Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Pendidikan Vokasi

Volume 6, No 1, Februari 2016 (111-120)


Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpv

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA


PADA PEMBELAJARAN PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF
SMK DI KOTA YOGYAKARTA
Valiant Lukad Perdana Sutrisno
FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
valiantlps@gmail.com
Budi Tri Siswanto
Universitas Negeri Yogyakarta
budi_ts@uny.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari persepsi penguasaan metode mengajar
praktik guru, media pembelajaran yang digunakan guru, dan motivasi belajar siswa terhadap hasil
belajar siswa pada pembelajaran praktik kelistrikan otomotif SMK keahlian TKR di Kota Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah ex-post facto. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII pada
kompetensi TKR di SMK Kota Yogyakarta yang berjumlah 565 siswa. Sampel sejumlah 185 siswa
ditentukan dengan teknik proportional random sampling. Pengambilan data variabel bebas
menggunakan angket dengan skala Likert dan Rating Scale. Data variabel terikat dikumpulkan
menggunakan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan empat temuan ytiu: (1) terdapat pengaruh yang signifikan persepsi penguasaan
metode mengajar praktik guru terhadap hasil belajar praktik kelistrikan otomotif; (2) terdapat
pengaruh yang signifikan dari persepsi media pembelajaran terhadap hasil belajar pembelajaran
praktik kelistrikan otomotif; (3)terdapat pengaruh yang signifikan dari motivasi belajar siswa terhadap
hasil belajar pembelajaran praktik kelistrikan otomotif; (4) terdapat pengaruh yang signifikan dari
persepsi penguasaan metode mengajar praktik guru, persepsi media pembelajaran, dan motivasi
belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar pembelajaran praktik kelistrikan otomotif.
Kata kunci: persepsi, metode mengajar praktik, motivasi belajar, media pembelajaran, hasil belajar,
pembelajaran praktik, kelistrikan otomotif

FACTORS AFFECTING THE LEARNING OUTCOMES IN


THE TEACHING AND LEARNING OF AUTOMOTIVE ELECTRICAL
PRACTICE OF SMK IN YOGYAKARTA CITY
Abstract
The research aimed to reveal the effect of perceptions of teachers’ mastery of practice teaching
methods, instructional media used by teachers, and students’ motivation on the learning outcomes in the
teaching of automotive electrical practice of SMK of TKR expertise in Yogyakarta City. The research
was ex-post facto research. The population was all grade XII students of SMK light vehicle enginering
expertise in Yogyakarta City totalling 565 students. A sample of 185 students was established using the
proportional random sampling technique. The data of the independent variable were collected using a
questionnaire with Likert scale and Rating scale. The data of the dependent variable were collected
using documentation. The data were analyzed using the multiple regression analysis. The research
revealed four findings. (1) There was a significant effect of perceptions of teachers’ mastery of practice
teaching methods on the learning outcomes in the teaching of automotive electrical practice; (2) There
was a significant effect of instructional media on the learning outcomes in the teaching of automotive
electrical practice; (3) There was a significant effect of the students’ motivation on the learning
outcomes in the teaching of automotive electrical practice; (4) There was a significant effect of
perceptions on teachers’ mastery of practical teaching methods, perceptions on instructional media,
and students’ motivation collectively on the learning outcomes in the teaching of automotive electrical
practice.
Keywords: perceptions, practice teaching method, student’s motivation, instructional media, learning
outcomes, teaching practice, automotive electrics

Jurnal Pendidikan Vokasi


p-ISSN: 2088-286, e-ISSN: 2476-9401
112 − Jurnal Pendidikan Vokasi

PENDAHULUAN kelistrikan otomotif rendah ini tidak hanya


dialami oleh Pusat Pelatihan seperti di VEDC
Perkembangan teknologi yang pesat
Malang saja, namun pada SMK di Kota Yog-
pada masa kini salah satunya dapat dilihat
yakarta juga mengalami permasalahan dengan
melalui perkembangan teknologi di dunia
hasil belajar praktik kelistrikan otomotif yang
industri otomotif. Di Indonesia, pertumbuhan
selalu rendah dan seringkali menjadi ‘ranjau’
industrinya pun kian merajai jika dibanding-
ketidaklulusan para siswa.
kan dengan jenis industri lainnya. Pesatnya
Kajian teori dan hasil penelitian yang
perkembangan teknologi otomotif tentu saja
relevan menunjukkan bahwa hasil belajar me-
akan diiringi dengan meningkatnya kebutuhan
rupakan gambaran efektivitas pembelajaran.
tenaga kerja di bidang otomotif. Terkait hal
Hasil belajar praktik kelistrikan otomotif yang
itu, pemerintah sudah melakukan antisipasi
selalu rendah menunjukkan gambaran keber-
salah satunya dengan membuat Rencana
hasilan pembelajaran praktik yang terjadi di
Strategis (Renstra) yang salah kebijakannya
SMK Keahlian TKR di Kota Yogyakarta yang
adalah membalik rasio peserta didik Sekolah
masih bermasalah. Permasalahan-permasalah-
Menengah Kejuruan (SMK) dibanding (Se-
an yang selama ini diduga menyebabkan hasil
kolah Menengah Atas) SMA dari 30:70 pada
belajar praktik selalu rendah ini diantaranya
tahun 2004 menjadi 67:33 pada tahun 2014.
(1) motivasi siswa belajar yang masih rendah;
Perubahan rasio tersebut tentu saja akan me-
(2) persepsi siswa mengenai kelistrikan itu
nuntut sebuah transformasi secara menyeluruh
memiliki tingkat bahaya yang tinggi; (3) me-
di dunia pendidikan.
dia pembelajaran kelistrikan yang terbatas; (4)
Transformasi di dunia pendidikan yang
sarana dan pra sarana bengkel yang tidak me-
direncanakan tentu saja haruslah memenuhi
menuhi syarat untuk melaksanakan prakti-
kaidah prinsip link and match yang menjadi
kum; (5) latar belakang pendidikan siswa
inti dari keberhasilan penerapan pendidikan
yang berbeda-beda; dan (6) guru belum mene-
kejuruan. Melalui penerapan konsep ini tidak
mukan cara yang tepat dalam membangun
hanya secara masif memicu transformasi
pemahaman awal siswa dalam mempelajari
sarana dan prasarana pendidikan namun juga
kelistrikan otomotif.
menuntut perubahan pada guru sebagai aktor
Fokus penelitian jika ditinjau dari
utama yang menjalankan pembelajaran di se-
empat elemen syarat terjadinya pembelajaran
kolah. Fakta yang terjadi di Indonesia sebagai
ini adalah permasalahan metode mengajar
salah satu negara berkembang harus meng-
praktik yang digunakan oleh guru, masalah
hadapi beberapa hambatan untuk mewujudkan
motivasi belajar siswa, dan media pembel-
pendidikan kejuruan yang ideal berdasarkan
ajaran yang digunakan sebagai pendamping
konsep link and match seperti kekurangan
selama pembelajaran praktik berlangsung.
guru berkualitas, sulit memenuhi biaya ope-
Pendidikan kejuruan merupakan jenis
rasional yang tinggi, peralatan praktik yang
pendidikan yang memiliki karakteristiknya
serba kurang, ketidakjelasan kurikulum, dan
tersendiri serta memiliki tujuan tertentu yang
masalah pemeliharaan serta perbaikan peralat-
menjadi landasan penyelenggaraannya.
an (Bukit, 2014).
Prosser dan Quigley (1950, p.216) menyata-
Permasalahan yang dihadapi pendidik-
kan bahwa esensi dari pendidikan kejuruan
an kejuruan di Indonesia bahkan lebih spesifik
adalah menerapkan suatu pola pembiasaan
pada beberapa hal potensial yang idealnya da-
berpikir dan berlatih yang dilakukan secara
pat menjadi solusi bagi tingginya penganggur-
berulang-ulang dan berkelanjutan. Pendidikan
an namun realitanya justru potensi tersebut
kejuruan sangat mengutamakan bagaimana
menjadi permasalahan yang belum ditemukan
pembentukan pola pikir dan keterampilan
pemecahannya. Industri otomotif yang kian
yang diajarkan kepada peserta didiknya se-
giat mengembangkan teknologi sistem elek-
mirip mungkin dengan kondisi lingkungan
tronik justru di SMK Keahlian TKR (Teknik
kerja yang akan dihadapinya kelak. Ini artinya
Kendaraan Ringan) hasil belajar pada kelis-
pendidikan kejuruan adalah pendidikan de-
trikan otomotif khususnya pada teknologi ke-
ngan maksud khusus untuk mendidik peserta
listrikan terbaru seperti pengapian elektronik
didik agar memiliki keterampilan spesifik ter-
dan injeksi bensin grafik nilainya selalu
tentu yang dapat digunakannya pada saat
mengalami penurunan. Hasil belajar praktik
bekerja kelak.

Volume 6, Nomor 1, Februari 2016


Jurnal Pendidikan Vokasi 113
Volume 6, Nomor 1, Februari 2016

Spesifiknya keterampilan yang diajar- kemampuan guru menggunakan media pem-


kan di pendidikan kejuruan juga diungkapkan belajaran.
oleh Pavlova (2009, p.7) bahwa pendidikan Persepsi seperti yang diungkapkan oleh
kejuruan adalah suatu pendidikan yang me- Atkinson, et al. (2010, p.276) adalah bagai-
nyediakan pelatihan keterampilan secara spe- mana kita mengintegrasikan sensasi ke dalam
sifik pada bidang tertentu untuk mencapai percepts objek, dan bagaimana selanjutnya
kompetensi keterampilan yang diinginkan penggunaan percepts itu untuk mengenali du-
yang bersumber dari pendidik dengan tujuan nia. Ini artinya persepsi merupakan titik awal
untuk mengembangkan pemahaman mengenai bagi seorang manusia untuk mengenal suatu
dunia industri tertentu yang berisi keteram- obyek atau peristiwa yang dihadapinya. Hasil
pilan, keahlian dan trik tertentu. Ini artinya dari mengenal tersebut merupakan dasar bagi
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan manusia untuk bertindak seperti yang diung-
yang memang didesain secara khusus meng- kapkan Santrock (2012, p.150) yaitu persepsi
acu pada dunia kerja yang menjadi tujuan bagi membuat kita menjalin kontak dengan ling-
peserta didik tertentu yang memiliki tujuan kungan sehingga kita dapat berinteraksi dan
untuk berkarir di bidang tertentu yang memer- beradaptasi terhadapnya. Persepsi dirancang
lukan keahlian yang spesifik. untuk tindakan. Berdasarkan hal tersebut ma-
Dalam dunia pendidikan kejuruan ter- ka dapat disimpulkan persepsi memang men-
dapat kegiatan utama yang menjadi inti dari jadi titik awal bagi manusia untuk bertindak
pendidikan yaitu pembelajaran. Pembelajaran dan persepsi juga dapat menggambarkan kon-
merupakan kegiatan yang sengaja diadakan disi terhadap objek atau peristiwa yang di-
dengan rancangan tertentu untuk memudah- hadapinya.
kan kegiatan belajar. Diungkapkan Gagne Guru yang menjadi aktor utama dalam
dalam Pribadi (2010, p.9) bahwa pembelajar- mengelola pembelajaran khususnya dalam
an adalah serangkaian aktivitas yang sengaja pendidikan kejuruan yakni pembelajaran prak-
diciptakan dengan maksud untuk memudah- tik idealnya harus menguasai metode meng-
kan terjadinya proses belajar. Artinya, pembel- ajar praktik yang benar, karena pembelajaran
ajaran adalah merupakan kegiatan yang secara praktik memiliki karakteristik tersendiri yang
sistematis dirancang dan dilaksanakan dengan tidak dapat disamakan dengan pembelajaran
prosedur tertentu untuk melakukan pendekat- teori di kelas. Dalam mengajar praktik seti-
an sebaik mungkin untuk tercapainya tujuan daknya ada 4 tahapan esensial yang harus di-
belajar yang telah ditetapkan. kuasai oleh guru seperti yang diungkapkan
Pembelajaran setidaknya melibatkan 4 oleh Leighbody dan Kidd (1966, p.21) yaitu
elemen yang menjadi syarat terjadi pembel- (1) tahap persiapan, (2) tahap presentasi, (3)
ajaran. Sistem Pendidikan Nasional dalam UU tahap aplikasi, dan (4) tahap pengujian. Ke-
RI No. 20 Tahun 2003 (Depdiknas, 2003) empat tahapan esensial tersebut haruslah
mendefinisikan mengenai pembelajaran yaitu, dilaksanakan oleh guru dengan melibatkan
pembelajaran adalah proses interaksi peserta siswa secara bersama-sama mulai dari awal
didik dengan pendidik dan sumber belajar sampai akhir pembelajaran praktik.
pada suatu lingkungan belajar. Berdasarkan Dalam melaksanakan keempat tahapan
hal tersebut maka untuk meningkatkan kuali- esensial tersebut guru dituntut dapat menerap-
tas pembelajaran di sekolah idealnya keempat kan beberapa metode mengajar berbeda yang
elemen itulah yang seharusnya menjadi fokus sesuai dengan masing-masing tahapan. Ter-
perbaikan dan pengembangan. kait dengan hal tersebut Westwood (2008,
Dalam pembelajaran idealnya akan se- p.56) mengungkapkan bahwa tingkat keefek-
lalu terjadi interaksi antara guru dengan siswa. tifan seorang guru adalah guru yang tidak
Karena guru dan siswa merupakan dua elemen hanya berfokus pada salah satu metode meng-
yang berada pada lingkungan belajar dan ajar saja. Ini artinya seorang guru idealnya
memanfaatkan sumber belajar. Terkait inter- tidak boleh terpaku hanya pada satu metode
aksi antara guru dengan siswa, persepsi siswa mengajar saja karena dalam mengajar seorang
terhadap kemampuan guru dalam mengajar guru harus dapat menyesuaikan situasi dan
dan menggunakan sumber belajar seperti kondisi agar tercipta pembelajaran yang ber-
media pembelajaran dapat dijadikan bahan kualitas.
umpan balik terhadap kualitas mengajar dan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa


Valiant Lukad Perdana Saputro, Budi Tri Siswanto
114 − Jurnal Pendidikan Vokasi

Guru dalam aktivitasnya mengajar Uno (2014, p.23) mengungkapkan mo-


praktik idealnya memerlukan bantuan dari alat tivasi belajar secara lebih spesifik yaitu
bantu mengajar seperti media pembelajaran dorongan internal dan eksternal pada siswa-
yang dapat menunjang keberhasilannya dalam siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
mengajar. Sadiman, et al. (2012, p.7) menya- perubahan tingkah laku, pada umumnya de-
takan media adalah segala sesuatu yang dapat ngan beberapa indikator atau unsur yang men-
digunakan untuk menyalurkan pesan dari dukung. Dorongan yang ada dalam diri siswa
pengirim ke penerima sehingga dapat merang- ini akan menyertai siswa tersebut dari awal
sang pikiran, perasaan, perhatian dan minat kegiatan belajarnya sampai siswa tersebut me-
serta perhatian siswa sedemikian rupa sehing- rasa cukup untuk mencapai tujuan belajarnya.
ga proses belajar terjadi. Penggunaan media Dorongan motivasi tersebut akan sangat mem-
dalam pembelajaran tidak terbatas pada peng- pengaruhi bagaimana siswa tersebut mampu
gunaannya dalam proses belajar namun juga belajar dengan baik. Ini artinya melalui moti-
memiliki tujuan spesifik yaitu tercapainya vasi belajar setiap siswa dapat mengalami pe-
belajar yang efektif. ningkatan seperti bekerja dengan lebih efektif
Penggunaan media dalam pembelajaran dan efisien, mengalami peningkatan dalam ke-
merupakan sarana penunjang yang dapat me- tertarikan untuk sekolah dan mencapai po-
ningkatkan efisiensi dan efektivitas keberha- tensi-potensinya secara lebih baik.
silan pembelajaran seperti yang diungkapkan Elemen-elemen syarat terjadinya pem-
Smaldino, et al. (2012, p.5) yaitu teknologi belajaran seperti yang diuraikan sebelumnya
dan media yang disesuaikan dan dirancang idealnya dapat menjadi indikator dalam me-
secara khusus bisa memberi kontribusi bagi ningkatkan hasil belajar siswa, karena setiap
pengajaran yang efektif dari seluruh siswa dan pembelajaran pasti akan menghasilkan hasil
bisa membantu mereka meraih potensi ter- belajar. Diungkapkan Djamarah dan Zain
tinggi mereka. Ini artinya media dan teknologi (2013, p.2017) yaitu, setiap proses belajar
memiliki andil yang kontributif untuk dapat mengajar selalu menghasilkan hasil belajar.
meningkatkan kualitas pengajaran di kelas Masalah yang dihadapi adalah sampai di ting-
dan juga dapat membangkitkan potensi ter- kat mana prestasi (hasil) belajar yang dicapai.
baik dari siswa. Berdasarkan uraian-uraian di Hal tersebut menggambarkan bahwa yang
atas maka didapatkan simpulan bahwa media dapat menjadi fokus bagi pendidik adalah
pembelajaran merupakan alat bantu dengan bagaimana mengelola pembelajaran sehingga
karakteristik tertentu yang bisa disesuaikan dapat mencapai tingkat hasil belajar yang di-
tergantung konteks pelajaran yang diinginkan inginkan.
untuk menyampaikan pesan agar tercapai Sudijono (2012, p.32) mengungkapkan
tujuan belajar secara efektif dan efisien. hasil belajar merupakan sebuah tindakan eva-
Metode mengajar praktik guru dan me- luasi yang dapat mengungkap aspek proses
dia pembelajaran seperti yang sudah dibahas berpikir (cognitive domain) juga dapat meng-
merupakan dua elemen pembentuk pembel- ungkap aspek kejiwaan lainnya, yaitu aspek
ajaran yang tidak akan berfungsi jika tidak nilai atau sikap (affective domain) dan aspek
ada elemen peserta didik yaitu siswa, karena keterampilan (psychomotor domain) yang me-
siswa sebenarnya yang menjadi fokus dalam lekat pada diri setiap individu peserta didik.
setiap pembelajaran. Motivasi belajar siswa Ini artinya melalui hasil belajar dapat terung-
merupakan salah satu hal yang muncul dalam kap secara holistik penggambaran pencapaian
permasalahan pembelajaran kelistrikan oto- siswa setelah melalui pembelajaran. Perwu-
motif. Keller (2010, p.3) mengungkapkan judan nyata dari hasil belajar siswa di SMK
bahwa motivasi adalah motivasi secara umum terlihat pada penyelenggaraan Uji Kompetensi
mengacu pada keinginan atau hasrat sese- Keahlian (UKK) Praktik Kejuruan. UKK
orang, apa yang menjadi pilihan untuk dila- Praktik Kejuruan mampu menggambarkan se-
kukannya dan terhadap apa dia memutuskan cara holistik tingkat pencapaian siswa setelah
komitmennya. Ini artinya dalam belajar siswa pembelajaran karena memiliki enam kompo-
yang memiliki motivasi akan berkomitmen nen penilaian yaitu: (1) pengetahuan; (2) per-
dalam melakukan kegiatan belajarnya sampai siapan; (3) proses (sistematika & cara kerja);
dia memperoleh tujuan belajar yang diingin- (4) hasil kerja; (5) sikap kerja; (6) waktu.
kannya.

Volume 6, Nomor 1, Februari 2016


Jurnal Pendidikan Vokasi 115
Volume 6, Nomor 1, Februari 2016

Penelitian ini penting dilakukan agar questioner atau kuesioner tertutup yaitu ber-
dunia pendidikan kejuruan khususnya SMK bagai pertanyaan/pernyataan yang dibuat
Keahlian TKR dapat sesegera mungkin mene- dengan memberikan alternatif jawaban yang
mukan faktor permasalahan yang sebenarnya telah tersedia, sehingga responden tinggal me-
memberikan pengaruh terhadap rendahnya milih pilihan jawaban sesuai kondisi sebenar-
efektivitas pembelajaran praktik yang dilihat nya.
melalui hasil belajar praktik kelistrikan oto-
motif. Memang sudah menjadi rahasia umum Tabel 1. Perhitungan Sampel Tiap SMK
di SMK Keahlian TKR bahwa kelistrikan oto-
Nama SMK Populasi dan Jumlah
motif selalu menjadi ‘momok’ bagi kebanyak- Perhitungan Sampel Sampel
an peserta didik baik karena pelajarannya
104
yang dianggap paling sulit, motivasi belajar SMK 2 34
(104/565 × 185)
yang rendah, sampai pada sarana dan pra-
sarana yang kurang mendukung. Namun, hal 120
SMK 3 39
tersebut belum pernah dibuktikan secara il- (120/565 × 185)
miah dan diungkapkan oleh data yang faktual. 101
SMK Muhammadiyah 3 33
Oleh karena itu melalui penelitian ini diharap- (101/565 × 185)
kan dapat mengungkap permasalahan tersebut 102
dan dapat membantu dalam menemukan solu- SMK Piri 1 33
(102/565 × 185)
si permasalahan tersebut. 62
SMK Perindustrian 20
(62/565 × 185)
METODE PENELITIAN 76
SMK Taman Siswa 25
Penelitian ini menggunakan pendekatan (76/565 × 185)
kuantitatif deskriptif. Ditinjau dari metodenya Jumlah Total 565 185
maka jenis penelitian ini merupakan ex-post-
facto. Penelitian dilakukan di SMK Kota Yog- Data variabel terikat dikumpulkan
yakarta yang memiliki kompetensi keahlian menggunakan dokumentasi yaitu pengumpul-
Teknik Kendaraan Ringan tahun pelajaran an data dengan menghimpun dan meng-
2014/2015 yakni SMKN 2, SMKN 3, SMK analisis dokumen-dokumen, baik dokumen
Muhammadiyah 3, SMK Piri 1, SMK Perin- tertulis, gambar maupun elektronik. Teknik
dustrian, dan SMK Taman Siswa yang dilaku- ini akan digunakan untuk menganalisis doku-
kan pada bulan September 2014 sampai de- men hasil belajar praktik siswa yang diambil
ngan bulan Mei 2015. setelah pengujian UKK Ujian Praktik Ke-
Populasi pada penelitian ini adalah para juruan Kelistrikan Otomotif siswa kelas XII
siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik TKR.
Kendaraan Ringan di SMK Kota Yogyakarta Analisis data pada penelitian ini meng-
dengan total populasi 565 siswa. Sampel pe- gunakan analisis data statistik. Data penelitian
nelitian ini ditentukan dengan teknik propor- yang diperoleh akan dianalisis dengan statistik
tional random sampling yaitu banyaknya deskriptif dan statistik inferensial. Statistik
pengambilan sampel secara proporsional deskriptif akan menggambarkan data yang
dengan jumlah elemen setiap unit pemilihan telah terkumpul sebagaimana adanya dengan
sampel. Kemudian dari unit pemilihan sampel menampilkan data meliputi distribusi freku-
tersebut dipilih secara acak. Penentuan sampel ensi, total skor, harga skor rata-rata, simpang-
secara random menggunakan Nomogram an baku, modus, median, skor maksimum,
Harry King dengan populasi sebanyak 565 skor minimum yang disertai dengan diagram
siswa dengan taraf kesalahan 5% maka dida- batang. Kemudian data tersebut akan dides-
patkan sampel penelitian 185 siswa. Kemudi- kripsikan dalam sebuah kriteria penilaian.
an penentuan sampel secara proportional Statistik inferensial pada penelitian ini
seperti yang disajikan pada Tabel 1. dilaksanakan dengan menganalisis data sam-
Teknik pengumpulan data variabel be- pel yang diambil yang hasilnya diberlakukan
bas menggunakan angket dengan skala Likert untuk populasi yaitu menggunakan analisis
dan Rating Scale. Angket yang digunakan regresi berganda. Sebelumnya diadakan uji
dalam penelitian ini adalah closed ended persyaratan analisis antara lain uji normalitas,

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa


Valiant Lukad Perdana Saputro, Budi Tri Siswanto
116 − Jurnal Pendidikan Vokasi

linieritas, dan multikolinieritas sebagai syarat jumlah sebanyak 21 butir pernyataan mempu-
sebelum melakukan analisis regresi berganda. nyai nilai skor minimum 54 dan skor maksi-
mum 103. Skor total didapatkan sebesar
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 14.171, rata-rata (M) 76,60, simpangan baku
(SD) 9,613, modus (Mo) 74, median (Me) 76,
Hasil penelitian terlebih dahulu disaji- dan varians 92,415. Kemudian sebaran data
kan dalam bentuk deskripsi hasil penelitian media pembelajaran disajikan pada Gambar 2.
bertujuan untuk memberikan gambaran umum Data hasil penelitian variabel bebas mo-
dari penyebaran data yang diperoleh di la- tivasi belajar siswa yang didapatkan melalui
pangan. Data yang disajikan dari hasil pene- instrumen angket dengan jumlah sebanyak 19
litian ini berupa data mentah yang diolah butir pernyataan mempunyai nilai skor
menggunakan statistik deskripsi dengan ban- minimum 43 dan skor maksimum 74. Skor
tuan software IBM SPSS STATISTIC 20. total didapatkan sebesar 11.026, rata-rata (M)
Deskripsi data penelitian ini meliputi dis- 59,60, simpangan baku (SD) 5,873, modus
tribusi frekuensi, total skor, harga skor rata- (Mo) 63, median (Me) 60, dan varians 34,491.
rata, simpangan baku, modus, median, skor Kemudian sebaran data motivasi belajar siswa
maksimum, skor minimum yang disertai de- disajikan pada Gambar 3.
ngan diagram batang. Data hasil penelitian variabel terikat
Data hasil penelitian variabel bebas hasil belajar siswa yang didapatkan melalui
persepsi penguasaan metode mengajar praktik studi dokumenter mempunyai nilai skor
guru yang didapatkan melalui instrumen ang- minimum 72 dan skor maksimum 100. Skor
ket dengan jumlah sebanyak 23 butir pernya- total didapatkan sebesar 16.035, rata-rata (M)
taan mempunyai nilai skor minimun 58 dan 86,68, simpangan baku (SD) 7,509, modus
skor maksimum 107. Skor total didapatkan se- (Mo) 86, median (Me) 87, dan varians 56,383.
besar 16.146, rata-rata (M) 88,74, simpangan Kemudian sebaran data hasil belajar siswa di-
baku (SD) 8,723, modus (Mo) 96, median sajikan Gambar 4.
(Me) 89, dan varians 76,098. Sebaran data Kemudian pada data penelitian dianali-
persepsi penguasaan metode mengajar praktik sis secara statistik inferensial dengan analisis
guru disajikan pada Gambar 1. regresi linier berganda. Analisis regresi ini
bertujuan agar dapat menemukan jawaban da-
ri hipotesis yang telah dibuat. Hasil uji regresi
linier berganda disajikan pada Tabel 2.

Gambar 1. Histogram Persepsi


Penguasaan Metode Mengajar Praktik
Guru

Data hasil penelitian variabel bebas Gambar 2. Histogram Media


media pembelajaran yang digunakan guru Pembelajaran
didapatkan melalui instrumen angket dengan

Volume 6, Nomor 1, Februari 2016


Jurnal Pendidikan Vokasi 117
Volume 6, Nomor 1, Februari 2016

(X1) terhadap hasil belajar siswa (Y) yaitu


seperti yang terlihat pada Tabel 2 menun-
jukkan nilai uji t hitung X1 adalah 2,027 dan
nilai sig.0,044. Karena nilai sig.0,044 < (α:
0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat
disimpulkan persepsi penguasaan metode
mengajar praktik guru berpengaruh signifikan
terhadap hasil belajar siswa.
Pada Tabel 2, lalu menunjukkan per-
samaan regresinya yaitu, Ŷ= 51,482 + 0,135
X1. Persamaan regresi tersebut maknanya
adalah apabila persepsi penguasaan metode
mengajar praktik guru bertambah sebanyak 1
poin maka hasil belajar siswa akan bertambah
sebanyak 0,135. Kemudian seberapa besar
persentase kontribusi pengaruh yang diberikan
variabel X1 terhadap Y didapatkan melalui
Gambar 3. Histogram Motivasi Belajar perhitungan sumbangan efektif (SE) sehingga
Siswa diperoleh nilai SE X1 sebesar 4,34%.
Hasil penelitian tersebut membuktikan
bahwa persepsi penguasaan metode mengajar
praktik guru mempengaruhi hasil belajar sis-
wa pada pembelajaran praktik kelistrikan oto-
motif. Pembelajaran praktik diadakan bertuju-
an untuk melatih dan mengembangkan kete-
rampilan tertentu dari siswa. Ini menunjukkan
wujud nyata bahwa pentingnya guru mengu-
asai metode mengajar praktik memang dapat
memberikan pengaruh nyata bagi hasil bel-
ajar. Karena guru yang hanya menjalankan
pembelajaran praktik tanpa mengetahui prose-
dur mengajar praktik yang tepat akan sulit
mencapai tujuan belajar yang diinginkan apa-
lagi mampu mendeteksi dimana letak kesa-
lahannya (Vargas, 2009). Berpijak pada urai-
an yang diungkapkan tersebut dan melihat
Gambar 4. Histogram Hasil Belajar refleksi dari hasil penelitian ini sendiri sudah
Siswa cukup membuktikan bahwa pentingnya pe-
nguasaan metode mengajar praktik oleh guru
Tabel 2. Hasil Uji Regresi Linier Berganda memberikan dampak positif ataupun negatif
bagi tercapainya hasil belajar yang diinginkan.
Unstandardized Hasil penelitian selanjutnya adalah ha-
Coefficient sil analisis data pengaruh media pembelajaran
Var.X2 T F Sig.
Std. (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y). Tabel 2
B sebelumnya menunjukkan nilai uji t hitung X2
Error
adalah 2,082 dan nilai sig.0,039. Karena nilai
Constant 51,482 6,701 7,683 10,550 0,000
sig.0,039 < (α: 0,05) maka Ho ditolak dan Ha
X1 0,135 0,067 2,027 0,044 diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
X2 0,139 0,067 2,082 0,039
persepsi media pembelajaran berpengaruh sig-
nifikan terhadap hasil belajar siswa.
X3 0,211 0,100 2,118 0,036 Tabel 2, menunjukkan persamaan reg-
resinya yaitu, Ŷ = 51,482 + 0,139X2. Persa-
Hasil analisis data pengaruh persepsi maan regresi tersebut maknanya adalah apa-
penguasaan metode mengajar praktik guru bila media pembelajaran bertambah sebanyak

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa


Valiant Lukad Perdana Saputro, Budi Tri Siswanto
118 − Jurnal Pendidikan Vokasi

1 poin maka hasil belajar siswa akan ber- (Nolker dan Schoenfeldt, 1983). Dalam hal ini
tambah sebanyak 0,139. Kemudian untuk diketahui mata pelajaran kelistrikan otomotif
mengetahui seberapa besar persentase kontri- bukanlah mata pelajaran favorit yang menjadi
busi pengaruh yang diberikan variabel X2 ter- kesukaan siswa terutama karena tingkat ke-
hadap Y didapatkan melalui perhitungan sum- sulitannya yang cukup tinggi. Melalui tingkat
bangan efektif sehingga diperoleh nilai SE X2 motivasi yang baik maka siswa akan memiliki
sebesar 5,85%. energi positif dalam menghadapi dan menye-
Hasil penelitian tersebut membuktikan lesaikan hambatan-hambatan dalam mempel-
bahwa media pembelajaran yang digunakan ajari kelistrikan otomotif. Namun, apabila
guru mempengaruhi hasil belajar siswa pada tingkat motivasinya sudah rendah maka akan
pembelajaran praktik kelistrikan otomotif. sulit bagi para siswa untuk memahami kelis-
Pembelajaran kelistrikan otomotif yang me- trikan otomotif bahkan jikalau guru sudah ber-
miliki karakter abstrak hal ini tentu akan usaha maksimal dalam mengajar mereka.
menyulitkan bagi para siswa untuk mema- Hasil penelitian selanjutnya adalah ha-
haminya terutama jika dibandingkan dengan sil analisis data pengaruh persepsi penguasaan
engine dan chasis yang bersifat nyata. Keter- metode mengajar praktik guru (X1), persepsi
batasan daya indera dalam menangkap infor- media pembelajaran (X2), dan motivasi bel-
masi pada kelistrikan tidak hanya menyulitkan ajar siswa (X3) secara bersama-sama terhadap
untuk membangun pemahaman tetapi juga hasil belajar siswa (Y). Pada Tabel 2 menun-
mempengaruhi jangka waktu penyimpanan jukkan nilai uji F hitung variabel persepsi
memori di otak. Semakin terbatas daya indera penguasaan metode mengajar praktik guru
yang dapat diaktifkan dalam belajar maka (X1), persepsi media pembelajaran (X2), dan
akan semakin pendek memori dapat merekam motivasi belajar siswa (X3) secara bersama-
dalam jangka waktu lama berbeda apabila sama adalah 10,550 dan nilai sig.0,000. Kare-
seseorang memaksimalkan semua daya indera na nilai sig.0,000 < (α: 0,05) maka Ho ditolak
yang kita miliki maka memori akan merekam dan Ha diterima. Oleh karena itu, dapat di-
dengan jangka waktu yang lebih panjang simpulkan persepsi penguasaan metode meng-
(Arsyad, 2014). ajar praktik guru, media pembelajaran, dan
Hasil penelitian selanjutnya adalah motivasi belajar siswa secara bersama-sama
hasil analisis data pengaruh motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar
siswa (X3) terhadap hasil belajar siswa (Y). siswa.
Tabel 2 menunjukkan nilai uji t hitung X3 Tabel 2 juga menunjukkan persamaan
adalah 2,118 dan nilai sig.0,036. Karena nilai regresi linier berganda yaitu, Ŷ = 51,482 +
sig.0,036 < (α: 0,05) maka Ho ditolak dan Ha 0,135 X1 + 0,139 X2 + 0,211 X3. Persamaan
diterima. Maka dapat disimpulkan motivasi regresi tersebut maknanya adalah apabila per-
belajar siswa berpengaruh signifikan terhadap sepsi penguasaan metode mengajar praktik
hasil belajar siswa. guru bertambah sebanyak 1 poin maka hasil
Pada Tabel 2, lalu menunjukkan persa- belajar siswa akan bertambah sebanyak 0,135,
maan regresinya yaitu, Ŷ = 51,482 + 0,211 X3. jika persepsi media pembelajaran bertambah
Persamaan regresi di atas maknanya adalah sebanyak 1 poin maka hasil belajar siswa akan
apabila motivasi belajar siswa bertambah se- bertambah sebanyak 0,139. Jika motivasi bel-
banyak 1 poin maka hasil belajar siswa akan ajar siswa bertambah sebanyak 1 poin maka
bertambah sebanyak 0,211. Kemudian untuk hasil belajar siswa akan bertambah sebanyak
mengetahui seberapa besar persentase kontri- 0,211. Kemudian untuk mengetahui seberapa
busi pengaruh yang diberikan variabel X3 besar persentase pengaruh yang diberikan
terhadap Y didapatkan melalui perhitungan variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y dapat di-
sumbangan efektif sehingga diperoleh nilai lihat melalui Tabel 3.
SE X3 sebesar 4,71%.
Hasil penelitian tersebut membuktikan Tabel 3. Hasil R Square Regresi Linier
bahwa motivasi belajar siswa mempengaruhi Berganda
hasil belajar siswa pada pembelajaran praktik
kelistrikan otomotif. Motivasi dalam belajar R R Square Adjusted Std. Error
dapat menimbulkan tingkat kepercayaan diri R Square
akan keinginan untuk berhasil yang baik 0,386 0,149 0,135 6,985

Volume 6, Nomor 1, Februari 2016


Jurnal Pendidikan Vokasi 119
Volume 6, Nomor 1, Februari 2016

Tabel 3 menunjukkan nilai R Square kontribusi sebesar 5,85%. Ketiga, terdapat


sebesar 0,149 yang artinya persentase kemam- pengaruh yang signifikan dari motivasi belajar
puan variabel X1, X2 dan X3 dalam mempre- siswa terhadap hasil belajar pembelajaran
diksi variabel Y memiliki kontribusi sebesar praktik kelistrikan otomotif, dengan nilai
14,9 %. sig.0,036 < (α: 0,05), dan kontribusi sebesar
Hasil penelitian tersebut membuktikan 4,71%. Keempat, terdapat pengaruh yang
bahwa persepsi penguasaan metode mengajar signifikan dari persepsi penguasaan metode
praktik guru, media pembelajaran yang digu- mengajar praktik guru, persepsi media pem-
nakan guru, dan motivasi belajar siswa secara belajaran, dan motivasi belajar siswa secara
bersama-sama mempengaruhi hasil belajar bersama-sama terhadap hasil belajar pembel-
siswa pada pembelajaran praktik kelistrikan ajaran praktik kelistrikan otomotif, dengan
otomotif. nilai sig.0,000 < (α: 0.05), dan kontribusi se-
Pada penelitian ini dimana pendidik besar 14,9%.
diwakili oleh penguasaan metode mengajar
praktik, peserta didik diwakili oleh motivasi Saran
belajar siswa dan sumber belajar diwakili oleh Saran yang dapat diberikan berdasarkan
media pembelajaran ini merupakan suatu simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut.
kombinasi yang secara bersama-sama dapat Pertama, pihak sekolah dapat meningkatkan
mempengaruhi hasil belajar siswa pembel- kompetensi guru melalui pelatihan-pelatihan
ajaran praktik kelistrikan otomotif. Ketiga cara metode mengajar praktik yang benar agar
kombinasi ini merupakan satu set kegiatan tidak hanya kualitas materi ajar yang berkem-
dan kelengkapan yang membentuk suatu pem- bang namun juga kualitas metode mengajar
belajaran ideal. Guru yang dapat menguasai praktik guru juga dapat berkembang.
metode mengajar praktik yang baik maka guru Kedua, perlu dibentuknya tim khusus
tersebut idealnya akan dapat menumbuhkan yang mengelola media pembelajaran di se-
motivasi belajar siswa terlebih dahulu teruta- kolah. Tim khusus ini yang akan melakukan
ma pada tahap persiapan sehingga para siswa penelitian dan pengembangan secara berkala
sudah siap dan antusias untuk memulai pem- untuk meningkatkan kualitas media pembel-
belajaran. Siswa yang sudah termotivasi akan ajaran yang ada di sekolah mengingat per-
lebih mudah dan siap dalam menerima pel- kembangan teknologi kelistrikan otomotif
ajaran yang diberikan oleh guru. Kemudian yang pesat. Ketiga, para guru diharapkan lebih
media pembelajaran yang baik akan memu- memperhatikan motivasi intrinsik para siswa
dahkan guru dan memiliki kemampuan untuk dalam menjalani pembelajaran praktik ke-
membangkitkan motivasi belajar siswa. Media listrikan otomotif.
pembelajaran yang baik artinya dapat membe-
rikan manfaat positif baik untuk guru maupun
para siswa. DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. (2014). Media pembelajaran.
SIMPULAN DAN SARAN Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Atkinson, Rita L., Atkinson, Richard C.,
Simpulan Smith, Edward E., et al. (2010). Peng-
Berdasarkan hasil penelitian dan pem- antar psikologi, jilid 1. (Terjemahan
bahasan yang telah disampaikan, dapat disim- Dr. Widjaja Kusuma). Tangerang: In-
pulkan sebagai berikut. Pertama, terdapat teraksara Publisher. (Buku asli diterbit-
pengaruh yang signifikan dari persepsi pe- kan oleh Harcourt Brace & Company)
nguasaan metode mengajar praktik guru ter- Bukit, M. (2014). Strategi dan inovasi pen-
hadap hasil belajar praktik kelistrikan oto- didikan kejuruan dari kompetensi ke
motif, dengan nilai sig.0,044 < (α: 0,05), dan kompetisi. Bandung: Alfabeta.
kontribusi sebesar 4,34%.
Kedua, terdapat pengaruh yang signifi- Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI No-
kan dari media pembelajaran terhadap hasil mor 20, Tahun 2003, tentang Sistem
belajar pembelajaran praktik kelistrikan oto- Pendidikan Nasional. Jakarta: Kem-
motif, dengan nilai sig.0,039 < (α: 0,05), dan dikbud.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa


Valiant Lukad Perdana Saputro, Budi Tri Siswanto
120 − Jurnal Pendidikan Vokasi

Depdiknas. (2009). Strategi dan arah kebijak- Sadiman, Arief, dkk. (2012). Media pendi-
an pembangunan pendidikan nasional dikan pengertian, pengembangan, dan
tahun 2010-2014. Jakarta: Depdiknas. pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom
Dikbud dan PT. RajaGrafindo Persada.
Djamarah, S.B. & Zain, B. (2013). Strategi
belajar mengajar. Jakarta: PT. Rineka Santrock, J. W. (2012). Perkembangan masa
Cipta. hidup (13thed) jilid 1. (Terjemahan Be-
nedicte Widyasinta). Jakarta: Erlangga.
Keller, J. M. (2010). Motivational design for
(Buku asli diterbitkan oleh McGraw
learning and performance the arcs
Hill)
model approach. London: Springer.
Smaldino, Sharon E., Lowther, Deborah L.,
Leighbody, G.B., & Kidd, D.M. (1968).
Russel, James D. (2011). Instructional
Methods of teaching shop and technical
technology & media for learning tekno-
subjects. New York: Delmar Publisher.
logi pembelajaran dan media untuk
Nolker, H., & Schoenfeldt, E. (1983). Pen- belajar (9thed). (Terjemahan Arif Rah-
didikan kejuruan: pengajaran, kuriku- man). Jakarta: Kencana. (Buku asli
lum dan perencanaan. (Terjemahan diterbitkan tahun 2011 oleh Pearson
Agus Setiadi). Jakarta: PT. Gramedia. Education, Inc.)
(Buku asli diterbitkan oleh Expert
Sudijono, A. (2012). Pengantar evaluasi pen-
Verlag)
didikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Pavlova, Margareta. (2009). Technology and Persada.
vocational education for sustainable
Uno, H. B. (2014). Teori motivasi & peng-
development empowering individuals
ukurannya analisis di bidang pendidik-
for the future. Australia: Springer
an. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Science+Business Media B.V.
Vargas, Julie S. (2009). Behavior analysis for
Pribadi, B. A. (2010). Model desain sistem
effective teaching. New York: Rout-
pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
ledge.
Prosser, Charles A. & Quigley, Thos. (1950).
Westwood, Peter. (2008). What teachers need
Vocational education; in a democracy.
to know about teaching methods. Aus-
Chicago: American Technical Society.
tralia: ACER Press2008.

Volume 6, Nomor 1, Februari 2016

Anda mungkin juga menyukai