Anda di halaman 1dari 3

PENDIDIKAN PANCASILA

Nama : Wayan Mertayasa


Nim : 1815333020
Kelas : 4 TL E/ 4 PLN B

SOAL

1. Pancasila dijadikan filsafat negeri dan pandangan filosofis bangsa Indonesia, jelaskan
maksudnya ?
2. Pancasila dikatakan sebagai system filsafat, jelaskan ?
3. Kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu system filsafat memiliki dasar ontologis
epistimologi dan aksiologi, jelaskan ?

Jawaban

1. Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia, jadi yang
perlu dilakukan adalah secara konsisten merealisasikan dalam setiap aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Karena Pancasila menjadi nafas bagi bangsa Indonesia, yang mana setiap aspek yang ada di
Indonesia terdapat nilai Pancasila didalamnya. Oleh karena itu kita harus secara konsisten
merealisasikan nilai-nilai pancasiala dalam segala aspek, baik bernegara, membuat undang-
undang, politik, ekonomi dan lain sebagainya.

2. Sebelum membahas Pancasila sebagai system filsafat , kita harus memahami terlebih dahulu
apa itu system , system merupakan suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan,
saling bekerjasama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh, sesuai dengan definisi di atas, jelas bahwa Pancasila merupakan suatu
system, karena memenuhi syarat-syarat dari suatu system yakni :
a) Merupakan Suatu kesatuan bagian-bagian = Pancasila terdiri dari 5 bagian
dan menjadi satu kesatuan yang disebut Pancasila
b) Bagian-bagian yang dimiliki mempunya fungsi sendiri-sendiri = masing
masing bagian atau sila dalam Pancasila mempunyai makna dan artinya
tersendiri, ini berarti masing-masing sila memiliki fungsinya sendiri-sendiri.
c) Saling berhubungan dan saling ketergantungan = dalam Pancasila masing-
masing sila memiliki keterkaitan atau hubungan, yang secara jelas tergambar
dan tertulis, dimulai dari sila pertama yang membahas tentang ketuhanan,
kemudian orang yang percaya akan tuhan, memiliki sikap yang adil dan
beradab, dan dari manusia-manusia yang beradab ini membentuk rasa
persatuan , dan seterusnya. Yang mana ini memiliki keterkaitan antara sila
pertama sampai dengan sila ke-lima.
d) Dan keseluruhannnya memiliki suatu tujuan yang jelas, sebagai dasar kita,
warga negeri Indonesia dalam berpikir dan memahami serta bertindak. Yang
mana landasan yang baik dan kuat tentu membuat negara menjadi semakin
besar dan kuat.
e) Dan tentunya ini merupakan kesatuan yang majemuk dan tunggal
Sehingga dari penjelasan tersebut tentu Pancasila merupakan suatu system filsafat. Kemudian
apa hakikat atau nilai apa yang terkandung di dalamnya ? nilai yang terkandung didalamnya
adalah pedoman dalam bertingkah laku dan berbuat dalam segala bidang kehidupan, meliputi
bidang ekonomi, politik, social budaya dan pertahanan keamanan.

3. Pancasila sebagai suatu system filsafat tentu memiliki dasar ontologis, epistimologi dan aksiologi,
berukut penjelasannya :

a) Ontologi menurut Runes ialah teori tentang ada keberadaan atau eksistensi
jadi Ontology adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu dan disamakan
artinya dengan metafisika. Artinya ontology dapat menjangkau keberadaan tuhan
dan alam gaib lainnya. Dasar ontologis pancasila pada hakikatnya adalah manusia,
yang memiliki hakikat mutlak monopluralis, oleh karena itu hakikat dasar ini juga
disebut dasar antropologis. Subjek pendukung pokok sila-sila pancasila adalah
manusia, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: bahwa yang berketuhanan Yang
Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan, yang
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial pada hakikatnya adalah
manusia
b) Epistemologi menurut Runes adalah bidang atau cabang filsafat yang menyelidiki
asal, syarat, susunan, metode dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti
sumber pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, proses dan syarat
terjadinya pengetahuan, batas dan validitas ilmu pengetahuan. Jadi epistemologi
dapat disebut ilmu tentang ilmu atau teori terjadinya ilmu atau science of science.
Epistemology dari Pancasila tidak dapat dipisahkan dari dasar ontologisnya,
espitimologi dari Pancasila adalah konsep dasar dari hakikat manusia. Kalua manusia
merupakan basis ontologis dari Pancasila, maka dengan demikian mempunyai
implikasi terhadap epistimologi, yaitu epistimologi yang ditempatkan sebagai filsafat
manusia. Pancasila sebagai produk atau objek pengetahuan tentu memiliki sumber
yang mana sumbernya merupakan nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia itu
sendiri. Oleh karena itu sumber pengetahuan Pancasila meruapakan bangsa Indonesia
itu sendiri, yang mana inilah filsafat manusia tersebut.

c) Aksiologi menurut Runes berasal dari istilah Yunani, axios yang berarti manfaat,
pikiran atau ilmu/teori. Dalam pengertian yang modern disamakan dengan teori nilai,
yakni sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik, bidang yang menyelidiki
hakikat nilai, kriteria dan kedudukan metafisika suatu nilai. Jadi dapat dikatakan
bahwa aksologi merupakan suatu bidang yang menyelidiki tentak makna atau nilai-
nilai yang tekandung dalam Pancasila. Didalam aksiologi, dibagi menjadi 3 kategori
nilai yakni :
i. Nilai material :hal yang berguna bagi jasmani manusia
ii. Nilai Vital : hal yang berguna bagi manusia dalam mengadakan suatu
aktifitas atau kegiatan
iii. Nilai-Nilai Kerohanian : hal yang berguna bagi rohani manusia
Berdasarkan pembagian kategori tersebut, Pancasila masuk kedalam nilai kerohanian.
Perbedaan mendasar Pancasila dari nilai-nilai kerohanian lainnya, adalah Pancasila
mengakui nilai material dan nilai vital. Jadi dapat dikatakan Pancasila mencangkup
semua nilai tersebut. Selain masuk masuk kedalam kategori tersebut , didalam
Pancasila juga terdapat nilai keindahan, nilai kebaikan, nilai kesucian, dan lain
sebagainnya. Sehingga Pancasila mencakup banyak sekali nilai, dimana sila pertama
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai basisnya, hingga dengan sila Keadilan
Sosial sebagai tujuannya.

Anda mungkin juga menyukai