5. Terdapat satu kasus kecelakaan tambang, dimana korban mendapatkan
P3K di klinik site dan ybs langsung kembali bekerja seperti semula. Menurut
anda, apakah kecelakaan tersebut harus dilaporkan ke pemerintah
(Pertambangan)? Jelaskan alasan anda.
Sesuai dengan Kep MPE No.555k tahun 1995 pasal 40, terdapat tiga kategori cidera
kecelakaan tambang – Cidera ringan, Cidera Berat dan Mati. Jika sipekerja setelah
terjadi kecelakaan dapat kembali bekerja di tempat kerja semula, maka kecelakaan tsb
tidak perlu dilaporkan ke pemerintah, tapi tetap harus diinvestigasi secara internal
perusahaan karena tidak memenuhi kriteria cidera ringan Kep MPE tahun 1995, yaitu
jika si korban tidak dapat kembali bekerja ketempat semula selama lebih dari satu
haridan kurang dari tiga minggu.
9. Jika diperusahaan anda ada 3 juru ledak yang keluar dan digantikan
dengan 3 juru ledak baru, apa yang harus anda lakukan (sesuai dengan ketentuan
Kepmen MPE No. 555k tahun 1995)?
Sesuai dengan pasal 75 Kep MPE No. 555k tahun 1995, Kartu Ijin Meledakan (KIM)
hanya berlaku untuk tambang yang tercantum dalam kartu tersebut dan nama juru ledak
harus didaftarkan dalam buku tambang. Apabila juru ledak sudah tidak bekerja
(ditambang tsb), maka KIM harus dikembalikan kepada KA
PIT melalui KTT selambat-lambatnya dalam jangka waktu satu bulan. Untuk Juru
Ledak yang baru masuk, KTT harus mengajukan mereka untuk diangkat oleh KAPIT
sebagai Juru Ledak diperusahaan tambang tsb.
10. Bagaimana menurut anda, jika dijalan tambang ada unit angkut yang
mengambil jalur jalan ke kanan saat melewati tikungan jalan?
Sesuai ketentuan perusahaan - dijalan tambang, setiap alat angkut tambang harus tetap
berada di jalur kiri untuk menghindari tabrakan dengan unit lain. Tetapi jika terdapat
kesepakatan dan kajian teknis terhadap keselamatan kerja pengangkutan, hal tersebut
dapat saja dilakukan atas persetujuan KTT - dan setiap orang (operator dan pengguna
jalan lainnya) tahu prosedur melewati tikungan dan disetiap tikungan dilengkapi dengan
rambu dan atau kaca pembesar.
Matriks;
Perhitungan:
EXPOSURE PROBABILITY CONSECQUENCE Score & Level
(E) (P) (C) Risk (E x P x C)
Continuously Almost Certain Catastrophic Extreme
10 1,0 20 >20
Frequency Likely Major High
6 0.6 10 >10
Occasionally Possible Moderate Moderate
3 0.3 5 3-10
Infrequently Unlikely Minor Low
2 0.1 2 <3
Rarely Rarely Insignificant
1 0.05 1
15. Sebutkan metoda penyusunan JSEA. Metoda apa yang paling baik untuk
digunakan? Mengapa?
Metoda penyusunan JSA ada 3: Metoda Diskusi, Metoda Observasi dan Metoda
Gabungan Observasi dan Diskusi. Yang paling baik digunakan dalam penyusunan JSA
adalah metoda Gabungan Diskusi dan Observasi, karena dengan metoda ini penyusunan
JSA lebih lengkap, kita dapat menganalisa pekerjaan dengan melihat langsung peralatan
yang akan digunakan, lokasi tempat kerja, lingkungan, dsb ~ kemudian dilakukan
diskusi untuk menentukan/penyusunan JSA yang lebih akurat
16. Sebagai pengawas Madya, apa saja peranan anda berkaitan JSEA?
Sebagai pengawas Madya peran kita adalah memastikan semua tugas-tugas kritis yang
ada di Departemen kita sudah terdaftar dalam Penilaian Resiko (Risk Assessment) dan
selanjutnya dilengkapi dengan membuat JSA. Memastikan JSEA telah
dijelaskan/disosialisasikan oleh pengawas kepada pekerja yang terlibat, sebelum
pekerjaan dilakukan. Ketika pekerjaan dilaksanakan, semua ketentuan yang tercantum
dalam JSEA telah dimonitor pengawas untuk dilaksanakan oleh pekerja sehingga tidak
terjadi kecelakaan.
17. Pengelolaan resiko dapat dilakukan dengan cara Terminate, Treat, Tolerate
dan Transfer. Cara mana yang paling baik untuk dilakukan dan mana yang
paling sering digunakan ditempat kerja? Jelaskan.
Cara yang paling baik adalah TERMINATE karena dengan cara ini resiko dari bahaya
tersebut bisa hilang sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil atau tidak
ada. Yang paling sering dilakukan ditempat kerja adalah cara TREAT karena dengan
cara ini kita berupaya untuk menurunkan tingkat resiko bahaya ketingkat yang lebih
rendah dengan cara/biaya yang reasonable
18. Bagaimana agar pemakaian Alat Pelindung Diri, APD ditempat kerja dapat
efektif?
1. Identifikasi bahaya dan APD yang sesuai
2. Sosisalisasi aturan penggunaan dan perawatan APD
3. Implementasi dan monitoring pemakaian APD
4. Tindakan perbaikan (berkelanjutan)
19. Bagaimana agar Sub Kontraktor anda mau mematuhi peraturan safety
yang ada ditempat kerja anda?
Pada saat pengajuan kontrak kerja, sub kontraktor harus melampirkan Safety
Management Plan yang memuat/mencantumkan aspek-aspek pelaksanaan K3 yang
wajib dilaksanakan oleh Sub Kontraktor disertai dengan sanksi (penalty) yang diberikan
jika hal tersebut tidak dilaksanakan. Ketika sub kontraktor tsb telah menjalankan
aktivitasnya, harus dilakukan monitoring terhadap pelaksanaan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak kerja (lengkap dengan penalty/sanksi tegas jika terjadi
pelanggaran aturan K3-sesuai kontrak). Sub kontraktor juga harus dibina, dilibatkan
dalam program keselamatan kerja seperti mengajak pekerja mereka untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan K3 yang diselenggarakan oleh perusahaan; melibatkan sub
kontraktor dalam kegiatan komite keselamatan kerja; dll.
20. Sebutkan dan jelaskan 3 cara bahan kimia berbahaya dapat masuk ke
dalam tubuh pekerja!
1. Lewat saluran pernafasan; seperti terhirup gas H2S
2. Lewat saluran pencernaan; seperti terminum tiner
3. Lewat kontak kulit; seperti terpercik/terkena H2SO4
22. Fasilitas apa saja yang harus tersedia di ruang Emergency Management
Team, EMT atau Crisis Room?
1. Peta, Foto, Sketsa Lokasi Kerja
2. Papan Tulis/White board + ATK
3. Jam dinding
4. Alat komunikasi (telpon, Fax, Email, HT, SSB)
5. Prosedur tertulis Manajemen Krisis
6. Nama & Call Number personil ERT, EMT dan CMT
23. Sebutkan komposisi pejabat Crisis Management Team, CMT dari suatu
perusahaan !
1. CMT Leader: Manager
2. Public Affair Advisor
3. Human Resource & Community Affair Advisor
4. Investor Relation Advisor
5. Corporate Affair Advisor
6. Information Coordinator
24. Sebutkan komposisi pejabat Emergency Response Team, ERT dari suatu
perusahaan!
1. ERT Leader
2. Personil Emergency
3. Paramedis dan atau Dokter Perusahaan
4. Security and Fire Brigade
25. Sebutkan contoh-contoh confines space (ruang terbatas) yang ada ditempat
kerja anda. Apa saja yang harus dilakukan jika akan masuk/bekerja di confine
space.
Contoh Confine Space: Tanki Solar/BBM, Oil Treatment, Compartment engine,
Parit/Galian dengan kedalaman lebih dari 1.5 meter, dll
Prosedur bekerja bekerja di ruang terbatas – Confine Space (kategori 1 – 3)
1. Pembuatan work permit – Responsible Person, Authority Person, Standby Person
2. Pengukuran pencemaran udara di dalam ruang terbatas
3. Pembuatan ventilasi (jika memungkinkan)
4. Kesiapsiagaan emergency-rescue team
28. Sebutkan dan jelaskan, bagaimana agar pertemuan Safety kelompok kerja dapat berjalan
efektif?
1. Persiapan
2. Presentasi
3. Visualisasi
4. Partisipasi
5. Evaluasi
29. Hal apa yang menurut anda paling penting dalam pertemuan safety
kelompok kerja? Mengapa?
Yang paling penting adalah tindak lanjut hasil pertemuan K3 tsb, karena jika tidak ada
tindak lanjutnya segala hal yang dibahas/dibicarakan dalam pertemuan K3 tsb menjadi
sia-sia; karyawan akan kehilangan motivasi untuk memberikan masukan atau ikut dalam
pertemuan kelompok tsb
30. Apa yang dimaksud dengan pembentukan komite keselamatan kerja secara
berjenjang dalam Kep. MPE No. 555k tahun 1995? Jelaskan.
Pada setiap jenjang jabatan yang ada di perusahaan dibentuk komite K3, sehingga jika
pada jenjang yang rendah permasalahan K3 tidak terpecahkan dapat dibahas pada
jenjang yang lebih tinggi.
31. Jelaskan tentang teori domino kecelakaan dan bagaimana peran anda
sebagai pengawas operasional madya?
Kronologis terjadinya kecelakaan, sama seperti jatuhnya kartu domino yang didirikan;
penyebab-penyebab kecelakaan diibaratkan seperti kartu domino yang didirikan, mulai
dari kartu Manajemen problem, kartu Penyebab dasar, kartu Penyebab langsung, kartu
Kecelakaan dan kartu Kerugian (kartu domino terakhir). Jika kita ingin mencegah dua
kartu terakhir jatuh (Kartu Kecelakaan & Kerugian), maka kita harus melakukan
pengelolaan yang baik terhadap tiga kartu dibelakang (Kartu Penyebab Langsung,
Penyebab Dasar & Manajemen Problem). Sebagai POM, kita harus membuat dan
menjalankan program & standar K3 yang telah ditetapkan perusahaan dan
menjalankannya dengan penuh tanggungjawab.
35. Sebutkan 3 jenis pekerjaan yang perlu mendapatkan ijin kerja khusus
(work Permit)!
1. Bekerja di ruang terbatas (Confine Space)
2. Bekerja berhubungan dengan panas (Hot Work)
3. Bekerja melakukan penggalian dan pembuatan parit (Excavating & Trenching)
4. Bekerja dengan listrik tegangan tinggi (High Voltage)
37. Sebutkan jabatan apa saja yang harus dilaporkan dan dicatat dalam buku
tambang?
Kepala Teknik Tambang, Petugas Gudang Bahan Peledak, Juru Ledak, Pengawas
Operasional, Ahli Listrik, Kepala Tambang Bawah Tanah, Petugas Ventilasi Tambang
Bawah Tanah, Petugas pemeriksa gas Methan (tambang bawah tanah), Kepala Kapal
Keruk, Kepala Gilir Kerja Pengoperasian Kapal Keruk, Ahli Mesin Pesawat Angkat &
Tekel
38. Jelaskan syarat-syarat penimbunan Bahan Bakar Cair (BBC) berdasarkan
Keputusan MPE No. 555k tahun 1995!
• Harus tersedia: Tanda Larangan, Lampu Penerangan, APAR, Penangkal Petir
• Harus ada tanggul pengaman yang terbuat dari beton atau timbunan tanah dan tingginya
harus dapat menampung: 1 tangki (kap.maks) + 20 cm dan kumpulan tangki ½ + 20 cm
• Panel listrik, lampu penerangan dan pompa ditempatkan diluar pagar pengaman
39. Sebutkan hak dan kewajiban pekerja tambang berdasarkan Kep. MPE No.
555k tahun 1995!
Kewajiban (psl. 32) :
• Mematuhi peraturan K3 & Kerja sesuai SOP
• Melaporkan penyimpangan pekerjaan kepada pengawas
• Memakai dan merawat APD
• Memberikan keterangan yang benar kepada PIT atau KTT
• Memperhatikan dan menjaga Keselamatan Kerja diri sendiri dan orang lain
• Segera mengambil tindakan atau melaporkan apabila ada kondisi berbahaya yang tidak
bisa diatasinya
Hak :
• Menyatakan keberatan kerja apabila syarat K3 tidak dipenuhi (psl. 32)
• Pemeriksaan Kesehatan berkala (ps. 27)
• Mendapatkan Diklat (ps. 28-30)
40. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi jika akan dilakukan peledakan
tidur?
Peledakan Tidur (Sleeping Blasting) dapat dilakukan dengan ketentuan:
- Tidak boleh menggunakan detonator di dalam lubang ledak dan
- Dilakukan pengamanan daerah peledakan tidur
- Apabila dalam peledakan tidur digunakan detonator didalam lubang ledak, maka harus
mendapatkan persetujuan KAPIT
41. Jika terjadi situasi darurat (emergency) disuatu area, jelaskan siapa yang
bertindak sebagai On Scene Command (OSC); Apa yang harus dilakukan oleh
OSC tsb?
· Yang bertindak sebagai OSC adalah petugas/orang yang memiliki jabatan tertinggi
disuatu lokasi/tempat kerja.
· OSC harus melaksanakan prosedur tanggap darurat, seperti: Jangan Panik, Lakukan
penilaian resiko keadaan darurat (jangan jadi korban berikutnya!), Segera lakukan
pengendalian (jika mampu) dan Informasikan ke team rescue jika tidak dapat mengatasi
dengan menyebutkan: Jenis insiden, lokasi, jumlah dan kondisi korban, bantuan yang
diperlukan. Secara terus menerus menjaga kontak komunikasi dengan team rescue.
43. Jika terjadi suatu kecelakaan di area anda, apa yang harus anda lakukan?
Laksanakan prosedur tanggap darurat, seperti: Jangan Panik, Lakukan penilaian resiko
keadaan darurat (jangan jadi korban berikutnya!), Segera lakukan pengendalian (jika
mampu) dan Informasikan ke OSC jika tidak dapat mengatasi dengan menyebutkan:
Jenis insiden, lokasi, jumlah dan kondisi korban, bantuan yang diperlukan. Secara terus
menerus menjaga kontak komunikasi dengan OSC
47. Berdasarkan Kep MPE No. 555k tahun 1995, KTT harus menyampaikan 2
tipe statistik kecelakaan (FR dan SR). Jelaskan rumus untuk menghitung FR dan
SR tsb dan apa saja keuntungan dan kerugiannya?
· Keunt
ungan FR; dengan FR kita dapat mengetahui jumlah kasus kecelakaan yang ada
ditempat kerja sehingga kita dapat mengantisipasi kasus kecelakaan serupa agar tidak
terulang (teori rasio insiden). Kerugian FR, tidak bisa diketahui akibat atau tingkat
keparahan suatu kasus kecelakaan
· Keuntungan SR; dengan SR kita dapat mengetahui tingkat akibat /keparahan suatu
kasus kecelakaan dan dapat langsung dikaitkan dengan biaya kecelakaan yang
dikeluarkan perusahaan (teori ice berg - biaya kecelakaan). Kekurangannya jumlah
kasus tidak diketahui , termasuk kejadian yang hampir celaka sehingga upaya
pencegahan atau kewaspadaan safety kurang baik...
48. Sebagai pengawas operasional apa yang harus anda lakukan dengan Alat
Pelindung Diri untuk mencegah terjadinya kecelakaan?
· Identifikasi bahaya dan APD yang sesuai
· Sosisalisasi aturan penggunaan dan perawatan APD
· Implementasi dan monitoring pemakaian APD
· Tindakan perbaikan (berkelanjutan)
52. Karena beberapa alasan, pada sebagian jalan tambang KTT menentukan;
unti harus mengambil jalur kanan saat ditikungan. Sebelum keputusan ini
diterapkan, jelaskan apa yang harus dilakukan manajemen untuk mencegah
terjadinya kecelakaan.
Melakukan kajian teknis ulang terhadap aturan tsb, Mensosialisasikan prosedur /
peraturan saat melintas tikungan tsb; pelengkapan rambu-rambu jalan (termasuk
pemasangan cermin cembung disetiap tikungan);
53. Promosi K3 adalah salah satu elemen dari pengelolaan K3. Jelaskan apa
yang anda ketahui ttg Promosi K3 tsb.
· Promosi K3 adalah salah satu program K3 yang mengingatkan pekerja tentang aspek-
aspek yang harus dilakukan untk menciptakan tempat kerja yang aman, bebas dari
kecelakaan. Contohnya: Baner, Slogan K3, Rambu-rambu K3, Buletin Safety, Program
reward & punishment
Matriks;
Perhitungan:
EXPOSURE PROBABILITY CONSECQUENCE Score & Level
(E) (P) (C) Risk (E x P x C)
Continuously Almost Certain Catastrophic Extreme
10 1,0 20 >20
Frequency Likely Major High
6 0.6 10 >10
Occasionally Possible Moderate Moderate
3 0.3 5 3-10
Infrequently Unlikely Minor Low
2 0.1 2 <3
Rarely Rarely Insignificant
1 0.05 1
55. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang hirarki pengendalian bahaya
Hirarki Pengendalian bahaya adalah urutan/tahapan yang logis dalam kita melakukan
pengendalian bahaya, mulai dari Engineering, Administrative, Work Practice dan PPE.
Dalam pengendalian bahaya kita harus lakukan pengendalian engineering terlebih
dahulu jika tidak bisa dilakukan maka kita gunakan langkah hirarki kontrol yang ada
dibawahnya. Pengendalian bahaya akan lebih efektif jika kita gunakan secara kombinasi
56. Dalam proses investigasi kecelakaan terdapat istilah 4P; salah satu P adalah
People (saksi langsung dan saksi tak langsung). Bagaimana cara anda melakukan
wawancara kepada para saksi untuk mendapatkan fakta/informasi kecelakaan?
· Lakukan wawancara sesegera mungkin, tentukan siapa yang akan diwawancarai dan
siapa yang mewawancarai serta atur tempat wawancara senyaman mungkin.
· Wawancarai setiap saksi secara terpisah,
· Yakinkan saksi bahwa wawancara ini adalah suatu proses untuk medapatkan fakta &
informasi kecelakaan saja agar rekomendasi yang diberikan tepat sehingga kecelakaan
serupa tidak akan terulang.
· Jelaskan proses wawancara spt, semua keterangan akan anda catat dan saksi dapat
membaca ulang keterangan tsb, saksi harus menandatangani surat pernyataan saksi
diakhir wawancara.
· Pastikan orang yang diwawancarai dalam keadaan tenang, berikan pertanyaan logis
dan jangan memotong/memutus keterangan saat saksi sedang memberikan keterangan
(rangkum setiap jawaban, dan tanyakan ulang untuk memastikan kebenaran setiap
maksud/pernyataan saksi)
· Akhiri dengan ucapan terimakasih dan beritahu mereka bagaimana untuk
menghubungi anda jika mereka mengingat informasi lainnya atau mempunyai
pertanyaan
57. Pada kegiatan pengangkutan Ore pada suatu proyek tambang. Sebutkan 3
potensi kecelakaan yang terdapat pada kegiatan tsb dan bagaimana cara anda
sebagai pengawas madya mengendalikannya?
· Tabrakan Unit karena overspeed – Lakukan perbaikan terhadap proses recruitment
driver, Lakukan program training pengoperasian unit yang aman bagi semua driver, Buat
dan sosialisasikan aturan dan sangsi thd pelanggaran aturan kecepatan, Lengkapi rambu-
rambu jalan, Lakukan monitoring laju kecepatan unit yang melintas dengan speedgun,
dsb
· Unit masuk jurang karena tidak ada safety berm – Identifikasi lokasi jalan yang perlu
dibuatkan safety berm, Lakukan pengawasan pada saat pembuatan safety berm agar
tingginya sesuai dengan unit yang akan melintasi jalan tsb, Pre-start cek unit harus
dilakukan oleh pada operator / driver, Pastikan tidak ada operator/driver yang kurang
tidur/mengantuk;jika ada segera diganti.
· Unit terbalik karena beban muatan tidak seimbang/berlebih – Buat standar beban
muatan yang aman dan lakukan monitoring pelaksanaannya, Perbaikan terhadap kondisi
jalan angkut (% tanjakan atau turunan, radius tikungan, graveling permukaan jalan,dsb),
Pastikan para driver kompeten dalam pengoperasian unit
58. Sebutkan 3 potensi kecelakaan yang ada di workshop dan bagaimana anda
sebagai pengawas madya untuk mengendalikannya?
1. Terpukul tools karena salah pengoperasian – Pastikan supervisor telah menjelaskan
kepada bawahannya tentang prosedur penggunaan alat yang aman, Periksa secara
berkala kelayakan tools (selalu gunakan tools standart)
2. Mata Terpercik air accu – Pastikan MSDS air accu tersedia dilokasi kerja; Sebelum
melakukan pekerjaan, pastikan supervisor telah menjelaskan cara penanganan bahan
yang aman dilengkapi dengan cara penggunaan PPE yang standart
3. Terjatuh/Terpleset/Tersandung karena lokasi kerja yang licin/berantakan – Lakukan
program housekeeping, Ingatkan supervisor dan pekerja akan pentingnya program
housekeeping pada saat toolbox/safetytalk, Lakukan program penilaian tempat kerja
bersih (berikan reward atau punishment)
60. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555k
tahun 1995 dalam pasal 47, mengatur tentang statistik kecelakaan tambang. Coba
anda tuliskan rumus perhitungan FR dan SR. Sebutkan keuntungan serta
kerugian FR dan SR tsb.
· Keunt
ungan FR; dengan FR kita dapat mengetahui jumlah kasus kecelakaan yang ada
ditempat kerja sehingga kita dapat mengantisipasi kasus kecelakaan serupa agar tidak
terulang (teori rasio insiden). Kerugian FR, tidak bisa diketahui akibat atau tingkat
keparahan suatu kasus kecelakaan
· Keuntungan SR; dengan SR kita dapat mengetahui tingkat akibat /keparahan suatu
kasus kecelakaan dan dapat langsung dikaitkan dengan biaya kecelakaan yang
dikeluarkan perusahaan (teori ice berg - biaya kecelakaan). Kekurangannya jumlah
kasus tidak diketahui , termasuk kejadian yang hampir celaka sehingga upaya
pencegahan atau kewaspadaan safety kurang baik...
61. Sebutkan 5 contoh yang termasuk kejadian berbahaya, dimana KTT harus
sesegera mungkin melaporkannya kepada KAPIT.
· Tabung bertekanan meledak
· Mesin pengangkat roboh/terbalik sewaktu mengangkat beban
· Roboh gedung atau bangunan
· Kebocoran bahan berbahaya (1 ton atau lebih)
· Peledakan dini atau meledaknya bahan peledak yang tidak disengaja
62. Sebagai pengawas Madya, hal apa yang harus anda lakukan sebelum
menandatangani work permit (silahkan anda tentukan sendiri jenis
perkerjaannya).
Contoh bekerja diruang terbatas (Confined Space); Sebagai pengawas Madya, kita harus
memastikan semua prosedur bekerja di ruang terbatas telah dilaksanakan oleh para
supervisor & crewnya (cek: responsible person, authority person, standby person, team
rescue, pengukuran atmosfer ruang terbatas, isolasi, ventilasi, dsb)
63. Apa yang dimaksud dengan faktor personal dan faktor pekerjaan dari
suatu kasus kecelakaan (teori domino insiden). Berikan masing-masing 3 contoh
Faktor Personal dan Faktor Pekerjaan tsb
Faktor Personal: Faktor perorangan yang mengakibatkan penyebab langsung kecelakaan,
dimana faktor ini ada karena lemahnya sistem kontrol manajemen
Faktor Pekerjaan: Faktor yang berhubungan dengan pengaturan pekerjaan yang
mengakibatkan penyebab langsung kecelakaan, dimana faktor ini ada karena lemahnya
sistem kontrol manajemen
Contoh;
· Faktor Personal/Perorangan: Kemampuan fisik terbatas, kemampuan mental terbatas,
kurang pengetahuan, kurang terampil, motivasi tidak tepat
· Faktor Pekerjaan : Tidak memadainya pengawasan, Penyalahgunaan wewenang,
Tidak memadainya peralatan dan perkakas kerja, pembelian tidak memadai, Standar
kerja tidak memadai
65. Bagaimana cara penanganan Bahan Berbahaya (B2) yang ada ditempat
kerja anda?
· Bahan berbahaya harus dilengkapi dengan Material Safety Data Sheet (MSDS)
· Setiap pekerja yang menangani bahan berbahaya tsb harus dipastikan sudah membaca,
paham/mengerti dan menjalankan semua informasi yang tertulis dalam MSDS tsb (spt;
sifat/karakteristik bahan, cara pengangkutan, penyimpanan, penanganan termasuk APD
yang harus digunakan, firstaid jika terjadi kecelakaan, dsb)
66. Bagaimana peran anda sebagai pengawas Madya, agar SOP atau peraturan
safety ditempat kerja dapat dipatuhi?
· Buat peraturan dengan jelas, simple dan tidak berlebihan secara operasional praktis
dan mudah dijelaskan dan dilaksanakan
· Aturan yang dibuat, pastikan memang benar-benar dibutuhkan (say what they mean
and mean what they say),
· Lakukan sosialisasi kepada semua pihak terkait, sebelum aturan tersebut dijalankan
· Lakukan monitoring pelaksanaan aturan, dilengkapi dengan reward dan punishment-
nya
· Buat tindakan perbaikan agar peraturan tsb selalu up-to date
67. Siapa yang menjabat OSC (On Scene Commander) dan apa yang harus
dilakukan jika terjadi keadaan darurat?
· OSC dijabat oleh petugas/orang yang memiliki jabatan tertinggi disuatu lokasi/tempat
kerja.
· Prosedur jika terjadi keadaan darurat: Jangan Panik, Lakukan penilaian resiko
keadaan darurat (jangan jadi korban berikutnya!), Segera lakukan pengendalian (jika
mampu) dan Informasikan ke team rescue jika tidak dapat mengatasi dengan
menyebutkan: Jenis insiden, lokasi, jumlah dan kondisi korban, bantuan yang
diperlukan. Secara terus menerus menjaga kontak bicara dengan team rescue.
68. Sebutkan 3 contoh program Safety Promotion yang ada ditempat kerja
anda
· Penyuluhan K3 / Safetyday program
· Safety Focus
· Baner, Slogan K3,
· Rambu-rambu K3
· Buletin Safety
· Program reward & punishment
71. UU No.1 tahun 1970 yang mengatur keselamatan kerja dibuat oleh Departemen
Tenaga Kerja. Mengapa Departemen Pertambangan melakukan pengawasan K3
pada kegiatan pertambangan?
UU No.1 tahun 1970 mengatur keselamatan kerja secara umum, termasuk bidang
pertambangan. Karena usaha pertambangan memiliki sifat dan karakteristik khusus dan
bahaya atau kecelakaannya begitu besar maka perlu pengawasan yang lebih efisien dan
efektif. Untuk itu pemerintah mengeluarkan PP No.19 Tahun 1973, tentang pengaturan
keselamatan kerja di bidang pertambangan dimana, yang berwenang untuk melakukan
pengawasan K3 di pertambangan adalah Menteri Pertambangan dan Energi
Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) à Sek Jen, Ir Jen, Dir. Jen Minyak
dan Gas Bumi (dimasukkan ke Dir Jen GSDM), Dir Jen Listrik dan Pemanfaatan Energi,
Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM, Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM
dan Dir. Jen. Geologi dan Sumber Daya Mineral (GSDM)à Direktur2 (Panas Bumi,
Batubara, Pertambangan Umum), dll.
Kinerja safety dapat juga diukur dengan perhitungan Safe Man Hours, Nilai Pencapaian
Safety Audit, Statistik Recordable Injury, dsb
74. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Bahaya, Resiko, Kecelakaan (Accident) dan
Kejadian (Incident)
Fasilitas penimbunan Bahan Bakar Cair, Gudang Bahan Peledak, Sistem angkutan darat,
angkutan air, angkutan udara, Permuka kerja tambang permukaan pada bagian atas
daerah kgt tambang bawah tanah, Perubahan konstruksi alat pemindah tanah,
Operasional kapal keruk, Perubahan konstruksi kapal keruk, Alat angkut dlm sumuran,
Derek pengangkut orang, Ban berjalan pengangkutan orang, Fasilitas kelistrikan
tegangan tinggi.
Kronologis terjadinya kecelakaan, sama seperti jatuhnya kartu domino yang didirikan;
penyebab-penyebab kecelakaan diibaratkan seperti kartu domino yang didirikan, mulai
dari kartu Manajemen problem, kartu Penyebab dasar, kartu Penyebab langsung, kartu
Kecelakaan dan kartu Kerugian (kartu domino terakhir). Jika kita ingin mencegah dua
kartu terakhir jatuh (Kartu Kecelakaan & Kerugian), maka kita harus melakukan
pengelolaan yang baik terhadap tiga kartu dibelakang (Kartu Penyebab Langsung,
Penyebab Dasar & Manajemen Problem).
78. Berdasarkan Kep. MPE No. 555k tahun 1995, jika terjadi kecelakaan maka lokasi
kejadian tidak boleh dirubah, kecuali untuk beberapa kasus. Coba anda jelaskan
hal tsb dan hal apa yang harus anda lakukan sebelum melakukan perubahan?
Sesuai pasal 46 Kep. MPE No.555k tahun 1995; KTT tidak boleh mengubah keadaan
tempat dan atau kondisi perbaikan peralatan akibat kecelakaan atau kejadian berbahaya,
kecuali untuk memberikan pertolongan dan bila dianggap perlu untuk kepentingan
kelangsungan pekerjaan; hanya dapat diubah setelah disetujui oleh KAPIT.
Sebelum melakukan perubahan sedapat mungkin harus terlebih dahulu mengumpulkan
semua data dan informasi yang berkaitan dengan kecelakaan tsb, seperti pengambilan
photo dan pembuatan sketsa lokasi kecelakaan.
Penyediakan ruang ganti pakaian dan tempat membersihkan badan yang selalu
dijaga kebersihannya
Penyediaan air bersih dan air minum yang mencukupi dan memenuhi persyaratan
kesehatan;
Penyediaan jamban yang dibuat sedemikian rupa sehingga memenuhi
persyaratan kesehatan
Pengelolaan dan Pemantauan resiko kesehatan pekerja tambang dalam
hubungannya dengan resiko kesehatan akibat pencemaran udara, zat padat & zat kimia
berbahaya, kebisingan, getaran dan penerangan tempat kerja ~ KTT wajib menjamin
dilakukannya pengukuran atau pemantauan tsb
82. Tipe-tipe pekerjaan apa saja yang perlu persetujuan sebelum dilaksanakan dan
siapa yang harus menyetujuinya?
Setiap pekerjaan yang memiliki tingkat bahaya/resiko yang sangat tinggi untuk
terjadinya kasus fatality, seperti Bekerja diruang terbatas (Confined Space), Bekerja
dengan listrik tegangan tinggi (High Voltage), Melakukan penggalian dan pembuatan
parit (Excavating & Trenching), Pengelasan (Hot Work).
Yang menyetujui adalah petugas-petugas khusus sebagai delegasi/perwakilan dari KTT.
Bahan berbahaya harus dilengkapi dengan Material Safety Data Sheet (MSDS)
Setiap pekerja yang menangani bahan berbahaya tsb harus dipastikan sudah
membaca, paham/mengerti dan menjalankan semua informasi yang tertulis dalam
MSDS tsb (spt; sifat/karakteristik bahan, cara pengangkutan, penyimpanan, penanganan
termasuk APD yang harus digunakan, firstaid jika terjadi kecelakaan, dsb)
84. Sebagai seorang KTT, peraturan safety apa saja yang akan anda buat/terbitkan