Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa kami telah
menyelesaikan tugas mata kuliah dengan membahas Dasar-dasar Imunologi 
dalam bentuk makalah.
Makalah ini kami tulis berdasarkan hasil pencarian kami dari beberapa
sumber. isi makalah ini mencakup tentang “SISTEM IMUN”

Makalah ini di harapkan cukup untuk memberikan pengertian tentang


Sistem Imun, walaupun tidak secara detail.

Sudah tentu makalah ini masih jauh dari sempurna dan juga masih banyak
kekurangannya. Maka saran, petunjuk  pengarahan, dan bimbingan dari berbagai
pihak sangat kami harapkan.

Semoga makalah ini mendapat Ridho dari Allah SWT, dan bisa
bermanfaat bagi kita semua.

Aamiin.

Palembang, maret 2020

Penulis

i | IMUNOLOGI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI .................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

2.1 Sejarah Imunologi .................................................................................... 3


2.2 Pengertian Imunologi ............................................................................... 3
2.3 Manfaat Imunologi ................................................................................... 4
2.4 Komponen Imunitas Tubuh ...................................................................... 5
2.5 Specific/acquired immunity ..................................................................... 8
2.6 Organ-organ yang terlibat dalam sistem imun ......................................... 9
2.7 Sel-sel yang terlibat dalam sistem imun spesifik .................................... 10
2.8 Fungsi Sistem Imun ................................................................................. 12
2.9 Respons Imun .......................................................................................... 12

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 15

ii | IMUNOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar peranannya bagi kesehatan,
tentunya harus disertai dengan pola makan sehat, cukup berolahraga, dan
terhindar dari masuknya senyawa beracun ke dalam tubuh. Sekali senyawa
beracun hadir dalam tubuh, maka harus segera dikeluarkan.
Kondisi sistem kekebalan tubuh menentukan kualitas hidup. Dalam
tubuh yang sehat terdapat sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga daya
tahan tubuh terhadap penyakit juga prima. Pada bayi yang baru lahir,
pembentukan sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna dan memerlukan
ASI yang membawa sistem kekebalan tubuh sang ibu untuk membantu daya
tahan tubuh bayi. Semakin dewasa, sistem kekebalan tubuh terbentuk
sempurna. Namun, pada orang lanjut usia, sistem kekebalan tubuhnya secara
alami menurun. Itulah sebabnya timbul penyakit degeneratif atau penyakit
penuaan.
Pola hidup modern menuntut segala sesuatu dilakukan serba cepat dan
instan. Hal ini berdampak juga pada pola makan. Sarapan di dalam kendaraan,
makan siang serba tergesa, dan malam karena kelelahan tidak ada nafsu
makan. Belum lagi kualitas makanan yang dikonsumsi, polusi udara, kurang
berolahraga, dan stres. Apabila terus berlanjut, daya tahan tubuh akan
menurun, lesu, cepat lelah, dan mudah terserang penyakit. Karena itu, banyak
orang yang masih muda mengidap penyakit degeneratif. Kondisi stres dan
pola hidup modern sarat polusi, diet tidak seimbang, dan kelelahan
menurunkan daya tahan tubuh sehingga memerlukan kecukupan antibodi.
Gejala menurunnya daya tahan tubuh sering kali terabaikan sehingga timbul
berbagai penyakit infeksi, penuaan dini pada usia produktif.

1 | IMUNOLOGI
Imunologi adalah cabang ilmu biomedis yang berkaitan dengan respon
organisme terhadap penolakan antigen, pengenalan diri sendiri dan bukan
dirinya, serta semua efek biologis, serologis, dan kimia, fisika fenomena imun.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Imunologi?


2. Apa pengertian Imunologi?
3. Apa manfaat imunologi?
4. Apa saja Komponen Imunitas Tubuh?
5. Apa Acquired Imunity?
6. Apa saja organ – organ yang terlibat dalam sistem imun?
7. Apa saja Sel-sel yang terlibat dalam sistem imun?
8. Apa saja fungsi sitem Imun?
9. Bagaimana Respon Imun?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Bagaimana Sejarah Imunologi


2. Untuk mengetahui Apa pengertian Imunologi
3. Untuk mengetahui Apa manfaat imunologi
4. Untuk mengetahui Apa saja Komponen Imunitas Tubuh
5. Untuk mengetahui Apa Acquired Imunity
6. Untuk mengetahui Apa saja organ – organ yang terlibat dalam sistem imun
7. Untuk mengetahui Apa saja Sel-sel yang terlibat dalam sistem imun
8. Untuk mengetahui Apa saja fungsi sitem Imun
9. Untuk mengetahui Bagaimana Respon Imun

2 | IMUNOLOGI
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Imunologi

Pada mulanya imunologi merupakan cabang mikrobiologi yang


mempelajari respons tubuh, terutama respons kekebalan, terhadap penyakit
infeksi. Pada tahun 1546, Girolamo Fracastoro mengajukan teori
kontagion yang menyatakan bahwa pada penyakit infeksi terdapat suatu zat
yang dapat memindahkan penyakit tersebut dari satu individu ke individu lain,
tetapi zat tersebut sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata dan
pada waktu itu belum dapat diidentifikasi.

2.2     Pengertian Imunologi
Imunologi berasal dari bahasa latin, yaitu Imunis dan Logos. Imun yang
berarti kebal dan logos yang berarti ilmu. Imunologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang kekebalan tubuh.
Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem
kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap
infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain
dalam tubuh. Sedangkan respon untuk menyambut agen asing disebut respon
imun.
Imunitas adalah Daya tahan tubuh untuk melawan penyakit - melawan
infeksi.
Semua sel dan molekul yang terlibat dalam imunitas tubuh, merupakan suatu
kesatuan fungsional disebut :sistem imun. Tanggap (respon) terhadap
substansi asing yang masuk ke dalam tubuh, secara kolektif disebut respon
imun .

3 | IMUNOLOGI
Definisi spesifik : Imunitas adalah reaksi untuk melawan substansi asing
yang masuk ke dalam tubuh seperti mikroorganisme (bakteri, virus, parasit) &
molekul besar (protein, polisakharida). Reaksi yang terjadi meliputi reaksi
seluler dan molekul.

2.3 Manfaat Imunologi

Sistem imun dapat dimanipulasi agar fungsi sistem imun dapat dikontrol
untuk melawan penyakit.

1. Manipulasi sistem imun dapat dilakukan dengan:


a. memanipulasi antigen asing yang masuk
b. vaksinasi
c. memanipulasi pertemuan substansi asing dengan sel/molekul sistem
imun
d. imunoterapi.
Contoh : vaksinasi terhadap smallpox oleh Edward Jenners (1758).
Observasi Jenners  pemerah susu yang menderita smallpox setelah
sembuh jarang/tidak pernah terkena smallpox untuk kedua kalinya.

Suntikkan cairan dari lesi cowpox ke anak umur 8 th beberapa


minggu. Setelah selesai, anak tersebut diinfeksi virus smallpo  tidak
sakit (kebal terhadap smallpox). Metode Jenners disebut vaksinasi
(vaccine – dari sapi)  metoda vaksinasi dipakai secara luas untuk
mengin-duksi imunitas terhadap bermacam-macam penyakit.

2. Reaksi imun in vitro dan in vivo dapat dimanfaatkan untuk :

Diagnosis & terapi penyakit infeksi dan/atau terpapar toksin.

4 | IMUNOLOGI
Contoh : antibodi terhadap virus/bakteri dalam darah dipakai sebagai
indikator perkembangan \ penyakit. Antibodi terhadap toksin/bisa
digunakan untuk mengobati penderita terpapar toksin/bisa i.e pasien
digigit ular, dsb.

2.4 Komponen imunitas tubuh

1. Innate/natural immunity

o imunitas yang sudah ada sejak fetus/dilahirkan.


o bersifat nonspesifik  imunitas nonspesifik
o berperan sebagai garis pertahanan pertama terhadap invasi
substansi asing ke dalamtubuh.
2. Acquired/adaptive immunity

- imunitas yang didapat

- bersifat spesifik  imunitas spesifik

- berkembang karena diinduksi/distimulasi oleh intervensi substansi


asing yang masuk ke dalam tubuh.

- substansi asing yg menginduksi imunitas spesifik disebut antigen.

a. Elemen/struktur yang mendukung imunitas tubuh.

Innate / natural Adaptive/acquired


immunity
Immunity

Resistensi Resistensi tidak Resistensi menjadi lebih


berubah pada infeksi baik pada infeksi
berikutnya
Berikutnya

5 | IMUNOLOGI
Soluble Lisozim, komplemen, Antibodi
interferon
factors

Cells Epitel permukaan & Limfosit T


mukosa, fagosit, sel NK

Patogen (infectious agents) bila mengintervensi tubuh


mula-mula akan berhadapan dengan elemen sistem imun natural (innate).
Bila sistem imun natural dapat dirusak, patogen akan berhadapan dengan
sistem imun adaptif  bereaksi secara spesifik untuk mengeliminasi &
menghancurkan patogen.
Sistem imun adaptif menghasilkan imun memory  memberi reaksi
sejenis yang lebih baik pada infeksi/ intervensi patogen yang sama
berikutnya.

a. Elemen/unsur yang terlibat dalam innate immunity

1. Permukaan luar tubuh

- epidermis kulit adalah barier efektif untuk mencegah penetrasi


mikroorganisme.
- mukosa nasofaring, saluran pencernaan, saluran pernafasan dan
genitourinarius dilengkapi barier fisik (silia) dan kimia (enzim) untuk
melawan/ menghambat masuknya mikroorganisme.

2. Fagosit

sel yang memfagosit mikroorganisme/partikel yang melewati


epitel  sistem retikuloendotelial  diproduksi oleh sel-sel primordia
(stem cells) dalam sumsum tulang: sel makrofag dlm jaringan netrofil &
monosit dalam darah

6 | IMUNOLOGI
3. Sel NK
leukosit yg dapat mengenali perubahan- perubahan permukaan sel yg
diinfeksi virus  NK akan berkontak (bind) dan membunuh sel
terinfeksi.

4. Soluble factors
- Interferon  protein diproduksi sel terinfeksi virus & limfosit 
mengaktifkan sel NK & menginduksi resistensi sel yang berdekatan dg
sel terinfeksi.
- Komplemen  protein serum aktifasi komplemen dpt menyelubungi
bakteri sehingga menarik (ready) utk difagosit  opsonosasi.
menyebabkan lisis membran sel bakteri  pathway

Inflamasi Adalah reaksi respon tubuh terhadap injury (cedera) karena


invasi mikroorganisma/partikel asing atau jejas lain. Reaksi inflamasi
menyebabkan elemen system imun dikerahkan ke situs infeksi

a. Reaksi inflamasi meliputi :

1. Peningkatan suplai darah ke tempat infeksi.

2. Peningkatan permeabilitas kapiler darah karena retraksi endotel


kapiler darah  menyebabkan molekul besar (protein serum) keluar
menuju ke tempat infeksi.

3. Leukosit terutama neutrofil dan monosit keluar dari kapiler


menuju ke situs infeksi karena chemotaksis.

b. Tanda-tanda inflamasi :

rubor  merah
tumor  bengkak
kalor  panas
dolor  sakit

7 | IMUNOLOGI
2.5 Specific/acquired immunity

Imunitas yang didapat karena induksi & pemaparan (exposure) pada


substansi asing (antigen).

a. Sifat dasar imunitas spesifik

- menghasilkan “immune memory”  memberi respon lebih efektif


pada infeksi yang sama berikutnya prinsip dasar vaksinasi

- menghasilkan respon yang fokus pada antigen yang menginvasi tubuh


dan mengeliminasinya  meningkatkan kapasitas protektif
innate immunity.

b. Imunitas spesifik diperankan oleh 2 sistem imun :

1. Imunitas humoral : dibawakan oleh molekul (protein) serum yang


mengenal dan mengeliminasi antigen bebas (tidak terikat/bukan
bagian) sel  disebut antibodi  mengikat dan bereaksi dengan
antigen secara spesifik.

2. Imunitas seluler (cell mediated immunity) : dibawakan oleh sel 


limfosit T, mengenal antigen dipermukaa sel atau antigen nonself
dan menghancurkan sel yang mengekspresikan antigen tsb

Antibodi dan limfosit T spesifik dapat ditransfer secara pasif ke


individu yang belum imun (naive)  imunisasi pasif.

c. Respon humoral dan seluler terhadap stimulasi antigen mempunyai


ciri/sifat yang mendasar (fundamental).

8 | IMUNOLOGI
1. Specificity

Respon imun adalah spesifik terhadap antigen tertentu.


Antibodi atau limfosit dapat mengenal bagian dari protein komplex
atau molekul besar lainnya. Bagian molekul yang dikenali antibodi
atau limfosit secara spesifik disebut determinan atau epitop.

2. Diversity

Tubuh manusia mempunyai sistem imun yang berpotensi


mengenal antigen di lingkungan hidupnya. Limfosit yang
mempunyai spesifisitas thd antigen di dlm tubuh seluruhnya
disebut “lymphocyte repertoire”  diperkirakan dapat
mendeferensiasi 109 determinan. Bila suatu limfosit terinduksi
antigen  limfosit akan berproliferasi membentuk satu klon
spesifik  “clonal selection theory”.

3.Memory

Respon imun terhadap antigen akan meningkat


efektifitasnya apabila terpapar/bertemu antigen yang sama untuk
kedua kali dan seterusnya  disebut “immunological momory” &
diperankan oleh “memory cells”.

4. Self limitation
Respon imun yang normal akan menurun dan menghilang
beberapa waktu setelah stimulasi dihentikan
5. Descrimination of self from nonself
Dapat membedakan antigen asing dari komponen sendiri.
Limfosit akan bereaksi terhadap stimulasi antigen asing tetapi tidak
memberi respon pada molekul & komponen sendiri  toleransi
imun (immune tolerance).

9 | IMUNOLOGI
Kegagalan toleransi imun pada komponen sendiri 
kelainan/penyakit autoimun  menimbulkan konsekuensi patologi
tertentu.

2.6 Organ-organ yang terlibat dalam sistem imun

a. Organ-organ dalam sistem imun dibedakan menjadi 2 golongan


berdasarkan fungsinya dlm sistem imun :

- organ limfoid primer (sentral).

- organ limfoid sekunder (periferal).

1. Limfosit imatur akan mengalami maturasi sehingga menjadi matur


didalam organ limfoid primer  menjadi sel imunokompeten. Pada
mamalia organ limfoid primer adalah

- sumsum tulang (bone marrow) - maturasi sel

- timus - maturasi sel T

2. Organ limfoid sekunder  mengambil antigen dari jaringan atau dari


darah (sirkulasi) & memberi tempat sel imunokompeten untuk
berinteraksi secara efektif dengan antigen.

- Limfonodus mengkoleksi antigen dari cairan intraseluler jaringan.

- Lien (limpa/spleen) menyaring antigen dalam darah & sirkulasi 


sehingga dapat merespon infeksi sistemik.

- Mucosa associated lymphoid tissue (MALT) pada traktus respiratorius,


digestivus, genitourinarius  (Peyer’s patch, tonsil, adenoid) menangkap
Ag yang masuk via membran mukosa.

10 | IMUNOLOGI
2.7 Sel-sel yang terlibat dalam sistem imun spesifik

Semua sel dalam sistem imun (spesifik) berasal dari “stem cells” yang
pluripoten di dalam sumsum tulang (bone marrow), berkembang melalui
proses hematopoeisis.

a. Terbagi dalam 2 jalur diferensiasi:

1. jalur mieloid  memproduksi fagosit dan sel-sel lain

2. jalur limfoid  memproduksi limfosit

b. Fagosit dibedakan menjadi 2 jenis

- monosit fagosit yang dapat meninggalkan sistem vaskuler &


berubah menjadi fagosit jaringan  makrofag

- polimorfonukleus  neutrofil, basofil & eosinophil

c. Limfosit diproduksi dalam sumsum tulang, beredar dalam sirkulasi dan


sistem limfoid & menempati organ-organ limfoid. Limfosit
berinteraksi & mengenal antigen melalui reseptor antigen
dipermukaan selnya.
Ada 2 macam limfosit : limfosit B & limfosit T  dibedakan
berdasarkan marka protein membran sel - CD3 pada sel T ; CD11
pada sel B.

1. Limfosit B

Diproduksi & berkembang dalam sumsum tulang. Mempunyai


reseptor antigen mol. Ab yang terfiksasi membran sel pada C h
terminalnya. Bila sel B naive kontak dengan Ag, sel B
berproliferasi & berdiferensiasi menjadi sel B memori yang
mensekresi Ab spesifik, disebut sel plasma.

11 | IMUNOLOGI
2. Limfosit T

Berkembang dari stem cells dalam sumsum tulang, bermigrasi


ke dalam timus dan berdiferensiasi menjadi sel T matur. Sel T
matur mengekspresikan “antigen binding protein” dipermukaan
selnya, disebut reseptor sel T (TCR)  terdiri dari 2 protein subunit
 atau , dihubungkan oleh ikatan disulfida. TCR mengenal Ag
dipermukaan sel yang berasosiasi/ dipresentasikan molekul MHC
(HLA). Bila sel T naive kontak dengan Ag  sel T berproliferasi
& berdiferensiasi menjadi sel T memori dan sel efektor.

Subpopulasi sel T : Sel T helper (T H) & sel T sitotoksik (TC) 


dibedakan berdasarkan marka protein membran sel  CD4 pada
TH dan CD8 pada TC.
TH setelah kontak dengan Ag berubah menjadi efektor yang
mensekresi sitokin (limfokin)  mengaktifkan sel B, TC , sel-sel
fagosit dan efektor lainnya. TC setelah kontak dengan Ag berubah
menjadi efektor yang memediasi reaksi sitotoksik 
membunuh/melisis
sel yang mengekspresikan Ag :

- sel terinfeksi virus

- sel terinfeksi mikroorganisme intrasel

- sel tumor

- sel alograf

12 | IMUNOLOGI
2.8 FUNGSI SISTEM IMUN
Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit dengan
menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing
(bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh,
Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan,
Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal. Dan Sasaran utama yaitu
bakteri patogen dan virus. Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel
plasma, makrofag, dan sel mast).

2.9  RESPONS IMUN
Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian yang
kompleks terhadap antigen, untuk mengeliminasi antigen. Respons ini dapat
melibatkan berbagai macam sel dan protein, terutama sel makrofag, sel
limfosit, komplemen dan sitokin yang saling berinteraksi secara kompleks.
Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme pertahanan non spesifik
dan mekanisme pertahanan spesifik (Akib, dkk., 2010).
Tahap respons sistem imun :
Deteksi dan mengenali benda asing, Komunikasi dengan sel lain untuk
berespons, Rekruitmen bantuan dan koordinasi respons dan estruksi atau
supresi penginvasi.
Fungsi respons imun :
1. Pertahanan (Defense) : terhadap benda asing/mikroba
2. Homeostatis : eliminasi sel tak berguna/debris
3. Pengawasan (Surveillance) : bertugas untuk waspada dan mengenal
adanya perubahan-perubahan dan secara cepat membuang sel-sel yang
abnormal tersebut.

13 | IMUNOLOGI
BAB III
PENUTUP
3.1     Kesimpulan
Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem
kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh
terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat
asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya
melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen,
termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang
dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel
tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan
resiko terkena beberapa jenis kanker.

14 | IMUNOLOGI
DAFTAR PUSTAKA

Akib, Arwin AP, dkk., 2007. Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, Edisi 2. Jakarta:
IDAI

Bratawidjaja KG. 2004. Immunologi Dasar 6th. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
3-
17, 32-90, 92-105, 128-150, 171-190

Kresno, S. 2003. Ilmu Dasar Onkologi. Jakarta: PT Quparada Makuda Perkasa

Rifai, Muhaimin. 2011. Konsep Imunologi. Universitas Brawijaya.


[Online], http://muhaiminrifai.lecture.ub.ac.id/files/2011/01/BABI.-
Konsep- Imunologi.pdf. Diakes pada 14 November 2015

15 | IMUNOLOGI

Anda mungkin juga menyukai