Anda di halaman 1dari 7

4.1.

Gambaran Umum Perusahaan


Perusahaan abon patin T & TRI berdiri tahun 2004 dengan diketuai oleh ibu
Triwarni dan beranggotakan 12 orang. Alasan berdirinya usaha pengolahan abon patin
adalah dikarenakan panen ikan patin yang over produksi pada tahun 2004 di Desa Pudak..
over produksi ini menyebabkan harga ikan patin turun karena produksi lebih besar
daripada permintaan pasar. Karena kurang koordinasi, petani serempak tebar benih, jadi
panen berbarengan,”. Permintaan pasar tidak sebanding dengan hasil panen dampaknya
adalah banyak ikan patin yang terjual murah dan tidak laku dipasaran. Maka ibu Triwarni
membuat pemikiran untuk mengolah ikan patin segar menjadi bahan olahan agrobisnis
yaitu abon ikan patin. Petama-tama ibu Triwarni membuat kelompok usaha kemudian
mengolah ikan patin segar menjadi abon patin. Dana yang didapatkan dari KUR ( Kredit
Usaha Rakyat) KKPI dan lain-lain.Desa Kumpe Pudak merupakan sentra penghasil ikan
patin terbesar di Jambi, dimana berdasarkan survey yang dilakukan bahwa petani
mengahasilkan ikan patin segar sebanyak 20 ton/hari. saat ini pemasaran ikan patin sudah
mulai meluas selain digunakan sebagai bahan dasar pembuatan abon patin , ikan patin
segar sudah mulai dipasarkan keluar Jambi. Misalnya, ke medan petani melakukan
pengiriman ikan patin segar sebanyak 16 ton sekali pengiriman, ke Jakarta 8 ton dan
selebihnya akan dipasarkan di Jambi. Pada awalnya T&Tri banyak mengalami kesulitan,
keberhasilan seperti sekarang ini tidak mudah mereka dapatkan. Pada tahun 2008 karena
pemasaran abon patin sulit untuk dikembangkan maka fasilitator petani meminta bantuan
dan solusi dari pemerintah agar masyarakat lebih banyak yang mengenal produk olahan
makanan ini. Maka pemerintah memberikan solusi dengan cara menjual abon patin secara
door to door dimana pihak T&Tri diminta untuk menjual produk ke kantor-kantor instansi
pemerintahan. Tetapi solusi tersebut bukannya membuahkan hasil malah makin
menambah masalah, dimana pihak T&Tri di tuding melakukan eksploitasi dengan
melibatkan pihak pemerintahan. Akan tetapi hal tersebut tidak membuat pihak T&Tri
menyerah begitu saja mereka terus melakukan perbaikan produk dan berusaha
menciptakan manajemen pemasaran yang baik. Pengolahan abon ikan patin ini
dikerjakan 1 minggu 4 kali bahkan bisa 5-6 hari tergantung permintaan dari pasar. Setelah
beberapa tahun berdiri maka usaha ini telah beredar keluar daerah Jambi, bahkan telah
sampai kedaerah Pulau Jawa dan sekarang sedang berusaha memasarkan kedaerah luar
negeri seperti Malaysia. Usaha Abon Patin Ibu Triwarni mengalami kemajuan yang cukup
pesat dikarenakan menggunakan manajemen dan system pemasaran yang baik, system
bauran yang dilakukan antara lain:

4.2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


4.2.1 Price ( Harga )
Untuk menentukan harga abon ikan patin ini pertama-tama harus ditentukan
dengan kondisi ekonomi masyarakat Jambi agar seluruh masyarakat menengah kebawah
bisa juga menikmati olahan abon patin ini. Kondisi ekonomi masyarakat Jambi pada
umumnya adalah masyarakat menengah kebawah maka harga yang ditentukanpun harus
murah. Harga yang dibuat untuk kemasan ukuran 100 gram adalah Rp 15.000 ,-.
Perbandingan pengolahan ikan patin menjadi abon patin yaitu 5:1 , dimana dari 5 kg ikan
patin segar akan menghasilkan abon patin 1 kg. Dalam pengolahan ikan patin menjadi
abon patin membutuhkan beberapa bahan penolong seperti bumbu, santan, penyedap rasa.
Selain itu biaya yang diperlukan yaitu biaya transportasi. Maka setelah dilakukan kalkulasi
biaya , ditetapkanlah harga yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan yaitu
Rp 15.000,00.
Dalam penetapan harga usaha Abon Patin ini mendapat pengawasan dan
keterlibatan pemerintah. Usaha Abon patin ini untuk di Jambi masih 3 home industry yang
menekuninya maka untuk persaingan T & Tri masih minim dan masih bisa dikondisikan.
Mengingat diantara 3 indusrti ini T & Tri merupakan salah satu yang masih menjaga
eksistensinya di usaha home industry abon patin.
Untuk harga abon ikan patin dengan ukuran 1 gram dikenakan biaya Rp 15.000
sedangkan untuk kemasan keluar kota seperti Jakarta dan beberapa bandara yang menjual
oleh-oleh khas Jambi menggunakan kemasan dengan ukuran 50 gram untuk harga nya
adalah Rp 8.000,-. Konsumen juga bisa membeli abon ikan patin yang belum dikemas
menggunakan ukuran plastic 100 gram. Untuk harga yang belum dilakukan pengemasan
dijual dengan harga Rp 130.000 – 140.000. namun untuk pembelian dalam jumlah besar
dengan pembelian tidak dikemas perusahaan membatasi pembelian dan membatasi
konsumen, konsumen yang dipilih adalah orang-orang yang telah dipercaya. hal ini
dilakukan untuk tetap menjaga kualitas dan keamanan dari produk abon patin itu sendiri.

4.2.2 product (produk)


Abon ikan patin adalah salah satu produk (olahan) makanan yang berbahan dasar
ikan patin. Desa Pudak Kumpe Ulu adalah salah satu penghasil ikan patin terbesar di
Jambi. Dimana sampai saat ini berdasarkan informasi yang kami dapatkan Desa Pudak
menghasilkan ikan patin segar sebanyak 20 ton/ hari. maka untuk mengantisipasi
kelebihan hasil ikan patin segar maka petani mempunyai ide untuk mengolah ikan patin
menjadi abon ikan patin. Pengolahan ikan patin segar menjadi abon ikan patin memiliki
perbandingan 5:1 maka dari 5 kg ikan patin segar akan menghasilkan 1 kg abon patin.
Kapasitas produksi abon ikan patin sekali produksi yaitu 300 bungkus (3 kg abon patin )
dimana, 1 bungkus berisi 100 gram abon ikan patin.
Pengolahan abon ikan patin memiliki bahan tambahan/bahan penolong sebagai berikut:
Lengkuas
Gula
Kelapa
Bawang merah
Penyedap rasa
Santan
Dalam pembuatan ikan patin yang digunakan yaitu hanya dagingnya saja jadi kulit dengan
durinya tidak digunakan tetapi limbah tersebut diolah kembali menghasilkan kerupuk ikan patin.
sehingga industry T & Tri ini memiliki 2 produk olahan yaitu abon patin dengan kerupuk patin.
Untuk bungkus produk yang terbuat dari plastic sebagai wadah abon ikan patin di
dapatkan dari luar Provinsi Jambi yaitu tepatnya adalah didaerah Cengkareng. Untuk pemesanan
dilakukan selama 1 bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan plastic saat produksi dengan arti
bisa dilakukan pemesanan 2 kali dalam 1 bulan. Untuk wadah abon patin dalam jumlah besar
seperti kertas karton didapatkan dari Surabaya. Pemesanan kardus dilakukan dalam jumlah
banyak untuk stock kebutuhan dirumah. Pemesanan dilakukan 2 bulan 1 kali.
Produk ikan patin milik T & TRI sudah memiliki izin dari dinas kesehatan Badan
Pengawasan Obat dan Makanan ( BPOM). Abon patin ini juga sudah diteliti di labor Tekhnologi
Hasil Pangan milik Universitas Jambi sehingga sudah terjamin kualitas produk nya. Produk
abon patin ini juga sudah memiliki kode barang (Barcode) sehingga memudahkan melakukan
pemasaran untuk ke swalayan dan yang terpenting untuk took oleh-oleh yang ada di Bandara,
Carefour dan beberapa minimarket yang ada diluar provinsi Jambi. Kode barang sangat
berfungsi untuk mengetahui cirri produk dan harga yang tertera. Selain adanya barcode Abon
patin T & TRI juga sudah memiliki label halal, komposisi alamat lengkap produksi dan lain-lain.
Dengan adanya keterangan diatas sehingga memudahkan konsumen lebih bijak dalam memilih
dan lebih mudah dikenal oleh masyarakat.

4.2.3 Promotion (promosi )


Promosi adalah langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh produsen setelah tahap
pengolahan produk selesai. Promosi merupakan suatu tahap yang sangat penting yang harus
dilakukan oleh suatu perusahaan. Kegiatan promosi adalah kegiatan memperkenalkan produk
kepada masyarakat sehingga kita lebih mudah dalam menentukan sasaran pasar yang akan kita
tuju nantinya. Semua perusahaan baik barang/ jasa harus melakukan promosi, demikian juga
untuk usaha home industry T & Tri . T &Tri melakukan promosi dengan cara mengunjungi
beberapa pameran yang ada baik yang ada di Jambi maupun di luar Provinsi Jambi . Dalam
pameran tersebut T & Tri memperkenalkan produk dengan cara menjual Abon Ikan Patin dengan
harga yang relative lebih murah daripada harga normalnya. Tujuannya supaya para konsumen
tertarik sehingga mau membeli. Selain itu promosi juga dilakukan dengan cara memasukkan
produk abon patin ke swalayan-swalayan yang ada di Jambi misalnya, di Abadi, Mandala,
Sungai Kambang dll.
Selain dengan cara yang disebutkan beberapa diatas, T & Tri juga meminta bantuan dan
solusi kepada pemerintah supaya ikut terlibat untuk memasarkan produk abon patin ini. Mereka
meminta supaya di Bandara khusus untuk calon jemaah diberikan abon patin sebagai salah satu
makanan yang bisa mereka bawa dan konsumsi nantinya pada saat melakukan perjalanan ke
Arab Saudi. T & Tri berharap pada tahun 2015 rencana sudah bisa terealisasi sehingga Jambi
dikenal oleh masyarakat dan masyarakat tahu bahwa Jambi memiliki suatu icon yang
membanggakan. Pada saat dilakukan promosi melalui pameran dibeberapa tempat harga nya
tidak sama seperti harga dipasaran biasanya. Untuk harga dipasaran biasanya T & TRI menjual
dengan harga Rp 15.000/ 1 gram sedangkan pada waktu pameran dilakukan penjualan dengan
harga Rp 13.000/ 1 gram. Dengan penjualan dengan harga lebih murah Rp 2.000 dari harga
biasanya perusahaan T & TRI tetap mendapatkan keuntungan Rp 30.000 – 35.000 / Kg.

4.2.4 Place (Tempat )


T & Tri berlokasi di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi yang
berada 15 km dari pusat kota atau tempat penjualan abon ikan patin.

Dalam keputusan place (tempat) meliki 3 aspek yang harus diperhatikan yaitu:
1.Sistem transportasi perusahaan
Karena pemasaran abon patin sudah memiliki sasaran pasar di Jambi jadi perusahaan
tidak lagi kewalan mencari pasar. Beberapa swalayan sudah memiliki stok yang telah ditetapkan.
Untuk transportasi sendiri perusahaan home industry T & Tri menggunakan mobil pribadi untuk
mengantarkan produk abon patin ke beberapa swalayan yang sudah menjadi langganannya.
Untuk daerah luar jambi seperti Jakarta, Medan, Batam T & Tri melakukan pengiriman barang
yang sudah dipaketkan melalui transportasi darat karena berdasarkan kalkulasi biaya yang sudah
dibuat pengiriman melalui transportasi darat lebih ekonomis dibandingkan melalui udara. Maka
untuk perusahaan ini sudah memiliki system trasportasi yang sudah tergolong baik karena setiap
pesanan dari konsumen di Luar Jambi bisa dilayani dengan baik. Untuk distribusi dalam kota
perusahaan menggunakan mobil pribadi untuk mengurangi pengeluaran. Sedangkan untuk keluar
kota seperti Medan dan Jakarta perusahaan menggunakan jasa ekspedisi dan Jasa antar paket
barang TIKI JNE. Untuk harga transportasi melalui jalur ekspedisi adalah sebesar Rp 6.000/Kg.
dalam satu kali pengiriman melalui ekspedisi T & TRI menyiapkan produksi sampai 100 Kg
abon ikan patin. maka jika ditotal cost yang dikeluarkan untuk pengiriman melalui jalur
ekspedisi ini adalah Rp 600.000,-. Namun kelemahan dari jalur ekspedisi ini barang yang
dipesan bisa sampai kelokasi pemasaran adalah membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu 3
hari. untuk mengantisipasi keterlambatan barang yang datang melalui jalur ekspedisi, T & TRI
melakukan produksi dan pengiriman 1 minggu sebelum tanggal yang ditetapkan oleh pasar.
Sedangkan untuk jalur cepat yang menggunakan waktu selama 1 X 24 Jam perusahaan T & TRI
menggunakan jasa antar paket TIKI JNE. Kelemahan dari TIKI JNE adalah harganya yang
mahal. Untuk 1 kg barang dikenakan biaya sebesar Rp 35.000 maka untuk satu kali pengiriman
dalam jumlah 100 kg T & TRI harus mengeluarkan cost sebesar Rp. 3.500.000,- . Untuk paket
melalui TIKI JNE perusahaan T & TRI hanya melakukan beberapa kali saja dengan alasan harga
nya yang sangat mahal. Distribusi melakukan TIKI JNE dilakukan apabila kebutuhan pasar
diluar kota sangat mendesak dan biasanya biaya yang dikeluarkan untuk distribusi dibantu oleh
pasar yang berada diluar kota dengan perbandingan cost 70:30 dimana 70 % ditanggung oleh
pasar yang ada diluar kota.

2.Sistem penyimpanan
T & Tri memilki penyimpanan/gudang untuk menyimpan hasil olahannya. Karena
penumpukan olahan jarang terjadi maka penyimpanan dilakukan di ruangan yang sekaligus
pembuatan olahan ikan patin. system penyimpana yang dimiliki T & TRI sangat terjamin
kehiginisannya karena dilakukan penyimpanan diruangan yang tertutup dan terhindar dari sinar
matahari secara langsung. Bahan yang telah diolah juga sudah dikemas menggunakan plastic
kedap udara dan ditumpuk dikertas karton.
3. Pemilihan saluran distribusi
Untuk saluran distribusi perusahaan ini memilih saluran distribusi yang relative singkat
karena melakukan disrtibusi ke swalayan jadi tidak terhubung langsung ke konsumen. Tetapi
pihak swalayan yang melakukan konsep penjualan kepada konsumen. Produk abon ikan patin ini
dapat ditemui dibeberapa minimarket seperti:

Supermarket Abadi

Supermarket Mandala

Toko oleh-oleh khas Jambi, Hardi Rasa

Counter Dekranasda Provinsi Jambi

Counter Produk Khas Jambi di Bandar Udara Sultah Thaha.

Anda mungkin juga menyukai