Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN UMUM
Startup diambil dari bahasa Inggris yang memiliki arti tindakan atau proses
memulai sebuah organisasi baru. Sedangkan definisi startup adalah sebuah usaha
kewirausahaan atau bisnis inovatif dalam bentuk perusahaan atau bisnis rintisan.
Terdapat beberapa definisi startup menurut berbagai sumber, sebagai berikut :
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa startup merupakan
sebuah bisnis atau perusahaan pemula yang baru mulai beroperasi.
Untuk data berdasarkan bidang usaha terdapat 352 startup yang bergerak
dalam bidang e-commerce sedangkan bidang untuk teknologi finansial sebanyak
53 startup, lalu pada bidang game terdapat 55 startup dan pada bidang lainnya
terdapat 532 startup.
Gambar 2.2 : Data start-up di Indonesia tahun 2018 berdasarkan bidang usaha
(Sumber : Mapping & Database startup Indonesia, MIKTI, 2018)
Pada data jumlah tenaga kerja, sebanyak 992 startup menyerap 55.903 tenaga
kerja. Mayoritas startup yang memiliki jumlah karyawan kurang dari 50 orang
mempunyai persentase terbanyak yaitu 88,25%, diurutan kedua yaitu startup yang
mempunyai jumlah karyawan sebanyak 50-200 orang mendapatkan persentase
12,38%, lalu jumlah karyawan 201-500 orang mempunyai persentase 4,13% dan
startup yang mempunyai jumlah karyawan lebih dari 500 hanya 1,90%.
Gambar 2.3 : Data start-up di Indonesia tahun 2018 berdasarkan bidang usaha
(Sumber : Mapping & Database startup Indonesia, MIKTI, 2018)
Produktivitas kerja berasal dari bahasa inggris yaitu product, result, outcome
lalu menjadi kata productive, yang berarti menghasilkan dan productivity yang
berarti produktivitas yaitu kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu.
Terdapat beberapa pengertian produktivitas menurut parah ahli, yaitu sebagai
berikut :
1. Rolloos (Hameed dan Amjad, 2009) mengartikan produktivitas sebagai
hasil dari upaya yang didapatkan seseorang. Produktivitas adalah rasio
untuk mengukur seberapa baik suatu organisasi ataupun individu dalam
menjalankan usahanya.
2. Sukamto dalam Utomo (2014), menyatakan bahwa produktivitas adalah
nilai output dalam hubungan dengan suatu kesatuan input tertentu.
Peningkatan produktivitas yang berarti jumlah sumber daya yang
digunakan dengan jumlah barang dan jasa yang diproduksi semakin
meningkat dan membaik.
3. Moekijat dalam Latansa (2014), produktivitas adalah perbandingan
jumlah keluaran (output) tertentu dengan jumlah masukan (input) tertentu
untuk jangka waktu tertentu.
Gambar 2.3 Grafik Perbandingan produktivitas Indonesia dengan Negara Asia Tenggara.
(Sumber : The Conference Board, 2018)
1. Faktor tata letak ruang kerja atau atribut dari tata letak tempat kerja yang
meliputi area kerja, meja, keseluruhan tata letak kantor, dan ruang
sirkulasi.
2. Faktor kenyamanan yang meliputi dekorasi, kebersihan, dan keseluruhan
kenyamanan. Individu yang berbeda membutuhkan lingkungan kerja yang
berbeda pada waktu yang berbeda pula untuk memberikan performa yang
baik.
Pada zaman sekarang terdapat pergeseran dalam profil usia tenaga kerja.
Dalam konteks pekerjaan, tiap generasi mempunyai preferensi yang berbeda-beda
mengenai pola dalam bekerja. Pada tahun 2020 menunjukkan bahwa penduduk
Indonesia terdiri dari 20% generasi X (40-55 tahun) dan 34% generasi milenial
(20-39 tahun). Kedua generasi inilah yang menduduki rentang usia produktif pada
era ini. Dan seiring berjalannya waktu, jumlah generasi milenial di usia produktif
akan terus bertambah. Sebaliknya, jumlah generasi X di usia produktif akan
semakin berkurang.
20%
GEN X
34%
MILENIAL
PEREMPUAN LAKI-LAKI
B. TINJAUAN KHUSUS
1. Menurut Hunt, W.D. dalam Marlina (2008), kantor sewa adalah suatu
bangunan yang mewadahi transaksi bisnis dan pelayanan secara
profesional. Memaparkan bahwa kantor sewa merupakan suatu fasilitas
perkantoran yang berkelompok dalam satu bangunan sebagai respon
terhadap pesatnya pertumbuhan ekonomi khususnya di kota-kota besar
(perkembangan industri, perdagangan, perbankan, dan lain-lain).
2. Menurut Webster Third New International dict, kantor sewa adalah
suatu wadah khusus dimana urusan bisnis dilaksanakan dan pelayanan
disediakan, segala fasilitas dapat disewakan fasilitas yang ada merupakan
sarana pendukung kegiatan perkantoran yang dapat menaikkan nilai jual
kantor sewa itu. (Sumber : Webster Third New International dict. 1567 :
1981).
3. Menurut Santoso, kantor sewa adalah ruang atau bangunan/gedung
sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan administrasi bagi setiap
perusahaan atau pemakai, yang pengadaannya dimaksudkan untuk
disewakan kepada perusahaan atau pengguna dalam jangka waktu tertentu
pula sesuai kesepakatan bersama antara pemakai (penyewa) dengan
pemilik (pengelola). (Sumber : Santoso, 2002)
4. Menurut Panduan Perancangan Bangunan Komersial (2008), kantor
sewa adalah suatu bangunan yang mewadahi transaksi bisnis dan
pelayanan secara profesional. Ruang-ruang dalamnya terdiri dari ruang-
ruang dengan fungsi yang sama, yaitu fungsi kantor dengan fasilitas
pemakai sebagai penyewa atas ruang yang digunakannya.
Inti perancangan sebuah kantor sewa adalah rancangan ruang-ruang sewa dalam
bentuk modul ruang sewa. Menurut Marlina (2008), terdapat klasifikasi kantor
sewa yang dapa dijadikan rujukan pada perencanaan ruang-ruang sewa ditinjau
dari bentuk ruang yang direncanakan, yaitu:
Istilah ‘biofilia’ pertama kali diciptakan oleh psikolog sosial Eric Fromm (The
Heart of Man, 1964) dan kemudian dipopulerkan oleh pemenang Pulizer Price,
seorang pakar biologi Universitas Harvard, E.O. Wilson di tahun 1984, dari
bahasa Yunani yang artinya “mencintai kehidupan”. Hipotesis Biophilia
mereferensikan adanya suatu ikatan antara manusia sebagai spesies yang responsif
pada bentuk bentuk alami. biophilia meliputi keberadaan alam dalam ruang,
analogi-analogi alami, dan sifat alami suatu ruang.
Menurut Browning, Ryan, & Clancy (2014), Desain Biofilik dibagi menjadi 3
kategori dan dijabarkan kedalam 14 prinsip desain, berikut adalah prinsip-prinsip
desain tersebut:
Dr. Stephen R. Kellert Professor Emeritus di Yale University, juga membagi tiga
kategori dasar dari kerangka desain biophilik, yaitu :