibedakan menjadi:
a. Pemadaman yang direncanakan (Planned Interruption/scheduled interruption);
adalah pemadaman yang terjadi karena adanya pekerjaan perbaikan atau perluasan
jaringan pada sistem tenaga listrik.
b. Pemadaman yang tidak direncanakan (Unplanned Interruption); adalah pemadaman
yang terjadi karena adanya gangguan pada sistem tenaga listrik seperti hubung
singkat (short circuit).
bab 2 . Instalasi Listrik Pada Pusat Pembangkit Listrik

1. Bagaimana cara melakukan instalasi pada generator sinkron dan


transformator 3 phasa pada pusat pembangkit, jawaban dengan disertai
gambar
Jawab :
Generator yang umumnya digunakan dalam pusat listrik adalah generator sinkron
tiga fasa. Ujung-ujung kumparan stator dari generator sinkron dihubungkan pada
jepitan generator sehingga ada enam jepitan seperti ditunjukkan oleh gambar

Jepitan-jepitan ini umumnya diberi kode R, S, T, dan U, V, W. Jepitan R dan U


merupakan ujung-ujung kumparan pertama, jepitan S dan V dari kumparan ke-2,
sedangkan dari kumparan ke-3 adalah T dan W. Karena umumnya generator
sinkron dihubungkan dalam hubungan bintang (Y), maka ketiga jepitan U, V, dan
W dihubungkan jadi satu sebagai titik netral, sedangkan Transformator penaik
tegangan umumnya mempunyai hubungan Δ–Y. Energi listrik yang dibangkitkan
generator setelah tegangannya dinaikkan transformator penaik tegangan disalurkan
melalui pemutus tenaga(PMT) ke rel (busbar) Penyaluran daya dari generator
sampai ke transformator penaik tegangan dilakukan menggunakan kabel yang
diletakkan pada saluran tanah dan saluran di atas tanah (cable duct ). Setelah keluar
dari sisi tegangan tinggi transformator tersebut, energi disalurkan melalui
konduktor tanpa isolasi, di mana rel adalah konduktor tanpa isolasi
Hubungan kumparan generator dan kumparan transformator penaik tegangan. G =
generator; TSU = transformator step up ; PMS = Saklar pemisah(Disconnecting
Switch/DS); PMT = pemutus energi (Circuit Breaker /CB)

2. Bagaimana cara melakukan instalasi kelistrikan pada transformator


dan generator sinkron 3 phasa?
Jawab :
Generator-generator sinkron 3 phasa daya di atas 10 MVA memiliki transformator
penaik tegangan dalam satu kesatuan dengan generatornya. Secara diagram
hubungan generator sinkron dan transformator 3 phasa. Transformator tegangan
umumnya mempunyai hubungan segitiga/delta-bintang (Δ–Y). Energi listrik yang
dibangkitkan generator setelah dinaikkan oleh transformator penaik tegangan
disalurkan melalui pemutus tenaga (PMT) atau transformator pemisah
(disconnecting Switch/DS) ke rel (busbar).

3. Bagaimana proses melakukan instalasi dari pusat pembangkit sampai ke


transformator?
Jawab :
Di suatu pusat pembangkit, energi tertentu di ubah menjadi energy listik. Seperti
energy mekanikal yang diubah menjadi energy listrik. Tegangan yang dapat di
keluarkan oelh generator pembangkit biasanya berkisar 11 kV. Kemudian tegangan
11 kV dari generator ini dinaikkan oleh trafo Step Up menjadi tegangan 70 kV dan
150 kV atau sampai tegangan ekstra tinggi 500 kV.
4. Jelaskan cara dan proses melakukan instalasi excitacy pada generator
sinkron 3 phasa
Jawab :
Pada instalasi arus penguat medan magnet (excitacy), Arus penguat yang didapat pada
medan magnet secara umum diperoleh dari generator arus searah (DC) yang terpasang
satu poros dengan generator utama. Selain itu ada juga penguatan yang diperoleh dari
generator sinkron yang disearahkan terlebih dahulu, dan bahkan ada generator sinkron
yang sistem excitacynya berasal dari belitan penguat yang dipasang pada rotor generator
sinkron sendiri.

5. Jelaskan perbedaan antara rel tunggal dan rel ganda pada pusat
pembangkit listrik dengan disertai gambar.
Jawab :
 Rel Tunggal
Rel tunggal adalah susunan rel yang sederhana dan relatif paling murah, tetapi memiliki
kelemahan dalam hal keandalan, dan kontinuitas pelayanan serta kurang fleksibel dalam
pengoperasiannya.

 Rel Ganda
- Rel Ganda dengan Satu PMT
Hubungan ke rel 1 atau rel 2 dilakukan melalui PMS. Rel ganda umumnya dilengkapi
dengan PMT beserta PMS-nya yang berfungsi menghubungkan rel 1 dan rel 2. Dengan
rel ganda, sebagian instalasi dapat dihubungkan ke rel 1 dan sebagian lagi ke rel 2. Kedua
rel tersebut (rel 1 dan rel 2) dapat dihubungkan paralel atau terpisah dengan cara menutup
atau membuka PMT Kopel. Dengan cara ini fleksibilitas pengoperasian bertambah
terutama sewaktu menghadapi gangguan yang terjadi dalam sistem.

- Rel ganda dengan dua PMT


Rel ganda dengan dua PMT sama seperti rel ganda dengan satu PMT, tetapi semua
unsur dapat dihubungkan ke rel 1 atau rel 2 atau duaduanya melalui PMT sehingga
fleksibilitasnya lebih baik tinggi. Pusat pembangkit listrik dengan rel ganda
menggunakan dua PMT (PMT Ganda)
6. Sebutkan jenis dan fungsi saklar tenaga pada pusat pembangkit
listrik
Jawab :
- Fungsi saklar
Saklar berfungsi memutus dan menyambung rangkaian listrik. Semakin tinggi
tegangan sistem yang disambung dan diputus pada sistem, semakin sulit proses
pemutusan rangkaian listrik yang dihadapi karena semakin tinggi tegangan maka
semakin tinggi tegangan transien pada saat pemutusan pada rangkaian
- Jenis saklar
Saklar untuk keperluan rangkaian listrik dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

 Saklar pemutus tenaga (PMT)


Pemutus tenaga (PMT) adalah saklar yang mampu memutus arus gangguan hubung
singkat Saklar pemutus tenaga dalam Bahasa Inggris disebut circuit breaker (CB).

 Pemutus Beban (PMB)


Pemutus beban atau load break switch (LBS), adalah saklar yang hanya mampu
memutus arus sebesar arus beban.

 Pemisah (PMS).
Pemisah atau insulating (disconnecting) switch. Pemisah (PMS) hanya boleh
dioperasikan tanpa arus

7. Jelaskan prinsip kerja switchgear pada pusat pembangkit?


Jawab :
Prinsip kerja switchgear adalah dengan cara memutus ataupun menghubungkan
rangkaian listrik, baik dalam keadaan normal maupun tidak normal dan menjaga
keandalan serta juga berfungsi untuk memproteksi atau melindungi peralatan-
peralatan listrik
8. Apa yang dimaksud instalasi sendiri pada pusat pembangkit listrik.
Jawab :
instalasi sendiri pada pusat pembangkit listrik adalah instalasi pusat listrik dengan unit
pembangkit yang mempunyai kapasitas di atas 15 MW. Batas-batas ini bukan batas yang
pasti, melainkan hanyalah perkiraan.

9. Pada bagian depan dan belakang PMT harus dipasang pemisah,


apa sebabnya? Jawaban dengan disertai penjelasan dan gambar.
Jawab :
Sebuah PMT dikombinasikan dengan tiga PMS seperti terlihat pada Gambar, yaitu dua buah
PMS masing-masing di depan dan di belakang PMT, dan sebuah PMS yang digunakan untuk
mentanahkan bagian instalasi yang akan dibebaskan dari tegangan yang dapat disentuh manusia
untuk pelaksanaan pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan

10. Semua bagian instalasi pusat listrik yang terbuat dari logam harus
ditanahkan, apa sebabnya?
Jawab :
Agar tegangan bagian-bagian instalasi akan selalu sama dengan potensial bumi sehingga
apabila disentuh manusia tidak berbahaya.
11. Sebutkan cara untuk memutus busur listrik dalam pemutus tenaga.
Jawab :
 Pemutus tenaga dari udara
 Pemutus tenaga minyak banyak
 Pemutus tenaga minyak sedikit
 Pemutus tenaga gas SF6
 Pemutus tenaga vakum
 Pemutus Tenaga Medan Magnet
 Pemutus Tenaga Udara Tekan

12. Sebutkan 2 macam keuntungan dan kerugian antara pemutus tenaga


menggunakan gas SF 6 dibandingkan pemutus tenaga hampa
Jawab :
 Keuntungan menggunakan SF6
- SF6 dilengkapi pengukur tekanan gas sehingga kelihatan jika tekanan gas SF6 sudah
berkurang dan perlu dilakukan pengisian gas SF6 kembali
- Gas SF6 memiliki sifat isolasi yang baik selain sifamya sebagai pendingin yang baik
 Kerugian menggunakan SF6
- Apabila terjadi kebocoran pada PMTvakum, maka tidak dapat dilakukan "pengisian"
kembali karena proses membuat vakum tidak dapat dilakukan di lapangan dan tidak
dikehendaki terjadinya kebocoran yang dapat mengurangi nilai kevakuman.
- Tidak ada media pemutus busur listrik dan teknik memutus busur listrik dalam PMT
vakum tergantung teknik memperpanjang busur listrik.
13. Jelaskan mengapa pemutus tenaga dari sistem arus penguat (exitacy) generator
harus dilengkapi tahanan yang harus dihubungkan dengan kumparan penguat generator
Jawab :
Agar dapat menghasilkan arus searah yang dapat digunakan bagi penguatan generator
utama sehingga penyaluran arus searah bagi penguatan generator utama, oleh generator
penguat kedua tidak memerlukan cincin geser karena. penyearah ikut berputar bersama
poros generator. Cincin geser digunakan untuk menyalurkan arus dari generator penguat
pertama ke medan penguat generator penguat kedua. Nilai arus penguatan kecil sehingga
penggunaan cincin geser tidak menimbulkan masalah.

14. Jelaskan proses kerja pengatur otomatis dari generator berdasarkan


prinsip mekanis maupun yang berdasar prinsip elektronik.
Jawab :
Pengaturan besarnya arus penguatan generator utama dilakukan dengan
pengatur tegangan otomatis supaya nilai tegangan klem generator konstan.
Pengaturan tegangan otomatis pada awalnya berdasarkan prinsip mekanis, tetapi
sekarang sudah menjadi elektronik. Perkembangan sistem excitacy pada
generator sinkron dengan system excitacy tanpa sikat, karena sikat dapat
menimbulkan loncatan api pada putaran tinggi.

15. Sebutkan pokok-pokok spesifikasi teknik yang diperlukan dalam


membeli pemutus tenaga!
Jawab :
 Transformator Arus
 Transformator Tegangan
 Relai Arus Lebih
 Relai Gangguan Tanah
 Trip Coil
 Closing Coil
 Magnetic Alarm
16. Sebutkan relai-relai yang penting untuk memproteksi generator
dengan daya di atas 10 MVA!
Jawab :
 Relai Arus lebih
 Relai Diferensial
 Relai gangguan hubung tanah
 Relai rotor hubung tanah
 Relai penguatan hilang
 Relai penguatan hilang

17. Apa fungsi yang terpenting dari baterai dalam instalasi listrik pusat
listrik?
Jawab :
Fungsi dari Baterai adalah menggerakkan Motor pengisi pegas dengan motor arus searah
yang sering terjadi gangguan pada tegangan bolak-balik. Dalam gedung, motor pengisi
pegas tetap dapat berfungsi dengan pasokan energi yang dipasok baterai.

18. Apa yang mempengaruhi berat jenis accu zuur?


Jawab :
Berat jenis accu zuur berubah tergantung dari temperaturnya, jadi pembacaan berat jenis
pada skala hudrometer kurang tepat sebelum dilakukan koreksi suhu.

19. Bagaimana proses melakukan pemeliharaan accu zuur?


Jawab :
 Permukaan cairan elektrolit dipertahankan berada diantara UPPER LEVEL (limit
diatas) dan LOWER LEVEL (limit dibawah)
 Tambahkan air aki sampai limit atas, bila permukaan aki zuur berada dipertengahan
limit atas dan limit dibawah
 Setelah menambahkan air aki, tutup/vent dipasang kembali
20. Sebutkan macam-macam transformator dan fungsinya masing- masing
Jawab :
 Transformator Step Up : berfungsi untuk menaikkan tegangan pada
pembangkit listrik
 Transformator Step down : berfungsi untuk penurunan pada tegangan

21. Uraikan proses pengujian minyak transformator


Jawab :
 Pengujian kekuatan elektrik minyak transformator
 Pengujian viskositas minyak transformator
 Titik nyala (flash point)
 Pemurnian minyak transformator
 Pengukuran Konduktivitas Arus Searah Minyak Transformator
 Pengukuran Faktor Dissipasi Minyak Transformator
 Tembusan jembatan serat dalam minyak isolasi
 Prosedur Pengujian Tegangan Gagal Minyak Transformator dengan Berbagai Macam
Elektroda
 Analisis Kegagalan Minyak Transformator

22. Bagaimana cara melakukan pengukuran besaran listrik pada pusat


pembangkit listrik
Jawab :
 Tegangan listrik
Pengukuran tegangan diperlukan untuk menjaga mutu penyediaan tenaga listrik tidak
boleh terIalu rendah dan untuk menjaga jangan sampai merusak isolasi, tegangan
yang diperlukan tidak boleh terIalu tinggi.

 Arus
Pengukuran arus diperlukan untuk mengamati perubahan berbagai alat, jangan sampai
mengalami pembebanan lebih.

 Daya Aktif
Daya aktif diukur dalam satuan kW atau MW. Pengukuran diperlukan dalam
kaitannya dengan kemampuan mesin penggerak generator dan pengaturan frekuensi.

 Daya Reaktif
Daya reaktif diukur dalam Volt Ampere Reaktif (VAR) atau Megga Volt Ampere
Reactive (MVAR). Pengukuran diperlukan untuk mengetahui kemampuan generator
penguat dan pengaturan tegangan

 Energi-Listrik
Energi listrik diukur dalam kWh atau MWh. Pengukuran diperlukan untuk menyusun
neraca tenaga dan berkaitan dengan pemakaian bahan bakar.

 Sudut phasa (Cos f )


Untuk mengukur besar Cos f dan mengetahui keadan lagging atau leading sehingga
dapat diketahui apakah generator menghasilkan atau menyerap daya reaktif.

 Frekuensi
Diperlukan untuk memparalelkan generator dan menjaga mutu penyediaan tenaga
listrik
23. Sebutkan jenis-jenis dan fungsi sistem proteksi pada pusat
pembangkit listrik
Jawab :
 Fungsi system proteksi
 Mencegah atau membatasi kerusakan pada jaringan beserta perlatannya
 Menjaga keselamatan umum
 Meningkatkan kontinuitas pelayanan
 Jenis-jenis system proteksi
 Circuit Breaker (CB)
 Saklar pemutus (PMT)
 Relay
 Current Transformer (CT)
 Potential transformator (PT)
 Kabel control
 Catu daya, supplay (Baterai)

24. Bagaimana cara memelihara pusat pembangkit tenaga listrik


Jawab :
Dilakukan dengan pembersihan dan pengecekan struktur generator, bilah turbin dan
system mekanisasi orientasi arah turbin.

25. Jenis-jenis kabel apa saja yang digunakan untuk instalasi


kelistrikan pada pusat pembangkit listrik
 Kabel 1 phasa
 Kabel 3 phasa
26. Bagaimana cara melakukan pengamanan pusat pembangkit listrik
terhadap gangguan petir
Jawab :
Saluran udara yang keluar dari pusat pembangkit listrik merupakan bagian instalasi pusat
pembangkit listrik yang paling rawan sambaran petir dan karenanya harus diberi
lightning arrester. Selain itu, lightning arrester harus berada di depan setiap
transformator dan harus terletak sedekat mungkin dengan transformator

27. Apa yang dimaksud dengan proteksi rel?


Jawab :
Rel (busbar) pada pusat listrik merupakan bagian instalasi yang vital, artinya apabila
terjadi gangguan atau kerusakan pada rel akibatnya akan besar bagi operasi pusat listrik
yang bersangkutan karena daya menjadi tidak dapat disalurkan

28. Bagaimana cara melakukan instalasi pada bagian vital pada pusat pembangkit
listrik?
Jawab :
Cara melakukan instalasi di daerah yang vital adalah dengan menggunakan 2
cara untuk system eksitasi pada pembangkitan listrik
 Sistem eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation)
 Sistem eksitasi tanpa sikat (brushless excitacion)

29. Jelaskan prinsip kerja generator sinkron


Jawab :
konstruksi pada generator sinkron sebaliknya, yaitu kumparan jangkar disebut juga
kumparan stator karena berada pada tempat yang tetap dan kumparan rotor bersama-sama
dengan kutub magnet diputar oleh tenaga mekanik
30. Mengapa pada rel bus dipasang proteksi?
Jawab :
Agar apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada rel akibatnya akan besar bagi operasi
pusat listrik yang bersangkutan karena daya menjadi tidak dapat disalurkan

31. Bagaiman akah pengaruh bes a rnya a r u s excitacy terhadap besar


output tegan gan generator sinkron 3 phasa dengan Jumlah putaran
tetap, baik untu k penguat an tersend iri .
Jawab :
Besarnya arus berpengaruh pada besarnya arus yang dihasilkan main exciter maka
besarnya arus main exciter juga mempengaruhi besarnya tegangan yang dihasilkan oleh
generator utama. Pada sistem excitacy tanpa sikat, permasalahan timbul jika terjadi
hubung singkat atau gangguan hubung tanah di rotor dan jika ada sekering lebur dari
diode berputar yang putus, hal ini harus dapat dideteksi.

Anda mungkin juga menyukai