Anda di halaman 1dari 12

2.

6 METODE ELEMEN HINGGA

Metode elemen hingga adalah metode numerik untuk penyelesaian masalah


teknik dan fisika matematis. Masalah tersebut meliputi; analisa struktur, heat transfer,
aliran fluida, perpindahan massa, dan elektromagnetik. Untuk permasalahan yang
komplek dari geometri, pembebanan, dan sifat material, umumnya susah untuk
menyelesaikannya secara matematis. Penyelesaian matematis adalah menggunakan
persamaan matematis yang menghasilkan persamaan untuk mendapatkan
informasi/penyelesaian dari nilai yang diketahui dari nilai yang tidak diketahui disetiap
lokasi pada bagian struktur atau obyek.
Penyelesaian Metode Elemen Hingga menghasilkan persamaan dari masalah
yang dianalisa dalam sistem persamaan serentak yang harus diselesaikan.
Penyelesaian ini memberikan hasil/penyelesaian pendekatan dari nilai yang tidak
diketahui pada titik tertentu dalam sistem yang kontinyu. Penyelesaian ini memberikan
hasil/penyelesaian pendekatan dari nilai yang tidak diketahui pada titik tertentu dalam
sistem yang kontinyu. Dikritisasi (discretization) adalah proses pemodelan dari
struktur/ objek dengan membaginya dalam elemen-elemen kecil (finite elemen atau
elemen hingga) yang terhubung oleh titik-titik (nodes) yang digunakan oleh elemen-
elemen tersebut dan sebagai batas dari struktur/ objek. Dalam metode elemen hingga
persamaan dari seluruh sistem dibentuk dari penggabungan persamaan elemen-
elemenya.
Untuk struktur penyelesaian yang didapat adalah deformasi (displacement)
pada setiap titik (nodes) yang selanjutnya digunakan setiap titik (nodes) yang
selanjutnya digunakan untuk mendapatkan besaran-besaran regangan (strain) dan
tegangan (stress). Penyelesaian dari metode elemen hingga (MEH) umumnya
menggunakan metode matriks.
Penyelesaian MEH memerlukan perhitungan yang sangat banyak dan berulang-ulang
dari persaamaan yang sama, sehingga diperlukan sarana komputer dan bahasa
pemrogramannya. Penyelesaian dari seluruh sistem umumnya merupakan
penyelesaian persamaan serentak merupakan penyelesaian persamaan serentak
yang dinyatakan dalam bentuk matriks dan diselesaian menggunakan penyelesaian
diselesaian menggunakan penyelesaian persamaan serentak (Cholesky, Eliminasi
Gauss, Iterasi Gauss-Seidel).

2.6.1 Analisis Tegangan Elemen Segitiga Dua Dimensi

26
Solusi masalah analisis tegangan bentuk elemen segitiga ditunjukkan pada
gambar 1.3. elemen didefinisikan menjadi tiga nodal koordinat oleh (𝑥1 , 𝑦1 ), (𝑥2 , 𝑦2 ),
dan (𝑥3 , 𝑦3 ). Serta termasuk tegangan bidang. Dasumsikan 𝑡 = 𝑡(𝑥, 𝑦) merupakan
tebal elemen. Biasanya t dianggap tetap, bila tebal elemen adalah kecil , tetepi ini
bukan suatu keharusan. Hubungan antara tegangan dan regangan dinyatakan oleh
matrik bahan [𝐶]. Perilaku elemen, dengan perkataan lain daerah peralian suatu titik
sembarang, dinyatakan sebagai fungsi enam peralihan titik nodal, yaitu
𝑢1 , 𝑣1 , 𝑢2 , 𝑣2 , 𝑢3 , 𝑣3. Bahan dari elemen boleh diambil sembarang.

Gambar 1.3 Plane stress triangular element

Dari gambar terlihat arah putaran penomoran yang akan mempengaruhi suku-
suku matrik kekakuan. Arah putaran ini tidak tergantung pada penomoran titik sudut
pada gambar struktur.
Persamaan displacement dapat ditulis sebagai berikut :

𝑢(𝑥, 𝑦) = 𝑁1 𝑢1 + 𝑁2 𝑢2 + 𝑁3 𝑢3
𝑢(𝑥, 𝑦) = 𝑁1 𝑉1 + 𝑁2 𝑉2 + 𝑁3 𝑉3

27
𝑢1
𝑣1
𝑢2
(𝑢(𝑥, 𝑦)) 𝑁1 0 𝑁2 0 𝑁3 0
= ( ) 𝑣2 = 𝑁 𝑇 𝑑
(𝑣(𝑥, 𝑦)) 0 𝑁1 0 𝑁2 0 𝑁3 𝑢
3
𝑣3
{ }

Gambar 1.3 Plane stress triangular element

Dimana 𝑁𝑖, 𝑖 = 1, 2, 3 adalah fungsi interpolasi linier untuk elemen segitiga sebagai
berikut :
𝑁1 𝑥𝑏1 𝑦𝑐1 𝑓1
1
(𝑁2 ) = 2𝐴 (𝑥𝑏2 𝑦𝑐2 𝑓2 )
𝑁3 𝑥𝑏3 𝑦𝑐3 𝑓3
Dimana :
𝑏1 = 𝑦2 − 𝑦3 𝑏2 = 𝑦3 − 𝑦1 𝑏3 = 𝑦 1 − 𝑦2

𝑐1 = 𝑥3 − 𝑥2 𝑐2 = 𝑥1 − 𝑥3 𝑐3 = 𝑥2 − 𝑥1
𝑓1 = 𝑥2 𝑦3 − 𝑥3 𝑦2 𝑓 2 = 𝑥3 𝑦1 − 𝑥1 𝑦3 𝑓 3 = 𝑥1 𝑦2 − 𝑥2 𝑦1

Sedangkan luas elemen dapat dihitung dengan persamaan;


1 𝑥1 𝑦1
1 𝑓1 +𝑓2 +𝑓3
𝐴= 2
det (1 𝑥2 𝑦2 ) ≡
2
1 𝑥3 𝑦3
Dengan asumsi displacement, regangan elemen dapat ditulis :
𝑢1
𝜕𝑢
𝑣1
𝜀𝑥 𝜕𝑥
𝜕𝑣
𝑏1 0 𝑏2 0 𝑏3 0 𝑢2
1
𝜀
𝜀=( 𝑦)= = 2𝐴 ( 0 𝑐1 0 𝑐2 0 𝑐3 ) 𝑣2 ≡ 𝐵𝑇 𝑑
𝜕𝑦
𝛾𝑥𝑦 𝜕𝑢 𝜕 𝑐1 𝑏1 𝑐2 𝑏2 𝑐3 𝑏3 .
+ 𝜕𝑣 .
(𝜕𝑦 𝑥 )
{ . }
Dimana 𝜀𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝜀𝑥 regangan normal arah x dan y sedangkan 𝛾𝑥𝑦 merupakan
regangan geser. Berdasarkan tegangan masing-masing yang dinotasikan dengan
𝜎𝑥, 𝜎𝑦 , dan 𝜏𝑥𝑦 , hubungan tegangan regangan berdasarkan hokum Hooke’s adalah :
𝜎 = 𝐶𝜀 = 𝐶𝐵𝑇 𝑑

Dimana C merupakan matrik pokok untuk material homogen, isotropic, dan elastic
kasus kondisi plane stress,
1 𝑣 0
𝐸
𝐶= (𝑣 1 0 )
1−𝑣 2 1−𝑣
0 0
2

Dimana;

28
E = Modulus Young’s
v = Poisson’s ratio
Sehingga persamaan Finite Element Method :
𝑘𝑑 = 𝑟𝑞
𝑟𝑞 = merupakan beban nodal ekivalen.
Dimana k merupakan matrik kekakuan elemen segitiga :
𝑘 = ℎ𝐴𝐵𝐶𝐵𝑇
h = tebal elemen.

Dari gambar 2.1 juga bisa diperoleh persamaan fungsi polynomial :


𝑢(𝑥, 𝑦) = 𝑎1 + 𝑎2 𝑥 + 𝑎3 𝑦
𝑣(𝑥, 𝑦) = 𝑎4 + 𝑎5 𝑥 + 𝑎5 𝑦

Dengan memasukkkan persamaan titik 1, 2, dan 3, dapat :


𝑢1 1 𝑥1 𝑦1 𝑎1
𝑢
{ 2 } = [1 𝑥2 𝑦2 ] {𝑎2 }
𝑢3 1 𝑥3 𝑦3 𝑎3
Setelah diinverskan akan didapat parameter 𝑢1 , 𝑢2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑢3 yang kemudian
dimasukkan ke dalam persamaan :
𝑢 = 𝑁1 𝑢1 + 𝑁2 𝑢2 + 𝑁3 𝑢3
𝑢1
𝑢
= [𝑁1 𝑁2 𝑁3 ] { 2 }
𝑢3
Dimana fungsi bentuknya adalah sebagai berikut :
1
𝑁1 = [(𝑦3 − 𝑦2 )(𝑥 − 𝑥2 ) − (𝑥3 − 𝑥2 )(𝑦 − 𝑦2 )]
2𝐴123

1
𝑁2 = [(𝑦 − 𝑦3 )(𝑥 − 𝑥3 ) − (𝑥3 − 𝑥1 )(𝑦 − 𝑦3 )]
2𝐴123 1
1
𝑁3 = [(𝑦 − 𝑦1 )(𝑥 − 𝑥1 ) − (𝑥2 − 𝑥1 )(𝑦 − 𝑦1 )]
2𝐴123 2
Dimana :
1
𝐴123 = 2 [(𝑥3 − 𝑥2 )(𝑦2 − 𝑦1 ) − (𝑥2 − 𝑥1 )(𝑦3 − 𝑦2 )]

= luas segitiga yang positif untuk arah penomoran yang sudah dipilih.
Unutuk nilai v analog :
𝑣 = 𝑁1 𝑣1 + 𝑁2 𝑣2 + 𝑁3 𝑣3
Persamaan lengkap menjadi ;

29
𝑢1
𝑣1
𝑢 𝑁 0 𝑁2 0 𝑁3 0 𝑢
{ }=[ 1 ] 2
𝑣 0 𝑁1 0 𝑁2 0 𝑁3 𝑣2
𝑢3
{𝑣3 }
Dari sini dapat deformasi sebagai berikut :
𝜕𝑢
𝜀𝑥 𝑥
𝜕𝑣
𝜀
{𝜀} = { 𝑦 } = 𝑦
𝜀𝑥𝑦 𝜕 𝜕𝑣
𝑢
{𝑦 + 𝑥}

𝜕𝑁1 𝜕𝑁2 𝜕𝑁3 𝑢1


𝜕𝑥
0 𝜕𝑥
0 𝜕𝑥
0 𝑣1
𝜕𝑁1 𝜕𝑁2 𝜕𝑁3 𝑢2
= 0 0 0 𝑣2
𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑦
𝜕𝑁1 𝜕𝑁1 𝜕𝑁2 𝜕𝑁2 𝜕𝑁3 𝜕𝑁3 𝑢3
[ 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 ] {𝑣 }
2

Matrik [𝑏] menjadi :

𝑦3 − 𝑦2 0 𝑦1 − 𝑦3 0 𝑦2 − 𝑦1 0
1
[𝑏] = [ 0 𝑥2 − 𝑥3 0 𝑥3 − 𝑥1 0 𝑥1 − 𝑥2 ]
2𝐴123
𝑥2 − 𝑥3 𝑦3 − 𝑦2 𝑥3 − 𝑥1 𝑦1 − 𝑦3 𝑥1 − 𝑥2 𝑦2 − 𝑦1

Matrik [𝐷] untuk tegangan bidang bahan isotrop adalah :


1 𝑣 0
𝐸
[𝐷] =
1−𝑣 2
[𝑣 1 0 ]
1−𝑣
0 0 2

Maka matrik kekakuan sekarang dapat dihitung :

[𝐾 𝑒 ] = ∫𝑙𝑢𝑎𝑠 ∆[𝑏]𝑇 [𝐷] [𝑏] 𝑡 𝑑𝑥 𝑑𝑦


Bila t tetap dan [𝑏] serta [𝐷] fungsi dari x dan y, maka dapat disederhanakan menjadi
:
[𝐾 𝑒 ] = [𝑏]𝑇 [𝐷][𝑏] 𝑡 𝐴
Setelah diturunkan akan menjadi persamaan:
{𝜎} = [𝐷] {𝜀} dan {𝜀} = [𝑏]{𝑢𝑒 } , sehingga persaman menjadi :
{𝜎} = [𝐷][𝑏]{𝑢𝑒 }

2.6.2 Elemen Segiempat


Menjelaskan elemen segiempat yang paling sederhana, ialah yang mempunyai
empat titik nodal. Untuk keadaan tegangan bidang, tiap titik nodal mempunyai dua
derajat kebebasan pada bidang elemen, ialah translasi arah x dan y seperti yang

30
terlihat dalam gambar. Sedangkan pada lenturan plat, tiap titik nodal akan mempunyai
tiga derajat kebebasan pada bidang elemen, ialah lenturan yang tegak lurus bidang,
pelat, dan dua putaran sudut keluar bidang pelat.selanjutnya akan dibahas keadaan
bidang elemen segiempat. Medan peralihan untuk suatu titik (x, y) pada elemen ini
adalah ;

Gambar 1.4 gambar elemen persegi

𝑎1
𝑎2
𝑎3
𝑢 1 𝑥 𝑥 𝑥𝑦 0 0 0 0 𝑎4
{ }= [ ] 𝑎
𝑣 0 0 0 0 1 𝑥 𝑦 𝑥𝑦 5
𝑎6
𝑎7
{𝑎8 }
𝑢 = 𝑎1 + 𝑎2 𝑥 + 𝑎3 𝑦 + 𝑎4 𝑥𝑦
𝑣 = 𝑎1 + 𝑎2 𝑥 + 𝑎3 𝑦 + 𝑎4 𝑥𝑦

Atau dalam bentuk matrik :


𝑢1 1 𝑥1 𝑦1 𝑥1 𝑦1 𝑎1
𝑢 1 𝑥2 𝑦2 𝑥2 𝑦2 𝑎2
{ 2} = [ ]{ }
𝑢3 1 𝑥3 𝑦3 𝑥3 𝑦3 𝑎3
𝑢4 1 𝑥4 𝑦4 𝑥4 𝑦4 𝑎4
Karena ynga dicari koefisien 𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 , 𝑑𝑎𝑛 𝑎4 , maka diubah menjadi ;
𝑎1 1 𝑥1 𝑦1 𝑥1 𝑦1 −1 𝑢1
𝑎2 1 𝑥2 𝑦2 𝑥2 𝑦2 𝑢
{𝑎 } = [ ] { 2}
3 1 𝑥3 𝑦3 𝑥3 𝑦3 𝑢3
𝑎4 1 𝑥4 𝑦4 𝑥4 𝑦4 𝑢4

31
Setelah dimasukkan harga-harga koordinat yang diketahui dan invers, maka didapat
:
1 1 1 1
𝑎1 1 1 1 1 𝑢1
− −
𝑎 1 𝑏 𝑏 𝑏 𝑏 𝑢2
{ 2} = 4 − 1 −𝑐
1 1 1 {𝑢 }
𝑎3 𝑐 𝑐 𝑐 3
𝑎4 1 1 1 1 𝑢4
[ 𝑏𝑐 − 𝑏𝑐 𝑏𝑐
− 𝑏𝑐]

Secara analog akan didapat harga 𝑎5 , 𝑎6 , 𝑎7, 𝑑𝑎𝑛 𝑎8


Dari manipulasi dan subsitusi kedelapan persamaan itu akan didapat :
1
𝑢(𝑥, 𝑦) = [(𝑏 − 𝑥)(ℎ − 𝑦)𝑢1 + (𝑏 + 𝑥)(ℎ − 𝑦)𝑢2 + (𝑏 + 𝑥)(ℎ + 𝑦)𝑢3 + (𝑏 − 𝑥)(ℎ
4𝑏ℎ
+ 𝑦)𝑢4 ]
1
𝑣(𝑥, 𝑦) = [(𝑏 − 𝑥)(ℎ − 𝑦)𝑣1 + (𝑏 + 𝑥)(ℎ − 𝑦)𝑣2 + (𝑏 + 𝑥)(ℎ + 𝑦)𝑣3 + (𝑏 − 𝑥)(ℎ
4𝑏ℎ
+ 𝑦)𝑣4 ]
Perlihan 𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑣 dapat ditulis dengan fungsi bentuk sebagai berikut:
𝑢1
𝑣1
𝑢2
𝑢 𝑁 0 𝑁2 0 𝑁3 0 𝑁4 0 𝑣2
{ }= [ 1 ]
𝑣 0 𝑁1 0 𝑁2 0 𝑁3 0 𝑁4 𝑢3
𝑣3
𝑢4
{ 𝑣4 }
Dimana fungsi bentuknya adalah :
(𝑏−𝑥)(ℎ−𝑦) (𝑏+𝑥)(ℎ−𝑦) (𝑏+𝑥)(ℎ+𝑦) (𝑏−𝑥)(ℎ+𝑦)
𝑁1 = 𝑁2 = 𝑁3 = 𝑁4 =
4𝑏ℎ 4𝑏ℎ 4𝑏ℎ 4𝑏ℎ

Selanjutnya dapat dicari regangannya dari ;


𝜕𝑢
𝜀𝑥 𝑥
𝜕𝑣
𝜀
{𝜀} = { 𝑦 } = 𝑦
𝛾𝑥𝑦 𝜕𝑢 𝜕𝑣
{𝑦 + 𝑥}

Dan tegangannya dari ;Type equation here.


𝜎𝑥 𝜀𝑥
𝜎 𝜀
{𝜎} = { 𝑦 } = [𝐷] { 𝑦 }
𝜏𝑥𝑦 𝛾𝑥𝑦
Dimana [𝐷 ] adalah matrik bahan yang berbeda untuk tegangan bidang dan
regangan bidang.

2.6.3 Persamaan Kekakuan Tegangan Dan Regangan Bidang

32
Dua atau lebih dari dua elemen disambung oleh satu node, artinya tiap elemen
hanya mempunyai dua node dan masing-masing node dihubungkan ke elemen
lainnya. Seperti elemen pegas, truss, frame, dan grid. Elemen satu dimensi atau
elemen garis mempunyai sifat seperti luas penampang, momen inersia.

1.6.3.1 Konsep Dasar Tegangan Bidang Dan Regangan Bidang

Untuk memahai konsep tegangan dua dimensi, kita perhatikan gambar 6.2 ,
sisi dx mengalami tegangan normal x , dan sisi dy mengalami tegangan normal y.
Dari referensi 1, telah kita ketahui bahwa besar xy sama dengan yx.

Maka ketiga tegangan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk matriks.


𝜎𝑥
{𝜎} = { 𝜎 𝑦 }
𝜏𝑥𝑦
Dari pelajaran mekanika kekuatan material, bahwa tegangan utama yang merupakan
tegangan normal maksimum dan minimum, dinyatakan dalam

𝜎𝑥 + 𝜎𝑦 𝜎𝑥 − 𝜎𝑦 2
𝜎1 = + √( 2
) + 𝜏𝑥𝑦
2 2

𝜎𝑥 + 𝜎𝑦 𝜎𝑥 − 𝜎𝑦 2
𝜎2 = − √( 2
) + 𝜏𝑥𝑦
2 2

Dan sudut utama p, yang merupakan sudut dimana tegangan utama terjadi seperti
ditunjukan pada gambar 6.3, adalah
2𝜏𝑥𝑦
tan 2p =
𝜎𝑥 − 𝜎𝑦

Dimana,

33
1 𝑣 0
𝐸 𝑣 1 0
[𝐷] = [ 1 − 𝑣]
1 − 𝑣2 0 0
2

yang dinamakan matriks tegangan-regangan, dimana E adalah modulus elastisitas,


dan v adalah rasio po-sion. Untuk regangan bidang, kita asumsikan regangan
berikut adalah nol.
𝜀𝑧 = 𝛾𝑥𝑧 = 𝛾𝑦𝑧 = 0

Dengan menggunakan persamaan 6.9 untuk hubungan tegangan - regangan untuk


3 dimensi, dengan tegangan geser 𝜏𝑥𝑧 = 𝜏𝑦𝑧 = 0 , dan 𝜎𝑧  0. Maka matriks
tegangan-regangan menjadi :

1−𝑣 𝑣 0
𝐸 𝑣 1−𝑣 0
[𝐷] = [ 1 − 𝑣]
(1 + 𝑣)(1 − 2𝑣) 0 0
2

Dalam penelitian ini yang dipilih adalah elemen persegi. Menjelaskan


elemen segiempat yang paling sederhana, ialah yang mempunyai empat titik
nodal. Untuk keadaan tegangan bidang, tiap titik nodal mempunyai dua derajat
kebebasan pada bidang elemen, ialah translasi arah x dan y seperti yang
terlihat dalam gambar 3.8. Selanjutnya akan dibahas keadaan bidang elemen
persegi dengan 4 nodal tiap elemennya.

Gambar 3.20 Diskritisasi balok baja kastela menjadi elemen-elemen kecil

34
Gambar 3.21 Peralihan elemen tiap-tiap nonal

Algoritma penelitian
a. Tahap Pertama yaitu pekerjaan persiapan yang meliputi studi pustaka dan
pengumpulan data dimensi dan mutu material yang digunakan.
b. Pembuatan gambar model dengan menggunakan program Autocad untuk
mendapatkan model yang mempunyai berat dan luasan yang sama.
c. Pembuatan benda uji balok kastela bentuk lubang hexagonal, elip, dan bentuk
telur.
d. Pengambilan gambar tiga dimensi (3D) dari benda uji asli yang telah
dipersiapkan.
e. Pemograman berbasis obyek dengan metode active contour dan thresholding
untuk mendapatkan gambar elemen struktur yang nantinya akan digunakan
sebegai pemodelan metode finit elemen struktur yang akan menghasikan
tegangan tiap-tiap titik.
f. Melakukan diskritisasi, pembagian struktur menjadi elemen-elemen kecil.
g. Membuat persamaan fungsi peralihan nodal dari tiap-tiap elemen 𝑢(𝑥, 𝑦) dan
𝑣(𝑥, 𝑦).
h. Membuat persamaan fungsi bentuk N
i. Membuat persamaan matrik B
j. Membuat persamaan matrik kekakuan elemen 𝑘𝑒
k. Membuat matrik kekakuan struktur 𝐾𝑠 , dengan cara penjumlahan (assembling)
dari matrik kekakuan elemen.
l. Simpangan nodal yang diperlukan {𝐹} = [𝐾𝑠 ]{𝑑}

35
𝜎𝑥
m. 𝜎
Menghitung tegangan tiap-tiap nodal yang dicari {𝜎} = { 𝑦 } = [𝐷][𝐵]{𝑑}
𝜏𝑥𝑦
n. Menghitung tegangan maksumum dan minimum :
𝜎𝑥 +𝜎𝑦 𝜎𝑥 −𝜎𝑦 2
𝜎1 = 2
+ √( 2
2
) + 𝜏𝑥𝑦

𝜎𝑥 + 𝜎𝑦 𝜎𝑥 − 𝜎𝑦 2
𝜎2 = − √( 2
) + 𝜏𝑥𝑦
2 2

o. Pembuatan program aplikasi untuk menyelesaikan model yang dibuat dengan


metode elemen hingga.

` Pada gambar 3.1 dapat dilihat tahapan penelitian secara umum.

36
Mulai
Membuat gambar
Pengumpulan data Kajian pustaka dan benda uji

Pengambilan gambar 3D

Pemograman berbasis obyek

Metode finit elemen

Membuat persamaan matematik peralihan


nodal elemen 𝑢(𝑥, 𝑦) dan 𝑣(𝑥, 𝑦)
Membentuk
Membuat fungsi matrik B
Bentuk N Membuat persamaan matrik
kekakuan elemen 𝑘𝑒

Membuat persamaan matrik kekakuan 𝐾𝑠

Menghitung lendutan titik elemen struktur akibat beban luar P

𝜎𝑥
𝜎
Menghitung tegangan {𝜎} = { 𝑦 } = [𝐷][𝐵]{𝑑}
𝜏𝑥𝑦

Menghitung tegangan maksimum Menghitung tegangan maksimum

𝜎𝑥 + 𝜎𝑦 𝜎𝑥 − 𝜎𝑦 2
𝜎𝑥 + 𝜎𝑦 𝜎𝑥 − 𝜎𝑦 2 𝜎1 = + √( 2
) + 𝜏𝑥𝑦
𝜎2 = − √( 2
) + 𝜏𝑥𝑦 2 2
2 2

selesai

37

Anda mungkin juga menyukai