Disusun oleh:
Nim : 15210033
Disusun oleh :
Tanggal : Tanggal :
Mengetahui :
Ketua Program Studi Teknik Elektro
Tanggal :
Yudianingsih, S.T.,M.T
NIK : 451310001
i
SISTEM KERJA SINAR-X PADA TABUNG RONTGEN
Disusun oleh :
Telah dipertahankan pada seminar Praktek Kerja Lapangan II dan di depan Tim
Penguji Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Respati Yogyakarta
Pada tanggal :
Pembimbing, Penguji,
Mengetahui :
Ketua Program Studi Teknik Elektro
Yudianingsih, S.T.,M.T
NIK : 451310001
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Lapangan II dan laporan dengan baik dan tepat waktu. Kesempatan ini penulis
1. Evrita Lusiana Utari, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing PKL II yang
penyusunan laporan.
2. Mama, papa dan ulianti yang sudah turut memberikan motivasi dan
laporan.
SEJAHTERA YOGYAKARTA.
Semoga semua bantuan dan didikan yang telah diberikan kepada penulis
dapat bermanfaat bagi penulis untuk dijadikan ilmu dan modal bagi penulis
dimasa yang akan datang. Dan semoga semua kebaikan yang telah diberikan
penulis dapat menjadi pintu berkah dalam mendapatkan rejeki dan pahala yang
lebih baik. Namun penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih
i
banyak kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan guna menjadi pelajaran dan bermanfaat bagi
kita semua.
Yogyakarta,
Penulis,
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan........................................................................................ i
Halaman Persetujuan........................................................................................ ii
Daftar Isi........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1.Latar Belakang………………………………………………………….... 1
1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………... 2
i
3.1.Sejarah Sinar-X........................................................................................... 13
3.7.Sifat-sifat Sinar-X....................................................................................... 25
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 29
4.1.Kesimpulan................................................................................................. 29
4.2.Saran........................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
i
DAFTAR GAMBAR
i
Gambar 3.14 Kerukan Tabung Filamen………………………………………….30
i
BAB 1
PENDAHULUAN
perkembangan yang semakin maju. Hal ini perlu diimbangi dengan adanya
sumber daya manusia yang siap dan mampu menghadapi era globalisasi yang
medik yang semakin canggih sehingga memudahkan para tenaga medis untuk
dan teliti.
dan terpadu didukung upaya mahasiswa sebagai pelaku utama untuk memajukan
i
Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah memberikan pengalaman
mengetahui macam macam dan fungsi peralatan medik. Salah satu alat elektro
medik yang dapat dipelajari pada saat Praktik Kerja Lapangan adalah alat
Rontgen.
Sinar Rontgen atau X- ray, yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan
tepatnya pada tanggal 8 November 1895. Sinar ini mampu menembus bagian
pada tahun 1901. Pemanfaatan Sinar-X untuk rontgen merupakan salah satu
diberikan.
i
1.2 Rumusan masalah
Rontgen.
a. Tujuan umum :
edukatif.
i
3. Terbinanya minat dan perhatian lapangan pekerjaan yang harus
dihadapi nanti.
dilapangan
b. Tujuan Khusus :
i
1.6 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan tiga
metode yaitu :
a. Metode WawancaraBerdasarkan permasalahan yang diteliti, maka
b. Metode Analisis
Bab I. Pendahuluan
i
Pada bagian ini berisi sejarah umum, tujuan, manajemen, dan
i
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
adalah bengkel tepatnya pada tahun 1997 yang digunakan untuk memberdayakan
pemuda yang ada disekitarnya. Pada tahun 2002, CV ini mulai bergelut dalam
didirikan oleh seorang pengusaha lulusan UGM yang berasal dari Pati Jawa
Tengah, Djoko Sukwono, S.T, yang kini masih mendalami tentang peralatan
jasa konsultasi, jasa perbaikan, dan jasa training radiografi. Berikut ini merupakan
i
Gambar 2.1
Bangunan CV.
Sehat Sejahtera
Sehat
Sejahtera
CV Sehat
Berikut merupakan
Sejahtera.
i
Gambar 2.2 Lokasi CV. Sehat Sejahtera
1. Distributor Peralatan
i
Gambar 2.3 Alat Radiologi
2. Jasa Konsultasi
dan dipatuhi memberi yang terbaik bahkan melebihi adanya terobosan untuk
3. Jasa Perbaikan
i
5. Produksi
radiologi.
Gambar 2.7 merupakan produk yang sudah diproduksi sendiri oleh CV Sehat
Sejahtera. Ecorad Control adalah sistem kontrol pada X – Ray. Ecorad Control
ini telah di-upgrade yang digunakan untuk sistem kontrol Rontgen dengan daya
i
DIREKTUR
1. Direktur
2. Divisi Produksi
alat.
3. Divisi Teknik
Bertanggung jawab dalam proses instalasi, service dan perbaikan dari alat,
4. Divisi Marketing
i
Berperan dalam mengawasi proses pemasaran dan bertanggung jawab untuk
kepada direktur.
5. Staf Produksi
6. Staf Marketing
kelanjutan produksi.
dipasarkan.
7. Staf Teknisi
a. Bertanggung jawab dalam proses instalasi dan service alat atau produk
dari perusahaan.
BAB III
i
3.1 Sejarah Sinar-X
1895 dari Universitas Worzburg Jerman. Penemuan ini pemberian beda potensial
antara katoda dan anoda hingga beberapa kilovolt pada tabung sinar-X. Perbedaan
potensial yang besar ini mampu menimbulkan arus elektron sehingga elektron-
target hampa udara. Berikut pada Gambar 3.1 merupakan Alat Rontgen :
katoda, beliau mendapatkan bahwa ada sejenis cahaya berpendar pada layar yang
terbuat dari barium platina sianida yang kebetulan berada di dekatnya. Jika
sumber listrik dipadamkan, maka cahaya pendar pun hilang. Rontgen segera
menyadari bahwa sejenis sinar yang tidak kelihatan telah muncul dari dalam
i
tabung sinar katoda. Karena sebelumnya tidak pernah dikenal, maka sinar ini
menembaki target target logam dengan elektron cepat dalam suatu tabung vakum
sinar katoda. Elektron sebagai proyektil dihasilkan dari pemanas filamen yang
Gambar 3.2
Pembangkit
pada Sinar-X.
cepat itu akhirnya ditumbukkan ke target logam bernomor atom tinggi dan suhu
lelehnya juga tinggi. Target logam ini sekaligus juga berfungsi sebagai anoda.
Ketika elektron berenergi tinggi itu menabrak target logam, maka Sinar-X akan
i
Sinar-X merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik yang
antara 0.5 sampai 2.5 Å. Sinar-X dihasilkan dari tumbukan elektron berkecepatan
tinggi dengan logam sasaran. Oleh karena itu, suatu tabung Sinar-X harus
mempunyai suatu sumber elektron, voltase tinggi, dan logam sasaran. Selanjutnya
Pada dasarnya pesawat sinar-X terdiri tiga bagian utama, yaitu tabung
sinar-X, sumber tegangan tinggi yang mencatu tegangan listrik pada kedua
elektrode dalam tabung sinar-X, dan unit pengatur. Sinar-X merupakan pancaran
dengan energi 103-107 eV. Energi Sinar-X yang digunakan untuk keperluan
kinetik (EK) elektron yang menumbuk target (anoda) dengan kecepatan tinggi
elektroda dalam tabung Sinar-X (anoda dan katoda), katoda bermuatan negatif
awan elektron akibat katoda dipanasi dengan arus (mA) tertentu yang
i
tinggi (dalam orde kV) maka elektron dari katoda bergerak menuju target anoda
panjang dan sebaliknya dengan kV tinggi maka panjang gelombang Sinar-X akan
semakin pendek, penyerapan Sinar-X oleh suatu bahan juga tergantung pada
susunan obyek yang dilaluinya, sedangkan susunan obyek tergantung pada nomor
atom unsur, misalnya nomor atom aluminium lebih rendah dari nomor atom
tembaga.
penyerapan Sinar-X. Bahan yang tebal akan lebih banyak menyerap Sinar-X
dibanding dengan bahan yang tipis, tentunya pada unsur yang sama. Tubuh
manusia dibentuk oleh unsur-unsur yang sangat komplek. Oleh sebab itu,
penyerapan Sinar-X oleh tubuh pada proses Rontgen tidak sama, misalnya tulang
akan lebih banyak menyerap Sinar-X dibanding dengan otot atau daging. Bagian
tulang yang sakit atau daging akan lebih besar menyerap Sinar-X dibanding
kondisi normal. Usia juga akan menjadi penyebab perbedaan penyerapan Sinar-X.
Tulang orang tua yang telah kekurangan kalsium, maka penyerapan Sinar-X akan
i
Gambar 3.3 Bagian-bagian Tabung Sinar-X
a. Katoda
Katoda adalah sisi negative dari tabung sinar-X. Fungsi katoda adalah
katoda dan anoda, dan menfokuskan aliran tron listrik saat menuju anoda.
perakitan katoda. Rakitan ini terdiri dari filament atau filament, cup focus
dan kabel terkait. Berikut Gambar 3.4 merupakan gambar dari katoda
tabung Sinar-X :
i
b. Anoda
Anoda terdiri dari beberapa logam yang berbeda, masin-masin dirancang
ujun 45° dari batang tembaga. Disk anoda berputar berkisar dari dari 5-13
i
Gambar 3.6 Focussing Cup Filament Tabung Sinar-X (sumber : foto
pribadi)
d. Focussing cup
Adalah depresi dangkel dalam, rakitan katoda yang dirancang untuk
sama lain dalam pola konvergensi. Sebagian besar tabung x-ray memiliki
yang lebih negative dari pada filamen. Hal ini menyebabkan bekas
electron yang keluar difokuskan ke aliran yang lebih sempit saat menuju
anoda. Dalam tabung x-ray mamografi ,biasing cup digunakan ketika titik
i
filamen muatan negatifnya mulai emisi electron tambahan. Fenomena
yang berlawanan ini disebut efek muatan ruang dan menbatasi tabung
e. Tabung Sinar – X
Pada umumnya dilapisi timah hitam (Pb) untuk menahan berkas Sinar-X
yang tidak searah dengan window. Terdapat window yang juga berfungsi
tempat sumber daya ( power source ) untuk tabung jenis anoda putar.
f. Target
Target merupakan bagian dari anoda yang terbuat dari bahan yang
target harus mempunyai titik lebur yang tinggi juga harus dapat
g. Pendingin
Pendingin pada tabung Sinar-X adalah oil. Oil adalah komponen yang
i
target pada anoda, energi kinetik elektron yang berubah menjadi Sinar-X
b. Merk : PHILIPS
c. Model/Type : XO 11O/15°
e. Arus Tabung : 80 mA
i
3.5 Mekanisme Terjadinya Sinar-X pada Tabung Rontgen
Dalam tabung Sinar-X terdapat 2 bagian utama, yaitu anoda dan katoda.
Pada katoda sisi negatif tabung Sinar-X berfungsi mengeluarkan energi elektron
dirangkain listrik dan memfokuskan menuju anoda. Pada anoda target akan
ditembaki oleh eletron. Berikut Gambar 3.8 merupakan mekanisme atau simulasi
www.xray.id)
tersebut didapat dari filament circuit agar tegangan yang dibutuhkan sesuai
anoda dan dipusatkan ke alat pemusat. Katoda dibuat relatif negatif terhadap
dan Sinar-X ( <1% ). Pelindung atau perisai timah akan mencegah keluarnya
i
Sinar-X dari tabung, sehingga Sinar-X yang terbentuk hanya dapat keluar melalui
jendela. Panas yang tinggi pada sasaran atau target akibat benturan elektron
ditiadakan oleh radiator pendingin. Jumlah Sinar-X yang dilepaskan setiap satuan
waktu dapat dilihat pada alat pengukur (mA), sedangkan jangka waktu pemotretan
dikendalikan oleh alat pengukur waktu. Untuk dapat menghasilkan sinar-X maka
pembangkitan.
i
Gambar 3.9 Blok diagram Pesawat Rongten.
tinggi yang dipakai pada tabung harus dibatasi dengan hati-hati supaya pasien
tidak menerima dosis yang berlebihan, film tidak menjadi terlalu hitam, dan
tabung sinar-x tidak terlalu panas. Selama tabung sinar-x dioperasikan dalam
batas termalnya, intensitas sinar-x diatur oleh arus filamen. Sebagai sebuah
temperatur. Jika temperaturt anoda melebihi nilai tertentu, kelebihan panas akan
dideteksi dan suplai tegangan tinggi akan mati secara otomatis. Sebagian besar
anoda tabung sinar-x diputar oleh motor induksi untuk membatasi daya sinar-x
pada satu titik dan membantu pendinginan anoda. Sumber tegangan tinggi pada
gambar 2.2 dihasilkan oleh sebuah trafo tengangan tinggi ke tingkat 20 – 200 kV.
akan melewatkan arus konvensional hanya dalam satu arah dari anoda ke katoda.
Produksi sinar-x oleh anoda merupakan radiasi bremstrahlung yang terdiri dari
yang berarti dalam data diagnostik tetapi akan meningkatkan dosis yang diterima
i
a. Daya tembus
Sinar-X dapat menembus bahan atau masa yang padat dengan daya tembus
b. Hamburan
Apabila berkas Sinar-X melalui suatu bahan atau suatu zat, berkas sinar
c. Penyerapan
Sinar-X dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat
atom atau kepadatan bahan zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau
d. Fluoresensi
e. Ionisasi
Efek primer dari Sinar-X apabila mengenai suatu bahan atau zat dapat
f. Efek biologi
i
3.8 Faktor-faktor Penyerapan Sinar-X
Penyerapan Sinar-X oleh suatu bahan tergantung pada tiga faktor sebagai
berikut :
unsur, misalnya nomor atom aluminium lebih rendah dari nomor atom
bahan yang tipis, tentunya pada unsur yang sama. Penyerapan Sinar-X
oleh tubuh manusia pada proses foto Rontgen dapat dijelaskan sebagai
Oleh sebab itu, penyerapan Sinar-X oleh tubuh pada proses Rontgen tidak
dengan otot atau daging. Bagian tulang yang sakit atau daging akan lebih
i
telah kekurangan kalsium, maka penyerapan Sinar-X akan berkurang
2. Ditempatkan kaset yang sudah terisi X-Ray film dibalik bagian tubuh
kontrol
7. Ditekan hand switch setengah, hingga unit berada pada posisi reday
9. Diturunkan semua faktor eksposi yang ada pada pesawat Rontgen pada
di beri selisih waktu 5 menit agar tabung X-Ray tidak terlalu panas
i
3. Dikontrol gerakan dan pengunci tabung X-Ray, perbaiki bila perlu
5. Dikontrol fungsi panel selektor Kv, mA, mAs, dan tombol ekspose.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan penelitian pkl di CV. Sehat Sejahtera, dapat di
Prinsip kerja pada tabung sinar-X adalah didalam tabung sinar-X terdapat
dengan cara mengalirkan arus listrik pada filament. Setelah filamen berpijar, maka
elektron yang ditembakan akan menumbuk target dan akan berinteraksi dengan
atom-atom dari target, maka interaksi elektron dengan inti akan menyebabkan
arah pergerakan elektron menjadi berubah dan terjadi pengurangan energi kinetik
pada elektron tersebut. Perubahan pada arah dari sinar-X tersebut akan disertai
dari tabung sinar-X yaitu : Anoda, Katoda, Filamen, Foccusing cup, Window,
i
4.2 Saran
Dari hasil pengamatan dan analisa, dalam laporan ini dapat diberikan saran
1. Perlunya pengujian ulang segi bahan (kaca), dan desain dari tabung
Daftar Pustaka
Suriani, A., 2014, Fisiologi Manusia, Alat ukur proteksi radiasi, pesawat sinar
x 25, Mei 2014
Suzuka, M., 2017, Sejarah sinar-X sebagai penemu tak disengaja, penerbit
ARK21 RECORDS
Suyatno, F., 2008, Aplikasi Radiasi sinar x-ray di bidang kedokteran untuk
menujang masyarakat, Penerbit Teknologi Nuklir, Yogyakarta.
i
i