Laporan MSP Akan Jadi
Laporan MSP Akan Jadi
PENDAHULUAN
negara yang memiliki lautan yang luas dengan sumber daya ikan
2010).
1
Penggunaan keramba jaring apung dan pembuatan yang
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
lokasi untuk budidaya ikan meliputi faktor fisik, kimia, dan biologi
3
Keramba jaring apung sebagai metode sistem budidaya ikan
berikut:
jaring utama.
2. Jaring utama
4
dilalui air. Penurunan fungsi yang lain adalah jaring mengalami
3. Pelampung rakit
harus memiliki daya apung yang tinggi dan tidak mudah rusak.
5
bangunan KJA terlihat menjadi miring. Jika diamati lebih lanjut
yang kuat, yang mampu menahan beban berat orang dan yang
antara lain adalah batang bambu, kayu, besi siku dan pipa.
6
5. Jangkar dan pemberat jaring
(Ilyas, 1995).
7
negatifnya diupayakan seminimal mungkin terhadap lingkungan
aspek teknis, yaitu arus air. Arus air berguna untuk mensuplai
8
Gambar 3. Sistem Budidaya Keramba Jaring Apung
3.1 Materi
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan
9
sebanyak 2 buah diikatkan dengan tali rafia ke jrigen yang
tali rafia.
3.3 Metoda
10
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
11
Gambar 5. Keramba jaring apung
4.2 Pembahasan
12
keramba jaring apung merupakan salah satu jenis usaha
perairan.
13
3. Ketinggian tempat, musim dan sifat khusus dari perairan
tersebut.
diantaranya:
biaya produksi.
14
2. Sifat perairan umum pada lokasi keramba akan menyebabkan
pertumbuhannya.
kematian masal.
perairan tersebut.
15
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Tondano. Prosiding. Seminar Nasional Badan Litbang
Pertanian. Manado 9 – 10 Juni 2004. Badan Litbang
Pertanian, Jakarta.
Manurung, V.T. 1997. Status dan Prospek Budidaya Ikan dengan
Keramba Jaring Apung di
Jawa Barat dan Jawa
Tengah. Jurnal Penelitian
dan Pengembangan
Pertanian, Vol. XVI. No. I.
Nuitja, I. N. S. 2010. Manajemen
Sumberdaya Perikanan. IPB
Press, Bogor.
LAMPIRAN
18
Pemasangan jaring pada keramba jaring apung
19