Anda di halaman 1dari 19

TITRASI LANGSUNG

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Mempelajari titrasi amatlah penting bagi mahasiswa yang mengambil
mata kuliah praktikum yang berhubungan dengan laboratorium dan alat-
alatnya. Titrasi sampai sekarang masih di pakai di laboratorium industri, hal
tersebut disebabkan teknik ini cepat dan tidak membutuhkan banyak reagen.
Titrasi merupakan salah satu teknik analisis kimia kuantitatif yang
dipergunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan tertentu, dimana
penentunya menggunakan suatu larutan standar yang sudah diketahui
konsentrasinya secara tepat.
Titik equivalent dapat ditentukan dengan berbagai macam cara. Cara
yang umum adalah dengan menggunakan indicator. Indicator akan berubah
warna dengan adanya penambahan sedikit mungkin titran, dengan cara ini
maka kita dapat langsung menghentikan proses titrasi. Selain itu juga dapat
menggunakan alat yang disebut dengan konduktometer. Tidak semua zat
dapat ditentukan dengan cara titrasi akan tetapi kita harus memperhatikan
syarat-syarat titrasi untuk mengetahui zat apa saja yang dapat ditentukan
dengan metode titrasi untuk berbagai jenis titrasi yang ada.
Titrasi adalah suatu prosedur analisis asam-basa suatu larutan yang
belum diketahui konsentrasinya. Dalam titrasi suatu larutan asam yang belum
diketahui konsentrasinya, sejumlah volume tertentu asam dimasukkan ke
dalam suatu labu Erlenmeyer. Kemudian suatu titran , berupa basa yang
telah diketahui konsentrasinya ditambahkan hingga dicapai titik ekuivalen.
Pencapaian titik ekuivalen pada saat reaksi berlangsung dapat diketahui
dengan indikator. pH larutan pada saat titik ekuivalen dicapai biasanya
berubah dengan cepat oleh adanya sedikit kelebihan titran yang
ditambahkan. pH pada titik ekuivalen bervariasi bergantung pada jenis asam
dan basanya. Oleh karena itu, indikator yang digunakan juga disesuaikan

W. PUY
PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si
15020190059
TITRASI LANGSUNG

dengan daerah pH perubahan warnanya. Sebelum melakukan titrasi, perlu


disiapkan larutan titran asam-basa dengan konsentrasi yang tepat.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu :
Mengetahui kadar suatu sampel menggunakan cara titrasi langsung
menggunakan metode yang sesuai.
1.3 Tujuan Praktikum
Untuk menentukan kadar suatu sampel menggunakan cara titrasi
langsung menggunakan metode yang sesuai.

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Titrasi merupakan proses penentuan konsentrasi suatu larutan dengan
mereaksikan larutan yang sudah ditentukan konsentrasinya (larutan
standar). Titrasi asam basa adalah suatu titrasi dengan menggunakan
reaksi asam basa (reaksi penetralan). Prosedur analisis pada titrasi asam
basa ini adalah dengan titrasi volumemetri, yaitu mengukur volume dari
suatu asam atau basa yang bereaksi (Syukri, 2009).
Pada saat terjadi perubahan warna indikator, titrasi dihentikan.
Indikator berubah warna pada saat titik ekuivalen. Pasda titrasi asam
basa, dikenal istilah titik ekuivalen dan titik akhir titrasi. Titik ekuivalen
adalah titik pada proses titrasi ketika asam dan basa tepat habis bereaksi.
Untuk mengetahui titik ekuivalen digunakan digunakan indikator. Saat
perubahan warna terjadi, saat itu disebut titik akhir titrasi (Sukmariah,
2007).
Proses penentuan konsentrasi suatu larutan dipastikan dengan tepat
dikenal sebagai standarisasi. Suatu larutan standar kadang-kadang dapat
disiapkan dengan menggunakan suatu sampel zat terlarut yang
diinginkan, yang ditimbang dengan tepat, dalam volume larutan yang
diukur dengan tepat. Zat yang memadai dalam hal ini hanya sedikit,
disebut standar primer (Day, 2008).
Perhitungan-perhitungan stokiometri yang melibatkan larutaan yang
diketahui molaritasnya bahkan lebih sederhana lagi. Dengan devinisi
bobot ekuivalen, dua larutan akan bereaksi dengan tepat satu sama lain
bila keduanya mengandung gram ekuivalen yang sama. Dalam hubungan

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

ini, kedua normalitas harus dinyatakan dengan satuan yang sama,


demikian juga kedua volume (Brady, 2000).
Istilah analisis titrametri mengacu pada analisis kimia kuantitatif yang
dilakukan dengan menetapkan volume suatu larutan yang konsentrasinya
diketahui dengan tepat, yang diperlukan untuk bereaksi secara kuantitatif
dengan larutan zat yang akan ditetapkan. Larutan dengan kekuatan
(konsentrasi) yang diketahui tepat itu, disebut larutan standar. Bobot zat
yang hendak ditetapkan, dihitung dari volume standar yang digunakan
dan hukum-hukum stokiometri yang diketahui. Dahulu digunakan orang
analisis volumetri, tetapi sekarang telah diganti dengan analisiss titrimetri,
karena yang terakhir ini dianggap lebih baik menyatakan proses titrasi,
sedangkan yang disebut terdahulu dapat dikacaukan dengan pengukuran-
pengukuran volume, seperti yang melibatkan gas-gas. Reagensia dengan
konsentrasi yang diketahui itu disebut titran, dan zat yang sedang dititrasi
disebut titrat (Basset, 2004).
Zat yang akan ditentukan kadarnya sendiri disebut dengan titrasi
(titran) dan biasanyadiletakan di dalam tabung elenmeyer seangkan zat
yang telah diketahui senidri konsentrasinya disebut sebagai (titer) dan
biasanya diletakkan didalam buret baik titer ataupun titran biasanya
didalam bentuk larutan.Suatu penerapan stoikiometri dilaboratorium
adalah analisa untuk unsur-unsur guna menentukan komposisinya
penguraian yang dilakukan atau yang digunakan berdasarkan
volumetrinya dan pengukuran yang dilakukan dinamakan volumetri atau
titrasi.Dalam percobaan ini teknik analitis volumetri ditetapkan pada
analisis contoh yang mengandung asam.Titrasi asam basa melibatkan
asam dan basa sebagai titer ataupun titran.Titrasi asam basa berdasarkan
reaksi penetralan kadar larutan asam ditentukan dengan

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

menggunkan kelarutan bebas sebagian,begitu juga sebaliknya.(Keenan,


2002).
Pengukuran atau perhitungan dalam titrasi volumetrik berdasarkan
pada pengukuran volume, sehingga dalam analisa titrasi volume
konsentrasi kebanyakan dinyatakan dalam molaritas atau normalitas.
Normalitas (kemolalan) adalah zat yang terlarut dalam setiap mili larutan
(Anshori, 2007).
Titrasi sering disebut dengan titrasi volumetrik, karena diketahui
volume titrannya.Volumetrik terbagi menjadi beberapa kelompok, antara
lain asidimetri dan alkalimetri. Cara titrasi ini berdasarkan pada reaksi
asam dan basa (Asikin, 2002).
Penepatan analisa tetrimetrik adalah penetapan kuantitatif yang
dilakukan dengan mengukur jumlah zat yang diperlukan dengan analit.
Zat yang bereaksi dengan dinamakan titran. Analisis tetrimetrik disebut
juga analisis volumetrik, karena jumlah titrannya biasanya dihitung dari
ukuran volume larutan titran (Linggih, 2006).
2.2 Uraian Bahan
a. Asam Sitrat (Ditjen POM 2014 : 164)
Nama Resmi : CITRIC ACID
Nama Lain : Asam Sitrat

Berat Molekul : 192,13 gr/mol


Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai
halus;putih;tidak berbau atau praktis tidak berbau;rasa
sangat asam.Bentuk hidrat mekar dalam udara kering.
Kelarutan : Sukar larut dalam air,larut dalam etanol, agak sukar
Larut dalam eter.

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


Kegunaan : Zat tambahan

b. Larutan Baku NATRIUM HIDROKSIDA ( Ditjen POM 2014 : 912 )


Nama Resmi : SODIUM HYDROXIDE
Nama Lain : Natrium Hidroksida
Berat Molekul : 40,00 g/mol
Rumus Molekul : NaOH

Rumus Struktur :[ Na+] [ OH-]


Pemerian : Putih atau praktis putih, keras, rapuh dan
menunjukkan pecahan hablur. Jika terpapar di
udara, akan cepat menyerap karbon dioksida dan
lembab. Massa melebur , berbentuk pelet kecil,
serpihan atau batang atau bentuk lain. : Mudah
Kelarutan larut dalam air dan etanol. : Dalam wadah tertutup
Penyimpanan rapat : Sebagai pereaksi
Kegunaan
c. Aquadest ( Ditjen POM 1979 : 96 )
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling
Berat Molekul : 18 g/mol
Rumus Molekul : H2O

Rumus Struktur :
Pemerian :Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa.

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


Kegunaan : Sebagai zat tambahan
d. Indikator Phenolphtalein (Ditjen POM 2014 : 1746)
Nama Resmi : PHENOLPHTALEIN
Nama Lain : Fenolftalein
Rumus Molekul : C20H14O4
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 318,33 g/mol


Pemerian : Serbuk hablur, putih atau puih kekuningan lemah
Tidak berbau.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
e. Zink Sulfat (Ditjen POM 2004 : 1333 )
Nama resmi : ZINC SULFATE
Nama lain : Zink Sulfat
Rumus molekul : ZnSO4
Rumus struktur :

Berat molekul : 161,44 g/mol


Pemerian : Hablur transparan atau jarum-jarum kecil; serbuk
Hablur atau butir; tidak berwarna; tidak berbau;
Larutan memberikan reaksi asam terhadap
lakmus

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air dan gliserol; tidak


mudah larut dalam etanol.
Penyimpanan : wadah tertutup rapat.
Kegunaan : sebagai zat tambahan.
f. Larutan Baku Dinatrium Edetat 0,05 M (Ditjen POM 2014 : 343)
Nama resmi : DISODIUM EDETATE
Nama lain : Dinatrium Edetat
Rumus Molekul : C10H14N2Na2O8.2H2O
Rumus struktur :

Berat molekul : 372,24 g/mol


Pemerian : Serbuk hablur, putih.
Kelarutan : Larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
g. Indikator hitam eriokrom
Nama resmi : HITAM MORDAT II
Nama lain : HITAM ERIOKROMAT

Rumus molekul : C20H12N3O4S


Rumus Struktur :

Berat Molekul : 461,38 g/mol


Pemerian : Serbuk hitam kecoklatan
Kegunaan : Sebagai indikator
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2020 : 19-20)


A. Titrasi Langsung dengan metode Alkalimetri
Timbang saksama lebih kurang 3 gr asam sitrat di dalam labu yang telah
ditara. Larutkan dalam 40 ml air, tambahkan indikator PP LP dan titrasi
dengan natrium hidroksida 1 N LV.
B. Titrasi Langsung dengan metode Kompleksometri
Timbang saksama sejumlah zat setara lebih kurang 170 mg ZnSO4,
larutkan dalam 100 ml air. Tambahkan 5 ml larutan dapar amonium
hidroksidaamonium klorida LP dan 0,1 mL hitam eriokrom LP. Titrasi dengan
dinatrium edetat 0,05 ML V hingga warna biru tua. Tiap ml dinatrium edetat
0,05M setara dengan 8,072 mg ZnSO4.

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

BAB 3

METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat yang dibutuhkan pada praktikum yaitu buret, corong,
gelas kimia, gelas ukur, klem, pipet tetes dan statif.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang dibutuhkan pada praktikum yaitu
-Pada metode kerja titrasi langsung dengan metode alkalimetri bahan yang
digunakan ialah: Asam sitrat ; Larutan Baku natrium hidroksida 1 N ; Indikator
phenolphtalein (PP).
-Pada metode kerja titrasi langsung dengan metode kompleksometri bahan
yang digunakan ialah: Zink Sulfat ; Larutan Baku dinatrium edetat 0,05M ;
Larutan dapar amonium ; hidroksidaamonium klorida ; Indikator hitam
eriokrom ; Aquadest.
3.3 Cara Kerja
A. Ttitrasi Langsung Metode Alkalimetri
Timbang saksama lebih kurang 100 mg asam sitrat di dalam labu
yang telah ditara. Larutkan dalam 40 ml air, tambahkan indikator
PP LP dan titrasi dengan natrium hidroksida 1 N LV.
Tiap ml natrium hidroksida 1 N setara dengan 64,04 mg
C6HH8O7
B. Titrasi Langsung Metode Kompleksometri
Timbang saksama sejumlah zat setara lebih kurang 100 mg
ZnSO4, larutkan dalam 100 ml air. Tambahkan 5 ml larutan dapar
amonium hidroksidaamonium klorida LP dan 0,1 ml hitam eriokrom
LP. Titrasi dengan dinatrium edetat 0,05 ML V hingga warna biru
tua.

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M setara dengan 8,072 mg


ZnSO4.

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


A. Titrasi Langsung dengan Metode Alkalimetri
1. Pengumpulan data dan informasi
NO. Penilaian Jawaban
1 Nama sampel Asam sitrat
100,25 mg
atau
2 Berat sampel 0,10025 g
3 Pelarut Aquadest
4 Larutan baku Natrium hidroksida
5 Konsentrasi larutan baku 1N
6 Indikator Phenolphtalein
7 Berat Setara 64,04 mg

2. Pencatatan dan Pelaporan


NO. Penilaian Hasil
1 Perubahan warna indikator Pink / Merah muda
2 Volume titran yang digunakan 11,2 ml
3 Rumus perhitungan kadar V x BST x N ˣ 100 %
BS x fK
4 Kadar sampel 706,15%

% kadar = 11,2 ml x 0,987 N x 64,04 mg x 100% = 706,15 %


100,25 mg x 1N

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

B Titrasi Langsung dengan Metode Kompleksometri


1. Pengumpulan data dan informasi
NO. Penilaian Jawaban
1 Nama sampel Zink Sulfat
100,25 mg
atau
2 Berat sampel 0,10025 g
3 Pelarut Aquadest
4 Larutan baku Dinatrium edetat
5 Konsentrasi larutan baku 0,05 M
6 Indikator Hitam eriokrom
7 Berat Setara 8,072 mg

2. Pencatatan dan Pelaporan


NO. Penilaian Hasil
Bening
menjadi
1 Perubahan warna indikator Biru tua
2 Volume titran yang digunakan 11,2 ml
3 Rumus perhitungan kadar V x BST x N x 100%
BS x fk
4 Kadar sampel 89,00%

% Kadar = 11,2 ml x 0,987 N x 8,072 mg x 100% = 89,00%

100,25 mg x 1 N

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

Reaksi
- Reaksi Asam Sitrat dengan Natrium Hidroksida
Reaksi antara Asam Sitrat ( C6H8O7 ) dengan natrium hidroksida ( NaOH )
dapat dilihat seperti reaksi dibawah ini :

C6H8O7 + NaOH C6H7O7Na + H2O
Adapun untuk reaksi phenophtalein dan NaOH adalah sebagai berikut:
NaOH + C20 H14O 4+ H2C2O4→NaOHC20H14O4H2C2O4
46 NaOH + C20H14O4→ 46 Na + 20H2CO2 + 10 H2O

- Reaksi ion Zn2+ + dengan EBT



Zn2+ + HO2+ ZnO- (merah) + H+
- Reaksi (Zn2+ + EBT) dengan EDTA

ZnO (merah) + H2Y2 ZnY2 + H2O (biru)

4.2 Pembahasan
Pada praktikum titrasi langsung dengan metode alkalimetri
ini, sampel yang akan di ukur kadarnya adalah asam sitrat. Pada saat
memasukkan asam sitrat kedalam labu ukur, sebaiknya gelas ukur di
cuci dengan aquades agar kandungan asam sitrat yang masih
menempel ikut serta masuk kedalam labu ukur, kemudian hasil
bilasannya di masukkan kedalam labu ukur.Larutan NaOH yang akan
diteteskan (titran) dimasukkan ke dalam buret (pipa panjang berskala)
melalui corong terlebih dahulu, hal ini bertujuan agar pertumpahan
larutan baku dapat lebih diminimalisir dan jumlah titran yang terpakai
dapat diketahui dari tinggi sebelum dan sesudah titrasi. Larutan asam
sitrat yang akan dititrasi dimasukkan kedalam gelas kimia(erlenmeyer)
dengan mengukur volumenya terlebih dahulu dengan memakai pipet.
Untuk mengamati titik ekivalen, dipakai indikator yang warnanya

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

disekitar titik ekivalen.Pada praktikum kami menggunkan indicator


Fenophtalein yang akan berubah warna menjadi pink atau merah
muda pada saat telah tercapainya titik ekivalen .Data titrasi yang
diamati adalah titik akhir bukan titik ekivalen.Seperti yang telah
diketahui sebelumnya, dalam stoikiometri titrasi, titikekivalen dari
reaksi netralisasi adalah titik pada reaksi dimana asam sitra dan
natrium hidroksida keduanya setara, yaitu dimana keduanya tidak ada
yang berlebihan. Hasil dari pratikum menunjukkan asam sitrat yang
diberikan indikator phenolptalein warnanya berubah menjadi warna
merah muda, karena indikator ini dapat berubah warna dalam keadaan
basa, yaitu diantara PH 8-10 , yang disebut dengan titik akhir titrasi.
Titrasi kompleksometri adalah titrasi yang berdasarkan atas
pembentukan kompleks yang larut dari reaksi komponen zat uji
(logam) dengan titran (komplekson).Titrasi kompleksometri dilakukan
untuk senyawa-senyawa logam . Kompleks dibentuk melalui reaksi ion
logam, sebuah kation, dengan sebuah anion atau molekul netral yang
larut namun sedikit terdisosiasi.Pada percobaan ini sampel ZnCl 2
digunakan sebagai sampel yang akan ditentukan kadarnya. Larutan
ZnCl2 yang telah dilarutkan dalam aquadest ( aquadest digunakan
untuk melarutkan sampel karena ZnCl 2 sangat mudah larut dalam air) .
kemudian ditambahkan 5 ml dapar ammonium hidroksidaamonium
klorida dan 0,1 ml hitam eriokrom sehingga larutan berubah menjadi
warna ungu. Setelah itu sampel ZnCl2 dititrasi dengan larutan baku
dinatrium edetat 0,05 M sampai larutan berubah warna menjadi biru.

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dalam praktikum ini yaitu:
Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode alkalimetri,
dihasilkan % kadar dari asam sitrat sebesar 888,7 %.
Sedangkan dengan menggunakan metode kompleksomteri dihasilkan
% kadar dari zink sulfat sebesar 112,02 %.
5.2 Saran
Disarankan sebaiknya sebelum melakukan praktikum, alat dan bahan
yang di gunakan di laboratorium dalam keadaan baik agar diperoleh hasil
yang murni disaat pratikum. Saran untuk asisten agar selalu mengawasi
praktikannya agar tidak melakukan kesalahan.

• Faktor – faktor yang bisa menyebabkan kesalahan pada percobaan


titrasi yaitu:
1.Kesalahan penglihatan pada saat pengukuran volume pada buret.
2.Kesalahan mengamati perubahan warna.
3.Kurang teliti dan terlalu tergesa –gesa dalam pengamatan.
4.Bahan yang digunakan sudah terkontaminasi dengan zat lain.
5.Kurangnya ketelitian pada saat melakukan percobaan baik
pada penimbangan maupun pada saat titrasi.

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2020, Penuntun Praktikum Kimia Organik, Universitas Muslim Indonesia,


Makassar.

Ditjen POM, 2014, Farmakope Indonesia Edisi V, Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, Jakarta.
Anshori. 2007. Penuntun pelajaran Kimia. Ganesha: Bandung.
Asikin, Z. 2002. Penuntun Pelajaran Kimia Jilid I. Wijaya: Jakarta.Basset, J. 2004.
Buku Ajar Vogel : Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Kedokteran
EGC: Jakarta.
Brady, J. E. 2000. Kimia Universitas: Asas dan Struktur Jilid 1. Erlangga:
Jakarta.
Day, R. A. dan S. Keman. 2008. Kimia Analisa Kuantitatif. Erlangga: Jakarta.
Keenan, K. W. 2002. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Erlangga: Jakarta.
Linggih, S. 2006. Ringkasan Kimia. Ganesha: Bandung.
Sukmariah. 2007. Kimia Kedokteran Edisi 2. Binarupa Aksara: Jakarta.
Syukri. 2009. Kimia Dasar 2. ITB : Bandung.

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059
TITRASI LANGSUNG

Skema Kerja

Titrasi Langsung Metode Alkalimetri


100 mg = asam sitrat
Asam sitrat Larutkan
dalam 40 ml
air

Tambahkan indikator PP

Berubah
Jadi pink Titrasi dengan
Larutan NaOH di Buret

GINA NURNASYAH ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190067
TITRASI LANGSUNG

Titrasi Langsug Metode Kompleksometri

Titrasi Langsung Metode Alkalimetri


100 mg = Zink Sulfat
Zink Sulfat Larutkan
dalam 100
ml air

Tambahkan 0,1 ml
hitam eriokrom
Tambahkan 5 ml dapar
ammonium

Dititrasi dengan
larutan dinatrium edetat 0,05 M berubah warna menjadi biru tua.

PUTRI SUKAENAH. ANDI TRIHADI KUSUMA S.Farm, M.Si


15020190059

Anda mungkin juga menyukai