Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Statistika adalah teknik pengumpulan data, pengorganisasian data,
penyajian data, analisis data, dan interprestasi dari hasil analisis
tersebut. Berdasarkan pada definisi tersebut, statistika dibagi dalam
dua jenis yaitu statistika deskriptif dan statistika induktif (inferensial).
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisas. Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain
adalah penyajian data melalui table, grafik, diagram lingkaran,
pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi
sentral), perhitungan desil, presentil, perhitungan penyebaran data
melalui perhitungan rata –rata dan standar deviasi, perhitungan
presentase.
Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau
statistik probabilitas), adalah teknik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi
yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi yang jelas,
dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara
random. Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan
yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu
kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari
data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai
peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan
dalam bentuk prosentase. Bila peluang kesalahan 5% maka taraf
kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1%, maka taraf kepercyaan

1
99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf
signifikasi. Penguji taraf signifikasi dari hasil suatu analisis akan lebih
praktis bila didasarkan pada table t, uji F digunakan table F. Pada
setiap table sudah disediakan untuk taraf signifikasi berapa persen
suatu hasil analisis dapat digeneralisasikan.
Dalam makalah ini yang akan dibahas adalah distribusi t yang
termasuk dalam statistika inferensial.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan distribusi t ?
2. Bagaimana ciri – ciri distribusi t ?
3. Sebutkan fungsi pengujian distribusi t !
4. Jelaskan jenis – jenis pengujian distribusi t !
5. Jelaskan langkah – langkah uji hipotesa !

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui yang dimaksud dengan distribusi t
2. Mengetahui ciri – ciri distribusi t
3. Mengetahui fungsi pengujian distribusi t
4. Mengetahui jenis – jenis pengujian distribusi t
5. Mengetahui langkah – langkah uji hipotesa

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi statistik dan inferensial menurut KBBI


 statistik/sta·tis·tik/ n 1 catatan angka-angka (bilangan);
perangkaan; 2 data yang berupa angka yang dikumpulkan,
ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat memberi
informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala
 inferensial/in·fe·ren·si·al/ /inférénsial/ a dapat disimpulkan

B. Pengertian statistik menurut para ahli


 Modenhall
Menyatakan : Statistik merupakan salah satu bidang sains yang
berhubungan dengan ekstrasi informasi dari sebuah data
numerik dan digunakan untuk membuat keputusan dari suatu
populasi darimana data itu didapatkan.
 Kendal & Stuart
Menyatakan : Statistik merupakan cabang dari metode ilmiah
yang berkaitan dengan pengumpulan data yang dikumpulkan
dengan mengukur sifat-sifat dari populasi yang ditemukan.

 Sudjana
Menyimpulkan statistik sebagai suatu pengetahuan yang
berkaitan dengan teknik-teknik atau cara-cara pengumpulan
data, pengolahan, penganalisaan, penarikan kesimpulan,
penyajian data dan publikasi dari data-data dalam bentuk angka.
 Sugiyono
Menurutnya, statistik dalam arti sempit ialah sebagai data dan
alat. Secara luas, statistik merupakan suatu alat dalam
menganalisis dan mengambil sebuah keputusan.

3
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian distribusi t
Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis
yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel
pengujiannya disebut tabel t-student. Distribusi t pertama kali
diterbitkan pada tahun 1908 dalam suatu makalah oleh W.S.Gosset.
Pada waktu itu, Gosset bekerja pada perusahaan bir irlandia yang
melarang penerbitan penelitian oleh karyawannya. Untuk
menggelakan larangan ini dia menerbitkan karyanya secara rahasia
dibawah nama student. Karena itulah distribusi t biasanya disebut
Distribusi Student. Hasil uji statistiknya kemudian dibandingkan
dengan nilai yang ada pada tabel untuk kemudian menerima atau
menolak hipotesis nol (Ho) yang dikemukakan.

B. Ciri – ciri distribusi t


1) Sampel yang diuji berukuran kecil (n< 30)
2) Penentuan nilai tabel dilihat dari besarnya tingkat signifikan
(α ) dan besarnya derajat bebab (db).

C. Fungsi pengujian distribusi t


1) Untuk memperkirakan interval rata – rata
2) Untuk menguji hipotesis tentang rata – rata suatu sampel.
3) Menunjukkan batas penerimaan suatu hipotesis

4
4) Untuk menguji suatu pernyataan apakah sudah layak untuk
dipercaya

D. Jenis – jenis pengunaan Hipotesa


Pengujian sampel dalam distribusi t dibedakan menjadi 2 jenis
hipotesa, yaitu :
1) Satu rata – rata
Rumus :
x−μ
¿=
s
√n
Keterangan :
¿=t hitung ,n= jumlah sampel, μ=rata−rata populasi
x=rata−rata sampel , s=standar deviasi

Db=n – 1
 Penyusunan hipotesa :
1. Ho: μ 1=μ2
Ha: μ1 ≠ μ 2
2. Ho: μ 1 ≤ μ 2
Ha: μ1 ¿ μ2
3. Ho: μ 1 ≥ μ 2
Ha: μ1 ¿ μ2

Apabila data yang diambil dari hasil eksperimen, maka


langkahyang harus dilakukan sebelum mencari t hitung
adalah :
a. Menentukan rata – rata

x i=
∑x
n

5
b. Menentukan standar deviasi

S2=∑ ¿ ¿¿

S= √ S2

2) Dua rata – rata


Rumus :
( x 1−x 2 )−do
¿=
S 12 S 22
√( n1 )( )
+
n2

Syarat : S 1≠ S 2
do = selisih μ1 dengan μ2 (μ1−μ 2)
Db = ( n 1+n 2 )−2
 Penyusunan hipotesa :
1. Ho: μ 1−μ2=do
Ha: μ1 −μ 2 ≠ do
2. Ho: μ 1−μ2 ≤ do
Ha: μ1 −μ 2> do
3. Ho: μ 1−μ2 ≥ do
Ha: μ1 −μ 2< do

E. Langkah – langkah uji hipotesa


1) Tentukan Ho dan Ha
2) Tentukan arah uji hipotesa (satu arah atau dua arah)
3) Tentukan tingkat signifikan ( α )
4) Tentukan nilai derajat bebas (db)
5) Tentukan wilayah kritisnya atau nilai tabel t tabel= ( α , Db )
6) Tentukan nilai t hitung ( t hitung = to )
7) Tentukan keputusan dan gambar
8) Menyimpulkan dan menganalisis

6
Menentukan kesimpulan dengan cara membandingkan nilai
kritis ( nilai tabel ) dengan nilai hitungnya untuk kemudian
menolak/menerima hipotesa awal (Ho)

Ada 3 wilayah kritis dalam distribusi t, yaitu :


1. Dua arah( Ho: μ 1=μ2 , Ha: μ 1 ≠ μ2)
Ho diterima jika : -t tabel ( α /2 , Db ) <¿<t tabel ( α /2 , Db )
Ha ditolak jika : ¿>t tabel ( α /2 , Db ) atau ¿←t tabel ( α /2 , Db)

Ho
Ha Ha

−α /2+α /2(t tabel)


2. Satu arah, sisi kanan ( Ho: μ 1 ≤ μ 2 , Ha: μ1 > μ2 )
Ho diterima jika : ¿<t tabel ( α /2 , Db )
Ha ditolak jika : ¿>t tabel ( α /2 , Db )

Ho
Ha

+t tabel
3. Satu arah, sisi kiri ( Ho: μ 1 ≥ μ 2 , Ha: μ 1< μ2 )
Ho diterima jika : ¿>−t tabel ( α /2 , Db )
Ha ditolak jika : ¿←t tabel ( α /2 , Db)

Ha Ho

−t tabel

7
F. Tabel Nilai dalam Distribusi t

α untuk uji dua fihak (two tail test)


0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01
α untuk uji satu fihak (one tail test)
dk 0,25 0,10 0,005 0,025 0,01 0,005
1 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657
2 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925
3 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841
4 0,741 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604
5 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4.032
6 0,718 1,440 1,943 2,447 3.143 3.707
7 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499
8 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355
9 0,703 1.383 1,833 2,,262 2,821 3,250
10 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169
11 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106
12 0,695 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055
13 0,692 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012
14 0,691 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977
15 0,690 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947
16 0,689 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921
17 0,688 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898
18 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878
19 0,678 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861
20 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845
21 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831
22 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819
23 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807
24 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797
25 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787
26 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779
27 0,684 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771
28 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763
29 0,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756
30 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750
40 0,681 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704
60 0,679 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660
120 0,677 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617
∞ 0,674 1,282 1,645 1,960 2.326 2,576

8
G. Contoh soal
1) Sebuah perusahaan meramalkan bahwa minuman hasil
produksinya mempunyai kandungan alkohol sebesar 1,85% per
botol. Untuk menguji apakah hipotesa tersebut benar, maka
perusahaan melakukan pengujian terhadap 10 kaleng minuman
dan diketahui rata – rata sampel (rata – rata kandungan alkohol)
1,95% dengan simpangan baku 0,25%. Apakah hasil penelitian
tersebut sesuai dengan hipotesa awal perusahaan? ( selang
kepercayaan 95%)
Jawab :
Dik : μ=1,85,n=10,
x=1,95,S=0,25
α =5 %=0,05
Pengujian hipotesis :
1. Ho: μ 1=1,85
Ha: μ2 ≠ 1,85
2. 1 rata – rata, uji 2 arah
3. α /2=¿ 5 % / 2=0,025
4. Db = n – 1 = 10 – 1 = 9
5. t tabel ( α , Db )=( 0,025,9 )=± 2,262
x−μ 1,95−1,85
6. ¿= = =1,265
s /√ n 0,25 /√ 10
7. Keputusan : karena t hitung = 1,265 berada dalam selang
−2,262<t <2,626 maka terima Ho

2) Berikut ini hasil mid kelas X dan kelas XI, dengan tarif nyata 1%.
Ujilah apakah perbedaan rata – rata nilai hasil mid kelas X dan
kelas XI lebih dari sama dengan 6
Hasil mid kelas X hasil mid kelas XI
Nilai xi fi
Nilai xi fi
65 – 69 67 2 65 – 69 67 3
70 – 74 72 11
70 – 74 72 10
75 – 79 77 3 9 75 – 79 77 3
Jawab :
 Hasil mid Kelas X :
Nilai xi fi xi . fi xi−x ( xi−x )2 fi .(xi−x)2
65 – 69 67 2 134 - 5,33 28,40 56,8
70 – 74 72 10 720 - 0,33 0,10 1
75 – 79 77 3 231 4,67 21,80 65,4
Jumlah 15 1085 123,2

15

∑ xi. fi
x 1= i=1
fi 15

1085
S1 = √∑
i=1
fi ¿ ¿ ¿¿

¿
15 123,2

¿ 72,33
¿
√ 14

¿ √ 8,8

¿ 2,96
 Hasil mid kelas XI

Nilai xi fi xi . fi xi−x ( xi−x )2 fi .(xi−x)2


65 – 69 67 3 201 -5 25 75
70 – 74 72 11 792 0 0 0
75 – 79 77 3 231 2 4 12
Jumlah 17 1224 87

10
17
17

∑ xi. fi
x 2= i=1
S B 2= √∑ i=1
fi ¿ ¿ ¿ ¿

fi
87

¿
1224
¿
√ 16
17 ¿ √ 5,43

¿ 72 ¿ 2,33

Berdasarkan data diatas diketahui :

x 1=72,33 , x 2=72

S B 1=2,96 , S B 2=2,33

n1 =15 , n2 =17

α =1 %=0,01 , do=¿ 6

Pengujian hipotesis :
1. Ho: μ 1 ≥ 6
Ha: μ2 <6
2. 2 rata – rata, uji kiri
3. α =1 %=0,01
4. Db=( n 1+n 2 )−2=( 15+17 ) −2=30
5. t tabel (0,01;30) = – 2,457
( x 1−x 2 )−do
¿=
6. S 12 S 22
√( n1 )( )
+
n2
(72,33−72 )−6
¿
√2,96 2 /15+ 2,332 /17
−5,67
¿
√0,584 +0,319

11
−5,67
¿
√0,903
−5,67
¿
0,950
¿−5,968
7. Keputusan : karena t hitung = -5,968 berada dalam selang
−2,457>t

Ho
Ha
−2,457 −5,968

Terima Ha tolak Ho

8. Kesimpulan : jadi, perbedaan rata – rata nilai hasil mid kelas X


dan kelas XI kurang dari 6

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
1. Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis
yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel
pengujiannya disebut tabel t-student.
2. Dalam menguji hipotesa terdapat langkah – langkah yaitu :
menentukan Ho dan Ha, menentukan arah uji hipotesa (satu arah
atau dua arah), menentukan tingkat signifikan ( α ) ,menentukan
nilai derajat bebas (db), menentukan wilayah kritisnya atau nilai

12
tabel t tabel= ( α , Db ) ,menentukan nilai t hitung ( t hitung = to ),
menentukan keputusan dan gambar, Menyimpulkan dan
menganalisis.
3. Ada 3 wilayah kritis dalam distribusi t, yaitu : dua arah, satu arah
sisi kiri, satu arah sisi kanan.

DAFTAR PUSTAKA

http://ma-dasar.lab.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/Modul-
Dist.-t.pdf diakses pada tanggal 23 april 2016.18.02

Usman,Husaini,Prof, Dr, M.Pd, M.T & Purnomo Setiady Akbar, S,Pd,


M.Pd.2012. Pengantar Statistika.Jakarta. PT. Bumi Aksara

13

Anda mungkin juga menyukai