Anda di halaman 1dari 5

MODUL 7

KONSEP DAN PRAKTIK DEMOKRASI SERTA PENDIDIKAN DEMOKRASI

Kegiatan Belajar I
Konsep Demokrasi
Demokrasi ialah sebuah kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa inggris
“democracy” yang diserap dari dua kata bahasa Yunani “demos” dan “kratos” atau “kratein”.
Demos berarti rakyat, kratos berarti kekuasaan. Jadi demokrasi berarti rakyat berkuasa.
Demokrasi adalah negara dengan prinsip pemerintahannya yang ditandai oleh adanya partisipasi
warga negara yang sudah dewasa ikut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilny yang
dipilih.
Demokrasi dapat juga dipandang sebagai pola hidup berkelompok dalam organisasi
negara, sesuai dengan keinginan orang-orang yang hidup dalam kelompok tersebut (demos).
Keinginan orang-orang yang ada dalam kelompok tersebut ditentukan oleh pandangan hidupnya
(weltanschaung), falsafah hidupnya (filosofiche Gronslag) dan ideologi bangsa yang
bersangkutan. Demokrasi di samping sebagai sistem pemerintahan, juga diperlukan proses
demokrasi yang meliputi 4 hal yaitu :
1. Mengutamakan kepentingan khalayak
2. Manusia sebagai makhluk memiliki potensi untuk mengembangkan kekuasaan dan
kemampuan
3. Memperhatikan keseimbangan antara partisipasi dan apatisme
4. Untuk mencapai partisipasi perlu ada perubahan terlebih dahulu serta perubahan itu sendiri
akan terwujud jika adanya partisipasi.
Dalam penerapan di Negara Kesatuan Republik Indonesia demokrasi dapat dipandang
sebagai suatu mekanisme dan cita-cita hidup berkelompok yang ada dalam UUD 1945 yang
disebut kerakyatan. Demokrasi Indonesia telah melewati berbagai macam tahap dan telah sampai
pada tingkat kedewasaan yang cukup baik, walaupun dalam faktanya demokrasi di Indonesia
masih dibatasi dengan bermacam aturan tertulis maupun tidak. Oleh karena itu perlu diberikan
pemahaman yang dapat mengantar untuk memenuhi persyaratan tersebut antara lain melalui
pemahaman wawasan nusantara. Dengan demikian demokrasi atau pemerintahan rakyat di
indonesia didasarkan pada :
1. Nilai-nilai falsafah pancasila atau pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat berdasarkan
sila-sila pancasila.
2. Transformasi nilai-nilai pancasila pada bentuk dan sistem pemerintahan
3. Merupakan konsekuensi dan komitmen terhadap nilai-nilai pancasila dan UUD 1945
Kegiatan Belajar 2
Pendidikan Demokrasi Sebagai Esensi PKn
Suatu negara yang menerapkan sistem demokrasi di mana pun berada pada dasarnya
untuk melindungi hak-hak warga negaranya dan secara tidak langsung menginginkan warga
negaranya memiliki wawasan, menyadari akan keharusan serta menampakkan partisipasinya
sesuai dengan status dan perannya dalam masyarakat. Salah satu solusi strategis secara
konseptual adalah dengan cara memperkuat demokrasi dalam berbagai bidang dan aspek
kehidupan. Upaya itu tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan di mana negaranya
menganut sistem demokrasi maka warga negaranya akan demokrastis, tetapi memerlukan proses
pendidikan demokrasi. Winaputra (2001) dalam disertasinya memberikan penjelasan bahwa
pendidikan demokrasi adalah upaya sistematis yang dilakukan negara dan masyarakat untuk
memfasilitasi individu warga negara agar memahami, menghayati, mengamalkan dan
mengembangkan konsep, prinsip dan nilai demokrasi sesuai dengan status perannya dalam
masyarakat. Pendidikan demokrasi sangat diperlukan agar warga negaranya mengerti,
menghargai kesempatan dan tanggung jawab sebagai warga negara yang demokratis.
PKN merupakan pendidikan demokrasi atau disebut juga pendidikan demokrasi
merupakan esensi dari pendidikan kewarganegaraan. PKN atau Civic Education adalah program
pendidikan/pembelajaran yang secara programatik – prosedural berupaya memanusiakan
(humanizing) dan membudyakan (civilizing) serta memberdayakan (empowering) manusia/anak
didik (diri dan kehidupannya) menjadi warga negara yang baik sebagaimana tuntutan keharusan/
yuridis konstitusional bangsa/negara yang bersangkutan.     
Rujukan WNI yang baik dalam NKRI ialah UUD 1945/2003 yang jabarannya termuat
dalam TAP MPR dan UU (a.l. UUSPN menjadi kiblat seluruh Program dan Sistem pendidikan ).
Menurut landasan konstitusional di atas, maka Visi PKN NKRI lahirnya manusia/WNI dan
kehidupan masyarakat bangsa NKRI religius, cerdas, demokratis dan lawfulness, damai –
tenteram – sejahtera, modern dan berkeribadian Indonesia. Misi yang diembannya adalah
program pendidikan yang membelajarkan dan melatih anak didik secara demokratis – humanistic
– fungsional.
Membelajarkan hendaknya dimaknai memberi pembekalan pengetahuan melek politik –
hukum, membina jati diri WNI berkepribadian/berbudaya Indonesia, melatih pelakonan
diri/kehidupan WNI yang melek politik hukum serta berbudaya Indonesia dalam tatanan
kehidupan masyarakat – bangsa – negara yang modern. Dari gambaran di atas maka jelas target
harapan pembelajaran PKN NKRI, yakni:
1. Secara programatik memuat bahan ajar yang kaffah/utuh (CAP) berupa bekal pengetahuan
untuk melek politik & hukum yang ada/berlaku/imperative dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara NKRI yang demokratis sistim perwakilan – konstitusional.
2. Secara Prosedural target sasaran pembelajarannya ialah penyampaian bahan ajar pilihan –
fungsional kearah membina, mengembangkan dan membentuk potensi diri anak didik secara
kaffah serta kehidupan siswa & lingkungannya (fisik – non fisik) sebagaimana
diharapkan/keharusannya ( 6 sumber normative di Indonesia) serta pelatihan pelakonan
pemberdayaan hal tersebut dalam dunia nyata astagatranya secara demokratis, humanis dan
fungsional. Wahab (civicus, 2001)

Kegiatan Belajar 3
Sekolah sebagai Laboratorium Demokrasi
Sekolah dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 disebut “satuan pendidikan”
Sekolah Dasar (SD) sebagai satuan pendidikan merupakan suatu entity (satuan utuh) wahana
pendidikan nasional yang mencapai tujuan pendidikan nasional. Paradigma pendidikan
demokrasi yang perlu dikembangan dalam lingkungan sekolah adalah pendidikan demokrasi
yang bersifat multidimensional atau bersisi jamak. Sifat multidimensionalnya itu antara lain
terletak pada berikut ini :
1. Pandangannya yang bermacam-macam tetapi menyatu
2. Sikapnya dalam menempatkan individu, negara dan masyarakat global secara harmonis
3. Tujuannya yang diarahkan pada semua dimensi kecerdasannya
4. Konteks yang menghasilkan pengalaman belajarnya yang terbuka.
Strategi umum pengembangan warga negara yang demokrasi di lingkungan sekolah :
a. Waktu untuk penghargaan merupakan strategi pengembangan demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan untuk memberikan penghargaan atau
penghormatan terhadap orang lain.
b. Waktu untuk yang terhormat merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab
c. Pertemuan perumusan tujuan merupakan strategi pengemangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan yang sengaja diadakan atas inisiatif guru
dan/ayau siswa untuk merumuskan visi atau tujuan sekolah
d. Pertemuan Legislasi merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan untuk merumuskan ataumenyusun norma atau
aturan yang akan berlaku di sekolah
e. Pertemuan evaluasi aturan merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan untuk mengevaluasi pelaksanaan norma atau
aturan yang telah disepakati dan berlaku di sekolah.
f. Pertemuan perumusan langkah kegiatan merupakan strategi pengembangan sikap
demokratis dan bertanggung jawab melalui pertemuan untuk menetapkan prioritas atau
tahapan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa di bawah supervise sekolah.
g. Pertemuan refleksi belajar merupakan stretagi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan pengendapan dan evaluasi terhadap proses
dan/atau hasil belajar setelah selesai satu atau beberapa pertemuan.
h. Pertemuan pemecahan masalah merupakan strategi pengembangan sikap  demokrasi
dan bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk memecahkan masalah yang
ada di lingkungan sekitar atau lingkungan daerah atau nasional yang menyangkut
kehidupan siswa.
i. Pertemuan isu akdemis merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
beranggung jawab melalui pertemuan terencana untuk untuk membahas masalah
akademis
j. Pertemuan perbaikan kelas merupakan strategis  pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan kelas untuk membahas atau memecahkan
masalah yang menyanglut kehidupan siswa di kelasnya atau lingkungan sekolahnya
k. Pertemua tindak lanjut merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk membahas tindak lanjut dari
suatu kegiatan berseri di lingkungan sekolah
l. Pertemuan perencanaan merupakan  strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk menyusun rencana bersama.
m. Pertemuan pengembangan konsep merupakan strategi pengembangan sikap demokratis
dan bertanggung jawab melalui pertemuan terencana untuk menyusun suatu gagasan
baru yang dimaksudkan untuk mendapatkan bantuan atau menyarankan pemecahan atas
masalah yang cukup pelik.
n. Pembahasan situasi pelik merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan untuk memecahkan masalah yang terkait pada
keadaan yang pelik.
o. Kotak saran merupakan strategi pengembangan sikap demokratis dan bertanggung
jawab melalui pengumpulan pendapat secara bebas dan rahasia untuk memecahkan
masalah yang ada di lingkungans ekolah dan lingkungan sekitar
p. Pertemuan dalam pertemuan merupakan strategi pengambangan sikap demokratis dan
bertanggung jawab melalui pertemuan kelompok kecil dalam konteks pertemuan
klasikal atau pertemuan besar.
Fungsi dan Peran Sekolah dalam mengembangkan warga negara yang Demokratis :
Sekolah sebagai organisasi mempunyai struktur dan kultur. Sebagai bagian dari struktut
birokrasi pendidikan SD merupakan satuan pendidikan dalam lingkungan pemerintah daerah
kabupaten yang pembinaannya langsung di bawah Dinas Pendidikan. Sekolah berperan dan
berfungsi menjalankan sistem pendidikan nasional, termasuk pendidikam demokrasi.
Sehingga dapat mencetak siswanya menjadi warga negara yang demokratis.
Mekanisme Kerja dalam Konteks Kesisteman Sekolah :
Sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan dan harus memberdayakan seluruh
komponen-komponen yang terkait dengan struktur organisasi sekolah mulai dari kepala
sekolah hingga komite sekolah. Semua komponen tersebut memiliki peran masing-masing
dan harus menjalankan peran atau tugasnya dengan baik agar tujuan pendidikan nasional
dapat tercapai. Sekolah menjadi wahana pengembangan kemampuan dan pembentukan watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai