Bab 1 - 05308141009 PDF
Bab 1 - 05308141009 PDF
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu solusinya adalah dengan pemanfaaatan lahan pasir yang belum
yang dapat terjadi pada lahan pasir yaitu lahan pasir memiliki beberapa
akan zat hara, daya ikat antar partikel juga rendah, intensitas cahaya matahari
dan kadar garam juga sangat tinggi. Berkaitan dengan permasalahan tersebut
dapat dilakukan dengan cara memanipulasi pada lahan pasir. Cara manipulasi
organik berupa pupuk kompos, pemberian plastik sebagai alas dasar atau
penggunaan polibag sehingga di dalam lahan pasir terdapat penampungan air
serta pemilihan jenis tanaman yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang
ekstrim.
yang cukup luas. Lahan berpasir di bagian selatan wilayah Daerah Istimewa
edafik yang sangat khas. Seluruh area kawasan pantai merupakan lahan
pemanasan langsung, suhu udara yang tinggi, kelembaban udara rendah, angin
yang kencang dan membawa uap garam sehingga berakibat pada kandungan
garam dalam tanah (Sri Handayani, 2005: 3). Melihat kondisi mikroklimat dan
tanam. Kelemahan itu antara lain lahan pasir memiliki kemampuan menahan
air sangat kecil. Selain itu tanah pasir di daerah pantai cenderung bersifat basa
Kandungan lempung, debu dan zat hara sangat minim. Akibatnya, tanah pasir
mudah mengalirkan air sekitar 150 cm/jam. Sebaliknya kemampuan tanah
pasir menyimpan air sangat rendah yaitu 1,6-3 % dari total air yang tersedia.
Tanaman ini lebih banyak hidup di dataran rendah hingga 500 m di atas
disimpan dengan mudah dan tahan lama. Permintaan kacang hijau terus
meningkat dari tahun ke tahun sementara lahan untuk kacang hijau tidak
dan dapat menyebabkan tanah berpasir menjadi lebih pekat. Tanah akan lebih
banyak menahan air dan zat-zat yang terkandung dalam tanah tidak mudah
tercuci. Selain itu juga dapat menambah kandungan bahan organik tanah yang
tersebut menjadi lingkungan yang baik bagi tanaman (Mul Mulyani Sutejo,
1995: 60). Bahan organik dalam tanah akan diuraikan oleh organisme tanah
menyediakan unsur hara dalam bentuk tersedia. Unsur tersebut dapat diserap
gulma (Andry Harits Umboh, 2002: 9). Selain itu, mulsa juga berfungsi
organik akibat erosi. Ini dapat diperoleh dari hasil pelapukan mulsa organik
misalnya jerami padi, alang-alang dan sisa tanaman-tanaman lain yang dapat
B. Identifikasi Masalah
tanam di lahan berpasir seperti yang telah disebutkan di atas, maka lahan
menahan air sangat kecil. Di samping itu, tanah berpasir juga perlu dilakukan
kemampuan lahan mengikat air dan mengikat bahan organik sehingga mampu
Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menambahkan pupuk
kompos dan mulsa jerami. Kompos Biologi Pro Alam (BioPA) merupakan
bahan organik yang berasal dari daun-daun tanaman dari sekitar green house
indore heap. Kompos ini berfungsi untuk membantu mengikat air dalam tanah.
lebih tinggi. Mulsa organik lebih baik digunakan daripada mulsa anorganik
(Andry Harits Umboh, 2002: 2). Mulsa jerami menjadi alternatif yang dapat
digunakan sebagai mulsa pada lahan pasir yang miskin unsur hara. Selain itu
lebih tahan terhadap lahan yang tandus. Kacang hijau termasuk tanaman yang
Handayani, 2005: 3). Selain itu kacang hijau termasuk tanaman yang mudah
ditumbuhkan karena tanaman ini tidak terlalu menuntut tanah yang khusus.
Kacang hijau dapat tumbuh di berbagai macam tanah yang penting tanah itu
yang berumur pendek sehingga masa panennya cukup singkat (Andrianto dan
antaranya:
dilahan pasir dengan variasi pemberian kompos dan mulsa jerami sebagai
media tanamnya?
C. Pembatasan Masalah
fisiologis yang dikaji dibatasi pada serapan hara Na dan Mg serta klorofil
D. Rumusan Masalah
hijau (Phaseolus radiatus L.) yang ditanam pada lahan pasir di kawasan
hijau (Phaseolus radiatus L.) yang ditanam pada lahan pasir di kawasan
F. Manfaat Penelitian
ilmu tersebut.
G. Batasan Operasional
UNY yang berupa zat akhir suatu proses fermentasi tumpukan sampah