Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH APLIKASI TRANSKULTURAL

Dosen Pembimbing
Patima, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 5
Desy 70300118002
Hafifa Yahya 70300118016
Wania 70300118011
Khusnul Amalia Isman 70300118015
Andi Widya Pratiwi 70300118027
Nurhalizah 70300118033
Muhammad Alwi 70300118020

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA 2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga kami
pada akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul ‘MAKALAH APLIKASI
TRANSKULTURAL’ ini tepat pada waktunya.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang selalu
memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun
dengan baik. Semoga makalah yang telah kami susun ini turut memperkaya khazanah
serta bisa menambah pengetahuan dan pengalaman para pembaca.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna. Maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca
sekalian demi penyusunan makalah yang lebih baik lagi.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh,

Gowa, 14 November 2019

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................................3

PENDAHULUAN.........................................................................................................4

A. Latar Belakang................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...........................................................................................4

BAB II...........................................................................................................................6

PEMBAHASAN............................................................................................................6

A. Pengertian Transkultural Nursing...................................................................6

B. Tujuan Trankultural Nursing :........................................................................8

C. Karakteristik Budaya......................................................................................9

D. Aplikasi Transkultural......................................................................................10

E. Aplikasi Strategi Melakukan Tindakan Keperawatan dalam Prespektif


Transkultural Nursing..............................................................................................12

F. Aplikasi Keperawatan Dalam Keperawatan Transkultural..........................13

BAB III........................................................................................................................14

PENUTUP...................................................................................................................14

A. Kesimpulan...................................................................................................14

B. Saran.............................................................................................................14

REFERENSI................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman di era globalisasi saat ini, terjadi peningkatan
jumlah penduduk baik populasi maupun variasinya. keadaan ini memungkinkan
adanya multicultural atau variasi kultur pada setiap wilayah. Tuntutan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas pun semakin tinggi. Hal
ini menuntut setiap tenaga kesehatan professional termasuk perawat untuk
mengetahui dan bertindak setepat mungkin dengan prespektif global dan medis
bagaiamana merawat pasien dengan berbagai macam latar belakang kultur atau
budaya yang berbeda dari berbagai tempat di dunia dengan memperhatikan
namun tetap pada tujuan utama yaitu memberikan asuhan keperawatan yang
berkualitas. Penanganan pasien dengan latar belakang budaya disebut dengan
transcultural nursing.
Transcultural nursing adalah suatu daerah/wilayah keilmuan budaya pada pada
proses belajar dan praktek keperawatan yang fokusnya memandang perbedaan
dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit
didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini
digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau
keutuhan budaya kepada manusia.
Proses keperawatan transcultural di aplikasikan untuk mengurangi konflik
perbedaan budaya atau lintas budaya antara perawat sebagai professional dan
pasien.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu transkultural nusring?
2. Bagaimana tujuan transkultural nusrsing?
3. Bagaimana karakteristik budaya ?

4
4. Bagaimana aplikasi transkultural?
5. Bagaimana aplikasi strategi melakukan tindakan keperawatan dalam
prespektif transkultural nursing?
6. Bagaimana aplikasi keperawatan dalam keperawatan transkultural?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa itu transkultural nusring?
2. Untuk mengetahui tujuan transkultural nusrsing?
3. Untuk mengetahui karakteristik budaya ?
4. Untuk mengetahui aplikasi transkultural
5. Untuk mengetahui aplikasi strategi melakukan tindakan keperawatan
dalam prespektif transkultural nursing
6. Untuk mengetahui aplikasi keperawatan dalam keperawatan transkultural

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Transkultural Nursing


Transkultural artinya lintas budaya, sedangkan budaya adalah ciri khas
suatu kelompok yang membedakan antara kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain.

Transkultural nursing adalah ilmu dan kiat yang humanis, yang


difokuskan pada prilaku individu atau kelompok, serta proses untuk
mempertahankan atau meningkatkan prilaku sehat atau sakit secara fisik dan
psikokultural sesuai latar belakang budaya. [CITATION NsR18 \l 1057 ]

Transkultural nusring didefenisikan sebagai studi dan praktek yang


berfokus pada perawatan manusia (caring) yang memiliki perbedaan dan
persamaan budaya, keyakinan, nilai, dan pola hidup untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang kongruen ( sesuai) bermakna, dan bermanfaat bagi
kesehatan masyarakat. Transkultural nusrsig adalah fokus pada perbedaan
(keragaman) dan persamaan (comunalties) antar budaya dalam kaitannya
dengan perawatan humanistik, kesehatan, peenyakit, dan pola penyembuhan,
keyakinan, dan nilai-nilai. [CITATION NsR18 \l 1057 ]

Untuk memahami defenisi ini maka ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan dalam transkultural nursing. Pertama, keperawatan
transkultural adalah bidang ilmu yang sah dan formal dan membutuhkan
kajian, penegrahuan yang mendalam dan keterampilan agar dapat memberikan
layanan secara efektif pada individu atau kelompok dnegan berbagai latar
budaya, maka, untuk memberikan layanan keperawatan yang profesional
harus didukung dengan pengetahuan yang kuat dan terapeutik dimana layanan

6
yang diberikan harus sesuai dengan nilai-nilai budaya, kepercayaan, dan
harapan klien. Jika pengetahuan dan keterampilan profesional gagal
menyesuaikan nilai dan gaya hidup klien, maka dapat terjadi klien tidak
kooperatif, tidak patuh dan tidak puas dengan upaya keperawatan.
[CITATION NsR18 \l 1057 ]

Budaya yang berbeda umumnya cepat menunjukan tanda-tanda


konflik, ketidakpuasan, ketidak percyaan, ketidaksukaan, dan umumnya
ditunjukan ketidakpuasan ditunjukan kepada perawat yang tidak cakap
memberikan perawatan berbasis budaya. Keperawatan transkultural adalah
menantang tetapi kompleks dan membutuhkan perawat untuk belajar nila-
nilai, keyakinan, dan kehidupan budaya yang dimiliki oleh klien dan
kemudian mengidentifikasi cara menggabungkan pengetahuan keperawatan
untuk membantu klien dan keluarga. [CITATION NsR18 \l 1057 ]

Transkultural nusrsing merupakan bersalah dari disiplin ilmu


antropologi dan dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini
menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang
adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam masyarakat.
[ CITATION And18 \l 1057 ]

Teori ini menekankan betapa pentingnya pemahaman budaya pasien


dan keluarga ketika melakukan perawatan. Terkadang perawat dihadapkan
pada dilema antara tetap fokus menggunakan pendekatan konvensional dan
mengabaikan atau menolak konsep budaya pasien tentang penyakit. Perawat
yang sering memaksakan konsep konvensional dan mengabaikan paradigma
budaya pasien. Dengan teori ini, perawat diharapkan senantiasa mampu
berfikir luas dalam mengtasi permasalahan kesehatan pasien, baik dengan
pendekatan konvensional maupun modern.

Leininger beraggapan pentingnya memperhatikan keanekaragaman


budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan. Dalam

7
menangani pasien jangan pernah melakukan dikotomi anatara metode
konvensional dan tradisional, tetapi hendaknya mengguakan secara bijaksana
karena psien adalah manusia yang unik sehingga penanganan harus dilakukan
secara holistik guna mencegah terjadinya cultural schock.

Cultural shock akan dialami oleh klien ketika perawat tidak mampu
beradaptasi dnegan perbedaan nilai budaya dan keperacyaan. Hal ini
menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan dapat
menyebabkan disoreientasi. Aplikasi teori transkultural nursing dalam
pelayanan home care nursing pada pasien harus mempehatikan aspek budaya
yang diyakini pasien seperti :

a. Filosofi dan keyakinan pasien


b. Pandangan hidup pasien
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
e. Kekerabatan
f. Teknologi
g. Regulasi

B. Tujuan Trankultural Nursing :


Menurut [CITATION NsR18 \l 1057 ] ada 4 tujuan Transkultural Nursing
yaitu :
1. Membantu induvidu/keluarga dengan budaya yang berbeda-beda untuk
mampu memahami kebutuhannya terhadap asuhan keperawatan dan
kesehatan.
2. Membantu perawat dalam mengambil keputusan selama pemberian
asuhan keperawatan pada individu/keluarga melalui pengkajian gaya
hidup, keyakinan tentang kesehatan dan praktik kesehatan klien

8
3. Asuhan keperawatan yang relevan dengan budaya dan sensitif terhadap
kebutuhan klien akan menurunkan kemungkinan stres dan konflik karena
kesalahpahaman budaya.
4. Mempersiapkan generasi baru perawat yang berpengatahuan luas, sensitif,
kompeten, dan mampu merawat orang dengan latar kehidupan, nilai,
keyakinan yang berbeda secara bermakna, eksplisit, dan bermanfaat.

Tujuan penggunaan transkultural adalah mengembangkan sains dan


pohon keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik keperawataan pada
kebudayaan (kultur-culture) yang spesifik dan universal. Kebudayaan yang
spesifik adalah kebudayaan dengan nilai dan norma yang spesifik yang tidak
dimiliki oleh kelompok lain seperti pada suku Osing, Tengger, ataupun
Dayak. Sedangkan, kebudayaan yang universal adalah kebudayaan dengan
nilai dan norma yang diyakini dan dilakukan oleh hampir semua kebufayan
seperti budaya olahraga untuk mempertahankan kesehatan.[ CITATION
Fer10 \l 1057 ]

Negosisasi budaya adalah intervensi dan implementasi keperawatan


untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatannya. Perawat membantu klien agar dapat memilih
dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan status
kesehatan. Misalnya, jika klien yang sedang hamil mempunyai pantangan
untuk makajn makanan yang berbau amis seperti ikan, maka klien tersebut
dapat menggantikan ikan dengan sumber nabati yang lain.[ CITATION
Fer10 \l 1057 ]

Restrukturisasi budaya perlu dilakukan bila budaya yang dimiliki


merugikan status kesehatan klien. Perawat berupaya melakukan struktural
gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok seluruh
perencanaan dan implementasi keperawatan dirancang sesuai latar belakang
budaya sehingga budaya dipandang sebagai rencana yang lebih baik setiap

9
saat. Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan
sesuai dengan keyakinan yang dianut.[ CITATION Fer10 \l 1057 ]

C. Karakteristik Budaya
ada beberapa karakteristik budaya menurut [CITATION NsR18 \l 1057 ]
a. Budaya dapat dipelajari dan diajarkan
Budaya dapat ditransmisikan atau ditransfer dari satu kenerasi ke generasi
lain. Seseorang tidak dilahirkan dengan konsep budaya tetapi belajar
melalui sosialisasi
b. Budaya dibagikan
Shraing tentang budaya dapat melalui kelompok dengan bagian dari
identitas budayanya
c. Budaya bersifat sosial
Budaya berkembang dan dikomunikasikan oleh sekelompok orang
d. Budaya itu dinamis, adaptif dan selalu berubah adaptasi
Kemungkinan kelompok budaya menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan. Perubahan budaya terjadi secara perlahan-lahan dan sebagai
respons terhadap kebutuhan kelompok
e. Budaya menggambarkan cara seseorang mempersepsikan sesuatu,
bertingkah laku, dan menilai sesuatu yang ada disekitar mereka.
f. Budaya menentukan perilaku kesehatan seseorang
g. Untuk memberikan asuhan keperawatan yang tepat dan berkualitas pada
keluarga, perawat harus memahami budaya keluarga
h. Hati-hati dengan ethnocentrism dan tereotipe

D. Aplikasi Transkultural
a. Praktik tradisional

Menurut [CITATION Pot99 \l 1057 ] Banyak praktik tradisional


digunakan untuk mencegah dan mengatasi penyakit, praktik ini termasuk
penggunaan benda, bahasa, dan praktik keragaman, yang juga dikenal

10
sebagai folk-medicine (pengobatan rakyat). Tepatnya, pengobatan rakyat
yang berhubungan degan tipe praktik pengobtan lain dimasyarakat. Salah
satu contohny yaitu adanya popularitas tentang pengobatan alternatif dan
penggunaan ramuan homeopatik. Berikut ini adalah keragaman dari
pengobatan rakyat tradisional:

1) Pengobatan rakyat alamiah, adalah salah satu dari masyarakat


yang pertama menggubakan lingkungan alamiah dan
menggunakan herbal, tumbuhan, mineral dan subtansi hewan
untuk mencegah dan mengatasi penyakit.
2) Pengobatan rakyat mangisoreligius, menggunakan kata-kata
yang ramah, suci, dan tindakan suci untuk mencegah dan
menyembuhkan penyakit.
b. Ramuan tradisional

Penggunaan obat-obatan tradisional atau obat rakyat sekarang ini


treus meningkat, dan praktinya tampak diantara orang-orang dari semua
latar belakang etnik dan kultur. Ketika seseorang menggunakan obat-
obatan dari warisan budaya etnokultural mereka, maka penggunaan obat-
obatan ini disebut sebagia “ perawatan kesehatan tradisional”. Perawat
harus menentukan apakah klien menggunakan ramuan tradisional atau
alternatif. Hal ini penting jika klien tidak meminum oabat-obatan yang
diresepkan. Sering klai kandungan aktif dari ramuan tradisional tidak
diketahui. Jika klien menggunakannya, perawat harus mengetahui
kandungan aktifnya.[ CITATION Pot99 \l 1057 ]

c. Penyembuh (dukun)

Dukun dianggap mendaptkan anugrah penyembuhan dari Tuhan.


Pada banyak contoh seseorang dengan warisan budaya konsisten dapat
berkonsultasi terlebih dahulu dengan dukun sebelum ia berhubungan

11
dengan pemberi perawatan kesehatan modern. Terdapat banyak perbedaan
anatara dokter dengan dukun tradisional. [ CITATION Pot99 \l 1057 ]

12
E. Aplikasi Strategi Melakukan Tindakan Keperawatan dalam Prespektif
Transkultural Nursing

1. Menurut [ CITATION NsR18 \l 1057 ] Strategi Melakukan Tindakan


Keperawatan dalam Prespektif Transkultural Nursing, yaitu :
1) Strategi 1 : perlindungan/ mempertahankan budaya
Mempertahankakn budaya dilakukan bila budaya klien tidak bertentangan
dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan dibberikan
sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga
klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya,
misalnya: budaya oolah raga setiap hari.
2) Strategi 2 : mengakomodasi/negosiasi budaya
Intervnsi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk
mmebantu klien beradaptasi terhadap bdaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih
dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatakn
kesehatan, misalnya klien hamil mempunyai pantang makan yang berbau
amis, makan ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.
3) Startegi 3 : Mengubah/ megganti budaya klien
Restruksi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan
status kesehatan. Perawat berupaya merestruksikan gaya hidup klien yang
biasanya merokok mennjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang
dipilih basanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan
yang dianut.
2. Pendekatan dalam melakukan tindakan keperawatan pada transkultural
nusring.

13
Menurut [ CITATION NsR18 \l 1057 ] Untuk membina hubungan
terapeutik dengan klien yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda
dengan perawat, maka pendekatan komunikasi yang harus dilakukan adalah:

a. Meningkatkan kesadaran diri (self awareness)


b. Tidak menghakimi (nonjudgemetal approach)
c. Edukasi klien (client education)

F. Aplikasi Keperawatan Dalam Keperawatan Transkultural


Menurut [ CITATION NsR18 \l 1057 ]Rencana tindakan keperawatan
pada keperawatan transkultural terdiri dari:

1) Memeprtahankan budaya bila budaya yang diyakini menguntungkan dan


tidak bertentangan atau merugikan kesehatan klien
2) Negosiasi budaya bila budaya yang diyakini kurang menguntungkan
terhadap kesehatan klien
3) Rekontruski budaya bila budaya yang diyakini bertentangan dengan
kesehatan dan dapat merugikan kesehatan klien

Pendekatakan yang dilakukan ddalam melakukan tindakan


keperawatan adalah dengan meningkatkan kesadaran diri klien terhadap
masalaha kesehatan yang dialamiinya, tidak menghakimi klien karena budaya
yang diyakininya, dan memberikan edukasi kepada klien mengenai kesehatan
dan kaitan dengan budaya yang diyakininya.

Dalam melakukan tindakan keperawatan, perawat sebaiknya


melibatkan keluarga untuk meminimalkan kesalahpahaman terkait perbedaan
budaya, nilai-nilai yang terkandung dalam budaya yang dimiliki klien. Selain
itu, juga bertujuan untuk memadukan budaya keluarga dengan perawat dalam
upaya meningkatkan status kesehatan klien. Jika akulturasi budaya terjalin
dengan baik, maka dapat memudahkan perawat untuk membina hubungan

14
terapeutik dengan klien dan selanjutnya dapat memberikan kepuasan dan
kesembuhan klien.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Transkultural nursing adalah ilmu dan kiat yang humanis, yang
difokuskan pada prilaku individu atau kelompok, serta proses untuk
mempertahankan atau meningkatkan prilaku sehat atau sakit secara fisik dan
psikokultural sesuai latar belakang budaya. Transkultural nusring
didefenisikan sebagai studi dan praktek yang berfokus pada perawatan
manusia (caring) yang memiliki perbedaan dan persamaan budaya,
keyakinan, nilai, dan pola hidup untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
kongruen ( sesuai) bermakna, dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.
Transkultural nusrsig adalah fokus pada perbedaan (keragaman) dan
persamaan (comunalties) antar budaya dalam kaitannya dengan perawatan
humanistik, kesehatan, peenyakit, dan pola penyembuhan, keyakinan, dan
nilai-nilai.

Tujuan penggunaan transkultural adalah mengembangkan sains dan


pohon keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik keperawataan pada
kebudayaan (kultur-culture) yang spesifik dan universal

B. Saran
1) Kepada mahasiswa keperawatan hendaknya lebih memahami prinsip
keperawatan transkultural serta aplikasinya baik teori maupun pelaksanaan
di lapangan.
2) Pendekatan ilmu pengetahuan hendaknya mencakup pelayanan kepada
klien sehingga profesionalitas keperawatan tetap terjaga.
3) Penggunaan alat teknologi mendukung kinerja dan tidak mengurangi
pelayanan keperawatan transkultural.

16
17
REFERENSI

Ferry Efendi, d., 2010. KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS Teori Dan


Praktik Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Parellangi, A., 2018. Home Care Nursing Aplikasi Praktik Berbasis Evidence-Based.
s.l.:penerbit andi .

Potter, P., 1999. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. 4 ed. Jakarta: Buku
kedokteran EGC.

Rika Sarfika, d., 2018. BUKU AJAR KEPERAWATAN DASAR 2 KOMUNIKASI


TERAPEUTIK DALAM KEPERAWATAN. Padang: Andalas University Press.

18

Anda mungkin juga menyukai