penting dalam usaha perkebunan • Persiapaan lahan perlu diusahakan sebaik baiknya agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan berprodduksi tinggi • Faktor lingkungan utama yang mempengaruhi produktivitas tanaman adalah kondisi iklim tanah dan bentuk wilayah/topografi • Faktor lain adalah bahan tanaman, perlakuan kultur teknis dan sumber daya manusia Created By : SF. KASTOYO Pembukaan lahan berdasarkan sifat dan tujuannya dibedakan menjadi : Tanaman Baru (TB) yaitu menyiapkan lahan dan menanami dengan tanaman yang sebelumnya tidak diusahakan di tempat tersebut Tanaman Ulang/Peremajaan(TU) yaitu menyiapkan lahan dan menanami dengan tanaman yang sama dengan jenis tanaman semula Tanaman konversi yaitu menyiapkan lahan dan menanami dengan jenis tanaman lainnya sehingga merupakan tanaman baru
Created By : SF. KASTOYO
Untukmenghasilkan pertumbuhan yang sehat dan jagur serta produkssi yang tinggi dibutuhkan kondisi lingkungan tertentu disebut : syarat tumbuh tanaman Evaluasi lahan merupakan aktivitas menilai kecocokan potensi sumber daya lahan yang meliputi faktor iklim, tanah dan bentuk wilayah dengan persyaratan tumbuh tanaman Kesesuaian antara kondisi lahan dengan persyaratan tumbuh dikategorikan sebagai lahan potensial Created By : SF. KASTOYO Kondisi iklim : Tanaman sawit dapat tumbuh optimum : Suhu 27”C dengan suhu maksimum 33”C dan suhu minimum 22”C sepanjang tahun Curah hujan tahunan rata-rata 1250-3000mm merata sepanjang tahun denga jumlah bulan kering kurang dari 3 Curah hujan optimal 1750-2500 mm Lama penyinaran matahari 6jam/hari dan kelembaban 50-90% , dan optimal 80% Elevasi <400 dpl Created By : SF. KASTOYO Klasifikasi Iklim : Berdasarkan bulan basah dan bulan kering Data curah hujan minimal 10 thn terakhir Bulan Kering = curah hujan < 60 mm Bulan lembab = curah hujan 60-100 mm Bulan basah = curah hujan >100 mm Tahun basah = memiliki bulan basah >= 7 bln Tahun kering = memiliki bln basah < 7 bln
Created By : SF. KASTOYO
Rumus Q = rata-rata jumlah bulan kering dibagi rata-rata jumlah bulan basah Tipe Iklim : A (basah luar biasa) - nilai Q = 0-14,3 B (sangat basah) - nilai Q = 14,3-33,3 C (Basah) - nilai Q = 33,3-60 D (agak basah) - Nilai Q = 60-100 E (agak kering) - Nilai Q = 100-163 F (kering) - nilai Q = 163-300 G (sangat kering) - nilai Q = 300-700 H (Kering luar biasa) - Nilai Q = >= 700
Created By : SF. KASTOYO
Bentuk wilayah/ topografi merupakan faktor penentu produktivitas tanaman yang mempengaruhi : Kemudahan panen Pengawetan tanah dan air Pembuatan jaringan jalan Efektivitas pemupukan
Created By : SF. KASTOYO
Topografi yang sesuai adalah datar sampai berombak kemiringan 0-8% Pada wilayah bergelombang sampai berbukit kemiringan 9-30% kelapa sawit dapat berproduksi dengan baik dgn pengelolaan tertentu seperti pembuatan teras Pada wilayah berbukit kemiringan >30% tidak dianjurkan karena memerlukan biaya yang sangat besar dalam pengelolaannya
Created By : SF. KASTOYO
Tanah merupakan media tumbuh tanaman yang sangat dipengaruhi sifat fisik dan kimia tanah Sifat fisik dapat diperbaiki dengan pengolahan tanah dan penggunaan bahan organik Sifat kimia dapat diperbaiki melalui pemupukan Tekstur tanah yg cocok : lempung berdebu dan berpasir Kemasaman(pH) tanah5-6 Created By : SF. KASTOYO Manajer lapangan bersama surveyor dan staf lainnya melihat lokasi untuk lebih mengenal kondisi lahan dan titik-titik penting seperti areal rendahan, bukit dll Perjelas tanda-tanda batas kebun Periksa ulang batas kebun dengan penggarap dan tokoh masyarakat dan petugas pemerintahan untuk menghindari kesalah pahaman yang mungkin timbul selama pembangunan kebun Created By : SF. KASTOYO Mengukur areal sebelum dilaksanakan kegiatan untuk mengetahui dan memisah kan antara areal efektif dan areal lain-lain Menentukan kerapatan tanaman