Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
P
3160150016
Zaman prasejarah adalah sebuah kurun waktu dimana manusia masih belum mengenal apa
yang namanya tulisan. Zaman prasejarah dapat dikatakan dimulai semenjak adanya alam
semesta dan diakhiri semenjak manusia mengenal tulisan sebagai sebuah penanda.
Dikarenakan pada zaman prasejarah ini manusia belum mengenal tulisan, penelitian dan
berbagai keterangan mengenai zaman ini hanya diperoleh melalui peninggalan-peninggalan
yang tersisa. Mengenai seni rupa, perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman
purbakala hingga era modern. Sebagai karya seni, seni rupa dapat dikelompokkan dalam
berbagai kepentingan. Berdasarkan bentuknya dineal adanya karya seni rupa dua dimensi
(Dwimatra) dan karya seni rupa tiga dimensi (Trimatra). Karya seni rupa dua dimensi adalah
karya seni rupa yang diterakan pada bidang datar seperti gambar, lukisan, dan sejenisnya.
Sedangkan karya seni rupa tiga dimensi dalah karya seni rupa yang menggunakan bentu-
bentuk yang memiliki tiga ukuran (Panjang, Lebar, Tinggi) sebagai mediumnya, seperti
patung, karya kriya, dan sejenisnya. Selain penggolongan berdasarkan bentuknya, karya seni
rupa juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi kegunaannya dalam konteks kehidupan
manusia. Berdasarkan kegunaannya dikenal adanya seni rupa murini (Pure Art / Fine Art) dan
seni rupa pakai (Applied Art) yang sering disebut dengan seni kriya
Beberapa Contoh Lukisan Prasejarah:
Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas tertentu, seni rupa
telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang dimaksud ditemukan dalam bentuk
gerabah yang diberi ornament hias tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta
catatan-catatan (dalam bentuk gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding gua. Pada akhir abad
ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa tempat hasil seni yang dianggap orang
paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang
terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira,
dan Alpera. Lukisan-lukisan yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat
dengan digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu dangklik)
dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan terdapat gambar-gambar
binatang bison atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi hutan.
Zaman batu adalah suatu periode ketika peralatan manusia secara dominan terbuat dari batu
walaupun ada pula alat-alat penunjang hidup manusia yang terbuat dari kayu ataupun bambu.
Namun alat-alat yang terbuat dari kayu atau tulang tersebut tidak meninggalkan bekas sama sekali.
Hal ini disebabkan karena bahan-bahan tersebut tidak tahan lama. Dalam zaman ini alat-alat yang
dihasilkan masih sangat kasar, karena hanya sekadar memenuhi kebutuhan hidup saja. Zaman batu
tua diperkirakan berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu, yaitu selama masa pleistosen
(Diluvium). Zaman batu terbagu atas, Zaman Paleolitikum (Batu Tua), Zaman Mesolitikum (Batu
Tengah), Zaman Neolitikum (Batu Muda), Zaman Megalitikum (Batu Besar).
Seni Yunani Kuno memiliki ciri yang khas jika dibandingkan dengan seni budaya peradaban lainnya,
yakni perkembangan penggambaran tubuh manusia yang natural tetapi ideal, dengan sebagian
besar berupa laki-laki telanjang. Perkembangan gaya penggambaran antara sekitar 750 dan 300 SM
dapat dibilang luar biasa dengan standar zaman kuno, dan karya yang masih bertahan dapat dilihat
dari patung yang dibuat. Terdapat inovasi penting dalam seni lukis, yang sayangnya harus
direkonstruksi terlebih dahulu karena karya yang bertahan hingga saat ini sebagian besar mengalami
kerusakan, kecuali lukisan yang dilukis pada tembikar. Arsitektur Yunani secara teknis sangat
sederhana, dengan gaya yang harmonis dan adanya berbagai detail-detail yang sebagian besar
mengikuti arsitektur Romawi, dan hingga saat ini masih digunakan pada beberapa bangunan
modern. Arsitektur Yunani Kuno menggunakan ornamen yang juga digunakan pada tembikar, logam,
serta media lainnya, dan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap seni Eurasia, terutama
setelah Buddhisme membawanya keluar hingga meluas sampai dunia Yunani yang diciptakan
oleh Aleksander Agung. Konteks sosial dari seni Yunani termasuk perkembangan politik yang radikal
dan peningkatan kesejahteraan; prestasi peradaban Yunani yang mengesankan lainnya seperti
dalam bidang filsafat, sastra, dan lainnya juga terkenal di seluruh dunia.
Kesenian oleh orang-orang Yunani di zaman prasejarah umumnya tidak termasuk kesenian Yunani
Kuno dan lebih dikenal sebagai Seni Aegea yang juga termasuk didalamnya seni Kyklades dan seni
peradaban Minoa dan Mykenai dari Zaman Perunggu Yunani.[1] Seni Yunani kuno biasanya dibagi
berdasarkan gayanya menjadi empat periode: Geometris, Kuno, Klasik, dan Helenistik. Periode
Geometris bermula sejak sekitar 1000 SM, walau pada kenyataannya sulit mengetahui hal-hal
tentang Yunani selama 200 tahun sebelumnya, yang secara tradisional dikenal sebagai Zaman
Kegelapan Yunani. Pada abad ke-7 SM, terdapat perkembangan yang lambat dari gaya Kuno seperti
gaya lukisan vas yang bergambar hitam. Sekitar 500 SM, sesaat sebelum terjadinya Perang
Persia (480 SM=448 SM), umumnya menjadi pembatas antara periode Kuno dan Klasik, dan masa
pemerintahan Aleksander Agung (336 SM=323 SM) menjadi pembatas antara periode Klasik dan
Helenistik. Dari abad ke-1 SM hingga seterusnya istilah "Greko-Romawi" digunakan.[2]
Pada kenyataannya, tidak ada masa transisi yang jelas dari satu periode ke periode yang lain. Setiap
kesenian berkembang dengan kecepatan yang berbeda pada wilayah yang berbeda dari dunia
Yunani, dan di setiap periode terdapat beberapa seniman yang memiliki gaya yang lebih inovatif dari
yang lain. Tradisi lokal yang kuat dan adanya kultus memungkinkan sejarawan untuk menemukan
asal-usul bahkan dari karya-karya seni yang ditemukan jauh dari tempat asal mereka. Berbagai
bentuk kesenian Yunani banyak dibawa keluar dari Yunani.
Kemungkinan suatu karya dari kesenian Yunani dapat bertahan hingga saat ini tergantung dari media
seninya. Saat ini, terdapat banyak kesenian Yunani Kuno berupa tembikar, koin, patung batu, dan
beberapa patung perunggu. Sedangkan lukisan, perpipaan dari logam, dan yang menggunakan
bahan yang tidak bertahan lama seperti kayu telah hilang. Beberapa kepingan batu dari sejumlah
kuil dan teater berhasil diselamatkan, tetapi tidak bagi dekorasi bangunan.[3]
Bangsa Romawi adalah penduduk kota Roma. Kota Roma dimulai dari perkampungan kecil di bukit-
bukit Palatine dan Aventine. Diceritakan bahwa Romulus adalah raja pertama Roma, dan pendirian
Roma secara tradisional terjadi pada 65 SM. Menurut legenda, Romulus merupakan keturunan
pahlawan )roya, *ineias, yang bermigrasi ke +atium %2talia$ setelah kejatuhan)roya. Menurut
legenda, Romulus, pendiri kota Roma, dan Remus dibesarkanoleh seekor serigala.
Kebudayaan Mesir termasuk kebudayaan yang tua mulai bangit pada 4000 tahun sebelum Masehi,
pada jaman 3200 sebelum Masehi di Mesir telah ada kerajaan yang diperintah oleh paraPharao atau
Firaun. Kerajaan ini disebut sebagai dinasti awal dari kerajaan Mesir. Raja-raja yang berkuasa di
masa itu dapat dikenal dari fakta-fakta peninggalan antara lain: Raja Manes, Aha, Jer, Den dan
Persibsen (Joyce Milton: 1980, 12-13). Latar belakang dari kerajaan ini adalah kepercayaan atau
agama kuno orng Mesir yang memuja dewa-dewa. Selain itu kepercayaan orng Mesir pada dinasti
awal ini menjadi dasar bagi perkembangan kebudayaan Mesir untuk masa selanjutnya. Agama mesir
percaya bahwa kehidupan itu akan mati, dan sesudah itu akan terjadi kebangitan kembali. Orang
Mesir membangun kuburannya bagaikan rumah atau istana yang lengkap dengan segala
perabotannya. Para raja tentunya juga membangun kuburan yang bersifat monumental dan mewah.
Dalam kehidupan yang baru setelah dibangkitkan dari kematian orang masih akan membutuhkan
keperluan seperti dalam waktu keadaan hidup di dunia. Orang mati diberi bekal kubur berwujud
keperluan seperti layaknya orng hidup. Perlengkapan hidup sehari-hari, meja, kursi, tempat tidur,
tongkat, pakaian, alat makan minum, senjata, perhiasan, jimat dan lain sebagainya disertakan dalam
kubur (Lionel Casson: 1983, 71-92).
Seni rupa Mesir sangat erat hubungannya dengan kekuasaan dan kepercayaan Mesir. Banyaknya
karya seni monumental yang bersifat kekuasaan dan keagamaan hadir memenuhi lembaran sejarah
Mesir. Masa awal dinasti mesir tidak lepas dari masa Pra Sejarah, karena perkembangan masa-masa
itu saling berkaitan yang sebenarnya, masa awal ini tidak begitu jelas kronologinya, sehingga sulit
untuk ditarik garis pemisahnya. Kebudayaan dinasti awal diperkirakan sudah ada jaman sebelum
berdiri tegaknya kuno. Berdasarkan penemuan ahli arkheolog kebudayaan Mesir telah berkembang
baik pada 4000 tahun sebelum Masehi dan munculnya dinasti awal tidak dapat diketahui hanya
secara pikiran saja. Pada masa itu orng Mesir sudah melampaui jaman batu. Penemuan bukti-bukti
ditemukan pada masa peninggalan purbakala di daerah Badari, Negade, El Amrah, El Gerze, dan
Merinde. Penemuan-penemuan ini merupakan gambaran kebudayaan dan kesenian mesir pada
jaman Pra Sejarah sampai dinasti awal.
PIRAMID
Piramida Mesir adalah sebutan untuk piramida yang terletak di Mesir yang dikenal sebagai "negeri
piramida" sekalipun ditemukan situs piramida dalam jumlah besar di Semenanjung Yucatan yang
merupakan pusat peradaban Maya.
Di Mesir umumnya piramida digunakan sebagai makam raja-raja Mesir Kuno yang dikenal dengan
nama firaun. Namun demikian, berabad abad lalu piramida sering digunakan sebagai sasaran
penjarahan dan perampok makam karena para raja-raja membawa harta kekayaannya dan segala
macam artefak guna di alam baka, sekalipun diberi perlindungan dengan semacam kutukan-kutukan
untuk mencegahnya. Sehingga pada masa raja-raja mesir kuno berikutnya, makam raja-raja dan para
bangsawan ditempatkan pada lembah yang tersembunyi seperti halnya makam Raja Tutankhamun
yang ditemukan secara utuh dan lengkap.
Piramida pun tidak dibuat sembarangan. Para insinyur Mesir kuno menghitung dulu jarak piramida
dengan matahari, karena matahari adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan masyarakat
Mesir kuno. Ilmuwan masa kini pun mengakui kehebatan mereka dalam membangun piramida yang
termasuk tujuh keajaiban dunia ini. Waktu, harta, dan tenaga yang dikeluarkan demi pembangunan
piramida pun luar biasa banyaknya. Pembangunan piramida membutuhkan waktu sekitar dua puluh
tahun dan mempekerjakan lebih dari sepuluh ribu budak, dan banyak yang nyawanya melayang.
Piramida terbesar berada di Giza.
https://www.kompasiana.com/rhtourtravel/5d3e4fda097f367fc43d2d84/kisah-mencengangkan-di-
balik-kemegahan-piramida-giza
https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Simbel
https://www.planetware.com/tourist-attractions-/necropolis-of-saqqara-egy-giza-saq.htm
https://en.wikipedia.org/wiki/File:Neferefre_Abusir_Pyramid.jpg
Sphinx
Sphinx merupakan patung singa berkepala manusia diyakini merupakan kepala Khufu. Sphinx adalah
patung monumental, patung kerajaan pertama yang benar-benar kolosal di Mesir, dikenal sebagai
The Great Sphinx of Giza, adalah simbol nasional Mesir, baik kuno dan modern. Ini telah mengaduk
imajinasi penyair, sarjana, petualang dan wisatawan selama berabad-abad dan telah juga
menginspirasi banyak spekulasi tentang umurnya, artinya, dan rahasia yang mungkin terkandung di
dalamnya.
Kata “sphinx”, yang berarti ‘pencekik’, pertama kali diberikan oleh orang Yunani untuk makhluk luar
biasa yang memiliki kepala seorang wanita, tubuh singa dan sayap burung. Di Mesir, ada banyak
patung sphinx, yang biasanya dengan kepala seorang raja mengenakan topi dan tubuh singa.
The Great Sphinx diyakini menjadi patung batu yang paling besar di putaran abad yang pernah
dibuat oleh manusia. Namun, harus dicatat bahwa Sphinx bukan sebuah monumen terisolasi dan
bahwa hal itu harus diuji dalam konteks lingkungannya. Secara khusus, seperti banyak monumen
Mesir, adalah sebuah kompleks yang terdiri tidak hanya dari patung besar itu sendiri, tetapi juga kuil
tua, sebuah kuil Kerajaan Baru dan beberapa struktur kecil lainnya. Hal ini juga berkaitan erat
dengan Khafre’s Valley Temple, yang tempat itu sendiri memiliki empat patung kolosal sphinx yang
masing-masing lebih dari 26 meter.
Sphinx menghadap ke matahari terbit dengan sebuah kuil ke depan candi yang menyerupai matahari
yang kemudian dibangun oleh raja-raja dari dinasti ke-5. Singa adalah simbol matahari pada tempat
di lebih dari budaya dekat Timur kuno. Kepala manusia melambangkan kerajaan pada tubuh singa
melambangkan kuasa, dan kekuatan, dikendalikan oleh kecerdasan firaun, penjamin dari tatanan
kosmik, atau ma’at. Itu adalah simbolisme bertahan selama dua setengah milenium dalam ikonografi
peradaban Mesir.
Kepala dan wajah Sphinx tentu mencerminkan gaya yang milik Kerajaan Mesir Lama, dan Dinasti 4
pada khususnya. Bentuk keseluruhan wajahnya lebar, hampir persegi, dengan dagu yang luas. The
hiasan kepala (dikenal sebagai ‘-kain kepala Nemes’), dengan perusahaan lipat dari atas kepala dan
pesawat segitiga di belakang telinga, kehadiran kerajaan ‘kobra uraeus’ pada alis, perawatan mata
dan bibir semua bukti bahwa Sphinx terukir selama periode ini.
Ada sebuah lubang di bagian atas kepala, sekarang diisi, bahwa setelah memberikan dukungan untuk
hiasan kepala tambahan. Penggambaran Sphinx dari akhir zaman Mesir kuno menunjukkan mahkota
atau bulu di atas kepala, tapi ini tidak merupakan bagian dari desain asli. Bagian atas kepala sphinx
lebih datar, bagaimanapun, begitulah bentuk dari patung sphinx Mesir
Tapi tentunya sphinx tidak dirancang untuk tampil tanpa hidung. Sebagai sebuah karya monumental,
dulunya sosok sphinx dibangun lengkap dengan “hidung” dan segala aksesorisnya. Berkepala
manusia (wanita), berbadan singa dan bersayap. Tak diketahui pasti alasan menghilangnya hidung
sphinx. Tetapi beberapa kalangan percaya, sphinx kehilangan hidungnya sekitar 400 tahun yang lalu..
Antara tahun 1816 – 1817
https://en.wikipedia.org/wiki/Sphinx
Hieroglif
Hieroglif Mesir (pengucapan Hieroglif, dari Yunani = “ukiran suci”, dalam Bahasa Inggris hieroglyphic)
adalah sistem tulisan formal yang digunakan masyarakat Mesir kuno yang terdiri dari kombinasi
elemen logograf dan alfabet.
Hieroglif Mesir merupakan salah satu sistem penulisan paling tua yang dikenal manusia.
Beberapa dari tulisan tersebut berasal dari tahun 3000 sebelum masehi dan telah digunakan oleh
bangsa Mesir selama lebih dari 3000 tahun.
Etimologis
Berdasarkan kamus, arti dari hieroglif adalah tulisan dan abjad Mesir Kuno, yang terdiri atas 700
gambar dan lambang dalam bentuk manusia, hewan, atau benda; dan lambang tulisan (menyerupai
gambar paku) yang bersifat rahasia atau teka-teki yang sukar dibaca atau dipahami maknanya.
Disebut hieroglif karena ketika orang Yunani pertama kali melihat tulisan itu, mereka yakin bahwa
tulisan tersebut merupakan tulisan pendeta yang memiliki makna dan tujuan yang suci. Kata
hieroglif berasal dari kata sifat bahasa Yunani yaitu hieroglyphikos, gabungan dari hierós (keramat
atau suci) dan glýpho (ukiran, pahatan, atau glyphs).
Kata glyphs sendiri merujuk pada "tà hieroglyphikà grámmata" (kesusastraan ukir pahat). Kata
hieroglyph dalam bahasa Inggris dijadikan kata benda, menggantikan arti kata hieroglif yang
sebenarnya. Yang seharusnya seperti dalam kalimat sebelumnya, kata hieroglyphic merupakan
sebuah kata sifat, namun sering terjadi kekeliruan dalam penggunaan kata hieroglyph sebagai
sebuah kata benda.
Sistem Penulisan
Jenis Hieroglif
https://en.wikipedia.org/wiki/Temple_of_Edfu
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Karnak-Hypostyle3.jpg
Zaman Abad Pertengahan
Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan agama Nasrani di
Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya benua Amerika. Karya-karya
seni rupa abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh corak budaya Yuani Purba dan Romawi yang
menganut kepercayaan politheisme (menyembah banyak dewa) dan dicampur dengan ajaran-ajaran
Nasrani. Pada zaman ini gereja memiliki pengaruh yang sangat besar.
•Arsitekturdari 313 sampai dengan 1000
Sejarah arsitektur gereja abad pertengahan dimulai pada tahun 313 saat ketika agama Kristen
dinyatakan sebagai agama yang legal.
Setelah Terbebas dari penyiksaan, umat Kristen mulai membangun basilika. Basilika paling bagus dan
besar adalah Gereja St. Sophia di Konstantinopel, yang memiliki gaya khas Byzantium. Gaya
Byzantium tersebut dalam perkembangan selanjutnya berpengaruh ke daerah-daerah dunia Muslim.
Arsitektur Masjid sangat dipengaruhi oleh gaya Byzantium itu. Salah satunya adalah masjid Umar di
Yarusalem. Para arsitek di luar Konstantinopel juga mencoba memodikasikan gaya Byzantium. Salah
satu contoh adalah Gereja San Vitale, di Ravena, Italia Utara. Kapel ini semula dimaksudkan untuk
mausoleum Karel Agung
•Periode Abad Gelap
Selama abad gelap, di Eropa Barat tidak ada gaya khas yang berkembang. Mundurnya peradaban
Romawi berakibat pada melemahnya upaya pengembangan gaya arsitektur orisinal. Kaum barbar,
baik Jerman, Slav, maupun Finno-Ugria, paling banter hanya bisa membuat imitasi gaya arsitektur
Romawi Barat yang tengah merosot itu.
•Periode Romanesque
Istilah ini mengacu pada seni yang berkembang di Eropa barat dari sekitar tahun 1000 hingga 1200.
Gereja-gereja yang dibangun dengan gaya baru di segala penjuru Eropa barat mengingatkan kembali
pada basilika-basilika yang dibangun di Roma pada abad IV, V, dan VI. Itulah sebabnya maka gaya
baru ini disebut Romansque. Salah satu gereja gaya Romanesque yang terkenal adalah katedral Pisa,
yang selesai dibangun pada 1093. Contoh lain dari bangunan gaya Romanesque yang perlu dicatat
adalah gereja biara Cluny. Gereja ini diresmikan pada 1131. Gereja Cluny merupakan gereja yanh
sangat besar
Arsitektur Gothik
Istilah gothik mengacu pada seni –arsitektur, lukis, dan pahat – tiga abad terakhir zaman
pertengahan. Istilah ini berasal dari para penulis akhir Abad Pertengahan yang lebih menaruh
perhatian pada kebudayaan Yunani-Romawi daripada kebudayaan abad pertengahan sendiri.
Arsitektur gothik adalah kreasi para genius abad pertengahan. Sebagai gaya dalam seni, gaya Gothik
ini adalah lebih baik jika diperbandingkan dengan gaya-gaya lainnya. Pengaruh arsitektur Gothik
lebih luas daripada gaya Romanesque. Perbedaan utama antara gaya ini adalah bahwa gaya Gothik
serba lancip, sedangkan Romanesque serba bundar. Arsitektur Gothik pertama-tama berkembang di
Prancis tengah, terutama di daerah sekitar Paris. Abad XIII merupakan puncak perkembangan
arsitektur Gothik . selama masa pemerintahan Raja Louis IX (1226-1270) bermunculanlah karya-
karya besar seperti katedral-katedral di Reims, Amiens, Paris, Beauvais, dan yang terbagus adalah
katedral Sainte Chapelle, yang berhadapan dengan Notre Dame di Paris. Meskipun arsitektur Gothik
pada mulanya muncul di sekitar Paris, ini tidak berarti bahwa gaya ini semata-mata milik Prancis.
Arsitektur ini tetap dianggap sebagai hasil dari semangat Kristianitas, karena kristen merupakan
agama yang merambah seluruh kawasan Eropa barat.
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Reims_Kathedrale.jpg
•Dekorasi Gothik
Ide-ide Gothik bukan hanya tampak pada gaya arsitektur, tetapi juga pada dekorasi seni patung,
lukis, hiasan, serta pada setiap bentuk seni kerajinan, termasuk kerajinan yang terbuat dari besi.
Motif atau corak dekorasi yang mengandung pesan ajaran kristen. Telah lama gereja menampakkan
imaji-imaji tentang Allah Bapa, Kristus, Perawan Maria, para tokoh suci serta malaikat. Penampakan
imaji-imaji itu dimaksudkan untuk mendorong semangat keagamaan umat Kristen.
https://www.arsitag.com/article/gaya-arsitektur-gotik
Sejarah Seni Rupa Renaissance
Renaisans (bahasa Prancis: Renaissance[a]) atau Abad Pembaharuan adalah kurun waktu dalam
sejarah Eropa dari abad ke-14 sampai abad ke-17, yang merupakan zaman peralihan dari Abad
Pertengahan ke Zaman Modern. Pandangan-pandangan tradisional lebih menyoroti aspek-aspek
Awal Zaman Modern dari Renaisans sehingga menganggapnya terputus dari zaman sebelumnya,
tetapi banyak sejarawan masa kini lebih menyoroti aspek-aspek Abad Pertengahan dari Renaisans
sehingga menganggapnya sinambung dengan Abad Pertengahan.[1][2]
Renaisans adalah sebuah gerakan budaya yang berkembang pada periode kira-kira dari abad ke-14
sampai abad ke-17, dimulai di Italia pada Akhir Abad Pertengahan dan kemudian menyebar ke
seluruh Eropa. Gerakan Renaissance tidak terjadi secara bersamaan di seluruh Eropa, gerakan ini
juga tidak terjadi secara serentak melainkan perlahan-lahan mulai dari abad ke 15. Persebaran itu
ditandai dengan pemakaian kertas dan penemuan barang metal. Kedua hal tersebut mempercepat
penyebaran ide gerakan Renaissance dari abad ke-15 dan seterusnya.
Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran
Kristiani,[3][4] orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif dari
kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka kenal dengan
baik.[3] Kebudayaan klasik ini dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi seluruh peradaban
manusia.[3][5]
Dalam dunia politik, budaya Renaissance berkontribusi dalam pengembangan konvensi diplomasi.
Sedangkan dalam ranah ilmu pengetahuan, gerakan Renaissance membantu meningkatkan
ketergantungan atau kebutuhan atas hasil pengamatan atau observasi.
Sejarawan sering berargumen bahwa transformasi intelektual ini adalah jembatan antara Abad
Pertengahan dan sejarah modern. Meskipun Renaissance yang dipenuhi revolusi terjadi di banyak
kegiatan intelektual, serta pergolakan sosial dan politik, Renaissance mungkin paling dikenal karena
perkembangan artistik dan kontribusi dari polimatik seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo,
yang menginspirasi berbagai kalangan dengan istilah "manusia Renaissance".[6][7]
Ada konsensus bahwa Renaissance dimulai di Florence, Italia, pada abad ke-14.[8] Berbagai teori
telah diajukan untuk menjelaskan asal usul dan karakteristiknya, berfokus pada berbagai faktor
termasuk kekhasan sosial dan kemasyarakatan dari Florence pada beberapa waktu; struktur politik;
perlindungan keluarga dominan, Wangsa Medici;[9][10] serta migrasi sarjana Yunani dan terjemahan
teks ke bahasa Italia setelah Kejatuhan Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani.[11][12][13]
Kata Renaissance, yang terjemahan literal dari bahasa Prancis ke dalam bahasa Inggrisnya adalah
"Rebirth" (atau dalam bahasa Indonesia "Kelahiran kembali"), pertama kali digunakan dan
didefinisikan[14] oleh sejarawan Prancis Jules Michelet pada tahun 1855 dalam karyanya Histoire de
France. Kata Renaissance juga telah diperluas untuk gerakan sejarah dan budaya lainnya seperti
Carolingian Renaissance dan Renaissance dari abad ke-12.
https://en.wikipedia.org/wiki/Leonardo_da_Vinci#/media/File:Leonardo_Da_Vinci_-
_Vergine_delle_Rocce_(Louvre).jpg
https://en.wikipedia.org/wiki/Mona_Lisa#/media/File:Mona_Lisa,_by_Leonardo_da_Vinci,_from_C2
RMF_retouched.jpg
https://en.wikipedia.org/wiki/Michelangelo#/media/File:'Moses'_by_Michelangelo_JBU140.jpg
https://en.wikipedia.org/wiki/Raphael#/media/File:Raphael_Madonna_of_the_Pinks.jpg