Anda di halaman 1dari 11

UTS

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DISUSUN OLEH :
Nama : MUHAMMAD DAFFA AL FARIZI
Nim : 1957301033
Kelas : TI – 1B
Jurusan/prodi : Tik/Teknik Informatika
Dosen pembimbing : Juanda, M. Pd

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


2020
Alamat : Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280,3, Buketrata, Mesjid
Punteut, Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Aceh 24301.
SOAL :
1. Sebutkan sistem demokrasi yang pernah berlaku mulai dari
Indonesia merdeka sampai dengan sekarang ! (20)
2. Sebutkan 4 ciri-ciri dari Negara Demokrasi ! (10)
3. Jelaskan pengertian dari (Pemerintahan dari rakyat,
Pemerintahan oleh rakyat dan Pe merintahan untuk
rakyat) ! (20)
4. Negara manakah pertama sekali yang menerapkan
pelaksanaaan demokrasi langsung ? (10)
5. Sebutkan beberapa penyalahgunaan kekuasaan yang
dilakukan presiden soekarno pada masa demokarsi
terpimpin ? (10)
6. Sebutkan unsur-unsur terbentuk Negara secara konstitutif
dan deklaratif ! (20)
7. Jelaskan pengertian dari konstitusi ! (10)
8. Sebutkan konstitusi yang pernah dipakai di Indonesia ! (20)
9. Sebutkan isi dari Dekrit Presiden 05 Juli 1959 ! (10)
10. Sebutkan perbedaan antara sistem p emerintahan
parlementer dengan presidensiil ! (20)
11. Sebutkan bunyi dari pasal 37 UUD 1945 ! (20)
12. Jelaskan beberapa istilah dibawah ini : (20)
a. Dejure (4)
b. Defacto (4)
c. Adendum (4)
d. Trias Politicia (4)
e. Rigid (4)

1
JAWABAN :
1. - Demokrasi Liberal / Parlementer
- Demokrasi Terpimpin
- Demokrasi Pancasila Masa Orde Baru
- Demokrasi Pancasila Era Reformasi
2. 1. Kebebasan Individu
2. Jaminan Terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).
3. Kebebasan Pers.
3. Kebebasan Mengenyam Pendidikan.
4. Berkonsep Hukum Secara Nyata.
5. Pemerintahan Secara Nyata Berada di Tangan Rakyat.
6. Berlakukan Pemilihan Umum.
7. Mayoritas Suara Terbanyak Jadi Keputusan.
8. Kebebasan Beorganisasi dan Berkoloni.
3. Pemerintahan dari rakyat berarti bahwa pemerintahan itu harus
berasal dari rakyat. Cara yg ditempuh agar pemerintahan berasal
dari rakyat adalah dengan diadakannya Pemilu untuk memilih
anggota anggota wakil rakyat.

Pemerintahan oleh rakyat adalah pemerintahan yang dijalankan


berdasarkan kehendak rakyat. Setiap gerak langkah pemerintah
dalam menjalankan pemerintahan harus berdasarkan atas kehendak
rakyat. Kehendak rakyat terjelma melalui berbagai peraturan
perundang-undangan negara, oleh karena itu pemerintahan
demokrasi harus dijalankan berdasarkan hukum.

Pemerintahan untuk rakyat adalah pemerintahan yang dijalankan


untuk mewujudkan tujuan rakyat negara itu. Pemerintahan
dijalankan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat dan untuk
rakyat negara. Pemerintahan bukan untuk kepentingan dan
kesejahteraan pribadi dan kelompok atau golongan.

2
4. Demokrasi langsung berkembang di negara kecil seperti Yunani
Kuno dan Roma. Demokrasi ini tidak dapat dilaksanakan di dalam
masyarakat yang komplek dan negara yang besar. Demokrasi
murni yang masih bisa diambil contoh terdapat di wilayah
Switzerland.
Mengubah bentuk demokrasi murni ini masih berlaku di
Switzerland dan beberapa negara yang di dalamnya terdapat
bentuk referendum dan inisiatif. Di beberapa negara sangat
memungkinkan bagi rakyat untuk memulai dan mengadopsi
hukum, bahkan untuk mengamendemenkan konstitusional dan
menetapkan permasalahan publik politik secara langsung tanpa
campur tangan representatif.
5. - Lembaga-lembaga negara mempunya inti Nasionalisme
Agama Komunis (Nasakom)
- Prosedur pembentukan MPRS, karena anggota MPRS
diangkat oleh presiden. Seharusnya dipilih melalui pemilu.
- Prosedur pembentukan DPAS, karena lembaga ini anggotanya
ditunjuk oleh presiden dan diketuai oleh presiden. Padahal tugas
DPAS adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan
memberi usulan kepada pemerintah
- Prosedur pembentukan DPRGR, karena anggota DPRGR
ditunjuk oleh presiden dan DPR hasil pemilu 1955 justru
dibubarkan oleh presiden. Padahal kedudukan DPR dan presiden
adalah seimbang. Presiden tidak dapat membubarkan DPR,
sebaliknya DPR tidak dapat memberhentikan presiden.
- Penetapan Manifesto Politik Republik Indonesia sebagai
GBHN. Seharusnya GBHN disusun dan ditetapkan oleh MPR.
- Pengangkatan presiden seumur hidup, karena tidak ada aturan
tentang jabatan presiden seumur hidup. Menurut pasal 7 UUD
1945 (sebelum diamandemen), presiden memegang jabatan selama
lima tahun dan sesudahnya boleh dipilih kembali.
- Pembentukan MPRS. Presiden Soekarno membentuk sendiri
MPRS melalui Penetapan Presiden No. 3 Tahun 1959. Padahal,
seharusnya MPRS dipilih melalui pemilihan umum (pemilu) yang
sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.
3
6. Unsur konstitutif
1. Rakyat : Unsur terpenting suatu negara adalah rakyat, karena
rakyatlah yang pertama kali memiliki keinginan dan kehendak
untuk membentuk negara. Kemudian rakyat ini pulalah yang
merencanakan, merintis, mengendalikan dan menyelenggarakan
pemerintahan negara. Rakyat adalah semua orang yang berada
dan berdiam dalam suatu negara atau menjadi penghuni negara
yang tunduk dan patuh pada kekuasaan negaranya.
2. Wilayah : Wilayah suatu negara merupakan tempat
berlindung bagi rakyat yang sekaligus menjadi tempat bagi
pemerintah untuk mengelola dan menyelenggarakan
pemerintahan.
3. Pemerintah yang Berdaulat : Pemerintahan merupakan alat
kelengkapan pemerintah yang melaksanakan fungsi negara.
Pemerintah berdaulat dijadikan sebagai organ dan fungsi yang
melaksanakan tugas-tugas penting dalam negara. Kekuasaan
yang dimiliki oleh pemerintah mempunyai kekuatan yang
mengikat ke dalam dan keluar. Kekuasaan ke dalam berarti
kekuasaan pemerintah itu diakui dan berwibawa terhadap
rakyatnya. Kedaulatan atau kekuasaan keluar berarti pemerintah
negara tersebut memiliki kekuasaan yang bebas tidak terikat dan
tidak memihak serta tunduk pada kekuasaan lain, serta
ketentuan yang ada dalam negaranya. Dengan demikian,
terdapat sikap saling menghormati kekuasaan negara satu
dengan negara lain, tanpa turut campur dalam urusan dalam
negeri dan negara lain.
Unsur Deklaratif
memperoleh pengakuan dari negara lain. Hal ini sangat diperlukan
sebagai suatu pernyataan dalam tata hubungan internasional. Adanya
status negara yang ingin melakukan hubungan diplomatik. Suatu
negara membutuhkan pengakuan dari negara lain, disebabkan oleh
faktor-faktor, antara lain:
1. Adanya kekhawatiran terancamnya kelangsungan hidup negara
terhadap intervensi yang datang dari dalam maupun dari luar.
2. Ketentuan hukum alam yang tidak dapat dihindari bahwa suatu
negara tidak dapat berdiri sendiri, tanpa bantuan dan kerja sama
dengan negara lain.

4
7. PENGERTIAN KONSITUSI :
Secara luas berarti keseluruhan dari ketentuan dasar atau hukum
dasar (droit Constitutionelle), baik tertulis maupun tidak tertulis.
Secara sempit (terbatas) berarti merupakan piaganm dasar atau
UUD (Loi Constitutionelle) yaitu dokumen lengkap mengenai
peraturan dasar negara.
Secara sederhana pengertian konstitusi adalah seperangkat hukum
dasar yang dijadikan pegangan dan acuan dalam penyelenggaraan
kehidupan bernegara.

8. 1. UUD 1945 periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949


2. Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949
3. Periode Berlakunya UUDS 1950
4. UUD 1945 Periode 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999
5. UUD 1945 Periode 19 Oktober 1999 – Sekarang

9. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah dekrit yang dikeluarkan oleh


Presiden Soekarno yang dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan
Konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai pengganti
UUDS 1950 dan pemilihan Sistem Demokrasi Liberal yang
menyebabkan berbagai konflik mencuat seperti konflik ideologis
dan konflik kepentingan antarpartai politik, yang diumumkan di
Istana Merdeka pada tanggal 5 Juli 1959, pukul 17.00. Dekrit
Presiden ini mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat
Indonesia dan DPR secara aklamasi menyatakan akan bekerja
sesuai dengan UUD 1945. Pernyataan ini disampaikan pada sidang
DPR pada tanggal 22 Juli 1959.
Pembahasan
Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yaitu:
1. pembubaran Konstituante.
2. berlakunya kembali UUD 1945, dan tidak berlakunya lagi
UUDS 1950
3. akan dibentuk MPRS dan DPAS.

5
Arti penting Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah
1. Dengan dibubarkannya sistem Demokrasi Liberal dan
menerapkan sistem Demokrasi Terpimpin, bangsa Indonesia
terhindar dari konflik yang terus-menerus yang dapat
membahayakan persatuan dan kesatuan.
2. Dengan dibentuknya MPRS dan DPAS, lembaga-lembaga baru
ini dibentuk sesuai dengan tuntutan UUD 1945,
2. Dengan adanya perintah KASAD untuk mengamankan jalannya
dekrit, kekuatan militer memegang peranan penting dalam
percaturan politik di Indonesia.

10. 1. Kepala negara dan kepala pemerintahan


Sistem pemerintahan presidensial baik kepala negara maupun
kepala pemerintahannya dijabat oleh seorang presiden sehingga
tidak ada pemisahan diantara keduanya.  
Sistem pemerintahan parlementer memiliki presiden/sultan/raja
sebagai kepala negara yang fungsinya hanya secara simbolis
sehingga berperan secara seremonial dalam melantik,
mengesahkan, maupun mengukuhkan UU (Undang-Undang) dan
kabinet.
2. Pemilihan kepala negara dan kepala pemerintahan
Sistem pemerintahan presidensial kepala negara yang sekaligus
menjabat sebagai kepala pemerintahan dipilih secara langsung
oleh rakyat melalui pemilu dimana pelaksanaan pemilu ini
diselenggarakan menjelang habisnya masa jabatan presiden dan
wakil presiden periode sebelumnya.
Sistem pemerintahan parlementer perdana menteri dipilih oleh
parlemen melalui penunjukan secara langsung untuk menjalankan
fungsi eksekutif. Dalam sistem pemerintahan ini, pemilu oleh
rakyat dilakukan hanya untuk memilih anggota parlemen.

6
3. Lembaga supremasi tertinggi
Sistem pemerintahan presidensial tidak ada istilah lembaga
supremasi tertinggi atau lembaga tertinggi negara yang ada adalah
supremasi konstitusi dimana kedaulatan rakyatlah yang dijunjung
tinggi.  
Sistem pemerintahan parlementer masih terdapat lembaga
supremasi tertinggi yaitu parlemen dimana parlemen memiliki
kekuasaan besar dalam negara baik sebagai badan perwakilan
maupun badan legislatif.
4. Kekuasaan eksekutif dan legislatif
Sistem pemerintahan presidensial mengijinkan kekuasaan
eksekutif dan legislatif berjalan sejajar artinya kekuasaan
keduanya sama-sama kuat sehingga tidak dapat saling
menjatuhkan.
Sistem pemerintahan parlementer tidak mengijinkan kesetaraan
kedudukan antara eksekutif dan legislatif seperti dalam sistem
pemerintahan presidensial. Dalam sistem tersebut, kabinet dalam
hal ini perdana menteri beserta menteri dapat dijatuhkan oleh
parlemen melalui mosi tidak percaya.

11. 1. Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat


diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat
apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota
Majelis Permusyawaratan Rakyat.
2. Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar
diajukan secara tertuiis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang
diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
3. Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, Sidang
Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
4. Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar
dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh
7
persen ditambah satu dari seluruh anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
5. Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
tidak dapat dilakukan perubahan.

12. a. Dejure adalah ungkapan yang berarti "berdasarkan (atau


menurut) hukum", yang dibedakan dengan de facto, yang berarti
"pada kenyataannya (fakta)".
Istilah de jure dan de facto digunakan sebagai ganti "pada prinsipnya"
dan "pada praktiknya", ketika orang menggambarkan situasi politik.
Suatu praktik dapat terjadi de facto, apabila orang menaati suatu
kontrak seolah-olah ada hukum yang mengaturnya meskipun pada
kenyataannya tidak ada. Suatu proses yang dikenal sebagai
"desuetude" dapat memungkinkan praktik-praktik de
facto menggantikan hukum-hukum yang sudah ketinggalan zaman. Di
pihak lain, suatu praktik mungkin tercantum di dalam peraturan
atau de jure, sementara pada kenyataannya tidak ditaati atau diikuti
orang.
Berdasarkan sifatnya, de jure terbagi dua yaitu:
penuh
De jure bersifat penuh adalah terjadinya hubungan antarnegara yang
mengakui dan diakui dalam hubungan dagang, ekonomi, dan
diplomatik. Negara yang mengakui berhak memiliki konsulat atau
membuka kedutaan di negara yang diakui.

tetap
De jure bersifat tetap adalah pengakuan dari negara lain yang berlaku
untuk selamanya karena kenyataan yang menunjukkan adanya
pemerintahan yang stabil.

8
b. Defacto adalah ungkapan yang berarti "pada kenyataannya (fakta)"
atau "pada praktiknya". Dalam hukum dan pemerintahan, istilah ini
mengacu praktik yang sudah terjadi, meski hal tersebut tidak diakui
secara resmi di mata hukum.Istilah ini biasa digunakan sebagai
kebalikan dari de jure (yang berarti "menurut hukum") ketika orang
mengacu kepada hal-hal yang berkaitandengan hukum, pemerintahan,
atau hal-hal teknis (seperti misalnya standar), yang ditemukan dalam
pengalaman sehari-hari yang diciptakan atau berkembang tanpa atau
berlawanan dengan peraturan. Bila orang sedang berbicara tentang
suatu situasi hukum, de jure merujuk kepada apa yang dikatakan
hukum, sementara de facto merujuk kepada apa yang terjadi pada
praktiknya. Istilah de facto dapat pula digunakan apabila tidak ada
hukum atau standar yang relevan, tetapi sebuah praktik yang lazim
sudah mapan dan diterima, meskipun mungkin tidak sepenuhnya
bersifat universal.
Berdasarkan sifatnya, de facto terbagi dua yaitu:
sementara
De facto bersifat sementara adalah pengakuan dari negara lain tanpa
melihat perkembangan negara tersebut. Apabila negara tersebut
hancur, maka negara lain akan menarik pengakuannya.
tetap
De facto bersifat tetap adalah pengakuan dari negara lain terhadap
suatu negara yang hanya bisa menumbulkan hubungan di bidang
perdagangan dan ekonomi.
c. Adendum adalah  istilah dalam kontrak atau surat perjanjian
yang berarti tambahan klausula atau pasal yang secara fisik terpisah
dari perjanjian pokoknya namun secara hukum melekat pada
perjanjian pokok itu. Addendum juga merupakan gigi dalam
peralatan.

9
d. Trias Politicia atau disebut juga Pemisahan Kekuasaan adalah
sebuah ide bahwa sebuah pemerintahan berdaulat harus dipisahkan
antara dua atau lebih kesatuan kuat yang bebas, mencegah satu orang
atau kelompok mendapatkan kuasa yang terlalu banyak.
Pemisahan kekuasaan merupakan suatu cara pembagian dalam tubuh
pemerintahan agar tidak ada penyalahgunaan kekuasaan, antara
legislatif, eksekutif dan yudikatif
Pemisahan kekuasaan juga merupakan suatu prinsip normatif bahwa
kekuasaan-kekuasaan itu sebaiknya tidak diserahkan kepada orang
yang sama, untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak
yang berkuasa. Contoh negara yang menerapkan pemisahan
kekuasaan ini adalah Amerika Serikat

e. Rigid adalah perubahan mensyaratkan tata cara khusus yang


berbeda dengan perubahan undang-undang. Tata cara khusus yang
berbeda tersebut dalam makna syarat yang sulit dari perubahan
undang-undang biasa.

10

Anda mungkin juga menyukai