Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB 1................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................3
1.3 TUJUAN............................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
2.1 Pengertian Gejala Klinis Malaria.............................................................................4
2.2 Gejala Klinis Malaria...............................................................................................4
2.2.1 Gejala Malaria Ringan.......................................................................................4
2.2.2 Gejala malaria berat (malaria dengan komplikasi)............................................6
2.3 Manifestasi Gejala Klinis Malaria............................................................................7
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
3.1. KESIMPULAN................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih
menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat. Ada 2 jenis makhluk yang
berperan besar dalam penularan malaria yaitu parasit malaria (yang disebut
Plasmodium) dan nyamuk anopheles betina. Plasmodium terbagi dalam
empat jenis spesies di dunia yang dapat menginfeksi sel darah merah
manusia. Pengobatan yang diberikan meliputi pengobatan radikal malaria
dengan membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh
manusia bertujuan sebagai pengobatan radikal untuk mendapat
kesembuhan kilinis dan parasitologik serta memutuskan rantai penularan.
Kemoprofilaksis bertujuan untuk mengurangi resiko terinfeksi malaria
sehingga bila terinfeksi maka gejala klinisnya tidak berat. Prognosis
malaria berat tergantung kecepatan diagnosa dan ketepatan & kecepatan
pengobatan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa gejala klinis dari Malria?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui gejala klinis dari Malaria

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gejala Klinis Malaria


Diganosis malaria klinis atau clinical presumptive diagnosis adalah
diagnose malaria berdasarkan pada pemeriksaan penderita secara klinis,
pada umumnya terdiri dari pemeriksaan gejala demam (berkala), panas,
tingkat kesadaran, pusing dll gejaja khas malaria yang sering kali tidak
sama antara satu daerah dengan daerah lainnya.

2.2 Gejala Klinis Malaria

Gejala malaria terdiri dari beberapa serangan demam dengan


interval tertentu (disebut parokisme), diselingi oleh suatu periode yang
penderitanya bebas sama sekali dari demam disebut periode laten. Gejala
yang khas tersebut biasanya ditemukan pada penderita non imun. Sebelum
timbulnya demam, biasanya penderita merasa lemah, mengeluh sakit
kepala, kehilangan nafsu makan, merasa mual, di ulu hati, atau muntah
semua gejala awal ini disebut gejala prodormal.
Menurut berat-ringannya gejala malaria dapat dibagi menjadi 2 jenis:

2.2.1 Gejala Malaria Ringan


Gejala malaria ringan (malaria tanpa komplikasi) Meskipun
disebut malaria ringan, sebenarnya gejala yang dirasakan penderitanya
cukup menyiksa (alias cukup berat). Gejala malaria yang utama yaitu:
demam, dan menggigil, juga dapat disertai sakit kepala, mual, muntah,

4
diare, nyeri otot atau pegal-pegal. Gejala-gejala yang timbul dapat
bervariasi tergantung daya tahan tubuh penderita dan gejala spesifik dari
mana parasit berasal.

Malaria sebagai penyebab infeksi yang disebabkan oleh


Plasmodium mempunyai gejala utama yaitu demam. Demam yang terjadi
diduga berhubungan dengan proses skizogoni (pecahnya merozoit atau
skizon), pengaruh GPI (glycosyl phosphatidylinositol) atau terbentuknya
sitokin atau toksin lainnya. Pada beberapa penderita, demam tidak terjadi
(misalnya pada daerah hiperendemik) banyak orang dengan parasitemia
tanpa gejala. Gambaran karakteristik dari malaria ialah demam periodic,
anemia dan splenomegali. Manifestasi umum malaria adalah sebagai
berikut:
1. Masa inkubasi Masa inkubasi biasanya berlangsung 8-37
hari tergantung dari spesies parasit (terpendek untuk P. falciparum
dan terpanjanga untuk P. malariae), beratnya infeksi dan pada
pengobatan sebelumnya atau pada derajat resistensi hospes. Selain
itu juga cara infeksi yang mungkin disebabkan gigitan nyamuk
atau secara induksi (misalnya transfuse darah yang mengandung
stadium aseksual).
2.Keluhan-keluhan prodromal Keluhan-keluhan prodromal
dapat terjadi sebelum terjadinya demam, berupa: malaise, lesu,
sakit kepala, sakit tulang belakang, nyeri pada tulang dan otot,
anoreksia, perut tidak enak, diare ringan dan kadang-kadang

5
merasa dingin di punggung. Keluhan prodromal sering terjadi
padaP. vivaxdanP. ovale, sedangkanP. falciparumdanP.
malariaekeluhan prodromal tidak jelas.

Gejala-gejala klasik umum yaitu terjadinya trias malaria (malaria proxym)


secara berurutan yang disebut trias malaria, yaitu :
1. Stadium dingin (cold stage) Stadium ini berlangsung +
15 menit sampai dengan 1 jam. Dimulai dengan menggigil dan
perasaan sangat dingin, gigi gemeretak, nadi cepat tetapi lemah,
bibir dan jari-jari pucat kebiru-biruan (sianotik), kulit kering dan
terkadang disertai muntah.
2. Stadium demam (hot stage) Stadium ini berlangsung + 2
– 4 jam. Penderita merasa kepanasan. Muka merah, kulit kering,
sakit kepala dan sering kali muntah. Nadi menjadi kuat kembali,
merasa sangat haus dan suhu tubuh dapat meningkat hingga 41oC
atau lebih. Pada anak-anak, suhu tubuh yang sangat tinggi dapat
menimbulkan kejang-kejang.
3. Stadium berkeringat (sweating stage) Stadium ini
berlangsung + 2 – 4 jam. Penderita berkeringat sangat banyak.
Suhu tubuh kembali turun, kadang-kadang sampai di bawah
normal. Setelah itu biasanya penderita beristirahat hingga tertidur.
Setelah bangun tidur penderita merasa lemah tetapi tidak ada gejala
lain sehingga dapat kembali melakukan kegiatan sehari-hari.
3. Gejala klasik (trias malaria) berlangsung selama 6 – 10 jam,
biasanya dialami oleh penderita yang berasal dari daerah non endemis
malaria, penderita yang belum mempunyai kekebalan (immunitas)
terhadap malaria atau penderita yang baru pertama kali menderita
malaria.Di daerah endemik malaria dimana penderita telah mempunyai
kekebalan (imunitas) terhadap malaria, gejala klasik timbul tidak
berurutan, bahkan tidak selalu ada, dan seringkali bervariasi tergantung
spesies parasit dan imunitas penderita. Di daerah yang mempunyai tingkat
penularan sangat tinggi (hiperendemik) seringkali penderita tidak

6
mengalami demam, tetapi dapat muncul gejala lain, misalnya: diare dan
pegal-pegal. Hal ini disebut sebagai gejala malaria yang bersifat lokal
spesifik.
Gejala klasik (trias malaria) lebih sering dialami penderita malaria
vivax, sedangkan pada malaria falciparum, gejala menggigil dapat
berlangsung berat atau malah tidak ada. Diantara 2 periode demam
terdapat periode tidak demam yang berlangsung selama 12 jam pada
malaria falciparum, 36 jam pada malaria vivax dan ovale, dan 60 jam pada
malaria malariae9,10.

2.2.2 Gejala malaria berat (malaria dengan komplikasi)


Penderita dikatakan menderita malaria berat bila di dalam darahnya
ditemukan parasit malaria melalui pemeriksaan laboratorium Sediaan
Darah Tepi atau Rapid Diagnostic Test (RDT) dan disertai memiliki satu
atau beberapa gejala/komplikasi berikut ini:
1. Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat (mulai dari koma
sampai penurunan kesadaran lebih ringan dengan manifestasi
seperti: mengigau, bicara salah, tidur terus, diam saja, tingkah laku
berubah)
2. Keadaan umum yang sangat lemah (tidak bisa duduk/berdiri)
3. Kejang-kejang
4. Panas sangat tinggi
5. Mata atau tubuh kuning
6. Tanda-tanda dehidrasi (mata cekung, turgor dan elastisitas kulit
berkurang, bibir kering, produksi air seni berkurang)
7. Perdarahan hidung, gusi atau saluran pencernaan
8. Nafas cepat atau sesak nafas
9. Muntah terus menerus dan tidak dapat makan minum
10. Warna air seni seperti teh tua dan dapat sampai kehitaman
11. Jumlah air seni kurang sampai tidak ada air seni
12. Telapak tangan sangat pucat (anemia dengan kadar Hb kurang
dari 5 g%)

7
Penderita malaria berat harus segera dibawa/dirujuk ke fasilitas
kesehatan untuk mendapatkan penanganan semestinya.

2.3 Manifestasi Gejala Klinis Malaria


Sindrom klinis yang disebabkan oleh malaria berbeda tergantung
apakah pasien tinggal di daerah dengan penularan malaria endemis yang
stabil (terus menerus) atau penularan stabil (kadang-kadang dan/atau
jarang). Di daerah dengan penularan stabil, penyakit mempengaruhi anak
dan orang dewasa dengan cara yang berbeda. Anak mengalami infeksi
kronis dengan parasitemia berulang yang mengakibatkan anemia berat dan
sering kematian. Orang dewasa mengalami infeksi tanpa gejala. 3 Gejala
malaria terjadi dari beberapa serangan demam dengan interval tertentu
(disebut peroksisme), diselingi oleh suatu periode yang penderitanya bebas
sama sekali dari demam (di sebut periode laten). Gejala yang khas tersebut
biasanya ditemukan pada penderita non imun. Sebelum timbulnya demam,
biasanya penderita merasa lemah, mengeluh sakit kepala, kehilangan nafsu
makan, merasa mual di ulu hati, atau muntah (semua gejala awal disebut
gejala prodolmal). Beberapa pasien kadang mengeluh nyeri dada, batuk,
nteri perut, nyeri sendi dan diare. Sakit biasanya berkembang menjadi
panas dingin berat dihubungkan dengan panas hebat disertai takikardi,
mual, pusing, orthostatis dan lemas berat. Dalam beberapa jam mereda,
pasien berkeringat dan sangat lelah.4,7 Pada anak-anak, bahkan pada
anak-anak non imun sekalipun, gejala malaria tidaklah “klasik” seperti
yang ditemukan pada orang dewasa. Pada penderita anak, kenaikan panas
badan cendrung lebih tinggi sering disertai dengan muntahmuntah dan
berkeringat. Anak-anak yang lebih besar yang mempunyai lebih sedikit
kekebalan kadang-kadang juga dapat menderita demam, nyeri sendi, sakit
kepala.oleh karena itu, gejala malaria pada anak bisa menyerupai penyakit
lain yang bisa menyebabkan demam. Begitu pula anemia yang cendrung
menjadi berat pada penderita anak. Malaria vivax yang biasanya memberi
gejala yang ringan, pada penderitanya anak sering menimbulkan gejala
yang lebih berat. Namun bisanya, malaria falciparum lah yang
menyebabkan keadaan darurat pada penderita anak. Paroksisme demam

8
pada malaria mempunyai interval tertentu, ditentukan oleh waktu yang
diperlukan oleh siklus aseksual/sizogoni darah untuk menghasilkan sizon
yang matang, yang sangat dipengaruhi oleh spesiec plasmodium yang
menginfeksi.

Manisfestasi pada anak Manisfestasi pada orang dewasa


a. koma (malaria cerebral a. koma ( malaria selebral)
b. distres pernafasan b. Gagal ginjal akut
c. hipoglikemi (sebelum terapi kina) d. c. Edem paru, termasuk ARDS
anemia berat e. kejang umum yang d. hipoglikemi (umumnya sesudah
berulang terapi kina).
f. asidosis metabolik g. kolaps e. Anemia berat (<5gr%).
sirkulasi, syok hipovolemia, hipotensi f. Kejang umum yang berualang
(tek.sistolik <5 mmHg). g. Asidosis metabolik
h. Gangguan kesadaran selain koma. h. Kolaps sirkulasi, syok
i. Kelemahan (severe prostration). i. Hipovolemia, hipotensi.
j. Hiperparasitemia j. Perdarahan spontan
k. Ikterus k. Gangguan kesadaran selain koma
l. Hiperpireksia (suhu >41 C). l. Hemoglobinuria (blackwaterfever) m.
m. Hemoglobinuria (blackwaterfever). Hiperparasitemia (>5%).
n. Perdarahan spontan n. Ikterus (bilirubin total >3mg%) o.
o. Gagal ginjal Hiperpireksia (suhu >4 C

komplikasi terbanyak :  hipoglikemi komplikasi yang lebih sering :  gagal


(sebelum th/kina)  anemia ginjal akut
 edem paru  malaria serebral 
ikterus

9
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit
plasmodium yang hidup dan berkembang biak di dalam sel darah manusia.
Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles
betina. Keluhan utama pada gejala klinis malaria adalah demam,
menggigil, dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri
otot atau pegal-pegal. Untuk penderita terangka malaria berat, dapat
disertai satu atau lebih gejala berikut: gangguan kesadaran dalam berbagai
derajat, kejang-kejang, panas sangat tinggi, mata atau tubuh kuning,
perdarahan di hidung, gusi atau saluran pencernaan, nafas cepat, muntah
terus-menerus, tidak dapat makan minum, warna air seni seperti teh tua
sampai kehitaman serta jumlah air seni kurang sampai tidak ada. Pada
gejala klinis Malaria ada yang ringan dan ada pula yang berat, gejala klinis
pun berbeda pada daerah endemik dan non endemik.Manifestasi klinis
Maralia pun berbeda pada orang tua dan anak-anak.

10
DAFTAR PUSTAKA

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 11 Nomor 2 Agustus 2011 : Teuku


Romi Imansyah Putra, Malaria dan Permasalahannya

buletin-malaria.pdf ( DEPKES, 2003)

http://repository.usu.ac.id : W Panggabean, Malaria.

Aspirator Vol. 3 No. 2 Tahun 2011 : 107-116 : Malaria: Epidemiologi dan


Diagnosis Lukman Hakim

11

Anda mungkin juga menyukai