Anda di halaman 1dari 25

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN :

1. Jelaskan perbedaan tanggungjawab antara Pengawas Operasional dan


Pengawas Teknis Tambang!

Tanggung jawab pengawas operasional dititik beratkan terhadap orang/pekerja


(bawahan atau orang yang ditugaskan kepadanya) sedang pengawas teknis
bertanggungjawab terhadap alat, listrik dan permesinan.
Sesuai dengan Pasal 12 dan 13 Kep. MPE No. 555k tahun 1995:
Pengawas Operasional wajib:
a.    Bertanggungjawab kepada KTT untuk keselamatan semua pekerja tambang yang
menjadi bawahannya
b.    Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian
c.    Bertanggungjawab atas keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan dari semua orang
yang ditugaskan kepadanya
d.    Membuat dan menandatangani laporan-laporan pemeriksaan, inspeksi dan pengujian
Pengawas Teknis Wajib:
a.    Bertanggungjawab kepada KTT untuk keselamatan pemasangan dan pekerjaan serta
pemeliharaan yang benar dari semua peralatan yang menjadi tugasnya
b.    Mengawasi dan memeriksa semua permesinan dan kelistrikan dalam ruang lingkup
yang menjadi tanggungjawabnya
c.     Menjamin bahwa selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan dan pengujian dari
pekerjaan permesinan dan kelistrikan serta peralatan
d.    Membuat dan menandatangani laporan dari penyelidikan, pemeriksaan dan pengujian
e.    Melaksanakan penyelidikan dan pengujian pada semua permesinan dan peralatan
sebelum digunakan, setelah dipasang, dipasang kembali atau diperbaiki
f.      Merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan yang telah
direncanakan serta semua perbaikan permesinan tambang, pengangkutan, pembuat jalan
dan semua mesin-mesin lainnya yang dipergunakan

2. Salah satu kriteria kecelakaan tambang adalah ‘kecelakaan benar-benar


terjadi’ Coba anda jelaskan maksudnya!
                Terjadinya Kecelakaan tsb benar-benar merupakan kecelakaan murni, tidak
ada unsur kesengajaan; kriminalitas atau bunuh diri

3. Apa perbedaan antara kecelakaan tambang dengan kecelakaan


kerja? Jelaskan!
               Kecelakaan tambang harus memenuhi kelima kriteria kecelakaan tambang sesuai dengan
pasal 39 Kep. MPE No. 555k tahun 1995. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi maka
bukan termasuk kecelakaan tambang tapi dikatagorikan sebagai kecelakaan kerja.  Jadi
kalau kecelakaan tambang sudah pasti kecelakaan kerja, tapi kecelakaan kerja belum
tentu termasuk kecelakaan tambang.
4. Kategori cidera kecelakaan tambang yang bagaimana, yang harus sesegera
dilaporkan oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) kepada Kepala Pelaksana
Inspeksi Tambang (KAPIT)?

Kecelakaan berakibat cidera Berat atau Mati (Berdasarkan Kep. MPE No. 555k


tahun 1995 pasal 41 ayat (3))

             
5. Terdapat satu kasus kecelakaan tambang, dimana korban mendapatkan
P3K di klinik site dan ybs langsung kembali bekerja seperti semula.  Menurut
anda, apakah kecelakaan tersebut harus dilaporkan ke pemerintah
(Pertambangan)? Jelaskan alasan anda.
Sesuai dengan Kep MPE No.555k tahun 1995 pasal 40, terdapat tiga kategori cidera
kecelakaan tambang – Cidera ringan, Cidera Berat dan Mati.  Jika sipekerja setelah
terjadi kecelakaan dapat kembali bekerja di tempat  kerja semula, maka kecelakaan tsb
tidak perlu dilaporkan ke pemerintah, tapi tetap harus diinvestigasi secara internal
perusahaan karena tidak memenuhi kriteria cidera ringan Kep MPE tahun 1995, yaitu
jika si korban tidak dapat kembali bekerja ketempat semula selama lebih dari satu
haridan kurang dari tiga minggu.

6. Suatu ketika ada seorang karyawan yang mengalami kecelakaan dimana


sendi tangannya terlepas. Karyawan tersebut tanpa melapor ke atasannya,
langsung pergi ke ‘tukang pijat’ untuk menyembuhkannya.  Keesokan harinya ybs
dapat kembali bekerja dengan normal. Apa tindakan anda sebagai seorang
pengawas Madya?
Berdasarkan pasal 40 Kep.MPE No. 555k tahun 1995, kecelakaan yang mengakibatkan
lepasnya persendian (pertamakali) masuk dalam kelas kecelakaan / cidera berat dan
wajib sesegera mungkin dilaporkan oleh KTT kepada KAPIT.  Jika ada karyawan yang
tidak melaporkan kecelakaan, berarti kita sebagai pengawas madya tidak mendapatkan
informasi lengkap tentang kejadian tersebut – sehingga rekomendasi pencegahan
kecelakaan tidak dapat dibuat atau kurang lengkap; kemungkinan terulangnya
kecelakaan serupa akan semakin besar terjadi.  Terhadap si korban, sebaiknya kita
panggil untuk diberikan arahan tentang manfaat/pentingnya pelaporan insiden yang
terjadi ditempat kerja ~ Jika memang dianggap perlu, untuk mencegah terulangnya
perilaku tidak melaporkan insiden tsb, kita berikan sanksi/peringatan sesuai ketentuan
perusahaan  yang berlaku

7. Terjadi suatu kecelakaan – bus karyawan yang sedang menuju tempat


kerja, terbalik di jalan tambang.  Siapa saja yang dapat dijadikan sebagai Saksi
Langsung dan Saksi Tidak Langsung dari kejadian tsb?
Saksi langsung adalah orang yang melihat, mendengar atau merasakan langsung
kejadian kecelakaan, jadi dalam kasus ini yang dapat dijadikan saksi langsung adalah
sopir bus, penumpang bus atau orang lain (diluar sopir & penumpang bus) yang
berada/melihat kejadian kecelakaan tsb.  Sedang saksi tak langsung adalah orang yang
dapat dimintai keterangan berkaitan dengan kecelakaan tsb dimana ybs tidak berada
dilokasi kejadian saat kecelakaan tsb terjadi; seperti: rekan kerja si sopir bus yang
mengetahui sifat dan tabiat si sopir dalam mengoperasikan bus, mekanik yang
melakukan maintenance/perawat bus yang terbalik, saksi ahli, dsb.

8. Suatu perusahaan, melakukan modifikasi - meninggikan bak truck


pengangkut material batubara.  Setelah dilakukan penghitungan, ternyata
kapasitas angkutnya masih dibawah atau masih sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat truck tsb.  Sebagai pengawas Madya apa yang harus anda lakukan
berkaitan dengan perubahan spesifikasi bak truck tsb?
Sesuai dengan pasal 249 ayat (2) Kep MPE No. 555k tahun 1995, setiap perubahan
konstruksi alat pemindah tanah dari standar pabrik pembuatnya yang dapat
mempengaruhi keselamatan dan kestabilan, harus mendapat persetujuan KAPIT.
Sebagai pengawas madya, kita bisa memberikan masukan/kajian teknis tentang
perubahan tsb kepada KTT, sebelum diserahkan kepada KAPIT

9. Jika diperusahaan anda ada 3 juru ledak yang keluar dan digantikan
dengan 3 juru ledak baru, apa yang harus anda lakukan (sesuai dengan ketentuan
Kepmen MPE No. 555k tahun 1995)?
Sesuai dengan pasal 75 Kep MPE No. 555k tahun 1995, Kartu Ijin Meledakan (KIM)
hanya berlaku untuk tambang yang tercantum dalam kartu tersebut dan nama juru ledak
harus didaftarkan dalam buku tambang. Apabila juru ledak sudah tidak bekerja
(ditambang tsb), maka KIM harus dikembalikan kepada KA
PIT melalui KTT selambat-lambatnya dalam jangka waktu satu bulan.  Untuk Juru
Ledak yang baru masuk, KTT harus mengajukan mereka untuk diangkat oleh KAPIT
sebagai Juru Ledak diperusahaan tambang tsb.

10. Bagaimana menurut anda, jika dijalan tambang ada unit angkut yang
mengambil jalur jalan ke kanan saat melewati tikungan jalan?
Sesuai ketentuan perusahaan - dijalan tambang, setiap alat angkut tambang harus tetap
berada di jalur kiri untuk menghindari tabrakan dengan unit lain.  Tetapi jika terdapat
kesepakatan dan kajian teknis terhadap keselamatan kerja pengangkutan, hal tersebut
dapat saja dilakukan atas persetujuan KTT - dan setiap orang (operator dan pengguna
jalan lainnya) tahu prosedur melewati tikungan dan disetiap tikungan dilengkapi dengan
rambu dan atau kaca pembesar.

11. LTI FR dan LTI SR merupakan indikator kinerja pengelolaan safety di


suatu lokasi kerja.  Menurut anda dari dua indikator tsb, indikator mana yang
lebih mendekati kinerja safety sebenarnya?.  Jelaskan alasan anda!
Yang lebih mendekati, adalah indikator LTI SR karena tingkat keparahan ini
berhubungan langsung dengan kerugian, akibat atau konsekuensi dari satu kasus
kecelakaan.  Kalau LTI FR hanya melihat dari jumlah kasus kecelakaan saja.
12. Sebutkan tanggungjawab Bagian K3 dalam suatu wilayah Kuasa
Pertambangan!
Berdasarkan pasal 24 Kep. MPE No. 555k tahun 1995; tugas bagian K3: 
a.    Mengumpulkan data & menganalisa kecelakaan;
b.    Mengumpulkan data daerah berbahaya;
c.    Memberikan penerangan/petunjuk K3;
d.    Membentuk dan melatih tim rescue;
e.    Menyusun statistik K3;
f.      Mengevaluasi program K3

13. Bagaimana formula / rumus untuk menentukan Tingkat Resiko suatu


bahaya?
Tingkat resiko dapat diukur berdasarkan matriks tingkat kemungkinan dan tingkat
akibat.  Atau dapat juga diukur dengan perhitungan (scoring) hasil perkalian atau
penjumlahan score tingkat kemungkinan, tingkat akibat dan atau tingkat keterpaparan

Matriks;
Perhitungan:
EXPOSURE PROBABILITY CONSECQUENCE Score & Level
(E) (P) (C) Risk (E x P x C)
Continuously Almost Certain Catastrophic Extreme
10 1,0 20 >20
Frequency Likely Major High
6 0.6 10 >10
Occasionally Possible Moderate Moderate
3 0.3 5 3-10
Infrequently Unlikely Minor Low
2 0.1 2 <3
Rarely Rarely Insignificant
1 0.05 1

14. Jelaskan prinsip hirarki pengendalian resiko menurut SHEQM.  Berikan masing-masing


contoh dari setiap metoda pengendalian resiko tsb.
Engineering: Modifikasi alat, Pengisolasian
Administrative: Pemilihan/persyaratan pekerja, sistem shif kerja
Work Practice:  Pembuatan prosedur kerja aman
Personal Protective Equipment, PPE: Pemakaian alat pelindung diri sesuai potensi
bahaya yang ada

15. Sebutkan metoda penyusunan JSEA.  Metoda apa yang paling baik untuk
digunakan? Mengapa?
Metoda penyusunan JSA ada 3: Metoda Diskusi, Metoda Observasi dan Metoda
Gabungan Observasi dan Diskusi.  Yang paling baik digunakan dalam penyusunan JSA
adalah metoda Gabungan Diskusi dan Observasi, karena dengan metoda ini penyusunan
JSA lebih lengkap, kita dapat menganalisa pekerjaan dengan melihat langsung peralatan
yang akan digunakan, lokasi tempat kerja, lingkungan, dsb ~ kemudian dilakukan
diskusi untuk menentukan/penyusunan JSA yang lebih akurat

16. Sebagai pengawas Madya, apa saja peranan anda berkaitan JSEA?
Sebagai pengawas Madya peran kita adalah memastikan semua tugas-tugas kritis yang
ada di Departemen kita sudah terdaftar dalam Penilaian Resiko (Risk Assessment) dan
selanjutnya dilengkapi dengan membuat JSA. Memastikan JSEA telah
dijelaskan/disosialisasikan oleh pengawas kepada pekerja yang terlibat, sebelum
pekerjaan dilakukan. Ketika pekerjaan dilaksanakan, semua ketentuan yang tercantum
dalam JSEA telah dimonitor pengawas untuk dilaksanakan oleh pekerja sehingga tidak
terjadi kecelakaan.

17. Pengelolaan resiko dapat dilakukan dengan cara Terminate, Treat, Tolerate
dan Transfer.  Cara mana yang paling baik untuk dilakukan dan mana yang
paling sering digunakan ditempat kerja? Jelaskan.
Cara yang paling baik adalah TERMINATE karena dengan cara ini resiko dari bahaya
tersebut bisa hilang sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil atau tidak
ada.  Yang paling sering dilakukan ditempat kerja adalah cara TREAT karena dengan
cara ini kita berupaya untuk menurunkan tingkat resiko bahaya ketingkat yang lebih
rendah dengan cara/biaya yang reasonable
18. Bagaimana agar pemakaian Alat Pelindung Diri, APD ditempat kerja dapat
efektif?
1.    Identifikasi bahaya dan APD yang sesuai
2.    Sosisalisasi aturan penggunaan dan perawatan APD
3.    Implementasi dan monitoring pemakaian APD
4.    Tindakan perbaikan (berkelanjutan)

19. Bagaimana agar Sub Kontraktor anda mau mematuhi peraturan safety
yang ada ditempat kerja anda?
Pada saat pengajuan kontrak kerja, sub kontraktor harus melampirkan Safety
Management Plan yang memuat/mencantumkan aspek-aspek pelaksanaan K3 yang
wajib dilaksanakan oleh Sub Kontraktor disertai dengan sanksi (penalty) yang diberikan
jika hal tersebut tidak dilaksanakan.  Ketika sub kontraktor tsb telah menjalankan
aktivitasnya, harus dilakukan monitoring terhadap pelaksanaan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak kerja (lengkap dengan penalty/sanksi tegas jika terjadi
pelanggaran aturan K3-sesuai kontrak). Sub kontraktor juga harus dibina, dilibatkan
dalam program keselamatan kerja seperti mengajak pekerja mereka untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan K3 yang diselenggarakan oleh perusahaan; melibatkan sub
kontraktor dalam kegiatan komite keselamatan kerja; dll.

20. Sebutkan dan jelaskan 3 cara bahan kimia berbahaya dapat masuk ke
dalam tubuh pekerja!
1.    Lewat saluran pernafasan; seperti terhirup gas H2S
2.    Lewat saluran pencernaan; seperti terminum tiner
3.    Lewat kontak kulit; seperti terpercik/terkena H2SO4

21. Mengapa keadaan darurat (emergency) harus di klasifikasikan?


Untuk menentukan skala prioritas penanggulangannya ~ sehingga respon yang
dilakukan menjadi efektif

22. Fasilitas apa saja yang harus tersedia di ruang Emergency Management
Team, EMT atau Crisis Room?
1.    Peta, Foto, Sketsa Lokasi Kerja
2.    Papan Tulis/White board + ATK
3.    Jam dinding
4.    Alat komunikasi (telpon, Fax, Email, HT, SSB)
5.    Prosedur tertulis Manajemen Krisis
6.    Nama & Call Number personil ERT, EMT dan CMT

23. Sebutkan komposisi pejabat Crisis Management Team, CMT dari suatu
perusahaan !
1.    CMT Leader: Manager
2.    Public Affair Advisor
3.    Human Resource & Community Affair Advisor
4.    Investor Relation Advisor
5.    Corporate Affair Advisor
6.    Information Coordinator
             
24. Sebutkan komposisi pejabat Emergency Response Team, ERT dari suatu
perusahaan!
1.    ERT Leader
2.    Personil Emergency
3.    Paramedis dan atau Dokter Perusahaan
4.    Security and Fire Brigade

25. Sebutkan contoh-contoh confines space (ruang terbatas) yang ada ditempat
kerja anda. Apa saja yang harus dilakukan jika akan masuk/bekerja di confine
space.
Contoh Confine Space: Tanki Solar/BBM, Oil Treatment, Compartment engine,
Parit/Galian dengan kedalaman lebih dari 1.5 meter, dll
Prosedur bekerja bekerja di ruang terbatas – Confine Space (kategori 1 – 3)
1.    Pembuatan work permit – Responsible Person, Authority Person, Standby Person
2.    Pengukuran pencemaran udara di dalam ruang terbatas
3.    Pembuatan ventilasi (jika memungkinkan)
4.    Kesiapsiagaan emergency-rescue team

26. Pada penyelidikan kecelakaan, terdapat istilah 4P yang harus dikumpulkan


dan dianalisis.  Sebutkan dan jelaskan masing-masing ‘P’ tsb.
1.    Position;  Posisi korban, alat, Jalan, dll
2.    People;  Saksi Langsung dan Saksi Tak Langsung
3.    Part; Bagian alat yang tidak berfungsi atau rusak
4.    Paper; Dokumen-dokumen yang diperlukan berkaitan dengan kasus kecelakaan

27. Mengapa pengawas perlu dilibatkan dalam investigasi insiden?


1.    Memiliki kepentingan pribadi
2.    Mengetahui kondisi tempat kerja
3.    Paham sifat & tabiat pekrja/bawahannya
4.    Mengetahui dimana dan bagaimana untuk mendapatkan informasi
5.    Dapat melakukan perbaikan dengan segera

28. Sebutkan dan jelaskan, bagaimana agar pertemuan Safety kelompok kerja dapat berjalan
efektif?
1.    Persiapan
2.    Presentasi
3.    Visualisasi
4.    Partisipasi
5.    Evaluasi
29. Hal apa yang menurut anda paling penting dalam pertemuan safety
kelompok kerja? Mengapa?
Yang paling penting adalah tindak lanjut hasil pertemuan K3 tsb, karena jika tidak ada
tindak lanjutnya segala hal yang dibahas/dibicarakan dalam pertemuan K3 tsb menjadi
sia-sia; karyawan akan kehilangan motivasi untuk memberikan masukan atau ikut dalam
pertemuan kelompok tsb

30. Apa yang dimaksud dengan pembentukan komite keselamatan kerja secara
berjenjang dalam Kep. MPE No. 555k tahun 1995? Jelaskan.
Pada setiap jenjang jabatan yang ada di perusahaan dibentuk komite K3, sehingga jika
pada jenjang yang rendah permasalahan K3 tidak terpecahkan dapat dibahas pada
jenjang yang lebih tinggi.

31. Jelaskan tentang teori domino kecelakaan dan bagaimana peran anda
sebagai pengawas operasional madya?
Kronologis terjadinya kecelakaan, sama seperti jatuhnya kartu domino yang didirikan;
penyebab-penyebab kecelakaan diibaratkan seperti kartu domino yang didirikan, mulai
dari kartu Manajemen problem, kartu Penyebab dasar, kartu Penyebab langsung, kartu
Kecelakaan dan kartu Kerugian (kartu domino terakhir).  Jika kita ingin mencegah dua
kartu terakhir jatuh (Kartu Kecelakaan & Kerugian), maka kita harus melakukan
pengelolaan yang baik terhadap tiga kartu dibelakang (Kartu Penyebab Langsung,
Penyebab Dasar & Manajemen Problem).  Sebagai POM, kita harus membuat dan
menjalankan program & standar K3 yang telah ditetapkan perusahaan dan
menjalankannya dengan penuh tanggungjawab.

32. Jelaskan tentang teori gunung es biaya kecelakaan!


Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan jika terjadi suatu kasus kecelakaan, sama
seperti gunung es – yang tampak diatas permukaan laut hanya kecil tapi dasarnya cukup
besar.  Seperti gunung es, yang tampak dipermukaan laut hanya 1 USD yang dikatakan
sebagai Biaya Tampak (Biaya Langsung Kecelakaan) seperti Biaya untuk berobat &
biaya penggantian/pembelian sparepart. Sedangkan biaya yang tidak tampak pada dasar
atau dibawah gunung es bisa mencapai 6-53 USD seperti biaya produksi, biaya yang tak
terasuransikan dll.

33. Apa yang dimaksud dengan hazard/bahaya, resiko dan kecelakaan?


Hazard/Bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi untuk menimbulkan kerugian
(kecelakaan atau penyakit akibat kerja)
Resiko adalah nilai kemungkinan dan keparahan dari suatu bahaya yang mengakibatkan
kerugian/kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang datangnya tiba-tiba, tidak direncanakan dan
tidak diinginkan, yang mengakibatkan kerugian; kehilangan nyawa, penyakit akibat
kerja, harta benda perusahaan, kerusakan lingkungan atau kombinasi/gabungan dari ke-
empatnya
34. Dalam hal apa kita (KTT) diperkenankan untuk merubah lokasi tempat
kejadian kecelakaan!
Sesuai dengan pasal 46 Kep. MPE No. 555k tahun 1995;
1.    Untuk memberikan pertolongan kepada korban,
2.    Dalam hal dianggap perlu untuk kepentingan kelangsungan pekerjaan/produksi (atas
persetujuan KAPIT).

35. Sebutkan 3 jenis pekerjaan yang perlu mendapatkan ijin kerja khusus
(work Permit)!
1.    Bekerja di ruang terbatas (Confine Space)
2.    Bekerja berhubungan dengan panas (Hot Work)
3.    Bekerja melakukan penggalian dan pembuatan parit (Excavating & Trenching)
4.    Bekerja dengan listrik tegangan tinggi (High Voltage)

36. Jelaskan tentang teori perbandingan kecelakaan (Phyramid Ratio Incident~


1-10-30-600-20.000) dari Frank Byrd!
Setiap terjadi 1 kasus kecelakaan yang mengakibatkan kematian (fatality), biasanya
didahului oleh 10 kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan atau 30 kecelakaan yang
mengakibatkan kerusakan property atau 600 kejadian hampir celaka atau 20.000
Perilaku tidak aman/beresiko.  Jika kita tidak ingin terjadi kasus kematian, kecelakaan
ringan dan kerusakan property maka kejadian-kejadian hampir celaka dan perilaku
beresiko/tidak aman yang menjadi dasar dari piramida insiden tsb harus kita kelola
dengan benar.

 
37. Sebutkan jabatan apa saja yang harus dilaporkan dan dicatat dalam buku
tambang?
Kepala Teknik Tambang, Petugas Gudang Bahan Peledak, Juru Ledak, Pengawas
Operasional, Ahli Listrik, Kepala Tambang Bawah Tanah, Petugas Ventilasi Tambang
Bawah Tanah, Petugas pemeriksa gas Methan (tambang bawah tanah), Kepala Kapal
Keruk, Kepala Gilir Kerja Pengoperasian Kapal Keruk, Ahli Mesin Pesawat Angkat &
Tekel
      

    
38. Jelaskan syarat-syarat penimbunan Bahan Bakar Cair (BBC) berdasarkan
Keputusan MPE No. 555k tahun 1995!
•     Harus tersedia: Tanda Larangan, Lampu Penerangan, APAR, Penangkal Petir

•     Harus ada tanggul pengaman yang terbuat dari beton atau timbunan tanah dan tingginya
harus dapat menampung: 1 tangki (kap.maks) + 20 cm dan kumpulan tangki ½ + 20 cm

•     Jarak antara tangki sekurang-kurangnya 10 meter

•     Dinding tangki harus tertulis: Nomor, Kapasitas, Jenis BBC

•     Pagar pengaman berjarak 5 meter dari tanggul

•     Panel listrik, lampu penerangan dan pompa ditempatkan diluar pagar pengaman

39. Sebutkan hak dan kewajiban pekerja tambang berdasarkan Kep. MPE No.
555k tahun 1995!
Kewajiban (psl. 32) :
•     Mematuhi peraturan K3 & Kerja sesuai SOP
•     Melaporkan penyimpangan pekerjaan kepada pengawas
•     Memakai dan merawat APD
•     Memberikan keterangan yang benar kepada PIT atau KTT
•     Memperhatikan dan menjaga Keselamatan Kerja diri sendiri dan orang lain
•     Segera mengambil tindakan atau melaporkan apabila ada kondisi berbahaya yang tidak
bisa diatasinya

Hak :
•     Menyatakan keberatan kerja apabila syarat K3 tidak dipenuhi (psl. 32)
•     Pemeriksaan Kesehatan berkala (ps. 27)
•     Mendapatkan Diklat (ps. 28-30)
40.  Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi jika akan dilakukan peledakan
tidur?
Peledakan Tidur (Sleeping Blasting) dapat dilakukan dengan ketentuan:
-  Tidak boleh menggunakan detonator di dalam lubang ledak dan
-  Dilakukan pengamanan daerah peledakan tidur
-  Apabila dalam peledakan tidur digunakan detonator didalam lubang ledak, maka harus
mendapatkan persetujuan KAPIT

41. Jika terjadi situasi darurat (emergency) disuatu area, jelaskan siapa yang
bertindak sebagai On Scene Command (OSC); Apa yang harus dilakukan oleh
OSC tsb?
·   Yang bertindak sebagai OSC adalah petugas/orang yang memiliki jabatan tertinggi
disuatu lokasi/tempat kerja.
·   OSC harus melaksanakan prosedur tanggap darurat, seperti: Jangan Panik, Lakukan
penilaian resiko keadaan darurat (jangan jadi korban berikutnya!), Segera lakukan
pengendalian (jika mampu) dan Informasikan ke team rescue jika tidak dapat mengatasi
dengan menyebutkan: Jenis insiden, lokasi, jumlah dan kondisi korban, bantuan yang
diperlukan. Secara terus menerus menjaga kontak komunikasi dengan team rescue.

42. Sebutkan minimal 5 (lima) fasilitas di ruang krisis (Crisis Room)


a.     Peta, Foto, Sketsa Lokasi Kerja
b.    Papan Tulis/White board + ATK
c.    Jam dinding
d.    Alat komunikasi (telpon, Fax, Email, HT, SSB)
e.    Prosedur tertulis Manajemen Krisis
f.      Nama & Call Number personil ERT, EMT dan CMT

43. Jika terjadi suatu kecelakaan di area anda, apa yang harus anda lakukan?
Laksanakan prosedur tanggap darurat, seperti: Jangan Panik, Lakukan penilaian resiko
keadaan darurat (jangan jadi korban berikutnya!), Segera lakukan pengendalian (jika
mampu) dan Informasikan ke OSC jika tidak dapat mengatasi dengan menyebutkan:
Jenis insiden, lokasi, jumlah dan kondisi korban, bantuan yang diperlukan. Secara terus
menerus menjaga kontak komunikasi dengan OSC

44. Dalam pengelolaan kontrol resiko kita mengenal istilah 4T (Terminate,


Treat, Transfer dan Tolerate).  Jelaskan apa yang anda ketahui tentang kontrol
Terminate dan berikan beberapa contohnya
Terminate: Kontrol resiko yang bertujuan untuk menghilangkan atau menghapuskan semua resiko
dari suatu bahaya yang teridentifikasi
a.    Kabel powertool terkelupas – Jangan gunakan alat tsb, buat laporan kerusakan agar
dilakukan perbaikan segera.
b.    Kondisi jalan berlubang – Segera lakukan perbaikan sehingga kemungkinan tabrakan
unit karena menghindari lubang jalan tidak akan terjadi
c.    Jarak pandang terhalang karena debu – Lakukan penyiraman jalan secara periodik
sehingga konsentrasi debu jalan yang dapat menghalangi jarak pandang dapat
dihilangkan.

45. Sebagai pengawas operasional anda ditunjuk untuk melakukan pertemuan


K3, Jelaskan bagaimana anda mempersiapkan dan melaksanakan pertemuan tsb
agar hasilnya dapat maksimal?
Preparation – Lakukan persiapan dengan pembuatan jadwal pelaksanaan yang lengkap
dengan; siapa pelaksananya, kapan dilaksanakan, berapa lama pelaksanaannya, dimana
dilaksanakan, apa topik dan alat bantunya)
Presentation – Presentasi dilaksanakan dengan baik, Presenter harus memahami topik
dan telah mempersiapkan diri, membuat kerangka acuan presentasi
Visualization – Bagaimana presenter dalam menyampaikan topik bahasan untuk
mempermudah peserta dalam memahami hal/topik yang sedang dibahas (bahasa tubuh
presenter, penggunaan alat bantu, dsb)
Participation – Dalam pelaksanaan pertemuan harus ada partisipasi dari semua peserta
yang hadir agar pertemuan hidup, tidak monoton.  Agar ada partisipasi; topik yang
dibicarakan harus yang berhubungan dengan peserta rapat, Presenter dalam
mempresentasikan topiknya harus dapat menarik perhatian peserta, dsb
Evaluation – Setiap pelaksanaan pertemuan K3 harus dilakukan evaluasi untuk
langkah-langkah perbaikan dalam pertemuan berikutnya.  Evaluasi dilakukan terhadap
semua aspek yang berhubungan dengan pertemuan tsb, mulai dari persiapan sampai
dengan pelaksanaannya.

46. Terdapat beberapa bahan berbahaya yang digunakan pada kegiatan


pertambangan khususnya pada proses Plant.   Apa yang harus anda lakukan
untuk mencegah kecelakaan dalam penanganan bahan berbahaya tsb.
·         Bahan berbahaya harus dilengkapi dengan Material Safety Data Sheet (MSDS)
·         Setiap pekerja yang menangani bahan berbahaya tsb harus dipastikan sudah
membaca, paham/mengerti dan menjalankan semua informasi yang tertulis dalam
MSDS tsb (spt; sifat/karakteristik bahan, cara pengangkutan, penyimpanan, penanganan
termasuk APD yang harus digunakan, firstaid jika terjadi kecelakaan, dsb)

47. Berdasarkan Kep MPE No. 555k tahun 1995, KTT harus menyampaikan 2
tipe statistik kecelakaan (FR dan SR).  Jelaskan rumus untuk menghitung FR dan
SR tsb dan apa saja keuntungan dan kerugiannya?
  

·         Keunt
ungan FR; dengan FR kita dapat mengetahui jumlah kasus kecelakaan yang ada
ditempat kerja sehingga kita dapat mengantisipasi kasus kecelakaan serupa agar tidak
terulang (teori rasio insiden).  Kerugian FR, tidak bisa diketahui akibat atau tingkat
keparahan suatu kasus kecelakaan
·         Keuntungan SR; dengan SR kita dapat mengetahui tingkat akibat /keparahan suatu
kasus kecelakaan dan dapat langsung dikaitkan dengan biaya kecelakaan yang
dikeluarkan perusahaan (teori ice berg - biaya kecelakaan). Kekurangannya jumlah
kasus tidak diketahui , termasuk kejadian yang hampir celaka sehingga upaya
pencegahan atau kewaspadaan safety kurang baik...

48. Sebagai pengawas operasional apa yang harus anda lakukan dengan Alat
Pelindung Diri untuk mencegah terjadinya kecelakaan?
·         Identifikasi bahaya dan APD yang sesuai
·         Sosisalisasi aturan penggunaan dan perawatan APD
·         Implementasi dan monitoring pemakaian APD
·         Tindakan perbaikan (berkelanjutan)

49. Dalam manajemen safety kita mengenal 2 penyebab kecelakaan; faktor


individu dan faktor pekerjaan.  Jelaskan apa yang anda ketahui tentang faktor
individu dan faktor pekerjaan tsb dan berikan masing-masing minimal 3
contohnya.
Faktor Personal: Faktor perorangan yang mengakibatkan penyebab langsung kecelakaan,
dimana faktor ini ada karena lemahnya sistem kontrol manajemen
Faktor Pekerjaan: Faktor yang berhubungan dengan pengaturan pekerjaan yang
mengakibatkan penyebab langsung kecelakaan, dimana faktor ini ada karena lemahnya
sistem kontrol manajemen
Contoh;
·         Faktor Personal/Perorangan: Kemampuan fisik terbatas, kemampuan mental terbatas,
kurang pengetahuan, kurang terampil, motivasi tidak tepat
·         Faktor Pekerjaan : Tidak memadainya pengawasan, Penyalahgunaan wewenang,
Tidak memadainya peralatan dan perkakas kerja, pembelian tidak memadai, Standar
kerja tidak memadai

50. Saat investigasi kecelakaan, investigator harus menganalisa beberapa


obyek.  Jelaskan obyek apa saja yang harus dianalisa?
·         Position;  Posisi korban, alat, Jalan, dll
·         People;  Saksi Langsung dan Saksi Tak Langsung
·         Part; Bagian alat yang tidak berfungsi atau rusak
·         Paper; Dokumen-dokumen yang diperlukan berkaitan dengan kasus kecelakaan

51. Jelaskan 5 faktor yang menentukan keberhasilan pertemuan safety


Preparation – Lakukan persiapan dengan pembuatan jadwal pelaksanaan yang lengkap
dengan; siapa pelaksananya, kapan dilaksanakan, berapa lama pelaksanaannya, dimana
dilaksanakan, apa topik dan alat bantunya)
Presentation – Presentasi dilaksanakan dengan baik, Presenter harus memahami topik
dan telah mempersiapkan diri, membuat kerangka acuan presentasi
Visualization – Bagaimana presenter dalam menyampaikan topik bahasan untuk
mempermudah peserta dalam memahami hal/topik yang sedang dibahas (bahasa tubuh
presenter, penggunaan alat bantu, dsb)
Participation – Dalam pelaksanaan pertemuan harus ada partisipasi dari semua peserta
yang hadir agar pertemuan hidup, tidak monoton.  Agar ada partisipasi; topik yang
dibicarakan harus yang berhubungan dengan peserta rapat, Presenter dalam
mempresentasikan topiknya harus dapat menarik perhatian peserta, dsb
Evaluation – Setiap pelaksanaan pertemuan K3 harus dilakukan evaluasi untuk
langkah-langkah perbaikan dalam pertemuan berikutnya.  Evaluasi dilakukan terhadap
semua aspek yang berhubungan dengan pertemuan tsb, mulai dari persiapan sampai
dengan pelaksanaannya.

52. Karena beberapa alasan, pada sebagian jalan tambang KTT menentukan;
unti harus mengambil jalur kanan saat ditikungan.  Sebelum keputusan ini
diterapkan, jelaskan apa yang harus dilakukan manajemen untuk mencegah
terjadinya kecelakaan.
Melakukan kajian teknis ulang terhadap aturan tsb, Mensosialisasikan prosedur /
peraturan saat melintas tikungan tsb;  pelengkapan rambu-rambu jalan (termasuk
pemasangan cermin cembung disetiap tikungan);

53. Promosi K3 adalah salah satu elemen dari pengelolaan K3.  Jelaskan apa
yang anda ketahui ttg Promosi K3 tsb.
·         Promosi K3 adalah salah satu program K3 yang mengingatkan pekerja tentang aspek-
aspek yang harus dilakukan untk menciptakan tempat kerja yang aman, bebas dari
kecelakaan.  Contohnya: Baner, Slogan K3, Rambu-rambu K3, Buletin Safety, Program
reward & punishment

54. Jelaskan dan gambarkan bagaimana menilai/menentukan tingkat resiko


Tingkat resiko dapat diukur berdasarkan matriks tingkat kemungkinan dan tingkat
akibat.  Atau dapat juga diukur dengan perhitungan (scoring) hasil perkalian atau
penjumlahan score tingkat kemungkinan, tingkat akibat dan atau tingkat keterpaparan

Matriks;
Perhitungan:
EXPOSURE PROBABILITY CONSECQUENCE Score & Level
(E) (P) (C) Risk (E x P x C)
Continuously Almost Certain Catastrophic Extreme
10 1,0 20 >20
Frequency Likely Major High
6 0.6 10 >10
Occasionally Possible Moderate Moderate
3 0.3 5 3-10
Infrequently Unlikely Minor Low
2 0.1 2 <3
Rarely Rarely Insignificant
1 0.05 1

55. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang hirarki pengendalian bahaya
Hirarki Pengendalian bahaya adalah urutan/tahapan yang logis dalam kita melakukan
pengendalian bahaya, mulai dari Engineering, Administrative, Work Practice dan PPE.
Dalam pengendalian bahaya kita harus lakukan pengendalian engineering terlebih
dahulu jika tidak bisa dilakukan maka kita gunakan langkah hirarki kontrol yang ada
dibawahnya.  Pengendalian bahaya akan lebih efektif jika kita gunakan secara kombinasi

56. Dalam proses investigasi kecelakaan terdapat istilah 4P; salah satu P adalah
People (saksi langsung dan saksi tak langsung).  Bagaimana cara anda melakukan
wawancara kepada para saksi untuk mendapatkan fakta/informasi kecelakaan?
·         Lakukan wawancara sesegera mungkin, tentukan siapa yang akan diwawancarai dan
siapa yang mewawancarai serta atur tempat wawancara senyaman mungkin.
·         Wawancarai setiap saksi secara terpisah,
·         Yakinkan saksi bahwa wawancara ini adalah suatu proses untuk medapatkan fakta &
informasi kecelakaan saja agar rekomendasi yang diberikan tepat sehingga kecelakaan
serupa tidak akan terulang. 
·         Jelaskan proses wawancara spt, semua keterangan akan anda catat dan saksi dapat
membaca ulang keterangan tsb, saksi harus menandatangani surat pernyataan saksi
diakhir wawancara. 
·         Pastikan orang yang diwawancarai dalam keadaan tenang, berikan pertanyaan logis
dan jangan memotong/memutus keterangan saat saksi sedang memberikan keterangan
(rangkum setiap jawaban, dan tanyakan ulang untuk memastikan kebenaran setiap
maksud/pernyataan saksi)
·          Akhiri dengan ucapan terimakasih dan beritahu mereka bagaimana untuk
menghubungi anda jika mereka mengingat informasi lainnya atau mempunyai
pertanyaan

57. Pada kegiatan pengangkutan Ore pada suatu proyek tambang. Sebutkan 3
potensi kecelakaan yang terdapat pada kegiatan tsb dan bagaimana cara anda
sebagai pengawas madya mengendalikannya?
·         Tabrakan Unit karena overspeed – Lakukan perbaikan terhadap proses recruitment
driver, Lakukan program training pengoperasian unit yang aman bagi semua driver, Buat
dan sosialisasikan aturan dan sangsi thd pelanggaran aturan kecepatan, Lengkapi rambu-
rambu jalan, Lakukan monitoring laju kecepatan unit yang melintas dengan speedgun,
dsb
·         Unit masuk jurang karena tidak ada safety berm – Identifikasi lokasi jalan yang perlu
dibuatkan safety berm, Lakukan pengawasan pada saat pembuatan safety berm agar
tingginya sesuai dengan unit yang akan melintasi jalan tsb, Pre-start cek unit harus
dilakukan oleh pada operator / driver, Pastikan tidak ada operator/driver yang kurang
tidur/mengantuk;jika ada segera diganti.
·         Unit terbalik karena beban muatan tidak seimbang/berlebih – Buat standar beban
muatan yang aman dan lakukan monitoring pelaksanaannya, Perbaikan terhadap kondisi
jalan angkut (% tanjakan atau turunan, radius tikungan, graveling permukaan jalan,dsb),
Pastikan para driver kompeten dalam pengoperasian unit

58. Sebutkan 3 potensi kecelakaan yang ada di workshop dan bagaimana anda
sebagai pengawas madya untuk mengendalikannya?
1.    Terpukul tools karena salah pengoperasian – Pastikan supervisor telah menjelaskan
kepada bawahannya tentang prosedur penggunaan alat yang aman, Periksa secara
berkala kelayakan tools (selalu gunakan tools standart)
2.    Mata Terpercik air accu – Pastikan MSDS air accu tersedia dilokasi kerja; Sebelum
melakukan pekerjaan, pastikan supervisor telah menjelaskan cara penanganan bahan
yang aman dilengkapi dengan cara penggunaan PPE yang standart
3.    Terjatuh/Terpleset/Tersandung karena lokasi kerja yang licin/berantakan – Lakukan
program housekeeping, Ingatkan supervisor dan pekerja akan pentingnya program
housekeeping pada saat toolbox/safetytalk, Lakukan program penilaian tempat kerja
bersih (berikan reward atau punishment)

59. Sebutkan 3 potensi kecelakaan yang ada di-waste dumping dan bagaimana


cara anda sebagai pengawas madya untuk mengendalikannya
·         Dump Truck Menabrak dozer – Lakukan pengaturan lokasi dumping point dengan
baik, Pastikan operator Dozer dan Dump Truck kompeten dalam pengoperasian unit,
Lengakapi lokasi dumping point dengan rambu-rambu dan penerangan yang baik (untuk
kegiatan shift malam)
·         Unit Dump Truck rusak karena salah operasi saat menurunkan dump – Lakukan
pelatihan pengoperasian unit yang aman; Selalu mengingatkan driver via safety/toolbox
untuk pengoperasian unit yang benar dan aman; Lakukan pengamatan perilaku
operator/driver (safe behavior observation, SBO) saat di-dumpingan.
·         Dump Truck masuk jurang karena lokasi dumpingan retak – Selalu lakukan
pemeriksaan kondisi dumping-an, jika ada keretakan - stop kegiatan dumping dan
langsung lakukan perbaikan dumping-an, Pastikan beban muatan dump truck tidak
melebihi kapasitas muatan

60. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555k
tahun 1995 dalam pasal 47, mengatur tentang statistik kecelakaan tambang. Coba
anda tuliskan rumus perhitungan FR dan SR.  Sebutkan keuntungan serta
kerugian FR dan SR tsb.
  

·         Keunt
ungan FR; dengan FR kita dapat mengetahui jumlah kasus kecelakaan yang ada
ditempat kerja sehingga kita dapat mengantisipasi kasus kecelakaan serupa agar tidak
terulang (teori rasio insiden).  Kerugian FR, tidak bisa diketahui akibat atau tingkat
keparahan suatu kasus kecelakaan
·         Keuntungan SR; dengan SR kita dapat mengetahui tingkat akibat /keparahan suatu
kasus kecelakaan dan dapat langsung dikaitkan dengan biaya kecelakaan yang
dikeluarkan perusahaan (teori ice berg - biaya kecelakaan). Kekurangannya jumlah
kasus tidak diketahui , termasuk kejadian yang hampir celaka sehingga upaya
pencegahan atau kewaspadaan safety kurang baik...

61. Sebutkan 5 contoh yang termasuk kejadian berbahaya, dimana KTT harus
sesegera mungkin melaporkannya kepada KAPIT.
·         Tabung bertekanan meledak
·         Mesin pengangkat roboh/terbalik sewaktu mengangkat beban
·         Roboh gedung atau bangunan
·         Kebocoran bahan berbahaya (1 ton atau lebih)
·         Peledakan dini atau meledaknya bahan peledak yang tidak disengaja

62. Sebagai pengawas Madya, hal apa yang harus anda lakukan sebelum
menandatangani work permit (silahkan anda tentukan sendiri jenis
perkerjaannya).
Contoh bekerja diruang terbatas (Confined Space); Sebagai pengawas Madya, kita harus
memastikan semua prosedur bekerja di ruang terbatas telah dilaksanakan oleh para
supervisor & crewnya (cek: responsible person, authority person, standby person, team
rescue, pengukuran atmosfer ruang terbatas, isolasi, ventilasi, dsb)

63. Apa yang dimaksud dengan faktor personal dan faktor pekerjaan dari
suatu kasus kecelakaan (teori domino insiden).  Berikan masing-masing 3 contoh
Faktor Personal dan Faktor Pekerjaan tsb
Faktor Personal: Faktor perorangan yang mengakibatkan penyebab langsung kecelakaan,
dimana faktor ini ada karena lemahnya sistem kontrol manajemen
Faktor Pekerjaan: Faktor yang berhubungan dengan pengaturan pekerjaan yang
mengakibatkan penyebab langsung kecelakaan, dimana faktor ini ada karena lemahnya
sistem kontrol manajemen
Contoh;
·         Faktor Personal/Perorangan: Kemampuan fisik terbatas, kemampuan mental terbatas,
kurang pengetahuan, kurang terampil, motivasi tidak tepat
·         Faktor Pekerjaan : Tidak memadainya pengawasan, Penyalahgunaan wewenang,
Tidak memadainya peralatan dan perkakas kerja, pembelian tidak memadai, Standar
kerja tidak memadai

64. Dalam Risk management (SHEQM) terdapat berbagai cara untuk


mengelola resiko; Terminate, Treat, Tolerate dan Transfer.  Apa yang dimaksud
dengan Terminate dan berikan 3 contoh cara Terminate yang ada ditempat kerja
anda.
Terminate: Pengelolaan resiko yang bertujuan untuk menghilangkan atau menghindarkan semua
resiko suatu bahaya yang teridentifikasi
·         Pemasangan Atap Workshop – lakukan pemasangan / rangkai atap dibawah (tidak
diatas bangunan) sehingga kemungkinan kecelakaan jatuh dari ketinggian tidak akan
terjadi
·         Kondisi jalan berlubang – Segera lakukan perbaikan sehingga kemungkinan tabrakan
unit karena menghindari lubang jalan tidak akan terjadi
·         Jarak pandang terhalang karena debu – Lakukan penyiraman jalan secara periodik
sehingga konsentrasi debu jalan yang dapat menghalangi jarak pandang dapat
dihilangkan.

65. Bagaimana cara penanganan Bahan Berbahaya (B2) yang ada ditempat
kerja anda?
·      Bahan berbahaya harus dilengkapi dengan Material Safety Data Sheet (MSDS)
·      Setiap pekerja yang menangani bahan berbahaya tsb harus dipastikan sudah membaca,
paham/mengerti dan menjalankan semua informasi yang tertulis dalam MSDS tsb (spt;
sifat/karakteristik bahan, cara pengangkutan, penyimpanan, penanganan termasuk APD
yang harus digunakan, firstaid jika terjadi kecelakaan, dsb)

66. Bagaimana peran anda sebagai pengawas Madya, agar SOP atau peraturan
safety ditempat kerja dapat dipatuhi?
·         Buat peraturan dengan jelas, simple dan tidak berlebihan secara operasional praktis
dan mudah dijelaskan dan dilaksanakan
·         Aturan yang dibuat, pastikan memang benar-benar dibutuhkan (say what they mean
and mean what they say),
·         Lakukan sosialisasi kepada semua pihak terkait, sebelum aturan tersebut dijalankan
·         Lakukan monitoring pelaksanaan aturan, dilengkapi dengan reward dan punishment-
nya
·         Buat tindakan perbaikan agar peraturan tsb selalu up-to date

67. Siapa yang menjabat OSC (On Scene Commander) dan apa yang harus
dilakukan jika terjadi keadaan darurat?
·         OSC dijabat oleh petugas/orang yang memiliki jabatan tertinggi disuatu lokasi/tempat
kerja.
·         Prosedur jika terjadi keadaan darurat: Jangan Panik, Lakukan penilaian resiko
keadaan darurat (jangan jadi korban berikutnya!), Segera lakukan pengendalian (jika
mampu) dan Informasikan ke team rescue jika tidak dapat mengatasi dengan
menyebutkan: Jenis insiden, lokasi, jumlah dan kondisi korban, bantuan yang
diperlukan. Secara terus menerus menjaga kontak bicara dengan team rescue.

68. Sebutkan 3 contoh program Safety Promotion yang ada ditempat kerja
anda
·         Penyuluhan K3 / Safetyday program
·         Safety Focus
·         Baner, Slogan K3,
·         Rambu-rambu K3
·         Buletin Safety
·         Program reward & punishment

69. Apa saja Hirarki pengendalian resiko menurut SHEQM.  Coba anda


jelaskan dan berikan masing-masing contoh dari pengendalian tsb.
·         Engineering: Penggunaan teknik rekayasa, isolasi, substitusi dan eliminasi sumber
bahaya, meliputi pengendalian dengan merubah proses atau peralatan, mengurangi
penggunaan zat berbahaya, memasang alat peringatan, dsb. Contoh: Penggunaan exhaust
fan untuk mengurangi konsentrasi agent berbahaya diudara; Pemasangan alat peredam
suara pada alat yang menghasilkan tingkat kebisingan yang tinggi, Pemasangan guard
machine disekeliling pinch point atau rotating coupling
·         Administrative: Variasi proses manajemen untuk mengendalikan bahaya. Contoh:
Pemilihan pekerja yang tepat, Pembatasan jam kerja, Pelaksanaan program
pemeliharaan, dsb
·         Work Practice: Penggunaan praktek kerja yang sesuai agar bahaya dapat
dikendalikan. Contoh: Pembuatan Job Safety Analysis, Standar Operating Procedure
(SOP)
·         Personal Protective Equipment: Penggunaan alat pelindung diri yang sesuai dengan
potensi bahaya yang teridentifikasi. Contoh: Penggunaan earplug/earmuff untuk
penanganan bahaya kebisingan, Penggunaan masker untuk penanganan bahaya
debu/partikel, dsb
70. Bagaimana peran anda sebagai pengawas Madya agar pertemuan K3
menjadi efektif?
Memastikan pelaksanaan pertemuan K3 berjalan efektif, melalui tahapan: Preparation,
Presentation, Visualization, Participation dan Evaluation
Preparation – Lakukan persiapan dengan pembuatan jadwal pelaksanaan yang lengkap
dengan; siapa pelaksananya, kapan dilaksanakan, berapa lama pelaksanaannya, dimana
dilaksanakan, apa topik dan alat bantunya)
Presentation – Presentasi dilaksanakan dengan baik, Presenter harus memahami topik
dan telah mempersiapkan diri, membuat kerangka acuan presentasi
Visualization – Bagaimana presenter dalam menyampaikan topik bahasan untuk
mempermudah peserta dalam memahami hal/topik yang sedang dibahas (bahasa tubuh
presenter, penggunaan alat bantu, dsb)
Participation – Dalam pelaksanaan pertemuan harus ada partisipasi dari semua peserta
yang hadir agar pertemuan hidup, tidak monoton.  Agar ada partisipasi; topik yang
dibicarakan harus yang berhubungan dengan peserta rapat, Presenter dalam
mempresentasikan topiknya harus dapat menarik perhatian peserta, dsb
Evaluation – Setiap pelaksanaan pertemuan K3 harus dilakukan evaluasi untuk langkah-
langkah perbaikan dalam pertemuan berikutnya.  Evaluasi dilakukan terhadap semua
aspek yang berhubungan dengan pertemuan tsb, mulai dari persiapan sampai dengan
pelaksanaannya.

Soal-soal Tambahan UTAMA:

71. UU No.1 tahun 1970 yang mengatur keselamatan kerja dibuat oleh Departemen
Tenaga Kerja. Mengapa Departemen Pertambangan melakukan pengawasan K3
pada kegiatan pertambangan?
UU No.1 tahun 1970 mengatur keselamatan kerja secara umum, termasuk bidang
pertambangan.  Karena usaha pertambangan memiliki sifat dan karakteristik khusus dan
bahaya atau kecelakaannya begitu besar maka perlu pengawasan yang lebih efisien dan
efektif.  Untuk itu pemerintah mengeluarkan PP No.19 Tahun 1973, tentang pengaturan
keselamatan kerja di bidang pertambangan dimana, yang berwenang untuk melakukan
pengawasan K3 di pertambangan adalah Menteri Pertambangan dan Energi

72. Jelaskan struktur organisasi yang ada di Departemen Pertambangan & Energi


dengan hubungannya dalam kegiatan pertambangan

Keppress no. 165 tahun 2000:

Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) à Sek Jen, Ir Jen, Dir. Jen Minyak
dan Gas Bumi (dimasukkan ke Dir Jen GSDM), Dir Jen Listrik dan Pemanfaatan Energi,
Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM, Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM
dan Dir. Jen. Geologi dan Sumber Daya Mineral (GSDM)à Direktur2 (Panas Bumi,
Batubara, Pertambangan Umum), dll. 

73. Untuk mengukur kinerja pengelolaan safety dapat dilakukan dengan menghitung


FR dan SR.  Selain FR dan SR, ukuran kinerja apa saja yang dapat dilakukan
ditempat kerja anda? Jelaskan.

Kinerja safety dapat juga diukur dengan perhitungan Safe Man Hours, Nilai Pencapaian
Safety Audit, Statistik Recordable Injury, dsb

74. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Bahaya, Resiko, Kecelakaan (Accident) dan
Kejadian (Incident)

Bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi untuk menimbulkan kerugian


(kecelakaan, penyakit akibat kerja, kerusakan alat dan lingkungan kerja)
Resiko adalah nilai kemungkinan dan keparahan suatu bahaya berubah menjadi
kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan, datangnya tiba-tiba dan
menyebabkan cidera pada pekerja, penyakit akibat kerja, kerusakan alat, kerusakan
lingkungan atau gabungan ke-empatnya.
Kejadian (incident) adalah Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat
mengakibatkan cideranya seseorang, kerusakan alat, kerusakan lingkungan, terhentinya
proses produksi, dan atau bahkan gabungan dari keempatnya termasuk kejadian-kejadian
hampir celaka (nearmiss/nearhit). 

75. Fasilitas-fasilitas tambang apa saja yang harus mendapatkan persetujuan dari


KAPIT?

Fasilitas penimbunan Bahan Bakar Cair, Gudang Bahan Peledak, Sistem angkutan darat,
angkutan air, angkutan udara, Permuka kerja tambang permukaan pada bagian atas
daerah kgt tambang bawah tanah, Perubahan konstruksi alat pemindah tanah,
Operasional kapal keruk, Perubahan konstruksi kapal keruk, Alat angkut dlm sumuran,
Derek pengangkut orang, Ban berjalan pengangkutan orang, Fasilitas kelistrikan
tegangan tinggi.

76. Jelaskan ttg teori domino insiden

Kronologis terjadinya kecelakaan, sama seperti jatuhnya kartu domino yang didirikan;
penyebab-penyebab kecelakaan diibaratkan seperti kartu domino yang didirikan, mulai
dari kartu Manajemen problem, kartu Penyebab dasar, kartu Penyebab langsung, kartu
Kecelakaan dan kartu Kerugian (kartu domino terakhir).  Jika kita ingin mencegah dua
kartu terakhir jatuh (Kartu Kecelakaan & Kerugian), maka kita harus melakukan
pengelolaan yang baik terhadap tiga kartu dibelakang (Kartu Penyebab Langsung,
Penyebab Dasar & Manajemen Problem).

77. Jelaskan ttg teori rasio insiden (Frank Bird)


Setiap terjadi 1 kasus kecelakaan yang mengakibatkan kematian (fatality), biasanya
didahului oleh 10 kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan atau 30 kecelakaan yang
mengakibatkan kerusakan property atau 600 kejadian hampir celaka atau 20.000
Perilaku tidak aman/beresiko.  Jika kita tidak ingin terjadi kasus kematian, kecelakaan
ringan dan kerusakan property maka kejadian-kejadian hampir celaka dan perilaku
beresiko/tidak aman yang menjadi dasar dari piramida insiden tsb harus kita kelola
dengan benar.

78. Berdasarkan Kep. MPE No. 555k tahun 1995, jika terjadi kecelakaan maka lokasi
kejadian tidak boleh dirubah, kecuali untuk beberapa kasus. Coba anda jelaskan
hal tsb dan hal apa yang harus anda lakukan sebelum melakukan perubahan?

Sesuai pasal 46 Kep. MPE No.555k tahun 1995; KTT tidak boleh mengubah keadaan
tempat dan atau kondisi perbaikan peralatan akibat kecelakaan atau kejadian berbahaya,
kecuali untuk memberikan pertolongan dan bila dianggap perlu untuk kepentingan
kelangsungan pekerjaan; hanya dapat diubah setelah disetujui oleh KAPIT.
Sebelum melakukan perubahan sedapat mungkin harus terlebih dahulu mengumpulkan
semua data dan informasi yang berkaitan dengan kecelakaan tsb, seperti pengambilan
photo dan pembuatan sketsa lokasi kecelakaan.

79. Sebutkan 10 elemen dalam keselamatan kerja

1.    Kepemimpinan dan administrasi


2.    Inspeksi
3.    Investigasi kecelakaan
4.    Kesiapsiagaan & tanggap darurat
5.    Pelatihan karyawan
6.    Alat Pelindung Diri
7.    Peraturan keselamatan kerja & prosedur kerja aman
8.    Rapat-rapat K3
9.    Promosi K3
10.  Keselamatan diluar jam kerja

80. Sebutkan 3 keuntungan pengukuran SR

 Tingkat akibat keparahan cidera karyawan (persoal injury) suatu kasus


kecelakaan dapat diketahui ~ sehingga memotivasi semua pihak untuk melaksanakan
program K3 ditempat kerja
 Tingkat akibat biaya perbaikan alat dan atau lingkungan akibat kasus kecelakaan
dapat dihitung ~ sehingga memotivasi semua pihak untuk melaksanakan program K3
ditempat kerja
 Dengan SR, tercermin kinerja pengelolaan safety suatu perusahaan yang
sebenarnya
81. Coba jelaskan apa yang dilakukan oleh perusahaan anda berkaitan dengan
hygiene sesuai dengan Kep. MPE No. 555k tahun 1995

 Penyediakan ruang ganti pakaian dan tempat membersihkan badan yang selalu
dijaga kebersihannya
 Penyediaan air bersih dan air minum yang mencukupi dan memenuhi persyaratan
kesehatan;
 Penyediaan jamban yang dibuat sedemikian rupa sehingga memenuhi
persyaratan kesehatan
 Pengelolaan dan Pemantauan resiko kesehatan pekerja tambang dalam
hubungannya dengan resiko kesehatan akibat pencemaran udara, zat padat & zat kimia
berbahaya, kebisingan, getaran dan penerangan tempat kerja ~ KTT wajib menjamin
dilakukannya pengukuran atau pemantauan tsb

82. Tipe-tipe pekerjaan apa saja yang perlu persetujuan sebelum dilaksanakan dan
siapa yang harus menyetujuinya?

Setiap pekerjaan yang memiliki tingkat bahaya/resiko yang sangat tinggi untuk
terjadinya kasus fatality, seperti Bekerja diruang terbatas (Confined Space), Bekerja
dengan listrik tegangan tinggi (High Voltage), Melakukan penggalian dan pembuatan
parit (Excavating & Trenching), Pengelasan (Hot Work).
Yang menyetujui adalah petugas-petugas khusus sebagai delegasi/perwakilan dari KTT.

83. Apa yang harus anda lakukan dalam pengelolaan bahan berbahaya

 Bahan berbahaya harus dilengkapi dengan Material Safety Data Sheet (MSDS)
 Setiap pekerja yang menangani bahan berbahaya tsb harus dipastikan sudah
membaca, paham/mengerti dan menjalankan semua informasi yang tertulis dalam
MSDS tsb (spt; sifat/karakteristik bahan, cara pengangkutan, penyimpanan, penanganan
termasuk APD yang harus digunakan, firstaid jika terjadi kecelakaan, dsb)

84. Sebagai seorang KTT, peraturan safety apa saja yang akan anda buat/terbitkan

 Peraturan perusahaan tentang angkutan


 Aturan lalu lintas jalan tambang termasuk pemasangan rambu-rambu lalu lintas
 Aturan pembatasan jam kerja sesuai dengan tingkat bahaya (exp.: bahaya
kebisingan)
 Menetapkan daerah rawan kebakaran beserta aturan yang harus dipatuhi ketika
berada dilokasi tsb

Anda mungkin juga menyukai