BAB II Pembahasan Landasan Dan Komponen Kurikulum
BAB II Pembahasan Landasan Dan Komponen Kurikulum
PEMBAHASAN
KOMPONEN/UNSUR KURIKULUM
Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang
mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan
berbuat. Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan prilaku siswa yang
relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif, dengan kata lain belajar merupakan kegiatan
berproses yang terdiri dari beberapa tahap. Tahapan dalam belajar tergantung pada
fase-fase belajar. Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku (change
behavior). Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak
berubah-ubah.
Pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang
lebih baik. Adapun yang dimaksud dengan proses pembelajaran adalah sarana dan
cara bagaimana suatu generasi belajar, atau dengan kata lain bagaimana sarana
belajar itu secara efektif digunakan.
Komponen-komponen Pembelajaran
Di dalam pembelajaran akan terdapat komponen-komponen seperti tujuan,
materi/bahan ajar, metode dan media, evaluasi, anak didik/siswa, dan adanya
pendidik/guru. Sebagai sebuah sistem, setiap komponen tersebut membentuk
suatu integritas atau satu kesatuan utuh. Masing-masing komponen saling
berhubungan secara aktif dan saling mempengaruhi.
Tujuan pembelajaran merupakan suatu target yang ingin dicapai oleh
kegiatan pembelajaran. Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah
“isi” dari kurikulum yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan
topic/sub topic dan rinciannya. Strategi pembelajaran merupakan salah satu
komponen dalam sistem pembelajaran, yang tidak dapat dipisahkan dari
komponen lain dalam sistem tersebut, strategi pembelajaran ini sendiri mencakup
kepada metode pembelajaran dan media pembelajaran. Evaluasi pembelajaran
adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan,
implementasi dan efektifitas suatu program pembelajaran. Komponen-komponen
tersebut saling berinteraksi, bergantung (interdepedensi) dan saling terobos
(interpenetrasi).
Evaluasi Pembelajaran
Gronlund mengemukakan evaluasi adalah suatu proses yang sistematis
dari pengumpulan, analisis. Dan intepretasi informasi/data untuk menentukan
sejauhmana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran
Ada 3 hal yang berkaitan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran, yaitu
evaluasi, pengukuran, dan tes. Unsur pokok dalam evaluasi pembelajaran adalah:
a) objek yang akan dievaluasi, b) kriteria sebagai pembanding, dan c) keputusan
(judgment). Objek evaluasi dalam pembelajaran meliputi isi program
pembelajaran, tingkat efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program, dan tingkat
keberhasilan program pembelajaran (out put program). Persayaratan umum yang
harus dipenuhi dalam evaluasi pembelajaran anatar lain: a) validitas, b)
reliabilitas, c) objektivitas, d) representative, e) fairness, dan f) praktis. Menurut
fungsinya evaluasi dibedakan menjadi 4 jenis; formatif, sumatif, diagnostic, dan
penempatan. Menurut caranya evaluasi dibagi menjadi dua jenis yaitu; evaluasi
kuantitatif dan evaluasi kualitatif.berdasarkan tekniknya evaluasi dibedakan antara
tes dan nontes.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Landasan utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu: (1) filosofis; (2)
psikologis; (3) sosial-budaya; dan (4) ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengacu
pada batasan pengertian dalam UUSPN No.20 tahun 2003 tersebut, maka
kurikulum memiliki komponen seperangkat rencana, pengaturan tujuan, isi dan
bahan, serta cara (metode) yang digunakan, dan pedoman penyelenggarakan
kegiatan pendidikan. Kurikulum adalah seperangkat pedoman bagi pendidik
dalam mengembangkan program pembelajaran kepada siswa dengan tujuan agar
siswa dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai macam
permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Kurikulum dengan landasan
dan komponen-komponennya memberikan petunjuk bagi siswa mengenai hal apa
saja yang harus mereka lakukan guna mengembangkan keterampilan yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Landasan dan komponen-komponen kurikulum
memiliki peran penting dan berpengaruh terhadap segala aktivitas pembelajaran.
Mengingat urgensi kurikulum di dalam kegiatan pembelajaran, maka penyusunan
kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan tanpa mengacu pada sebuah
landasan.
Pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang
lebih baik. Adapun yang dimaksud dengan proses pembelajaran adalah sarana dan
cara bagaimana suatu generasi belajar, atau dengan kata lain bagaimana sarana
belajar itu secara efektif digunakan.
3.2 Saran
Kurikulum dan pembelajaran ini sangat penting dipahami oleh calon guru
maupun guru untuk mengoptimalkan proses dan hasil pembelajaran mengingat
pendidikan memiliki peran penting dalam aspek kehidupan. Pemahaman terhadap
kurikulum diharapkan meningkat sehingga guru dapat menciptakan generasi yang
dapat bertahan hidup di masa yang akan datang.