Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Tujuan :
untuk mengetahui pengaruh macam cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kacang tanah
2. Rumusan masalah :
bagaimana pengaruh macam cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang
tanah.
3. Landasan teori :
A. Struktur Biji
Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil: Epikotil (bagian atas kotiledon) di
ujung epikotil terdapat Plumula (ujung batang & calon daun) merupakan poros embrio yang
tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan Hipokotil
(bagian bawah kotiledon) di ujungnya terdpat radikula (calon akar) adalah poros embrio
yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar primer.
Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi
skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di
dalam endosperma, sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada
jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi radikula. Pada biji dikotil yang
berkecambah, embrio menyerap nutrient dari endosperma (cadangan makanan) sehingga
kotiledon mengecil pada akhirnya kisut dang lepas.
B. Proses Perkecambahan
(a) Terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada
biji yang kering. (b) Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone
giberelin (GA). (c) Hormon GA mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma)
untuk sintesis dan mengeluarkan enzim. (d) Enzim bekerja menghidrolisis cadangan
makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan molekul
kecil larut dalam air, missal enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi
gula. Selanjutnya gula dan zat lain diserap dari endosperma oleh kotiledon selama
pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
a. Macam Perkecambahan
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun. Selanjutnya, tumbuhan
mengalami pertumbuhan, yaitu :
C. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas meristem apical (terdapat pada ujung
batang dan ujung akar), menyebabkan pemanjangan akar dan batang.
D. Pertumbuhan Sekunder
Faktor Intraseluler/Genetis
Gen mengandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunnanya. Gen juga berfungsi untuk mengkontrol reaksi kimia didalam sel, misalnya
sintesis protein. Pembentukan yang merupakan dasar penyusun tubuh tumbuhan, yang
dikendalikan oleh gen secara langsung. Maka gen dapat mengatur pertumbuhan melalui
sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang dikendalikan.
Faktor Interseluler/FisiologI
Proses yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah
regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan.
Hormon tumbuhan disebut fitohormon.Hormon itu diantaranya :
a. Auksin
Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama
tanaman monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, dan ujung batang serta jaringan yang
masih bersifat meristematis. Fungsi Auksin :
Tanaman yang semula tumbuh tegak jika direbahkan maka auksin akan terkumpul
disisi bawah, menyebabkan ketidakseimbangan sel bagian atas dengan bagian bawah
sehingga batang tumbuh membengkok keatas.
Aktivitas auksin akan terhambat oleh cahaya matahari. Karena pada bagian tanaman
yang terkena cahaya auksin akan tidak merata sehingga pertumbuhan terhambat. Sehingga
tempat gelap akan tumbuh lebih panjang. Hal ini karena kandungan auksin pada tempat
terang lebih rendah dari tempat gelap. Oleh karena itu, batang tumbuh membengkok kearah
datangnya cahaya.
b. Giberelin.
Berperan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan embrio.
c. Etilen.
Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.
d. Sitokinin.
Berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis)
e. Asam absisat.
Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
f. Kalin.
Berperan dalam proses organogenesis
g. Asam traumalin.
Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami
kerusakan jaringan.
a. Air
Air termasuk senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Tanpa air,
reaksi kimia dalam sel tidak berlangsung sehingga tumbuhan mati.
b. Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan.
pada intensitas cahaya berlebih maka auksin dan klorofil akan rusak sehingga
menghambat pertumbuhan. Sebaliknya, pada intensitas kurang cahaya tumbuhan
mengalami etiolasi.
c. Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara
rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih
banyak air dan mineral dari dalam
tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan
pertumbuhan tanaman.
d. Nutrien
Zat makanan bisa terdapat dalam air, udara, dan tanah (umumnya) dalam
bentuk ion. Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energy dan sumber
materi untuk sintesis berbagaikomponen sel yang diperlukan selama
pertumbuhan. Jika kebutuhan kurang maka akan terjadi defisiensi (tumbuh tidak
sempurna hingga bisa mati) Nutrien dibedekan atas :
Makronukrien (unsure makro/butuh dalam jumlah banyak). Misalnya : C, H,
O [defisiensi : Pertumbuhan dan metabolisme terhambat, akhirnya mati ],
N (Nitrogen) [Daun pucat, klorosis/menguning dan gugur), P (Fosfor), K (Kalium),
Ca (Kalsium) [Daun tidak terbentuk] , S (Sulfur), Mg (Magnesium).
Mikronutrien (unsure mikro/butuh dalam jumlah sedikit). Misalnya : Fe (Besi)
[Klorosis], Cl (Klor) [layu], B (Boron), Mn (Mangan), Mo (Molibdenum), Zn (Seng),
Cu (Tembaga).
e. Suhu
Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan
reproduksi. Pada suhu optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan berkembang
dengan baik berkisar 10 – 38°C). Umumnya tumbuhan tidak tumbuh pada suhu
0°C dan diatas 40°C.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Klas : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogeae L.; Arachis tuberosa Benth.; Arachis guaramitica, Chod &
Hassl.; Arachis idiagoi Hochne.; Arachis angustifolia (Chod & Hassl) Killip.;
Arachis villosa Benth.; Arachis prostrata Benth.; Arachis helodes Mart.;
Arachis marganata Garden.; Arachis namby quarae Hochne.; Arachis
villoticarpa Hochne.; dan Arachis glabrata Benth.
3.4.1 Kekhasan kacang tanah
a) Kacang tanah (Arachis hypogaea) adalah tanaman dari keluarga kacang polong, satu
famili dengan tanaman pangan lain seperti lentil, kacang kedelai dan buncis. 2.
b) Meskipun dari sudut botanikal kacang tanah adalah jenis kacang-kacangan, dari
sudut pandang makanan, kacang tanah dianggap sebagai kelompok buah-buahan
kering, sama seperti almond, hazelnut atau kacang walnut. Alasannya adalah karena
buah kacang tanah tidak memiliki pulpa dan benihnya tersimpan di dalam cangkang
yang ketika dewasa menjadi kering dan keras. 3.
c) Kacang tanah adalah tanaman tahunan dengan batang lurus sepanjang 30-50 cm. 4.
d) Daun majemuk, menyirip, panjang mengintai dengan empat helai daun masing-
masing. 5.
e) Bunga biasanya berwarna kuning dengan garis kemerahan dan kelopak tubular,
bergerombol dalam kelompok 2 sampai 6 bunga masing-masing. 6.
f) Ketika bunga di dasar tanaman dewasa, batang bunga yang panjang membungkuk
dan menembus tanah. Setelah di dalam tanah, maka perkembangan akan berlanjut
hingga menjadi buah (kacang). Ini merupakan ciri khusus dari spesies Hypogaea yg
dalam bahasa Yunani berarti bawah tanah. 7.
g) Kacang tanah tumbuh di tempat yang hangat, dengan kelembaban tinggi,
membutuhkan gembur
Cahaya adalah salah satu faktor pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Cahaya
merupakan faktor utama penyedia energi dalam fotosintesis, Kekurangan cahaya akan
mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung
pada jenis tumbuhan. Kekurangan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan
menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun
lemah dan daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat.
Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat penyinaran)
saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang
gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick dan Berthwick pada tahun 1984,
menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah
dengan panjang gelombang 660 nm.
Cahaya yang dapat dilihat mata merupakan satu bagian kecil (± 400-700 nm) dari
spektrum radiasi matahari penuh. Secara fisiologis, cahaya yang mempunyai panjang
gelombang tertentu mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Keduanya adalah sebagai akibat respon
metabolik yang langsung.
Banyak pengaruh-pengaruh stimulan (respon metabolik) yang dipacu oleh cahaya
terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman, khususnya terhadap diferensiasi organ
dan jaringan.
Kualitas cahaya berkaitan erat dengan panjang gelombang, dimana panjang
gelombang ungu dan biru mempunyai foton yang lebih berenergi bila dibanding dengan
panjang gelombang jingga dan merah. Kualitas cahaya dibedakan berdasarkan panjang
gelombang menjadi.
1) Panjang gelombang 750-626 nm adalah warna merah.
2) Panjang gelombang 626-595 nm adalah warna orange/jingga.
3) Panjang gelombang 595-574 nm adalah warna kuninga.
4) Panjang gelombang 574-490 nm adalah warana hijau.
5) Panjang gelombang 490-435 nm adalah warna biru.
6) Panjang gelombang 435-400 nm adalah warna ungu.
Semua warna-warni dari panjang gelombang tersebut mempengaruhi proses fotosintesis
dan juga proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kuning dan hijau
dimanfaatkan oleh tanaman sangat sedikit, panjang gelombang yang paling banyak
diabsorbsi berada di wilayah violet sampai biru dan orange sampai merah.
Variasi harian dan variasi musiman tidak hanya mempengaruhi masukan energi,
tetapi juga suatu masukan faktor yang menjadikan sebagian besar tanaman bersifat
fotoperiodik. Irradiasi langsung pada dini hari dan senja hari mengandung banyak radiasi
panjang gelombang yang disebabkan oleh celah atmosfer yang lebih panjang dan berakibat
penghamburan gelombang pendek.
Variabel bebas : macam-macam cahaya (cahaya matahari, lampu putih, dan gelap cahaya
hitam)
Variabel kontrol : tanah, macam tumbuhan, ukuran gelas plastik, dan volume air
Variabel terikat : panjang akar tumbuhan kacang tanah
V. Hipotesa :
VII. Langkah-langkah :
3.1 Kesimpulan
cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang dan di tempat redup
ubtuk keperluan fotosintesis. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan
segar. Daun tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kekuningan
dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup
cahaya
Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih
aktif dari pada tanaman yang terkene cahaya, sehingga tanaman yang berada di
tempat
yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah
rusak
oleh intensitas cahaya yang tinggi. Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman
menjadi terhamabat, dan di tempat yang gelap terjadi etiolasi (pemanjangan diujung
pertumbuhan.
3.2 Saran
Untuk menanam tanaman yang baik cahaya matahari sangat diperlukan untuk
pertumbuhan karena hormon auksin yang bereaksi dengan matahari, namun itu
semua
untuk mendapatkan hasil yang optimal. Oleh karena itu dalam menanam tanaman