Sebagian besar entitas, termasuk usaha kecil yang merupakan bisnis keluarga, mengandalkan
teknologi informasi (TI) untuk mencatat dan memproses transaksi-transaksi bisnis. Sebagai akibat
dari ledakan kemajuan dalam TI, bahkan usaha-usaha yang relatif kecil pun kini menggunakan
komputer dengan program akuntansi komersial untuk mengerjakan pembukuan mereka. Ketika
bisnis berkembang dan kebutuhan akan informasi meningkat, biasanya mereka meningkatkan sistem
TI-nya. Penggunaan jaringan TI yang kompleks, internet, serta fungsi TI yang terpusat untuk
kebutuhan fungsi akuntansi kini merupakan hal yang umum dilakukan dimana pun.
Marilah kita memperhatikan beberapa perubahan dalam pengendalian internal yang disebabkan
oleh integrasi TI ke dalam sistem akuntansi.
Pengendalian komputer menggantikan pengendalian manual. Keunggulan yang paling
tampak dalam TI adalah kemampuannya untuk menangani transaksi bisnis yang kompleks
dalam jumlah yang besar dengan efisien. Karena komputer memproses informasi secara
konsisten, sistem TI dapat mengurangi salah saji dengan mengganti prosedur yang biasanya
dilakukkan secara manual dengan pengendalian-pengendalian yang terprogram yang
menerapkan fungsi saling mengawasi dan mengontrol (checks and balances) untuk setiap
transaksi yang diproses.
Komputer-komputer saat ini mengerjakan banyak aktivitas pengendalian internal yang sebelumnya
dilakukan oleh para pegawai, termasuk membandingkan nomor pelanggan dan nomor produk
dengan arsip utama serta membandingkan jumlah transaksi penjualan dengan batas kredit yang
sebelumnya telah diprogram. Pengendalian keamanan online dalam aplikasi, basis data, dan sistem
operasi dapat meningkatkan pemisahan tugas, yang akhirnya dapat mengurangi kesempatan untuk
melakukan kecurangan.
http://layarasdos.blogspot.com/2014/03/bagaimana-teknologi-informasi.html
MENILAI RISIKO TEKNOLOGI INFORMASI
Selain dapat meningkatkan pengendalian internal perusahaan, TI juga dapat mempengaruhi resiko
pengendalian perusahaan secara keseluruhan. Jika sistem TI gagal, organisasi dapat lumpuh karena
tidak mampu mendapatkan kembali informasi atau menggunakan informasi yang tidak andal karena
kesalahan pemrosesan. Resiko khusus pada sistem TI meliputi:
Resiko pada perangkat keras dan data
Jejak audit yang berkurang
Kebutuhan akan pengalaman TI dan pemisahan tugas TI
Meskipun TI memberikan maanfaat yang signifikan, TI menciptakan resiko yang unik dalam
melindungi perangkat keras termasuk memunculkan jenis kesalahan baru. Resiko ini meliputi:
Ketergantungan pada kemampuan berfungsinya perangkat keras dan lunak.
Kesalahan sistematis vs kesalahan acak.
Akses yang tidak sah.
Hilangnya data.
Salah saji mungkin tidak terdeteksi dengan meningkatnya penggunaan TI akibat hilangnya jejak audit
yang nyata, termasuk berkurangnya keterlibatan manusia. Komputer juga menggantikan jenis
otorisasi tradisional dalam banyak sistem TI, antar lain:
Visitabilitas jejak audit
Keterlibatan manusia yang berkurang
Tidak adanya otorisasi tradisional
Sistem TI mengurangi pemisahan tugas tradisional (otorisasi, pembukuan, dan penyimpanan) dan
menciptakan kebutuhan akan pengalaman TI tambahan.
Pemisahan tugas yang berkurang
Kebutuhan akan pengalaman TI
Pengendalian umum (general controls) diterapkan pada semua aspek fungsi TI, termasuk
administrasi TI, pemisahan tugas TI, pengembangan sistem, keamanan fisik dan online atas akses ke
perangkat keras, perangkat lunak, dan data terkait, backup dan perencanaan kontijensi atas keadaan
darurat yang tak terduga, serta pengendalian pengendalian perangkat keras.
Pengendalian aplikasi (application controls) berlaku bagi pemrosesan transaksi, seperti pengendalian
atas pemrosesan penjualan atau penerimaan kas.
Administrasi fungsi TI. Pengawasan, alokasi sumber daya, dan keterlibatannya dalam setiap
keputusan kunci TI memberikan isyarat tentang pentingnya TI. Dalam lingkungan yang kompleks,
manajemen dapat menetapkan komite pengendalian TI untuk membantu memantau kebutuhan
teknologi organisasi.
Operator komputer bertanggung jawab atas operasi komputer sehari-hari sesuai dengan
skedul yang ditetapkan oleh CIO.
https://www.kompasiana.com/sutrihary/566bff6c369373f00de12773/dampak-teknologi-informasi-
terhadap-pengauditan
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PROSES AUDIT
https://slideplayer.info/slide/2378367/
Pengendalian Input, pengendalian input yang dirancang untuk memberikan informasi yang
ada di dalam komputer bersifat sah, akurat dan lengkap karena sebagian kesalahan dalam
sistem Teknologi Informasi berasal dari keasalahan dalam memasukan data dan tanpa
memperhitungkan kualitas proses informasi, kesalahan input menghasilkan output yang
salah. Jenis pengendalian yang dikembangkan dalam sistem manual.
Otoritas manajemen dan transaksi
Penyiapan dokumen sumber input yang memadai
Personel yang kompoten