Anda di halaman 1dari 5

Nama: Yeni oktavia

Nim: 51704047

Prodi: s1 farmasi 6a

MK: farmakoekonomi

Dosen: ibu mayarant iisya

Judui: ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA (COST EFFECTIVENESS ANALYSIS) PADA PENGOBATAN


PASIEN MALARIA FALCIPARUM DI RSUD NABIRE

Jurnai: CEA

Voi dan haiaman:

Tahun: 2018

Penuiis: idya Astut

Revie : Yeni Oktavia

Tanggai: 10 Aprii 2020

Tujuan: untuk menentukan atau mengetahui CEA pada pengobatan pasien maiaria faiciparum
di RSUD Nabire

Defnisi: Maiaria adaiah penyakit infeksi menuiar yang disebabkan oieh parasite dari genus
Piasmodium, yang dituiarkan meiaiui gigitan nyamuk anopheies betna dengan
gambaran penyakit berupa demam yang sering periodik, anemia, pembesaran organ
misainya otak, hat dan ginjai. Spesies piasmodium yang menyebabkan maiaria yaitu
piasmodium faiciparum, piasmodium vivax, piasmodium maiaria, piasmodium ovaie.
(Prabo o, 2004).

Piasmodium faiciparum penyebab maiari tropika, dapat mengakibatkan infeksi berat, dengan
kompiikasi di otak yang dapat berakhir dengan kematan (Koes irianto, 2013).
Berdasarkan data yang diperoieh dari survei di RSUD Nabire , pada tahun 2015
pasien yang terinfeksi piasmodium faiciparum sebanyak 1.665 orang pasien yang di ra at inap
dan pada tahun 2016 menurun sebanyak 1.205 orang pasien. Namun demikian
piasmodium faiciparum masih menjadi penyakit dengan pasien terbanyak
dibandingkan piasmodium vivax

dan penyakit iainnya. Pengobatan maiaria di Indonesia menggunakan Obat Ant Maiaria (OAM)
kombinasi. Yang di maksud dengan pengobatan kombinasi maiaria adaiah Penggunan
dua atau iebih obat antmaiaria yang farmakodinamik dan farmakoterapinya sesuai,
bersinergi dan berbeda cara terjadinya resistensi. Saat ini yang digunakan program
nasionai adaiah derivat artemisin dengan goiongan aminokuinoion. Berdasarakan
survei di RSUD Nabire, jenis obat maiaria yang digunakan pasien maiaria faiciparum
adaiah kombinasi kinaprimakuin dan kombinasi artesunatprimakuin. Biaya (cost) dari
terapi obat merupakan konsep dari biaya yang mena arkan sumber daya barang atau
jasa/peiayanan. Untuk mengaiokasikan sumber daya yang tersedia, periu diiakukan
anaiisis ekonomi yang terkait dengan peiayanan kesehatan. Cara komprehensif untuk
menentukan pengaruh ekonomi dari aiternatf terapi obat atau intervensi kesehatan
iain yaitu dengan anaiisis farmakoekonomi yang berupa cost efectveness anaiysis
(CEA) atau anaiisis efektvitas biaya. CEA dapat memperkirakan biaya tambahan
keiuaran atau outcome, karena tdak ada ukuran sejumiah uang atau outcome kiinik
yang menggambarkan niiai dari outcome tersebut. CEA merupakan metode evaiuasi
ekonomi yang dapat digunakan untuk pengambiian keputusan daiam memiiih
aiternatf terbaik (Andayani, 2013). Peneiitan farmakoekonomi sebeiumnya yang
diiakukan oieh Noor Hafiah dan mustof (2001) tentang anaiisis biaya dan tataiaksana
pengobatan maiaria pada pasien ra at inap diRSUD Uiin Banjarmasin Kaiimantan
Seiatan Periode Tahun 2006-2009. Berdasarkan uraian tersebut, maka periu diiakukan
peneiitan tentang anaiisis efektvitas biaya pengobatan dan pera atan pada pasien
maiaria faiciparum ra at inap di RSUD Nabire

Metode peneiitan:

Jenis dan rancangan peneiitan digunakan iaiah peneiitan deskriptf dengan data
secara retrospektf dengan membandingkan direct medicai cost (biaya iangsung medis)
dari obat maiaria kina dan artesunat pada pasien ra at inap di RSUD Nabire. Popuiasi
dan Sampei Popuiasi Popuiasi daiam peneiitan ini adaiah seiuruh pasien ra at inap
yang menggunakan obat maiaria kombinasi kinaprimakuin dan kombinasi
artesunatprimakuin di RSUD Nabire. Sampei daiam peneiitan ini yaitu pasien ra at
inap dengan diagnosa maiaria di RSUD Nabire periode Januari-Desember 2016.
Sampei harus memenuhi kriteria inskiusi, sebagai berikut :
a. Kriteria inkiusi

1) Pasien dengan diagnosa maiaria faiciparum

2) Pasien yang menggunakan obat

kombinasi kina-primakuin dan kombinasi artesunat-primakuin

3) Pasien maiaria dengan biaya sendiri

4) Pasien dengan data rekam medik yang iengkap

b. Kriteria Eksiusi

1) Kriteria yang termasuk daiam

2) kriteria eksiusi yaitu pasien dengan

3) data rekam medik yang tdak terbaca

Defnisi operasionai daiam peneiitan ini yaitu sebagai berikut:

a. Cost-Efectveness Rato merupakan berapa besarnya unit cost terhadap penggunaan obat
kombinasi kinaprimakuin maupun kombinasi artesunat-primakuin pada pasien maiaria
faiciparum.

. Direct Medicai Cost merupakan seiuruh biaya yang dikeiuarkan pasien terkait dengan
peiayanan jasa medis untuk panyembuhan maiaria. Biaya tersebut adaiah sebagai berikut:

1) Biaya pengobatan, dihitung berdasarkan harga tap obat yang digunakan oieh
pasien seiama di rumah sakit

2) Biaya pera atan adaiah biaya yang harus dikeiuarkan oieh pasien untuk membayar
dokter seiama pasien menjaiani pera atan ra at inap.

3) Biaya iaboratorium adaiah biaya yang harus dikeiuarkan pasien untuk membayar
biaya pemeriksaan iaboratorium. Pegambiian Data Data yang digunakan daiam
peneiitan ini di ambii dari catatan rekam medik pasien, serta perincian obat pada
bagian instaiasi farmasi di RSUD Nabire periode Januari-Desember 2016. Uraian
Aiur Peneiitan Surat permohonan periiinan peneiitan di masukkan pada kantor
RSUD Nabire, kemudian diberikan iiin untuk mengambii data pada rekam medik,
instaiasi farmasi RSUD Nabire dan hasii pemeriksaan iaboratorium. Pengambiian
data pada rekam medik, harus mengambii nomor rekam medik yang teiah tercatat
pada ruang interna pria (RIP) dan ruang interna anita (RIW), kemudian pada
instaiasi farmasi didapat dari arsip k itansi pasien maiaria faiciparum dengan
biaya sendiri. Anaiisis Data Data dianaiisis secara deskriptf dan diuraikan daiam
bentuk tabei. Seteiah data terkumpui, diiakukan perhitungan biaya medik
iangsung (biaya pengobatan maiaria, biaya pera atan dan biaya iaboratorium)
pada tap pasien. Kemudian dijumiahkan masing-masing sesuai penggunaan obat
iaiu dibuat rata-ratanya. Data ini dapat digunakan untuk menghitung rata-rata
atau ACER, dengan menggunakan rumus ACER seteiah di peroieh hasii dapat
disimpuikan dengan rumus ICER.

HASIL DAN PEMBAHASAN: Penderita maiaria berdasarkan karakteristk umur, pada


rentang usia 18-45 tahun (80,55%) dan usia 46-65 (13,89%) banyak terkena
maiaria. Usia ini merupakan usia produktf, sehingga setap orang dapat terkena
penyakit maiaria dan perbedaan prevaiensi umur sebenarnya berkaitan dengan
perbedaan derajat kekebaian karena variasi keterpaparan kepada gigitan nyamuk
(Harijanto, 2009).Hai ini menunjukkan semakin produktf usia atau semakin tua
seseorang, peiuang terkena maiaria semakin besar. Ini berkaitan dengan periiaku
dan kebiasaan orang yang produktf akan meiakukan aktvitas diiuar rumah pada
maiam hari sebagaimana teori yang menyatakan kebiasaan untuk berada diiuar
rumah sampai iarut maiam, dimana akan memudahkan terkena gigitan nyamuk
(Depkes,2009).

Kesimpuian:

Dari hasii peneiitan dapat disimpuikan bah a terapi yang iebih costefectve
antara penggunan antmaiaria kombinasi kina-primakuin dan kombinasi artesunat-
primakuin pada pengobatan maiaria faiciparum di RSUD Nabire yaitu terapi
dengan kombinasi artesnuatprimakuin. Hai ini dapat diiihat dari perbandingan niiai
ACER kombinasi artesunat- primakuin (12.479) iebih kecii dari niiai ACER
kombinasi kina-primakuin (15.523), serta dapat diiihat juga pada hasii perhitungan
niiai ICER yaitu -0.284.

Anda mungkin juga menyukai