1. Pengertian Umum
1. Hidrogen
Sifat-sifatnya adalah:
Merupakan gas terberat (massa jenisnya 6,14 kg/m3 atau sekitar 5 kali berat
udara )
Tidak mudah terbakar
Tidak larut dalam air
Tidak beracun
Tidak berwarna dan tidak berbau
Tegangan tembusnya sangat tinggi yaitu 75 kV/cm
Tepat sekali digunakan sebagai pendingin pada peralatan listrik yang
menimbulkan panas atau bunga api.
2. Proses Dasar Ionisasi
Ion merupakan atom atau gabungan atom yang memiliki muatan listrik, ion
terbentuk apabila pada peristiwa kimia suatu atom unsur menangkap atau melepaskan
elektron. Proses terbentuknya ion dinamai dengan ionisasi. Ionisasi adalah proses fisik
mengubah atom atau molekul menjadi ion dengan menambahkan atau mengurangi
partikel bermuatan seperti elektron atau lainnya.Jika diantara dua elektroda yang
dimasukkan dalam media gas diterapkan tegangan V maka akan timbul suatu medan
listrik E yang mempunyai besar dan arah tertentu yang akan mengakibatkan electron
bebas mendapatkan energi yang cukup kuat menuju kearah anoda sehingga dapat
merangsang timbulnya proses ionisasi.
Proses ionisasi ke muatan positif atau negatif sedikit berbeda. Ion bermuatan
positif didapat ketika elektron yang terikat pada atom atau molekul menyerap energi
cukup agar dapat lepas dari potensial listrik yang mengikatnya. Energi yang dibutuhkan
tersebut disebut potensial ionisasi. Ion bermuatan negatif didapat ketika elektron bebas
bertabrakan dengan atom dan terperangkap dalam kulit atom dengan potensial listrik
tertentu
Dalam proses pelepasan listrik ada beberapa mekanisme pembangkitan atau
kehilangan ion baik dalam bentuk tunggal maupun dalam kombinasi. Proses dasar
pelepasan dalam gas meliputi :
a. Pembangkitan ion dengan cara benturan (collision)elektron, fotoionisasi, ionisasi oleh
benturan ion positif,ionisasi termal, pelepasan ( detachment) elektron, ionisasikumulatif
dan efek γ sekunder.
b. Kehilangan ion dengan cara penggabungan (attachment)elektron, rekombinasi dan
difusi.
2.1 Ionisasi karena Benturan Elektron
Jika gradien tegangan yang ada cukup tinggi maka jumlah elektron yang
diionisasikan akan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah ion yang ditangkap
molekul oksigen. Tiap-tiap elektron ini kemudian akan berjalan menuju anoda secara
kontinu sambil membuat benturan-benturan yang akan membebaskan electron lebih
banyak lagi. Ionisasi karena benturan ini merupakan proses dasar yang penting dalam
kegagalan udara atau gas.
Sebuah elektron tunggal yang dibebaskan oleh pengaruhluar pada proses
ionisasi tersebut akan menimbulkan banjiran elektron ( avalanche), yaitu kelompok
elektron yang bertambah secara cepat dan bergerak maju meninggalkan ion positif
pada lintasannnya. Proses pelepasan ( discharge) pada udara dan gas dapat dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu pelepasan bertahan sendiri ( self sustaining discharge) dan
pelepasan tak bertahan sendiri (non sustaining discharge). Dalam hal ini mekanisme
kegagalan gas dan udara adalah suatu bentuk transisi dari keadaan pelepasan tak
bertahan menuju pelepasan bertahan sendiri.
4. Mekanisme Townsend
Pada mekanisme primer, medan listrik yang ada di antaraelektroda akan
menyebabkan elektroda yang dibebaskanbergerak cepat, sehingga timbul energi yang
cukup kuat untuk menimbulkan banjiran elektron.Mekanisme Townsend menjelaskan
tentang fenomena kegagalan yang hanya terjadi pada tekanan yangrendahdibawah
tekanan atmosfer. Pada tekanan diatas tekanan atmosfer berlaku mekanisme strimer
yang mempersyaratkan adanya distorsi medan karena muatan ruang.
5. Mekanisme Streamer
Mekanisme strimer (streamer) menjelaskan pengembangan pelepasan percikan
langsung dari banjiran tunggal di mana muatan ruang (space charge) yang terjadi
karena banjiran itu sendiri mengubah banjiran tersebut menjadi strimer plasma.
Sesudah itu kehantaran naik dengan cepat dan kegagalan terjadi dalam alur (channel)
banjiran ini.
Ciri utama teori kegagalan strimer, disamping proses ionisasi benturan ( α )
Townsend, adalah postulasi sejumlah besar fotoionisasi molekul gas dalam ruang
didepan strimer dan pembesaran medan listrik setempat oleh muatan ruang ion pada
ujung strimer, dimana ruangan ini menimbulkan distorsi medan dalam sela. Ion-ion
positif dapat dianggap stasioner dibandingkan dengan elektron-elektron yang bergerak
lebih cepat, dan banjiran terjadi dalam sela dalam bentuk awan elektron yang
membelakangi muatan ruang ion positif.
Ada dua jenis strimer :
1. Positif, atau strimer yang mengarah ke katoda
2. Negatif, atau strimer yang menuju ke anoda
………………………………………..
…………………………………………………………………….
Isolasi adalah salah satu bentuk peralatan tegangan tinggi yang berfungsi sebagai tahanan
atau pelindung agar tidak terjadi tembus yang tidak diinginkan. Secara umum isolasi dibagi
menjadi 3 (tiga) macam yaitu isolasi padat, cair dan gas. Kemampuan isolasi dalam menahan
tegangan mempunyai batas-batas tertentu sesuai dengan material penyusun dan lingkungan
sekitarnya. Apabila tegangan yang diterapkan melebihi kuat medan isolasi maka akan terjadi
tembus atau breakdown yang menyebabkan terjadinya aliran arus antara peralatan tegangan
tinggi. Kekuatan isolasi gas dipengaruhi beberapa hal antara lain temperatur, kelembaban, angin,
tingkat kontaminasi udara dan besar tegangan yang diterapkan. Adanya kondisi hujan asam,
hujan basa, hujan garam, serta hujan di pegunungan akan mempengaruhi kekuatan isolasi dalam
mencegah terjadinya tembus antar dua peralatan tegangan tinggi yang diisolasi. Pemodelan
peralatan tegangan tinggi dengan elektroda jarum homogen dan elektroda bola homogen
digunakan untuk mengetahui tegangan tembus gas antara keduanya jika terjadi perubahan
terhadap lingkungan sekitar, selama pengujian isolasi di laboratorium tegangan tinggi. Contoh
penggunaan peralatan tegangan tinggi yang menyerupai elektroda jarum adalah arcing horn
(busur api) yang dipasang di tiap ujung renteng isolator. Teknik analisis data menggunakan cara
analisis data kualitatif interpretatif dan analisis statistik secara elementer. Kedua metode ini
digunakan sejak awal penelitian dimulai, diantaranya dalam memilih obyek, sample,
mengklasifikasikan simbol hingga kesimpulan akhir penelitian. Analisis data secara statistik
digunakan untuk menaksir prosentase tembus yang terjadi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa
tegangan tembus udara berbanding lurus dengan tekanan, prosentase karbondioksida dan
kelembaban udara tetapi berbanding terbalik dengan kenaikan temperatur. Kata kunci : Isolasi,
tegangan tembus.
Proses kegagalan dalam gas ditandai dengan adanya percikan secara tiba-tiba, percikan
ini dapat terjadi karena adanya pelepasan yang terjadi pada gas tersebut. Mekanisme kegagalan
gas yang disebut percikan adalah peralihan dari pelepasan tak bertahan sendiri ke berbagai
pelepasan yang bertahan sendiri[3]. Proses dasar yang paling penting dalam kegagalan gas
adalah proses ionisasi karena benturan, tetapi proses ini tidak cukup untuk menghasilkan
kegagalan. Proses lain yang terjadi dalam kegagalan gas adalah proses atau mekanisme primer
dan proses atau mekanisme sekunder.
Proses yang terpenting dalam mekanisme primer adalah proses katoda, pada proses ini diawali
dengan pelepasan elektron oleh suatu elektroda yang diuji, peristiwa ini akan mengawali
terjadinya kegagalan percikan (spark breakdown). Elektroda yang memiliki potensial rendah
(katoda) akan menjadi elektroda yang melepaskan elektron. Elektron awal yang dibebaskan
(dilepaskan) oleh katoda akan memulai terjadinya banjiran elektron dari permukaan katoda. Jika
jumlah elektron yang dibebaskan makin lama makin banyak atau terjadinya peningkatan banjiran
maka arus akan bertambah dengan cepat sampai terjadi perubahan pelepasan dan peralihan
pelepasan ini akan menimbulkan percikan (kegagalan) dalam gas.
Oleh karena itu, isolator rantai dapat dianggap merupakan susunan dari beberapa unit
kapasitor yang terhubung seri maupun paralel seperti ditunjukkan pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Bagian-bagian isolator rantai yang membentuk susunan kapasitor
Elemen dari isolator rantai adalah sama sehingga distribusi tegangan pada setiap elemen
isolator adalah sama.
……….............................. (3.1)
Dengan menganggap semua elemen isolator adalah identik, dan kapasitansi masing-
masing sambungan elemen isolator terhadap menara sama besar.
Pada Gambar 3.5, misalnya tegangan operasi adalah V, sedangkan jatuh tegangan melalui
elemen isolator adalah V1, V2, V3, dan V4 dimulai dari isolator paling atas mengarah ke kawat
fasa, sehingga dapat ditulis dengan persamaan :
Tujuannya adalah untuk mengetahui besarnya tegangan operasi V terhadap tegangan Vn. Dari
Gambar 3.5 di atas, besarnya arus yang mengalir tiap elemen isolator dapat dicari.
Pada titik A, persamaan arus adalah :
…………………..……… (3.6)
dimana :
………………………........……………. (3.7)
dari persamaan (3.6) dan persamaan (3.7) akan didapat nilai V3:
…………………………………. (3.8)
dengan menggantikan V2 dengan V1 akan diperoleh:
Oleh sebab itu elemen isolator yang paling dekat ke kawat fasa akan memikul tegangan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan elemen isolator yang lain.
sehingga:
……….……...…………………. (3.15)
sehingga :
……………..…………………. (3.17)
Pada titik C, diperoleh persamaan :
…..…………..…………………. (3.18)
dari persamaan (3.16) diperoleh V3
sehingga :
………………..……………… (3.19)
dan,
V = V1 + V2 + V3 + V4 ………….………………………. (3.20)
sehingga dari persamaan (3.20) didapat V4
V4 = V – (V1 + V2 + V3) ……………….…………………. (3.21)
dimana, V adalah tegangan sistem
1). Dengan mengatur besar nilai kapasitansi sambungan isolator terhadap bumi (Ce)
Kapasitansi Ce diupayakan sekecil mungkin, dengan demikian arus bocor yang menuju
struktur menara (bumi) akan sangat kecil dan memungkinkan untuk diabaikan. Di dalam
mendapatkan nilai kapasitansi Ceyang sangat kecil adalah dengan mengatur jarak antara
sambungan isolator terhadap menara pendukung (bumi), dimana jarak berbanding terbalik
dengan nilai kapasitansi yang dihasilkan, oleh sebab itu jika jarak antara menara dan sambungan
isolator diperbesar akan diperoleh nilai kapasitansi Ce yang sangat kecil.
Gambar 3.7 Perataan tegangan di setiap isolator dengan menggunakan guard ring berupa busur
tanduk
Prinsip perataan tegangan dengan menggunakan busur tanduk ini adalah penyeimbangan
arus bocor, sehingga akan menghilangkan atau mengurangi arus bocor yang menuju ke arah
struktur menara. Pengaturannya dapat dilihat pada Gambar 3.7 di atas. Untuk semua isolator
yang identik, besar kapasitansi C sama. Demikian pula semua kapasitansi ke bumi (C e) adalah
sama besarnya. Tegangan di tiap isolator mempunyai busur tanduk yang sama, dengan demikian
arus yang melaluinya juga sama besar yaitu I.
Dari Gambar 3.7, persamaan arus yang melalui isolator paling atas adalah
Ia + I = i1 + I ………….………………………. (3.22)
dan dengan perata tegangan menggunakan busur tanduk, dibuat pendekatan bahwa
i1 = Ia ………..…….…………………………………… (3.23)
i2 = Ib …………………………………………………… (3.24)
i3 = Ic …………….………………..….. (3.25)
………………………..……….... (3.26)
dari Gambar 3.7, potensial yang disebabkan Ia adalah 3V
…………………………………. (3.27)
dari persamaan (3.23), (3.26), dan (3.27) diperoleh Ch1