BAB I. PENDAHULUAN
1.1........................................................................................Latar Belakang
.............................................................................................1
1.2........................................................................................Teori Dislokasi
.............................................................................................1
Section I.1
Section I.2
Section I.3 BAB II
Section I.4 MACAM-MACAM DISLOKASI
Section I.5
Section I.6
Section I.7 2.1 Dislokasi Geometri
Dua jenis utama dislokasi adalah tepi dan sekrup. Dislokasi ditemukan dalam
bahan nyata biasanya dicampur, yang berarti bahwa mereka memiliki karakteristik dari
keduanya. Sebuah bahan kristal terdiri dari atom array biasa, disusun dalam bidang kisi.
Gambar 2.2 Skema Diagram (kisi pesawat) menunjukkan dislokasi sisi. Vektor
Burgers hitam, garis dislokasi dengan warna biru.
di mana:
μ = modulus geser dari bahan
b = adalah vektor Burgers
ν = adalah rasio Poisson
x dan y = koordinat
Persamaan ini menunjukkan silinder panjang stres yang memancar keluar dari
silinder dan menurun dengan jarak. Model sederhana ini menghasilkan nilai yang tak
terhingga untuk inti dislokasi pada r = 0 dan sehingga hanya berlaku untuk menekankan
di luar inti dislokasi.
3.1 Normalizing
Merupakan proses perlakuan panas yang menghasilkan perlite halus, pendinginannya
dengan menggunakan media udara, lebih keras dan kuat dari hasil anneal.
Secara teknis prosesnya hampir sama dengan annealing, yakni biasanya dilakukan
dengan memanaskan logam sampai keatas temperature kritis (untuk baja
hypoeutectoid , 50 Derajat Celcius diatas garis A3 sedang untuk baja hypereutectoid
50 Derajat Celcius diatas garis Acm). Kemudian dilanjutkan dengan pendinginan
pada udara. Pendinginan ini lebih cepat daripada pendinginan pada annealing.
3.2Spheroidizing
Merupakan process perlakuan panas untuk menghasilkan struktur carbida berbentuk
bulat (spheroid) pada matriks ferrite. Pada proses Spheroidizing ini akan
memperbaiki machinibility pada baja paduan kadar Carbon tinggi. Secara sederhana
dapat dijelaskan sebagai berikut : bahwa baja hypereutectoid yang dianneal itu
mempunyai struktur yang terdiri dari pearlite yang “terbungkus” oleh jaringan
cemented. Adanya jaringan cemented (cemented network) ini meyebabkan baja
(hypereutectoid) ini mempunyai machinibility rendah. Untuk memperbaikinya maka
cemented network tersebut harus dihancurkan dengan proses spheroidizing.
Spheroidizing ini dilaksanakan dengan melakukan pemanasan sampai disekitar
temperature kritis A1 bawah atau sedikit dibawahnya dan dibiarkan pada temperature
tersebut dalam waktu yang lama (sekitar 24 jam) baru kemudian didinginkan. Karena
berada pada temperature yang tinggi dalam waktu yang lama maka cemented yang
tadinya berbentuk plat atau lempengan itu akan hancur menjadi bola-bola kecil
(sphere) yang disebut dengan spheroidite yang tersebar dalam matriks ferrite.
3.3Quenching
Quenching merupakan salah satu proses heat treatment pada material. Quenching
memiliki karakter khas jika dibandingkan dengan proses heat treatment lainnya, dia
mempunyai cooling time yang singkat atau cepat. Cooling time yang cepat ini
mengakibatkan timbulnya beberapa masalah pada material. Pokok masalah yang
timbul adalah tidak meratanya pendinginan pada bagian material. Untuk mengatasi
hal tersebut pada tugas akhir ini didesain sebuah bak atau tangki percobaan quenching
yang menggunakan quenchant yang beragitasi dan bersirkulasi. Bak ini memiliki
sistem pendingin berupa bak heat exchanger,dimana berguna untuk mendinginkan air
pada bak quenching. Untuk melihat keberhasilan alat ini akan dilakukan pengujian
quenching pada material baja SA-516 dan membandingkan hasilnya dengan
quenching konvensional. Perbandingan dengan melakukan serangkaian uji pada hasil
quenching, uji yang dilakukan adalah uji tarik, uji hardness dan uji foto mikro.
Quenching bersirkulasi mampu untuk membuat temperatur pada bak uji coba kembali
menjadi seperti keadaan semula. Dan berdasarkan hasil dari uji yang dilakukan pada
spesimen bahwa quenching bersirkulasi menghasilkan material 20,2 % lebih keras
dibandingkan dengan quenching konvensional.