A. UMUM
Nama Merk
Status
No Peralatan dan Kapasitas Jumlah Kondisi Keterangan
Kepemilikan
Utama Tipe
1 Concrete Mixer / ……….. 0.75 m3 1 unit ……….. ……….. Sewa / Milik
2 Molen
Stamper ……….. 2 hp 1 unit ……….. ……….. Sewa / Milik
3 Roda dorong 65 liter 2 unit Sewa / Milik
4 pengangkut
Truk / Mobil Bak
Terbuka 2 - 4 ton 1 unit Sewa / Milik
Pengalaman
Tingkat Sertifikat
Jabatan Kerja
No Pendidikan/ Kompetensi Keterangan
dalam Pekerjaan ini Profesional
Ijazah Kerja
(Tahun)
2 Petugas K3 SMK/SMU 3
3 Logistik Sederajat
SMK/SMU 3
Sederajat
SMK/SMU
4 Tata buku / Keuangan 3
Sederajat
Rencana Keselamatan Kerja (RKK) dengan penjelasan sebagai berikut :
B. KHUSUS
1. Bahan utama adalah beton dengan adukan 1PC:2Psr:3Kr mutu K.175 atau adukan 1PC :
3Psr : 5Kr mutu K100 atau sesuai dengan desain perkerasan yang ditentukan, dengan
ketebalan beton 15 cm, atau tebal 10 cm (mutu, metode pengambilan sampel dan pengetesan
sesuai PBI 1971 atau ASTM C172, ASTM C31), apabila hasil tes lab tidak memenuhi dapat
dilakukan tesl apangan dengan metode non destructive dengan menggunakan Schmid Rebond
Hammer Test.
2. Pengecoran Beton dilakukan atas subgrade tanah yang telah dipadatkan mencapai CBR
minimal 50%.
3. Sebelum dilakukan pengecoran diatas permukaan subgrade dilapisi dengan plastic cor, agar
air beton tidak diserap tanah.
4. Oleh karena beton akan terjadi pemuaian atau penyusutan yang diakibatkan oleh :
1. Akibat adanya pergerakan atau perubahan alam yang dapat diperhitungkan
2. Akibat perubahan kadar air dalam beton (moister change)
3. Akibat terjadinya pembebanan yang tidak merata
4. Akibat perubahan temperature (thermal length changes)
Maka penentuan saparation joint, edges joint, jungtion joint dan contraction joint harus
mengacu kepada DIN 18515 part 1 atau ASTMC1677-11a dan atau ASTM C990-09.
C. METODE KERJA
1. Pekerjaan Persiapan
1.1. Pembersihan Lahan
1.2. Penentuan Pola (marking) dan ketebalan (leveling)
1.3. Pembuatan Formwork sesuai dengan desain yang telah disepakati.
1.4. Formwork dapat berupa metal platstrip (aluminium, kuningan, atau besi) terutama
apabila formwork tidak dilepas dan merupakan bagian dari desain pola.
2. Pengecoran Beton
Mutu beton K.175 atau K.100 dan ketebalan beton ditentukan berdasarkan desain dan fungsi
perkerasan, sesuai rencana teknis atau sesuai dengan desain rencana.
2.1. Perataan permukaan warna menggunakan trowel manual atau dengan finisher apabila
permukaan cukup .
2.2. Untuk perataan pinggiran menggunakan round and trowel.
3. Pembersihan, pengeringan dan pelapisan.
3.1. Pembersihan permukaan beton baru dapat dilakukan setelah beton mencapai setteing atau
± 8 jam, setelah beton digelar dan selesai di pola,dapat dilakukan lebih additive pada
beton type high early strength, dengan dosis sesuai kebutuhan
3.2. Type additive yang digunakan adalah akselerator atau type C sesuai ASTM C494, atau
SNI S-18-1990-03 tentang spesifikasi bahan tambahan pada beton beberapa merek
produk yang umum dipasaran antara lain Sika, Pozzolithdan ADT.
3.3. Pengeringan, selama pengeringan tidak diperlukan treatment khusus, kecuali selama
proses pengeringan tidak diperkenankan ada trafik diatasnya terutama pada 2 jam
pertama setelah selesai pengecapan, kecuali pada musim hujan diperlukan penutup
dengan plastic sheet.