Anda di halaman 1dari 4

1

PIAGAM PELESTARIAN PUSAKA


INDONESIA

INDONESIA CHARTER FOR HERITAGE


CONSERVATION

Tahun Pusaka Indonesia 2003 dikelola oleh Jaringan Pelestarian Pusaka Indonesia dan International Council on Monuments and Sites (ICOMOS)
Indonesia didukung oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI
Indonesia Heritage Year 2003 organized by Indonesian Network for Heritage Conservation and International Council on Monuments and Sites
(ICOMOS) Indonesia supported by Ministry of Culture and Tourism Republic of Indonesia
2

PIAGAM PELESTARIAN PUSAKA INDONESIA CHARTER FOR HERITAGE


INDONESIA CONSERVATION

Pembukaan Preamble

Kami para pelaku dan pemerhati pelestarian We, the advocates and practitioners for the conservation
pusaka Indonesia bersyukur bahwa Indonesia sebagai of Indonesian heritage, praise God Almighty that
negara kepulauan yang terbesar dikaruniai Tuhan Indonesia, the world’s largest archipelago, is endowed
keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang with the diversity and abundance of extraordinary nature
istimewa, yang menjadi sumber ilham, daya cipta, dan and cultures that provide divinely inspired creativity,
daya hidup. Kesadaran, perhatian, dan upaya untuk imagination, and vitality. Awareness, concern, and
pelestarian pusaka Indonesia sudah mulai tumbuh dan efforts for conservation have begun and need to be
diperlukan penguatan yang berkelanjutan. Dalam strengthened and continued. In the framework of
rangka Tahun Pusaka Indonesia 2003 disusun piagam Indonesia Heritage Year 2003, we have composed this
untuk meneguhkan upaya pelestarian pusaka charter affirming efforts for heritage conservation in
Indonesia. Indonesia.

Kesepakatan Understanding

Kami bersepakat bahwa: We share the understanding that:


1. Pusaka Indonesia adalah pusaka alam, pusaka 1. The heritage of Indonesia is the legacy of nature,
budaya, dan pusaka saujana. Pusaka alam adalah culture, and saujana, the weave of the two. Natural
bentukan alam yang istimewa. Pusaka budaya heritage is the construct of nature. Manmade
adalah hasil cipta, rasa, karsa, dan karya yang heritage is the legacy of thought, emotion,
istimewa dari lebih 500 suku bangsa di Tanah Air intentions, and works that spring from over 500
Indonesia, secara sendiri-sendiri, sebagai kesatuan ethnic groups in Tanah Air Indonesia, singularly,
bangsa Indonesia, dan dalam interaksinya dengan and together as one nation, and from the interactions
budaya lain sepanjang sejarah keberadaannya. with other cultures throughout its length of history.
Pusaka saujana adalah gabungan pusaka alam dan Saujana heritage is the inextricable unity between
pusaka budaya dalam kesatuan ruang dan waktu; nature and manmade heritage in space and time.
2. Pusaka budaya mencakup pusaka berwujud dan 2. Cultural heritage includes both tangible and
pusaka tidak berwujud; intangible legacies;
3. Pusaka yang diterima dari generasi-generasi 3. Heritage, bequeathed from the generations that
sebelumnya sangat penting sebagai landasan dan precede us, is the a vital foundation and initial
modal awal bagi pembangunan masyarakat capital for the development of the Indonesian nation
Indonesia di masa depan, karena itu harus in the future, and for these reasons, must be
dilestarikan untuk diteruskan kepada generasi conserved and passed along to the next generation
berikutnya dalam keadaan baik, tidak berkurang in good condition, without loss of value, and if
nilainya, bahkan perlu ditingkatkan untuk possible with an enhanced value, to form heritage
membentuk pusaka masa datang; for the future.
4. Pelestarian adalah upaya pengelolaan pusaka 4. Heritage conservation is the management of heritage
melalui kegiatan penelitian, perencanaan, through research, planning, preservation,
perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan, maintenance, reuse, protection, and/or selected
pengawasan, dan/atau pengembangan secara development, to maintain sustainability, harmony,
selektif untuk menjaga kesinambungan, and the capacity to respond to the dynamics of the
keserasian, dan daya dukungnya dalam menjawab age to develop a better quality of life.
dinamika jaman untuk membangun kehidupan
bangsa yang lebih berkualitas.
Concern
Keprihatinan
We share concern that:
Kami prihatin bahwa:
1. Banyak pusaka Indonesia yang tak ternilai telah 1. Much irreplaceable Indonesian heritage is degraded,
tercemar, rusak, hancur, hilang, atau terancam damaged, destroyed, lost, or threatened through
kelestariannya akibat ketaktahuan, ketakpedulian, neglect, ignorance, incompetence, and
ketakmampuan, dan salah urus demi keuntungan mismanagement, for short-term gain, and by special
jangka pendek dan kepentingan kelompok interest groups;
tertentu; 2. Much irreplaceable Indonesian heritage is degraded,
3
2. Telah terjadi pendangkalan dan pemiskinan damaged, destroyed, lost, or threatened due to
budaya serta melemahnya daya cipta, prakarsa, neglect, ignorance, incompetence, and
dan rasa percaya diri yang sangat diperlukan mismanagement, for short-term gain, and by special
dalam menghadapi gejolak perkembangan dunia interest groups;
serta bertindak mandiri dalam menentukan masa 3. There have been trivialization and impoverishment
depan bangsa; of culture and the weakening of creativity, initiative,
3. Masih banyak ketidakadilan sosial, politik, and self-confidence urgently needed to face
ekonomi, alokasi sumber daya, dan kelangkaan turbulent global change as well as to independently
tatanan yang jelas. Keadaan ini tidak define the future of the nation;
menguntungkan bagi upaya-upaya pelestarian 4. There remain many social, political, economic, and
pusaka Indonesia; resource allocation imbalances and a lack of clear
4. Peluang-peluang dalam dinamika lokal, nasional, frameworks. This is not favorable for heritage
dan global kurang dikenali dan dimanfaatkan conservation efforts in Indonesia.
untuk melakukan transformasi sosial dan ekonomi 5. Opportunities within local, national, and global
demi kemajuan bangsa dan penguatan pelestarian dynamics are not well recognized and utilized for
pusaka Indonesia; social and economic transformations to enhance
5. Masyarakat tradisional, golongan minoritas, dan national development and heritage conservation in
kelompok tertentu terpinggirkan akibat kurangnya Indonesia;
pemahaman bersama tentang keragaman dan 6. Traditional ethnic groups, minorities, and certain
pentingnya merajut keragaman tersebut dalam communities are marginalized due to lack of
semangat gotong royong membangun kehidupan understanding and appreciation of diversity, and the
yang lebih baik. importance of weaving the diverse resources into
symbiotic interactions of brotherhood.
Agenda Tindakan
Action
Kami para pelaku dan pemerhati pelestarian
bertekad untuk bersama-sama dengan kemitraan yang We, the advocates and practitioners of Indonesian
sehat memperjuangkan pelestarian pusaka Indonesia heritage conservation, are determined to work hard
secara menyeluruh terpadu, sistematik dan together in healthy partnerships for a holistic, systematic,
berkesinambungan, melalui mekanisme dan proses and sustainable heritage conservation through fair,
yang adil, demokratik, serta harmonis didukung oleh democratic, and harmonious processes and mechanisms
landasan hukum yang jelas dan konsisten. supported by clear and consistent laws.
Kami mengajak semua pihak untuk: We appeal to all parties to:
1. Berperan aktif melakukan tindakan pelestarian 1. Take up an active role in heritage conservation
yang dapat berbentuk pengawetan, pemugaran, through preservation, restoration, reconstruction,
pembangunan kembali, revitalisasi, alih fungsi, revitalization, adaptive reuse, or selected
dan/atau pengembangan selektif; development.
2. Segera mengambil tindakan penyelamatan pusaka 2. Take immediate measures to save endangered
yang terancam kerusakan, kehancuran, dan heritage from damage, ruin and extinction;
kepunahan; 3. Improve the capacity, principles, processes, and
3. Mematangkan prinsip, proses, dan teknik techniques of conservation in systematic,
pelestarian secara sistematik dan komprehensif comprehensive ways appropriate to the Indonesian
yang sesuai dengan konteks Indonesia; context;
4. Meningkatkan kesadaran semua pihak 4. Raise the awareness of all parties (government,
(pemerintah, profesional, sektor swasta, dan professional, private sector, and community,
masyarakat termasuk generasi muda) tentang including youth) on the importance of heritage
pentingnya pelestarian melalui proses pendidikan conservation, through education (both formal and
(formal dan non-formal), pelatihan, kampanye non-formal), training, public campaign, and other
publik, dan tindakan-tindakan persuasif lainnya; pursuasive approaches;
5. Meningkatkan kapasitas kelembagaan, 5. Raise institutional capacity, develop management
mengembangkan sistem pengelolaan, serta systems, as well as role-sharing and responsibilty
membagi peran dan tanggung jawab secara adil that are fair and inclusive of all people, so that
yang melibatkan masyarakat agar upaya conservation efforts can be carried out effectively
pelestarian dapat dilakukan dengan efektif dan with synergy.
sinergis; 6. Expand networks of cooperation and develop
6. Memperluas jaringan kerjasama serta resources including means of funding to support
mengembangkan sumber daya termasuk heritage conservation.
membangun sistem pendanaan untuk mendukung 7. Reinforce legal oversight, control, and enforcement
4
upaya-upaya pelestarian; through the development of regulations, the legal
7. Menguatkan pengawasan, pengendalian, dan system, mechanisms that are clear, fair, consistent,
penegakan hukum melalui pengembangan and the strengthening of social control;
peraturan perundangan, sistem peradilan, 8. Understand and recognize the rights and potentials of
mekanisme yang jelas, adil, dan konsisten dengan marginalized people as well as to assist and re-
melibatkan masyarakat; empower the community in the conservation and
8. Mengenali dan menghargai hak dan potensi stewardship of their heritage for sustained
masyarakat yang terpinggirkan serta melakukan prosperity.
upaya pendampingan guna menguatkan kembali
keberdayaan mereka dalam melestarikan dan Close
memanfaatkan pusaka untuk kesejahteraan yang
berkelanjutan. This charter is the result of discussions amongst
heritage conservation organizations from various regions,
Penutup universities, bureaucrats, professionals in heritage
conservation, and representatives from the community at
Demikian piagam ini kami susun dengan large. The charter will be completed soon with a clear
mempertimbangkan berbagai pemikiran dari plan for realization.
organisasi pelestarian pusaka di berbagai daerah,
kalangan perguruan tinggi, pejabat pemerintah, We believe that heritage conservation in
profesional di bidang pelestarian pusaka, dan wakil- Indonesia will help to affirm the nation’s identity in the
wakil masyarakat umum. Piagam akan dilengkapi world’s very diverse and dynamic community, enhancing
kemudian dengan penjelasan untuk pelaksanaan. the quality of life, and to provide valuable contribution
to the world community. We pray that our Creator will
Kami yakin upaya pelestarian pusaka shower an abundance of strength, ability, and wisdom
Indonesia dapat membantu meneguhkan jati diri upon our nation and its leaders so we can achieve these
bangsa dalam masyarakat dunia yang sangat goals.
beranekaragam dan dinamik, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara luas, serta We, the signatories below, are of one accord on
memberikan sumbangsih bagi masyarakat dunia. the Indonesian Charter for Heritage Conservation and are
Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan determined to carry out together the Action Plan in the
kekuatan, kemampuan, dan kearifan kepada bangsa Indonesia Heritage Decade 2004-2013.
Indonesia serta pemimpinnya untuk dapat mencapai
tujuan tersebut. Indonesia Heritage Year 2003
Ciloto, 13 December 2003
Kami yang bertandatangan di bawah ini
menyepakati Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia dan
bertekad untuk bersama-sama melaksanakan Agenda
Tindakan dalam Dasa Warsa Pelestarian Pusaka
Indonesia 2004 – 2013.

Tonggak Tahun Pusaka Indonesia 2003


Ciloto, 13 Desember 2003

Untuk informasi selanjutnya silahkan hubungi:


Pusat Pelestarian Pusaka Arsitektur (Center for Heritage Conservation) Jurusan Arsitektur dan Perencanaan,
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika 2, Yogyakarta 55282, INDONESIA. Tel/Fax. 62 274 544910
E-mail: jppi@indonesiapusaka.org; chc-ugm@indonesiapusaka.org Web-site: www.indonesiapusaka.org

Anda mungkin juga menyukai