UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGROEKOTEKNOLOGI
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik dikehidupan dunia maupun kehidupan diakhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah
dan penuh manfaat. Berkat nikmat dan karunia-Nya sertadorongan dari semua
pihak, kami (Kelompok 18) dapat menyelesaikan penulisan “Laporan Pratikum
Agrohidrologi Acara II Mata kuliah Agrohidrologi.”
Kami menyadari sekali, di dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata Bahasa maupun
dalam hal pengkondisian kepada dosen serta teman-teman sekalian. Harapan yang
paling besar dari kami, mudah-mudahan apa yang kami tulis ini bermanfaat bagi
pembaca sekalian.
Penulis
Daftar Isi
Cover………………………………………………………………….
Kata pengantar……………………………………………………………………….
Daftar isi……………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang……………………………………………………………
2. Tujuan……………………………………………………………………..
Rata rata temperature dalam dari bulan janurari sampai bulan desember
adalah 27 oC. kelembapan udara adalah sebanyak 80%,kecepatan angin termasuk
dalam kategori low yakni 1 m/s,intesitas matahari(lama penyinaran ) adalah
sebanyak 40%
Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan Pada bulan januari curah hujan
sebanyak 244 mm, febuari 177mm. maret 260 mm,April 266, mei 223,juni 145,juli
186 agustus 106 mm, September 148, oktober 187 mm,November 243, dam bulan
desember 227 mm rata rata curah hujan pertahun adalah 2412 mm. Dari gambar
diatas terdapat perbedaan yakni pada bulan januari-mei dan November-desember
curah hujan lebih tinggi berarti masuk kedalam musim penghujan sedangkan pada
bulan juni -oktober curah hujan lebih rendah yang dimana pada bulan bulan ini
terjadi musim kemarau.
Tanah yang akan ditanami berjenis Red Loamy dengan maksimum kapasitas
infiltarsi 30mm/hari, dengan maksimum kedalaman akar 900 cm
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dalam perencanaan pengairan, yang perlu mendapat perhatian ialah
kebutuhan air atau evapotranspirasi tanaman. Evapotranspirasi (ET)
adalah jumlah air air total yang dikembalikan lagi ke atmosfer dari
permukaan tanah, badan air, dan vegetasi oleh adanya pengaruh faktor-
faktor iklim dan fisiologis vegetasi. ET merupakan gabungan antara
evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses penguapan yaitu
perubahan dari zat cair menjadi uap air atau gas dari semua bentuk
permukaa kecuali vegetasi
CropWat merupakan software aplikasi untuk perencanaan dan
pengelolaan irigasi yang dikembangkan oleh beberapa ilmuan. Fungsi
utamanya yaitu untuk menghitung evapotranspirasi acuan, kebutuhan air
dan irigasi tanaman, membuat dan mengembangkan jadwal irigasi serta
skema pasokan air pada kondisi manajemen yang bervariasi, serta untuk
memperkirakan produksi pada lahan kering dan tadah hujan.
5.2 Saran
Sebaiknya pratikum yang dilakukan tidak ditunda tunda agar
mahasiswa/I bias dengan mudah menyesuaikan waktu . dan juga
pratikum sebaiknya dilakukan lebih dari sekali agar mahasiswa/I bias
lebih memahami dalam menggunakan software Cropwat
DAFTAR PUSTAKA
Asdak. 1998.Hidrologi dan Pengaturan DAS.UGM Press. YogyakartaKartosapoetro,
Sutedjo. 1997.
Herliyani at al, 2012. Identifikasi Saluran Primer Dan Sekunder Daerah Irigasi Kunyit
Kabupaten Tanah Laut. Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin.
Jurnal Intekna, Tahun Xii, No. 2: 132 - 139
Notohadiprawiro, T. 1992. Sawah Dalam Tata Guna Lahan. Fakultas Pertanian
UPN.Yogyakarta.
Gordon, Judit R.1993. A Diagnostic Approach to Organizational Behavior Boston: Allyn
and Bacon.
Suwardji. 2004b. Menuju kedaulatan pangan untuk petani miskin di lahan kering melalui
LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture): Position Paper yang
disampaikan pada pertemuan VECO-Indonesia dan Partner se Indonesia di Sindu
Beach, Sanur Bali. 19-22 Agustus 2004.
Sinclair, L. 1987. Agriculture must be ecologically sustaiable to feed the earth, says New
World Resource Institute,. Ambio 16 (5) : 278-279.
Squires, V. Dan P. Tow. 1991. Dryland Farming: A system Approach. Sydney University
Press.
Sudjarwadi, 1990. Teori dan Praktek Irigasi. Pusat Antar Universitas Ilmu Teknik, UGM,
Yogyakarta.
Suyana, at al.1999. Evaluasi Sumbangan Hara dan Kualitas Air dari Irigasi Bengawan
Solo. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Negeri Sebelas Maret.
Surakarta.
Wirawan. 1991. Pengembangan dan Pemanfaatan Lahan Sawah Irigasi, hal 141- 167.
dalam E. Pasandaran (edt). Irigasi di Indonesia Strategi dan Pengembangan.
LP3ES. Jakarta.
LAMPIRAN