DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
HURRIYAH (RRC1C017012)
UNIVERSITAS JAMBI
2020
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami adapt menyelesaikan makalah Teori
Akuntansi tentang Hakikat dan Penggunaan Akuntasi.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tatabahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami adapt memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Teori Akuntansi ini dapat tmemberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II . PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan peranan akuntansi
2.1.1 Definisi akuntansi
2.1.2 Akuntansi seni atau ilmu
2.1.3 Sifat dan peranan akuntansi
2.2 Pengukuran dalam akuntansi
2.2.1 Hakikat pengukuran dalam akuntansi
2.2.2 Jenis ukuran
2.2.3 Jenis skala
2.3 Pemikiran dibalik akuntansi pencatatan berpasangan
2.4 Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum ( GAAP)
2.5 Kebijakan akuntansi dan perubahannya
2.6 Akuntansi yang dirancang
2.6.1 Hipotesis kesalahan penyajian keuangan secara selektif
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi dan apa saja peranan akuntansi ?
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan akuntansi dan apa saja peranan akuntansi;
PEMBAHASAN
Ruang lingkup akuntansi sebagaimana yang dijelaskan oleh definisi diatas tampak
sseperti terbatas. Sebuah perspektif yang lebih luas dinyatakan dalam definisi yang
menggambarkan akuntansi sebagai berikut:
a. Pelaporan keuangan;
c. Audit independen;
g. konsultasi laba.
a. Akuntansi internasional;
c. Akuntansi sosio-ekonomi;
d. Akuntansi pemerintahan;
Bagaimana akuntansi diajarkan, apakah sebagai ilmu atau seni (keahlian), akan
memengaruhi cara pandang terhadap bidang studi ini.
c. Sensitif terhadap nilai kerja sama dan konflik dengan mengantisipasi terjadinya konflik
dan menciptakan adanya penegakan kerja sama melalui penggunaan teknik akuntansi
manajemen.
d. Komunikatif dengan menceritakan pengalaman-pengalaman ekonomi melalui dialog-
dialog akuntansi.
a. Laporan keuangan
Prakash dan Rappaport memberikan suatu kerangka referensi yang menarik, yang
didasarkan pada arus informasi, yang menunjukkan peranan akuntansi dalam memberikan
jenis informasi yang menyatukan proses-proses manajerial dan menghubungkan perusahaan
dengan lingkungannya.
2.2 Pengukuran dalam Akuntansi
Ukuran langsung adalah ukuran nyata dari suatu objek atau atribut yang ia miliki. Ukuran
tidak langsung diambil secara tidak langsung melalui suatu transformasi aljabar dari
sejumlah angka yang mencerminkan ukuran langsung dari beberapa objek atau atribut.
b. Dilihat dari dimensi waktu, ukuran akuntansi diklasifikasikan sebagi ukuran lampau,
ukuran masa kini, atau ukuran masa depan yang mengacu pada kejadian dimasa lampau,
masa kini, atau masa depan.
c. Jika dilihat secara relatif terhadap waktu ketika ukuran dibuat, ukuran akuntansi
diklasifikasikan menjadi:
1. tiga jenis ukuran masa lampau: ukuran masa lampau retrospektif, ukuran masa
lampau kontemporer, dan ukuran prospektif
2. dua jenis ukuran masa kini: ukuran masa kini kontemporer dan ukuran masa kini
prospektif
1. pengukuran fundamental dimana suatu angka dapat diberikan kepada suatu sifat
sesuai dengan referensinya, tidak bergantung pada variabel-variabel yang lain.
2. pengukuran turunan yang bergantung kepada pengukuran dari dua atau lebih
kuantitas dan bergantung kepada adanya suatu teori empiris yang telah diverifikasi
yang menghubungkan suatu sifat tertentu dengan sifat yang lain.
e. Pengukuran dapat dilakukan ketika teori empiris yang telah dikonfirmasikan mungkin
dapat digunakan untuk mendukung keberadaan pengukuran. Dan pengukuran dapat dibuat
melalui suatu keputusan resmi yang didasarkan pada definisi arbitrer.
Setiap pengukuran dibuat dalam satu skala. Skala dapat diuraikan dalam istilah
umum sebagai skala nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Skala ordinal (ordinal scale) membantu dalam penetuan lebih besar atau lebih kecil
suatu hal. Skala ini merupakan urutan sistem preferensi.
Skala interval (interval scale) memberikan nilai yang seimbang kepada interval-
interval di antara angka-angka yang telah diberikan.
Skala rasio (ratio scale) membantu dalam penentuan keseimbangan dari rasio,
dengan tambahan fitur dari adanya suatu awal yang unik, titik nol yang alamiah .
Jika seorang pengamat memiliki ketertarikan dan rasa ingin tahu dari luar idang
akuntansi memeriksa disiplin ilmu akuntansi dan prosese akuntansi serta outputnya, ia
mungkin akan dengan mudah tergoda untuk melihat lebih jauh berbagai usaha percobaan.
Fenomena ini dapat disebut sebagai akuntansi yang dirancang(disigned accounting) karena
kekontrasan yang dimilikinya dengan pemilihan teknik dan solusi yang didasarkan pada
suatu prinsip, suatu fenomena yang disebut akuntansi prinsip. Aspek-aspek dari akuntansi
yang dirancang termasuk konsep-konsep yang berbeda seperti.
Hipotesis salah saji keuangan secara selektif diasumsikan melintas kedua sektor
publik dan pribadi karena para partisipan di kedua sektor tersebut dimotivasi untuk
mendukung standart-standart yang secara selektif membuat salah saji dari realitas ekonomi
ketika hal tersebut sesuai dengan tujuan mereka. Ini berlaku untuk manajer, pemegang
saham, auditor, dan para penyusun standart. Situasi ini menuntut adanya suatu perubahan
dengan mengisolasi proses penentuan standart dari jangkauan regulator. Revsine
mengusulkan proses empat langkah berikut:
a. Mendidik publik
Perataan laba (income smoothing) adalah pengurangan fluktuasi laba dari tahun ke
tahun dengan memindahkan pendapatan dari tahun-tahun yang tinggi pendapatannya ke
periode-periode yang kurang menguntungkan. Artikel yang ditulis oleh Eckel memberikan
klasifikasi yang lebih mendetail mengenai berbagai jenis arus perataan laba. Perbedaan
pertama dinyatakan antara perataan yang dibuat atau disengaja dan perataan alami.
Perbedaan yang kedua adalah untuk mengklasifikasi perataan yang dibuat atau disengaja
tadi menjadi suatu perataan artifisial atau perataan nyata.
Definisi yang dikemukakan oleh Healy dan Wahlen di atas berfokus pada penerapan
pertimbangan dalam laporan keuangan. Oleh karenanya, terdapat sisi baik dan sisi buruk
dari manajemen laba:a)sisi buruknya adalah biaya yang diciptakan oleh kesalahan alokasi
dari sumber-sumber daya dan ,b)sis baiknya adalah potensi peningkatan kredibilitas
manajemen dalam mengkomunikasikan informasi pribadi kepada pemangku kepentingan
eksternal, dan memperbaiki keputusan dalam alokasi sumber-sumber daya.
2.6.4 Kreativitas dalam Akuntansi
Kreativitas dalam akuntansi menyiratkan suatu interprestasi yang liberal atas aturan-
aturan akuntansi yang memungkinkan dilakukannya pilihan sehingga dapat dihasilkan
penggambaran situasi keuangan yang lebih atau kurang optimis jika dibandingkan dengan
situasi nyata.
Bentuk-bentuk kreativitas dalam akuntansi ini biasanya dikenal dalam praktik dan
literatur sebagai akuntansi “mandi besar”(big bath) dan akuntansi kreatif.
a. Akuntansi mandi besar (big bath accounting) umumnya mengacu pada langkah-
langkah yang diambil oleg manajemen untuk secara drastis mengurangi laba per lembar
saham saat ini untuk mendapatkan peningkatan laba per lembar saham di masa depan.
Seperti yang dinyatakan Healy jika pendapatan begitu rendahnya sehingga prosedur
akuntansi apapun yang dipilih tetap tidak akan dapat mencapai sasaran pendapatan, para
manajer mendapatkan insentif untuk semakin menurunkan pendapatan saat ini dengan
menangguhkan pendapatan atau mengekselerasi penghapusan, sebuah strategi yang dikenal
dengan melakukan “mandi”.
b. Akuntansi kreatif (creative accounting) biasanya digunakan oleh pers populer untuk
mengacu pada apa yang dianggap oleh jurnalis dilakukan oleh akuntan untuk menjadikan
laporan keuangan tampak lebih bagus dari yang seharusnya.
a. Kecurangan korporat
Kejahatan ekonomi yang dilakukan oleh pejabat, eksekutif,dan atau manajer pusat laba dari
perusahaaan publik untuk memenuhi kebutuhan ekonomi jangka pendek mereka.
Yaitu perlakuan yang di sengaja baik tindakan, atau penghilangan yang menghasilkan
laporan keuangan yang secara material menyesatkan. Terdapat suatu strategi yang
disengaja untuk melakukan kecurangan melalui pendistorsian informasi dan catatan-
atatannya. Perilaku ini terjadi ketika para manajer memiliki tingkat kepercayaan yang
rendah terhadap mampu tidaknya suatu informasi dianalisis serta dalam kemampuan
pengukuran dan verivikasi data. Faktor terjadinya kecurangan pelaporan akuntansi adalah
kegagalan dari institut pendidikan akuntansi dalam mengajarkan cara mendeteksi
kecurangan dan pentingnya pendeteksian terhadap keseluruhan sistem pelaporan keuangan.
Salah satu pengungkapan keuangan yang disyaratkan oleh program penegak kecurangan
terdapat empat area:
· Masalah likuiditas
· Peningkatan yang material dalam pinjaman bermasalah harus dilaporkan oleh intitusi
keuangan
· Kegagalan audit
Namun kegagalan audit memang terjadi dan sebagai konsekuensinya akan membuat
kantor akuntan publik berhadapan dengan litigasi yang merugikan dan hilangnya reputasi,
belum termasuk keputusan yang diberikan oleh pengauditan dan penyelesaian di luar
persidangan.
Pendekatan ini melihat apakah suatu tindakan dapat dianggap secara moral benar atau salah
dengan hanya didasarkan kepada konsekuensi akibat dari kita melakukannya. Keunggulan
dari etika utilitarian berhubungan dengan.
a. Sasaran moralitas
Pendekatan ini mempertimbangkan suatu tindakan yang menurut moral benar jika ia
telah sesuai dengan aturan moral yang tepat. Sebuah tindakan yang melanggar aturan
tersebut namun ternyata menghasilkan suatu hal yang menguntungkan akan tetap dianggap
salah. Sumber aturan tersebut dapat berupa teologis yang mengandung artian bahwa
tindakan tersebut ditentukan sebagai sesuatu yang bermoral oleh suatu agama, atau sosialis
yang mengandung artian bahwa mereka merupakan hasil dari suatu konsensus sosial yang
menentukan apakah tindakan terebut adalah merupakan suatu tindakan yang benar atau
salah. Karena adanya keterbatasan-keterbatasan dari kedua sumber di atas, digunakan
kriteria yang diterapkan berdasarkan atas konsekuensi menerapkan suatu kumpulan aturan
moral tertentu, atau kemampuan yang seharusnya kita miliki mengenai intusi moral.
Satu alternatif baik dari etika utilitarianisme maupun etika deontologi ditawarkan
oleh pemikiran akan kelayakan (notion of filtingness). Kelayakan dapat digunakan untuk
mengevaluasi moralitas dari suatu tindakan melalui suatu referensi terhadap apakah mereka
pantas dan sesuai dengan etos yang diakui bersam-sama oleh individu dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran
dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
yang paling tidak sebagian diantaranya, memiliki sifat keuangan, dan selanjutnya
menginterpretasikan hasilnya.
Riahi, Ahmed & Belkaoui. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.