UNDERWEIGHT :
o Berat badan : < 10 % BBI
o Body fat : 80% total cadangan energi
o Glikogen sbg simpanan energi: 1100 kkal
o Protein sbg simpanan energi : 40000 kkal
jaringan otot (kehilangan 30-50%
berbahaya
Marasmik
Kwashiorkor
BB/U : -3 SD
PB:70cm
Umur:1th
PB/U : -3 s/d-2 SD
BB:7kg
PB:70cm
BB/PB : -3 s/d -2 SD
C. Biokimia
LED → ↑ (N = laki2 : 0-8 mm/jam ;
perempuan : 0-15 mm/jam)
Leukosit → ↑ (N = Bayi/anak : 9000-12.000/mm3
Kadar Hemoglobin → (N = Anak : 10-16 gr/dl )
HCT → (N = Anak : 33-38/vol%)
Albumin serum (N = Anak 4,0-5,8 r/dl)
Protein total →
GDP Hipoglikemia (N = anak : 60-100 mg/dl)
GD2jPP Hipoglikemia (N= anak : < 120 mg/dl)
dan lain-lain......,
C. Fisik & Klinis (Marasmus)
Cengeng, Old Sangat Tdk bercahaya,
rewel face Kurus kusam
Diare kronik /
Kulit keriput, konstipasi
subkutis tdk ada
C. Fisik & Klinis (Kwashiorkor)
Hipotrofi
Oedema
Dermatosis
Tanda-Tanda Vital
Suhu → Hipotermia
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Your Topic Here
• Your Description Goes Here
Riwayat pemberian makan :
Asupan baik kualitas & kuantitas dlm
jangka waktu lama
Riwayat terlambat PMT
Riwayat penyapihan mendadak
Konsumsi susu formula terlalu encer /
tdk higienis
E. RIWAYAT PERSONAL
P E S
(NI.5.2) Malnutrisi Disebabkan Ditandai dgn BMI <
Protein energi kekurangan asupan 18,5, Albumin ,
yang nyata asupan < kebutuhan
(NB.1.1) Disebabkan Ditandai dgn
Pengetahuan kurang kurangnya informasi ketidakmampuan ibu
menyiapkan makanan
anak.
TATA LAKSANA DIET GIZI BURUK
Melalui 3 fase :
1. Fase Stabilisasi (kegawatan) Penderita biasax
mengalami Hipoglikemia, Hipotermia, dehidrasi.
1. Gizi Kurang
Modisco ½, I, II, III
2
Biokimia 4
Darah
(leukosit,
Albumin,
Protein, HB,
Ht, GD, dll) Asupan/hari
KENAIKAN BB
FASE REHABILITASI
BB : 5,2 kg
PB : 58 cm
Z-score : BB/U = <-3 SD (buruk)
:PB/U = < -3 SD (pendek)
Tahap 1. Pengkajian Gizi (Biokimia)
Syarat Diet
Energi diberikan 80-100 kkal/kgBB
Protein diberikan 1-1,5 gr/kgBB
Lemak cukup 20-25% dari total kalori
KH sisa dari kebutuhan protein & KH dan sebagai sumber
energi utama
Tahap 3. Intervensi Gizi
(Terapi Diet)
Vitamin cukup sesuai kebutuhan, mineral sesuai kebutuhan
kecuali Fe tidak diberikan (pd fase stabilisasi)
Cairan 130 ml/kgBB perhatikan oedema
Bentuk makanan cair
Diberikan melalui NGT, jika sdh mulai ada nafsu makan
dpt dikombinasikan melalui oral.
Tahap 3. Intervensi Gizi
Cara Pemesanan Makanan
Formula 75 atau Modisco ½
Penyakit yg
diakibatkan
oleh rendahnya
kadar Hb darah
A. Defisiensi Umumnya
A. Defisiensi berhubungan dgn
besi As. folat malnutrisi.
Aktivitas asam folat ()
Umumx perdarahan
bila :
kronik
o Kekurangan
Indonesia
konsumsi makanan
Ankilostomiasis
o Gangguan absorbsi
Diet yg tdk
o Obat yg bersifat
mencukupi
antagonis dgn asam
Absorbsi menurun
folat
Kebutuhan (↑)
kehamilan, laktasi
Perdarahan sal.
Cerna, menstruasi, A. Defisiensi
donor darah Vit. B12
Hemoglobinuria
Penyimpanan besi
yg berkurang, spt Dpt terjadi krn :
pd Hemosiderosis o Kerusakan penyerapan A. Pernisiosa
paru o Post op. didaerah lambung A.
megaloblastik
o Kurang asupan Vit. B12.
Tahap 1. Pengkajian Gizi
Antropometri
Jika px dapat berdiri /
bangun dari t4 tidur
timbang BB, ukur TB IMT
status gizi cenderung
kurang
Nadi (↑)
Suhu
Pernapasan takipnea/dispnea baik waktu
bekerja atau istirahat
Tekanan darah peningkatan sistolik dgn
diastolik stabil dan tekanan nadi melebar,
hipotensi postural.
Tahap 1. Pengkajian Gizi
Dietary
A. Riwayat Gizi
Asupan makan kurang, masukan diet protein
hewani rendah/masukan produk sereal tinggi,
asupan makanan sumber folat/Vit. B12 kurang
Pantangan / alergi terhadap BM sumber
protein tertentu.
2. Riwayat kesehatan
Riwayat gangguan menelan/mengunyah
Pasca operasi lambung → dumping syndrome
Anemia megaloblastik (def. Vit. B12)
Riwayat perdarahan, kecelakaan, kehamilan,
pasca melahirkan, dll
Sering infeksi, riwayat kanker,
3
Tahap 1. Pengkajian Gizi
ETC
3. Riwayat pengobatan
Transfusi darah sebelumnya
(NI.5.1) Peningkatan kebutuhan zat
besi (Fe) disebabkan anemia ditandai
dengan kadar Hb < normal .
Tahap 3.
Intervensi Gizi
(Rencana Diet)
Tujuan Diet
Memberikan makanan yg dpt
meningkatkan & memperbaiki keadaan
Anemia baik pemasukan maupun
penyerapan.
Tahap 3.
Intervensi Gizi
(Rencana Diet)
Energi diberikan sesuai kebutuhan.
Protein (↑) > 15% total kalori atau > 1,2
gr/kgBB/hari pembentukan Hb.
Lemak 20-25% sesuai kebutuhan/normal.
KH cukup / sisa dr keb. Protein & lemak.
Syarat Vitamin & mineral cukup terutama vit. C, utk
Diet membantu penyerapan Fe, Fe diberikan
tinggi melalui makanan atau suplemen (bila
perlu).
Cairan cukup.
Bentuk & cara pemberian makanan sesuai
keadaan pasien.
Tahap 3.
H Intervensi Gizi
(Rencana Diet)
TKTP
1. Tujuan
Memberikan pengetahuan sekaligus sbg motivasi
agar px dapat menjalani diet sesuai yang
dianjurkan & merubah kebiasaan makan yang
salah
2. Materi
Diet TETP
3. Isi Materi
• Pengertian diet TETP
• BM yg boleh & tdk boleh
• Kebutuhan Gizi px
Tahap 3.
Intervensi Gizi
(Rencana Edukasi)
TB : 155 cm
BB : 52 kg
IMT : 52/1,55(2) = 21,6 → st, Gizi normal)
LILA : 24,5 cm
=LILA Ukur /LILA Standar
= 24,5/27,2 x 100 = 90% →st. gizi
baik
Tahap 1. Pengkajian Gizi
BIOKIMIA
Tujuan Diet
Energi diberikan sesuai kebutuhan dan aktifitas fisik
Protein diberikan tinggi 1,5 gr/kgBB untuk membantu
pembentukan hemoglobin darah.
Lemak diberikan cukup 20% dari kebutuhan utamanya lemak
tidak jenuh.
Tahap 3. Intervensi Gizi
Tujuan Diet
KH sisa dari protein & lemak sebagai sumber energi utama
• Vitamin cukup sesuai kebutuhan terutama vit. C untuk
membantu penyerapan Fe. Mineral terutama Fe utk
meningkatkan kadar Hemoglobin
Cairan cukup sesuai kebutuhan yakni 2 liter/hari
Bentuk makanan biasa
Rute pemberian melalui oral.
Edukasi Diet
1. Tujuan
Memberikan pengetahuan sekaligus
sbg motivasi agar px dapat menjalani
diet sesuai yang dianjurkan & merubah
kebiasaan makan yang salah
2. Materi
Diet TETP
3. Isi Materi
• Pengertian diet TETP
• BM yg boleh & tdk boleh
• Kebutuhan Gizi px
Tahap 3. Intervensi Gizi
Biokimi
Asupan / a (Hb,
hari Ht,Prote
in, dll)
Fisik &
Klinis/hari
Fungsi Vitamin A
Berperan dlm berbagai faali tubuh :
1. Penglihatan mencegah Hemeralopia & Xerophtalmia
2. Memelihara struktur & fungsi normal dr jaringan
epitel
3. Kekebalan tubuh
4. Tumbuh kembang
5. Reproduksi
6. Turut berperan dlm dlm pembentukan sel darah
merah.
Xeroftalmia
Kekeringan pada
konjungtiva berlanjut
sampai kornea
Kornea tampak suram dan
kering dengan permukaan
tampak kasar
Keadaan umum anak
biasanya buruk (gizi buruk
dan menderita, penyakit
infeksi dan sistemik lain)
Xeroftalmia Scar (XS) = sikatriks (jaringan
parut) kornea
Memberikan makanan
yg banyak
mengandung Vitamin
A untuk membantu
proses penyembuhan
Intervensi Gizi
Individu KVA yg telah berdampak pada kerusakan organ mata
tidak mudah disembuhkan.
Pencegahan pemberian dosis kapsul vitamin A pd anak yg
disesuaikan dgn kebutuhan dan umurnya 2 kali/tahun
program nasional penanggulangan KVA
No Umur Vitamin A
(bulan)
1 6-8 Kapsul Vit. A Biru (100.000 SI)
2 9 - 11
3 12 - 23 Kapsul Vit. A Merah (200.000
4 24- 59 SI) atau 2 kapsul biru
Syarat Diet
a. Kalori dan zat-zat gizi lainnya sesuai
kebutuhan
b. Memberikan makanan yang banyak
mengandung kadar vitamin A tinggi,
seperti : Kuning telur, susu,
menyega, hati, sayur & buah
berwarna
Intervensi Edukasi
Tujuan memberikan informasi
/pengetahuan pada Individu
/masyarakat untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku
tentang gizi seimbang.
Materi Pola makan seimbang
Pokok bahasan Pengertian gizi
seimbang, pentingnya gizi seimbang
dalam kehidupan sehari-hari khususnya
bagi balita, kebutuhan gizi bagi balita,
contoh gizi seimbang,dll.
Alat bantu Poster / Leaflet/ flip
chart/ food model / buku foto,dll.