Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
1. 1 Latar Belakang...................................................................................................................3
1. 2 Rumusan Masalah..............................................................................................................4
1. 3 Tujuan................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................5
5. Manajemen Portofolio.....................................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Dewasa ini dengan adanya prinsip pasar bebas, investasi dalam bentuk kepemilikan
aset finansial mulai diminati oleh masyarakat di Indonesia. Investasi pada saham
menawarkan tingkat pertumbuhan keuntungan yang cepat dengan risiko yang juga
sebanding. Untuk memperoleh tingkat return yang tinggi, maka investor harus berani
menanggung risiko yang tinggi juga. Oleh karena itu, pemodal harus berhati-hati dalam
menentukan saham mana yang akan dipilihnya untuk berinvestasi. Sebelum memutuskan
untuk berinvestasi, hendaknya seorang investor melakukan analisis terhadap semua saham-
saham yang ada dan kemudian memilih yang dianggap aman serta mampu menghasilkan
keuntungan yang diharapkan. Salah satu cara untuk meminimumkan risiko adalah dengan
melakukan diversifikasi atau menyebar investasinya dengan membentuk portofolio yang
terdiri dari beberapa saham.
Teori dasar pemilihan portofolio pertama kali dicetuskan oleh Harry M. Marko- witz
(1952). Pemilihan portofolio membahas tentang permasalahan bagaimana meng-alokasikan
penanaman modal agar dapat membawa keuntungan terbanyak namun dengan resiko yang
terkecil. Pembentukan portofolio menyangkut identikasi saham- saham mana yang akan
dipilih dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing saham
tersebut. Pemilihan portofolio dari banyak sekuritas dimaksudkan untuk mengurangi resiko
yang ditanggung. Teori optimisasi sangat aplikatif pada permasalahan-permasalahan yang
menyangkut pengoptimalan. Banyak metode- metode optimasi yang berkembang
digunakan untuk merumuskan berbagai masalah misalnya dalam transportasi, manufaktur,
penjadwalan kru maskapai penerbangan dan investasi.
2
Dalam membentuk suatu portofolio, akan timbul suatu masalah. Permasalahannya
adalah terdapat banyak sekali kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi
aktiva berisiko yang tersedia di pasar. Kombinasi ini dapat mencpai jumlah yang tidak
terbatas. Kombinasi ini juga memasukkan aktiva bebas resiko dalam pembentukan
portofolio. Jika terdapat kemungkinan portofolio yang jumlahnya tidak terbatas maka akan
timbul pertanyaan portofolio mana yng akan dipilih oleh investor. Jika investor adalah
rasional, maka mereka akan memilih portofolio yang optimal.
Portofolio optimal dapat ditentukan dengan model Markowitz atau dengan model
Indeks Tunggal. Untuk menentukan porofolio yang optimal dengan model-model ini yang
pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio yang efisien. Untuk model-model
ini semua portofolio yang optimal adalah portofolio yang efisien, karena tiap-tiap investor
mempunyai kurva berbeda yang tidak sama, portofolio optimal akan berbeda untuk masing-
masing investor. Investor yang lebih menyukai resiko akan memilih portofolio dengan
return yang lebih tinggi dengan membayar resiko yang juga lebih tinggi dibandingkan
dengan investor yang kurang menyukai resiko. Jika aktiva tidak berisiko dipertimbangkan,
aktiva ini dapat merubah portofolio optimal yang mungkin sudah dipilih investor
1. 2 Rumusan Masalah
1. 3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
1. Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam dana
untuk membiayai portofolio pada aset yang berisiko dan Model Markowitz juga
belum memperhitungkan kemungkinan investor untuk melakukan investasi pada
aset bebas risiko.
2. Dalam kenyataanya, investor yang berbeda-beda akan mengestimasi imput yang
berbeda pula ke dalam model Markowitz, sehingga garis pemukaan efisien yang
dihasilkan juga berbeda-beda bagi masing-masing investor.
Keterangan
• Garis vertical pada gambar diatas menunjukkan tingkat return yang diharapkan
• Garis horizontal menggambarkan tingkat risiko portofolio.
• ABCDEGH menunjukkan kumpulan portofolio yang tersedia bagi investor.
6
• BCDE disebut sebagai pertemuan efisien. Yaitu kombinasi asset-aset yang membentuk
portofolio yang efisien. Bagian itu merupakan bagian yang mendominasi dibandingkan
dengan titik-titik lainnya (A, G, H).
• BCDE, merupakan pilihan-pilihan portofolio terbaik bagi investor dibanding
bagian AGH, karena BCDE mampu menawarkan tingkat return yang lebih tinggi dengan
risiko yang sama dibanding bagian AGH.
• BCDE disebut sebagai portofolio yang optimal.
• Dalam gambar diatas terlihat bahwa kurva indeferen investor bertemu dengan permukaan
efisien pada titik D. artinya portofolio optimal bagi investor tersebut adalah portofolio
pada titik D, karena portofolio D tersebut menawarkan return harapan dan risiko yang
sesuai dengan preferensi investor tersebut
7
Pada tahun 1952, Harry Markowitz meluncurkan sebuah model formal seleksi
Portofolio yang memasukan prinsip diversifikasi. Strategi diversifikasi saham Model
Markowitz berusaha untuk menggabungkan antara aktiva-aktiva dalam portofolio dengan
pengembalian yang memiliki korelasi positif kurang sempurna, dengan tujuan mengurangi
resiko portofolio (varians) tanpa mengurangi pengembalian. Model Markowitz
menggunakan 4 asumsi-asumsi sebagai berikut :
a. Waktu yang digunakan hanya satu periode
b. Tidak ada biaya transaksi
c. Preferensi Investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan resiko dari
portofolio.
d. Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas resiko.
Ada beberapa langkah yang dilakukan untuk menentukan portofolio yang optimal
dengan mengunakan model Markowitz, yaitu sebagai berikut:
1. Menghitung Return (tingkat keuntungan) tiap perusahaan. Persamaan yang digunakan
adalah dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
3. Menghitung Risiko (varians dan standar deviasi) investasi tiap perusahaan. Ukuran
penyebaran ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kemungkinan nilai
8
yang akan kita peroleh menyimpang dari nilai yang diharapkan. perhitungan dapat
dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
4. Menghitung Kovarian antara dua buah saham dalam portofolio. Rumus yang
digunakan untuk menghitung kovarian adalah sebagai berikut
7. Menghitung Risiko (varians dan standar deviasi) dari portofolio. Varians dan standar
deviasi dari portofolio dapat dihitung dari persamaan sebagai berikut:
9
Untuk membentuk portofolio yang efisien, kita harus berpegang pada asumsi tentang
bagaimana perilaku investor dalam pembuatan keputusan investasi yang paling penting
adalah bahwa semua investor tidak menyukai risiko Sebuah portofolio dikatakan efisien
jika tidak ada portofolio lain selain portofolio itu sendiri yang dominan. Setiap investor
akan memilih portofolio yang efisien dan selalu cenderung ke portofolio yang
mendominasi. Meskipun demikian, investor yang berbeda akan memilih portofolio yang
berbeda pada efficient frontier yang sama tergantung kebutuhan. Contohnya: Terdapat dua
portofolio yang efisien dengan 𝜇1 ≤ 𝜇2 dan 𝜎1 ≤ 𝜎2 , seorang investor yang sangat
waspada akan memilih risiko yang lebih rendah dengan return yang kecil. Sedangkan
investor lain mungkin memilih risiko tinggi juga return yang besar. Hal tersebut
dikarenakan investor menganggap bahwa return yang besar akan mengakibatkan risiko
yang besar juga.
Secara khusus, portofolio yang efisien memiliki harapan return yang paling tinggi
dibandingkan dengan yang bisa dicapai portofolio lain yang memiliki standar deviasi
(simpangan baku) yang sama (risiko yang sama), dan memiliki risiko terkecil diantara
portofolio lain yang memiliki return yang sama. Oleh karena itu efficient frontier harus
merupakan subset dari garis variansi minimum (minimum variance line). Menentukan
Efficient Frontier / Portofolio Optimal
Sebagai contoh, ada tiga sekuritas sedang dipertimbangkan, yaitu 1) saham AAA, 2)
saham BBB, dan 3) saham CCC.
– Return harapan saham AAA adalah 14%,
– saham BBB adalah 8%, dan
– saham CCC adalah 20%.
Anggap seorang investor ingin menciptakan sebuah portofolio yang mengandung ketiga
saham ini dengan return harapan portofolio adalah 15,5%. Apa kombinasi untuk
portofolio ini? •
Dengan membuat bobot portofolio untuk saham AAA adalah 0,45, saham BBB adalah
0,15, dan saham CCC adalah 0,4, investor dapat menghasilkan return portofolio 15,5
persen. E(RP ) = 0,45 (0,14) + 0,15 (0,08) + 0,4 (0,20) = 0,155
10
Berbagai kombinasi dapat diciptakan seperti pada tabel berikut:
Di samping keempat contoh kombinasi pada tabel, sebenarnya ada tidak terbatas
kombinasi yang dapat menghasilkan return portofolio sebesar 15,5%. Oleh karena itu,
pertanyaannya adalah kombinasi atau bobot portofolio manakah yang terbaik?
Jawaban untuk pertanyaan itu adalah memilih portofolio yang menghasilkan varians atau
deviasi standar paling kecil.
Gambar 2. Eficient Frontier
12
terdiversifikasi, tetapi jika ditelaah lebih dalam, akan melihat bahwa portofolio itu terpapar
faktor risiko yang sama: memburuknya fundamental perusahaan dan melemahnya
pertumbuhan ekonomi. Portofolio yang sungguh terdiversifikasi tidak akan terpapar sebesar
itu terhadap satu faktor risiko ekonomi makro saja. Portofolio yang benar-benar
terdiversifikasi akan siap menghadapi banyak skenario negatif yang ada di pasar.
Untuk menurunkan risiko portofolio, investor perlu melakukan ‘diversifikasi’, dengan
membentuk portofolio sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa
mengurangi return yang diharapkan.
Diversifikasi bisa dilakukan dengan:
1. Diversifikasi random.
Memilih aset yang akan dimasukkan dalam portofolio secara acak.
2. Diversifikasi model Markowitz.
Memilih aset yang dimasukkan dalam portofolio berdasar berbagai informasi dan
karakteristik aset. Kontribusi penting dari ajaran Markowitz adalah bahwa risiko
portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko aset-aset yang ada
dalam portofolio, tetapi harus dihitung dari kontribusi risiko aset tersebut
terhadap risiko portofolio, atau diistilahkan dengan kovarians. Kovarians adalah
suatu ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas
dalam portofolio cenderung untuk bergerak secara bersama-sama.
13
berinvestasi pada macam-macam saham dengan maksud untuk mengurangi risiko. Sebelum
mengambil keputusan berinvestasi investor rasional akan memilih untuk berinvestasi pada
portofolio yang paling efisien di antara kumpulan portofolio yang ada. Portofolio yang
efisien menurut Jogiyanto (2000) adalah:
14
BAB III
PENUTUP
3. 1 Simpulan
Portofolio adalah kumpulan saham / aset lain yang dimiliki oleh pemodal perorangan
atau lembaga. Menurut Ardiyos (dalam skripsi Aminah, 2004 : 23) tujuan portofolio adalah
mengurangi risiko dengan penganekaragaman kepemilikan efek. Portofolio secara harfiah
memiliki sekumpulan surat–surat. Seluruh set yang memberikan kemungkinan portofolio
yang dapat dibentuk dari kombinasi n- aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set
atau attainable set.
15