elsanovita1288@gmail.com
PENDAHULUAN
Selama kurang lebih 3 Tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla,
pembangunan infrastruktur memang telah menjadi prioritas utama. Bahkan dapat
dikatakan istilah “Infrastruktur” sendiri telah melekat pada citra diri pemerintahan
Indonesia saat ini. Dalam berbagai kesempatan, Presiden menyampaikan betapa
pentingnya infrastruktur bagi kemajuan suatu bangsa. “Tanpa infrastruktur, jangan
mimpi negara ini bisa bersaing,” ungkap Presiden berulang-ulang di berbagai
kesempatan. 1
1
Wahyu Utomo, “KPPIP : tantangan pembangunan infrastruktur di indonesia”,
https://kppip.go.id/, ( diakses 29 maret 2020 )
1
Saat ini terdadapat 245 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sedang digarap oleh
pemerintah, termasuk didalamnya 37 proyek prioritas. Seluruh proyek tersebut
terbagi atas 15 sektor dan 2 program, seperti sektor jalan, kereta api, pelabuhan,
Bandar udara, bendungan, energi, telekomunikasi dan listrik. Seluruh infrastruktur
tersebut di bangun secara simultan agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi
secara serentak di beberapa kawasan strategis di Indonesia seperti Kawasan Ekomoni
Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
2
Ketiga, masalah pendanaan berkontribusi sebesar 25% dari seluh masalah
pembangunan infrastruktur. Dalam hal ini skema pendanaan ini terdapat 4 skema
yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu APBN, BUMN, baik atas inisiatif
korporosi maupun penugasan dari pemerintah, swasta, dan skema pendanaan
Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Lalu upaya apa yang akan dilakukan
pemerintah ?
PEMBAHASAN
2
Satria Sukananda S.H, “Metrojambi : peran hukum dalam pembangunan ekonomi
bangsa”, https://metrojambi.com, (diakses 29 maret 2020)
3
umum konflik yang terjadi di Indonesia ini telah menjadi perhatian nasional, bahkan
dengan semakin banyaknya muncul konflik akan muncul isu internasioanal yang akan
membawa sentimen negatif terkait dengan HAM. Konsorsium Pembaruan Agraria
(KPA), menilai bahwa pembangunan proyek infrastruktur dalam skala besar akan
meningkatkan kemiskinan karena telah melakukan tindakan perampasan tanah
kepada warganya untuk memfasilitasi produksi di tingkat global.
4
procedural untuk memaksimalkan fungsi hukum materiil dalam menyelesaikan suatu
sengketa atau permasalahan..
3
Youkisurinda, “peran hukum dalam pembangunan di bidang ekonomi”,
https://youkysurinda.wordpress.com, (diakses 29 maret 2020)
5
Kita sebagai anggota masyarakat telah mengetahui serta mengerti bahwa bidang
ekonomi sebagaimana halnya dengan bidang-bidang sosial lainnya yang tidak dapat
dipisahkan dalam bermasyarakat. Sedangkan masalah hukum tidak dapat
dipisahkan dengan masyarakat, dengan demikian maka masalah hukum juga tidak
dapat terpisahkan dengan masalah ekonomi , dalam arti ini hubungan hukum dan
ekonomi selalu mempunyai hubungan. Peran hukum dalam pembangunan
perekonomian dapat dilakukan dengan berbagai macam cara sesuai dengan kekuatan
berlakunya harus disesuaikan dengan berlakunya undang-undang hukum positif yang
berlaku, agar proses pembangunan tersebut tidak mengalami masalah atau konflik
yang mengakibatkan masyarakat menagalami dampak yang merugikan .
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peran hukum dan ham dalam
konflik pembangunan infrastruktur sangatlah besar, dengan adanya hukum positif
yang berlaku akan memudahkan proses pembangunan infrastruktur misalnya dalam
penanaman modal yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku akan menjadikan
pembangunan berjalan dengan lancar dan terhindar dari masalah . Sedangkan peran
hak asasi manusia dalam hal ini dapat diwujudkan dengan menenerapkan sistem
kekuasaan hak yang dimiliki masyarakat, karena dengan hal ini pemerintah akan
memikirkan dampak yang akan ditimbulkan dari pengambilan kebijakan yang tidak
sesuai dengan hak masyarakat. Agar dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan
masyarakat, pemerintah perlu meningkatkan kinerjanya dalam pembangunan tanpa
harus menimbulkan konflik.
6
DAFTAR PUSTAKA