TINJAUANn
TINJAUANn
Persilangan monohibrid adalah persilangan yang hanya menggunakan satu macam gen
yang berbeda atau menggunakan satu sifat beda. Dalam pembuktiannya, Mendel malaukukan
percobaan dengan menyilangkan tanaman kacang ercis dengan mengambil satu sifat beda yaitu
tanaman ercis berbiji kuning dan tanaman ercis berbiji hajau. Hasil perkawinan pertamanya
menghasilkan biji berwarna kuning seluruhnya. Kemudian tanaman ercis dikawinkan lagidan
menghasilkan keturunan dari persilangan kedua yaitu tiga biji kuning berbanding satu biji hijau
(Abdurrahman, 2008).
Mendel mempelajari beberapa pasang sifat pada tanaman kapri. Masing-masing sifat
yang dipelajari adalah: tinggi tanaman, warna bunga, bentuk biji, dan lain-lain yang bersifat
dominan dan resesif. Mula-mula Mendel mengamati dan menganalisis data untuk setiap sifat,
dikenal dengan istilah monohibrid. Selain itu Mendel juga mengamati data kombinasi antar
sifat, dua sifat (dihibrid), tiga sifat (trihibrid) dan banyak sifat (polihibrid) (Bima,2008).
Menentukan apakah suatu fenomena yang diamati sesuai atau tidak dengan teori
tertentu, perlu dilakukan suatu pengujian dengan melihat besarnya penyimpangan nilai
pengamatan terhadap nilai harapan. Selanjutnya besarnya penyimpangan tersebut dibandingkan
terhadap kriteria model tertentu. Dalam percobaan persilangan akan dibandingkan frekuensi
genotipe yang diamati terhadap frekuensi harapannya dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
X2 hitung = ∑(Oi-Ei)2 /Ei
Keterangan: Oi = nilai pengamatan fenotipe ke – i
Ei = nilai harapan fenotipe ke-i
Suatu percobaan, jarang ditemukan hasil yang tepat betul, karena selalu saja ada
penyimpangan.Yang menjadi masalah ialah berapa banyak penyimpangan yang masih bisa kita
terima.Menurut perhitungan para ahli statistik tingkat kepercayaan itu adalah 5% yang masih
dianggap batas normal penyimpangan. Untuk percobaan genetika sederhana biasanya dilakukan
analisis Chi-squrae (Nio, 1990).
Persilangan monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan satu
sifat beda. Persilangan monohibrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang
disebut dengan hukum segresi. Hukum ini berbunyi, “Pada pembentukan gamet untuk gen yang
merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua anaka” (Yatim,1986)
Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan percobaan
penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sampai saat ini di dalam persilangan
monohybrid selalu berlaku hukum Mendel I. Sesungguhnya di masa hidup Mendel belum
diketahui sifat keturunan modern, belum diketahui adanya sifat kromosom dan gen, apalagi
asam nukleat yang membina bahan genetik itu. Mendel menyebut bahan genetic itu hanya factor
penentu (determinant) atau disingkat dengan faktor (Yatim,1986)
Ciri-ciri yang dapat diamati (secara kolektif, fenotipenya) suatu organisme dikendalikan
oleh suatu faktor penentu yang disebut dengan gen. Setiap sifat fenotipik pada organisme
diploid dikendalikan setidak-tidaknya satu pasang gen, satu anggota gen pasangan tersebut
diwariskan dari setiap tetua. Suatu organisme dengan sepasang alele yang berbeda, sebagai
heterozigot. Gamet-gamet yang terbentuk karena meiosis, maka pasangan-pasangan gen akan
menjadi terpisah-pisah dan didistribusikan satu-satu kepada setiap gamet dikenal sebagai hukum
segregasi Mendel (hukum Mendel I). Mendel menemukan bahwa pewarisan satu pasangan gen
sama sekali tidak bergantung pada pewarisan pasangan lainnya (hukum pemilahan
bebas=hukum Mendel II). Keadaan ini hanya dapat terjadi bila dua pasang gen yang
bersangkutan terdapat pada kromosom-kromosom yang terpisah atau agak berjauhan (Kimball,
1992)
Sifat keturunan yang dapat kita amati (warna, bentuk, ukuran) dinamakan fenotipe. Sifat
dasar yang tidak tampak dan tetap (artinya tidak berubah-ubah oleh lingkungan) pada suatu
individu dinamakan genotipe. Fenotipe dari suatu individu dapat sama tetapi genotipenya
berbeda, hal ini terjadi pada kondisi semidominansi atau intermediet. Hasil perkawinan antara
dua individu yang mempunyai sifat beda dinamakan hibrid. Perkawinan yang melibatkan satu
sifat beda dinamakan monohibrid, dua sifat beda dinamakan dihibrid, tiga sifat beda dinamakan
trihibrid dan seterusnya (Suryo, 1984).
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Deden, et al. 2008. Biologi Kelompok Pertanian. Grafindo Media Pratama,
Bandung..
Raven dan Johnson, 1996. Biology Fourth Ed . WBC McGraw-Hill Companies,Inc, New
York.