Anda di halaman 1dari 3

1.

Membuat Bootable Device


2. Untuk membuat bootable device yang suport BIOS Legacy dan UEFI, kita
memerlukan toolkit yang bernma Rufus (link di bawah). "kenapa harus
Rufus, toolkit lain bisa tidak?" saya memilih Rufus karena size kecil,
portable, dan yang pasti halal karena freeware hahaha. Proses
pengerjaannya juga lebih cepat dibanding toolkit lain sesuai klaim
developer Rufus yang mengatakan proses lebih cepat 40% dari yang lain.
Selain itu, Rufus sudah disertakan config yang lengkap dan bisa
menyelaraskan config yang cocok sesuai jenis sistem yang ada dalam file
ISO yang dimasukan. Berikut cara membuat bootable device untuk BIOS
Legacy dan UEFI, baik dalam format MBR mau pun GPT.
3. Hal yang perlu disiapkan
4. • Perangkat Windows
5. • File ISO master Windows atau live boot (Windows PE atau live
Linux)
6. • Flashdisk asli bukan KW
7. • Rufus (yang saya gunakan dalam tutor adalah versi 2.17. Bagi yang
menggunakan versi terbaru (3.5) akan ada sedikit perbedaan pada
interfacenya, namun fitur sama, bahkan lebih sederhana dan dipermudah)
8. Membuat Flashdisk bootable
9. 1. Tancapkan flashdisk ke perangkat, pastikan flashdisk yang
digunakan bukan KW/palsu, karena yang palsu dapat membuat corupted
files instalannya dan atau dukungan formatnya terbatas, misal hanya bisa
diformat dengan FAT/FAT32 saja tidak dapat NTFS atau hanya
mendukung skema MBR saja tidak bisa GPT.
10. 2. Jalankan program Rufus, maka akan otomatis terarahkan ke drive
flashdisk agan atau jika drive yang terhubung lebih dari satu sebaiknya
pastikan terarah ke drive flashdisk yang dimaksud agar tidak salah
format dan tidak kehilangan data penting di drive lain.
Langkah-Langkah yang harus dilakukan

11. 11. Jika sudah ke drive yang dimaksud, selanjutnya langsung loncat ke Create a
bootable disk using dan klik icon disk drive maka akan muncul jendela baru, browse file
ISO instalasi yang akan digunakan dan klik Open.
12. 12. Setela file ISO terpilih, biasanya settings pada Rufus akan menyelaraskan system
yang ada dalam file ISO yang dipilih, inilah mengapa kita langsung memasukan file ISO.
13. 13. NoteYang akan membuat live boot sampai dilangkah ini sudah selesai, bisa
langsung klik start. Karena Rufus sudah menyelaraskan settings yang diperlukan
termasuk menentukan setting akan berjalan di BIOS atau UEFI sesuai file ISO yang
dimasukan. Tidak seperti membuat master install ulang yang mengharuskan kita
menyesuaikan settings khususnya Partition scheme yang akan digunakan diharus sesuai
dengan skema hardisk milik agan yang diberlaku sekarang.
14. 14. Berikutnya, pada Partition schame and target system type pilih sesuai keterangan
berikut;
15. o MBR partition scheme for BIOS or UEFI, digunakan apabila flashdisk akan
digunakan untuk perangkat BIOS Legacy dan suport juga untuk mode UEFI dengan
dukungan type format hardisk MBR.
16. o MBR partition scheme for UEFI, digunakan apabila flashdisk akan digunakan
untuk perangkat khusus UEFI dengan skema partisi hardisk adalah MBR
17. o GPT partition scheme for UEFI, digunakan apabila flashdisk akan digunakan
untuk perangkat UEFI dengan type format hardisk GPT. GPT merupakan skema partisi
terbaru penerus skema sebelumnya yaitu MBR, yang memiliki beberapa keunggulan
terutama dalam hal dukungan jumlah partisi. GPT hanya mendukung UEFI saja, tidak
dapat digunakan pada perangkat BIOS Legacy.
18. Langkah inilah yang paling penting yang menentukan flashdisk dapat digunakan untuk
install ulang atau tidak, karena jika salah memilih antara MBR dan GPT maka proses
install akan terhenti di pemilihan partisi target untuk meletakan sistem operasi. Hal itu
dikarenakan skema partisi flashdisk dengan skema partisi hardisk tidak bersesuaian,
misalkan Setup installer dalam flashdisk sedang berjalan di skema partisi MBR maka
sudah pasti Setup installer tidak bisa menyebrang untuk melekat/tersalin kedalam storage
dengan skema partisi GPT. Jika sudah demikian, maka akan muncul error dan
pemasangan sistem operasi tidak dapat dilanjutkan. Untuk mengetahui dan atau
menkonversi skema partisi HDD/SSD agan bisa ke sini
19. 15. Sebelum klik tombol Start, pastikan pada opsi Quick format sudah terceklis agar
tidak melakukan low level format sehingga proses format berjalan lebih cepat.
20. 16. Terakhir, klik Start untuk memulai pembuatan bootable device
21. 17. Tunggu hingga proses selesai dan flashdisk pun siap digunakan
22.

Anda mungkin juga menyukai